sudah di unifikasi
Keanekaragaman bersumber pada Pasal 163 IS
(indsiche staatsregeling)
1. Golongan eropa
2. Golongan bumi putra
3. Golongan timur asing
Kedudukan BW
Saharjo (menteri Kehakiman):
BW tidak lagi sebagai wetboek tetapi
rechtboek yang hanya dipakai sebagai
pedoman
Yang merubah kedudukan BW
1. UUPA ( UU no. 5 Tahun 1960 No. 104) 24 September 1960
yang merubah buku II BW sepanjang mengenai tanah.
2. SEMA No. 3 Tahun 1963 – gagasan yang menganggap BW
tidak sebagai undang-undang. BW bukan Wetboek tetapi
sebagi rechtboek.
3. Yurisprudensi No. 105 K/sip?1968 tanggal 12 Juni 1968;
alasan perceraian yang tidak ada pada BW; sengketa
yang terus menerus (ouheelbare tweespalt dalam Pasal 2
Hoci – Huwelijk Ordonansi Voor Christien Indonesia)
4. Undang-undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 dengan PP
No. 9 tahun 1975 merubah hukum perkawinan menurut
BW terjadi unifikasi hukum meskipun tidak mutlak.
Pembagian Hukum Perdata; Ilmu Pengetahuan
Hukum
1. Tentang orang
2. Tentang keluarga
3. Tentang harta kekayaan
4. Tentang waris
Sistematika BW
1. Tentang orang
2. Tentang benda (hukum harta kekayaan)
3. Tentang perikatan (hukum harta kekayaan)
4. Tentang bukti dan daluarsa
SEMA No. 3 Tahun 1963 menganggap tidak
berlaku Pasal-pasal berikut dari BW:
1. Pasal 108 dan Pasal 110
2. Pasal 284 ayat (3)
3. Pasal 1682
4. Pasal 1579
5. Pasal 1238
6. Pasal 1460
7. Pasal 1603
Ranggapan R. Subekti (Ketua MA):
SEMA No. 3 Tahun 1963 bukan sumber hukum
formil. Harus dipandang sebagai anjuran kepada
hakim untuk jangan ragu-ragu atau takut
menyingkirkan suatu Pasal atau ketentuan dari
BW apabila berpendapat sudah tidak sesuai lagi
dengan kemajuan jaman atau tidak sesuai lagi
dengan kemajuan jaman atau keadaan
kemerdekaan sekarang ini