Anda di halaman 1dari 27

TOKSIKOKINETIK

Ilmu yg mempelajari
perjalanan/nasib senyawa
kimia/obat yg masuk ke dalam
tubuh melalui berbagai cara
pemberian, dan senyawa tsb
akan mengalami Absorpsi,
Distribusi, Metabolisme ,
Ekskresi.

Anny thuraidah
Macam –macam cara pemberian obat ;
1. per oral : tablet( isap, SR, kunyah, efferfescent),
sirup, suspensi, kaplet, kapsul
2. Secara sublingual
3. Per topikal ( salep/tetes mata, kulit )
4. Intra buccal
5. Per rectal ( cairan, suppossitoria )
6. Per vaginal ( cairan, tab )
7. Per inhalasi
8. per parenteral : IM, IV, subcutan,
intraperitoneal, intratekal
Faktor yg berpengaruh :
• Cara masuk/pemberian : dr per oral -- sp-- per rectal
• Bentuk sediaan : dr pil – sp-- injeksi
• Kondisi individu : umur
1. pediatri  fungsi organ belum bekerja sempurna,
2. geriatri  volume cairan tubuh d fungsi organ
menurun
3. riwayat kesehatan  DM, HT, gagal ginjal
4. habituasi/toleransi, hipersensitivitas

3
• Sifat zat toksik :  t1/2
1. dosis/konsentrasi  LD50/LC50
2. sifat fisik :
- kelarutan dlm lemak toksisitas
- pH toksisitas
- kepolaran toksisitas
3. sifat farmakologis ( Side effect, Advers
reaction, lokal/sistemik),
4. sifat kimia ( rumus molekul : toksisitas
rantai alifatis < siklis < aromatis
toxikokinetik

Tempat kerja
(Reseptor) Depot Jaringan
Terikat bebas Terikat bebas

jalan
masuk Absorpsi toksikan Ekskresi
toksikan Bebas

toksikan Metabolit
terikat
Biotranformasi
PENJELASAN GAMBAR

Zat toksik yang telah diabsorpsi masuk


kedalam sirkulasi sistemik sebagai zat bebas,
kemudian didistribusikan ke seluruh tubuh
melalui aliran darah.
• zat bebas akan berikatan dengan reseptor di
organ2 dan memberi respon (aktif )
atau terikat dengan protein jaringan dan
tidak aktif., atau
• zat bebas juga akan mengalami proses
biotransformasi dan menghasilkan metabolit
kemudian dieksakresi atau
• zat bebas langsung di ekskresi.
Proses Biotransformasi
Reaksi tahap I : Oksidasi, Hidrolisa
Reaksi tahap 2 :
glukoronidasi, metilasi, O-sulfasi, N-asetilasi
Absorpsi : proses penyerapan zat dari tempat pemberian
untuk masuk kedalam sirkulasi sistemik, ada beberapa cara
Transport zat yang umum yaitu secara difusi pasif
(pinositosis) dan transport aktif.

Bioavailabilitas / ketersediaan hayati : jumlah zat dalam


persentase tertentu yang masuk sirkulasi sistemik dengan
kecepatan tertentu.

Faktor yang berpengaruh dalam bioavailabilitas zat per oral :


1. Faktor obat ( sifat obat, formulasi obat )
2. Faktor penderita ( motilitas lambung, usia )
3. Interaksi obat dalam saluran cerna ( adanya makanan, pH )
Distribusi : proses pendistribusian zat ke seluruh tubuh
Fase I : langsung setelah absorpsi zat toksik didistribusikan
ke organ-organ yang perfusinya baik ( jantung, otak, hati,
ginjal )
Fase II : ke tempat yang jauh lebih luas yaitu ke otot,
jaringan lemak sampai ke sel-sel.

Biotranformasi atau metabolisme: adalah proses


perubahan struktur kimia zat toksik yang terjadi dalam
tubuh dan dikatalisis oleh enzim. Dirubah menjadi lebih
polar sehingga lebih mudah diekskresi melalui ginjal.
Organ ekskresi : ginjal,
Ekskresi : proses
hati, kulit, pengeluaran
paru-paru
obat dari tubuh melalui berbagai
(urin, feses , saliva, air
organ ekskresi dalam bentuk asal
mata, air susu,
ataupun rambut
metabolitnya
,nafas)
toksikodinamik

Mempelajari efek fisiologik & biokimiawi


dari senyawa kimia/obat terhadap berbagai
organ tubuh baik yg sakit ataupun sehat
serta bagaimana mekanisme kerjanya
Dari ilmu toksikodinamik dapat diketahui
respon zat toksik yang menyebabkan efek
fisiologis primer atau sekunder
Efek primer adalah efek yg diinginkan atau
diindikasikan
Efek sekunder atau efek samping bisa
diinginkan atau tidak diinginkan
Reaksi ysang merugikan ( adverse reaction)
adalah efek samping yang tidak diinginkan
Efek toksik adalah efek yng menyebabkan
keracunan
Efek toksikologik atau respon toksikan, terjadi karena adanya ikatan
antara obat dg reseptor


reseptor berstruktur protein, ditemukan pada membran sel

Aktivitas dari kebanyakan toksikan ditentukan oleh kemampuannya


berikatan dg reseptor spesifik, semakin kuat ikatan toksikan-reseptor
semakin aktif secara biologis.


Toksikan + Reseptor  Toksikan-Reseptor  efek
Kurva dosis-efek
100%

50%
efek

125 dosis
250
mg mg
Gambar profil kinetik Formulasi (merk )
sama Dosis berbeda
Gambar profil kinetik berbagai Formulasi( obat
beda) dengan dosis sama
Gambar hubungan antara konsentrasi
obat dan Waktu
Gambar indeks terapi (IT)
(Widjojo et. al., 2009)
Gambar hubungan dosis dan efek
Mula kerja : dihitung mulai
Puncak kerja : terjadi pada
dari waktu toksikan
saat toksikan mencapai
memsuki plasma sampai
konsetrasi tertinggi dalam
mencapai konsentrasi
darah atau plasma.
efektif minimum ( MEC )

Lama kerja : waktu yang


dihitung dari mulai toksikan Toksikan yg
memberikan efek menghasilkan respon
toksikologis sampai disebut Agonis
hilangnya efek tersebut.

Toksikan yg
menghambat respon
Puncak kerja ( T0-T2)
Efek obat

Kurva Efek
obat vs waktu

MEC

T0 T1 T2 T3

Mula kerja Lama kerja (T1-T3)


(T0-T1)
Obat

Farmakokineti
k Farmakodina
Farmasetik
Absorpsi mik
Bentuk
Distribusi Kerja obat
padat
Metabolis Reseptor
Bentuk cair
me Efek obat
Ekskresi

Hipertensi, hipotensi
Sistem Kardiovaskuler ●
Bradikardia, aritmia
Efek-efek toksikologis


Diare, mual, muntah
Saluran pencernaan ●
Dipepsia, gastritis


Depresi ( ngantuk , hipnotik)
Sistem susunan saraf pusat ●
Stimulasi ( agresif , insomnia )

Mata ●
Midriasi, miosis

Sistem Reproduksi ●
Infertilitas, impotensi
If u believe something ‘s imposible .
It will impossible but once u believe there
is a way.
The world offer up it’s power to u.
There is nothing u can’t do .
If your will is strong enough

Anda mungkin juga menyukai