NEONATUS
Manajemen segera
Penilaian lanjut
Bayi
Penilaian cepat
• BBLR
• Hipotermi
• Hipoglikemia
• Ikterus
• Masalah Pemberian Air Minum
• Asfiksia BBL
• Gangguan Nafas pada BBL
• Kejang pada BBL
• Infeksi Neonatal
• Rujukan dan Transportasi BBL
• Perdarahan
• Syok/renjatan
Patofisiologi
• Asfiksia adalah keadaan BBL tidak bernapas
secara spontan dan teratur segera setelah
lahir.
• Sering kali seorang bayi yang mengalami
gawat janin sebelum persalinan akan
mengalami asfiksia sesudah persalinan.
Masalah ini mungkin berkaitan dengan
kondisi ibu, masalah pada tali pusat dan
plasenta atau masalah pada bayi selama atau
sesudah persalinan.
poned 2012/nd 6
Perubahan yang terjadi pada saat
asfiksia (1)
• Pernapasan adalah tanda vital pertama yang
berhenti ketika BBL kekurangan oksigen. Pada
periode awal bayi akan mengalami napas
cepat (rapid breathing) yang disebut dengan
gasping primer.
• Setelah periode awal ini akan diikuti dengan
keadaan bayi tidak bernapas (apnu) yang
disebut apnu primer. Pada saat ini frekuensi
jantung mulai menurun, namun tekanan
darah masih tetap bertahan.
poned 2012/nd 7
Perubahan yang terjadi pada saat
asfiksia (2)
poned 2012/nd 9
The first golden hour
Perawatan neonatus dalam 1 jam pertama dampak
bermakna bagi keluaran bayi terutama pada bayi
prematur
Asfiksia Ringan 7
Asfiksia Sedang 4-6
Asfiksia Berat 0-3
CPAP
Continuous positive airway
pressure (CPAP) adalah alat
yang dapat memberikan udara
dengan tekanan positif
ke dalam saluran napas pada
bayi yang masih dapat bernapas
spontan
BEDONG
PRINSIP DASAR
• Gangguan Napas
Frekuensi
Gejala tambahan gangguan napas Klasifikasi
napas
> 60 kali/menit DENGAN Sianosis sentral DAN tarikan dinding dada atau Gangguan
merintih saat ekspirasi. napas berat
ATAU > 90 kali/ DENGAN Sianosis sentral ATAU tarikan dinding dada
menit ATAU merintih saat ekspirasi.
ATAU < 30 kali/ DENGAN Gejala lain dari gangguan napas.
menit atau TANPA
60-90 kali/menit DENGAN Tarikan dinding dada ATAU merintih saat Gangguan
ekspirasi napas sedang
tetapi Sianosis sentral
TANPA
ATAU > 90 kali/ TANPA Tarikan dinding dada atau merintih saat
menit ekspirasi atau sianosis sentral.
60-90 kali/menit TANPA Tarikan dinding dada atau merintih saat Gangguan
ekspirasi atau sianosis sentral. napas ringan
60-90 kali/menit DENGAN Sianosis sentral Kelainan
jantung
tetapi Tarikan dinding dada atau merintih.
kongenital
TANPA
KEJANG PADA BAYI
BATASAN
• Kejang adalah perubahan secara tiba-tiba fungsi
neurologi, baik motorik maupun autonomik, karena
kelebihan pancaran listrik pada otak
PRINSIP DASAR
• Kejang yang berkepanjangan mengakibat-kan hipoksia otak
yang cukup berbahaya bagi ke langsungan hidup bayi atau
meng-akibatkan gejala sisa di kemudian hari.
• Dapat diakibatkan oleh asfiksia neonato-rum, hipoglikemia
atau merupakan tanda meningitis atau masalah susunan
saraf.
• Kejang adalah salah satu Tanda Bahaya atau “Danger sign“
pada neonatus
• Dapat diantisipasi dengan melakukan tindakan promotip
atau preventip
• Secara klinik kejang pada bayi diklasifikasikan tonik, klonik,
mioklonik dan ”subtle seizures”
DIAGNOSIS
Kejang:
• Gerakan abnormal pada wajah, mata, mulut, lidah
dan ekstrimitas
• Ekstensi atau fleksi tonik ekstremitas, gerakan seperti
mengayuh sepeda, mata berkedip, berputar, juling.
• Tangisan melingking dengan nada tinggi, sukar
berhenti.
• Perubahan status kesadaran, apnea, ikterus, ubun-
ubun besar membonjol, suhu tubuh tidak normal.
DIAGNOSIS
Spasme:
• Bayi tetap sadar, menangis kesakitan
• Trismus, kekakuan otot mulut, rahang kaku, mulut
tidak dapat dibuka, bibir mencucu.
• Opistotonus, kekakuan pada ekstremitas, perut,
kontraksi otot tidak terkendali. Dipicu oleh
kebisingan, cahaya, atau prosedur diagnostik.
• Infeksi tali pusat.
Pemeriksaan / Kemungkinan
Anamnesis Pemeriksaan
diagnosis lain diagnosis
Timbul saat lahir Kejang, tremor, letargi Kadar glukose Hipoglikemia
sampai dengan atau tidak sadar darah kurang
hari ke 3 Bayi kecil (< 2,500 g dari 45 mg/dL
Riwayat ibu atau umur kehamilan (2.6 mmol/L)
Diabetes < 37 mg)
Bayi sangat besar
(berat lahir > 4,000 g)
a
Bila ikterus terlihat di bagian mana saja dari tubuh bayi pada hari 1,
menunjukkan kondisi bayi sangat serius. Lakukan terapi sinar sesegera
mungkin, jangan menunda terapi sinar dengan menunggu hasil pemeriksaan
kadar bilirubin serum.
b
Bila ikterus terlihat pada lengan dan tungkai sampai ke tangan dan kaki pada
hari 2, menunjukkan kondisi bayi sangat serius. Lakukan terapi sinar sesegera
mungkin, jangan menunda terapi sinar dengan menunggu hasil pemeriksaan
kadar bilirubin serum
MANAJEMEN
Ikterus fisiologis tidak memerlukan penanganan khusus dan dapat rawat
jalan dengan nasehat untuk kembali jika ikterus berlangsung lebih dari 2
minggu.
Jika bayi dapat menghisap, anjurkan ibu untuk menyusui secara dini dan ASI
eksklusif lebih sering minimal setiap 2 jam.
Jika bayi tidak dapat menyusui, ASI dapat diberikan melalui pipa nasogastrik
atau dengan gelas dan sendok.
Letakkan bayi ditempat yang cukup mendapat sinar mata hari pagi selama 30
menit selama 3-4 hari. Jaga agar bayi tetap hangat.
Kelola faktor risiko (asfiksia dan infeksi) karena dapat menimbulkan
ensefalopati biliaris.
Setiap Ikterus yang timbul sebelum 24 jam pasca kelahiran adalah patologis
dan membutuhkan pemeriksaan laboratorium lanjut; minimal kadar bilirubin
serum total, pemeriksaan kearah adanya penyakit hemolisis.
Pada bayi dengan Ikterus Kremer III atau lebih perlu dirujuk ke fasilitas yang
lebih lengkap setelah keadaan bayi stabil
INFEKSI NEONATAL
BATASAN
• Merupakan sindroma klinis dari penyakit
sistemik akibat infeksi selama satu bulan
pertama kehidupan.
• Bakteri, virus, jamur dan protozoa dapat
menyebabkan sepsis pada neonatus
MASALAH
• Angka kematian sepsis neonatorum cukup
tinggi (13-50% )
• Masalah yang sering timbul sebagai komplikasi
sepsis neonatorum: Meningitis, kejang,
hipotermia, hiperbilirubinemia, gangguan
nafas dan gangguan minum
Langkah Promotif / Preventif
• Mencegah dan mengobati ibu demam dengan
kecurigaan infeksi berat atau infeksi intrauterin.
• Mencegah dan pengobatan ibu dengan ketuban
pecah dini.
• Perawatan antenatal yang baik dan berkualitas
• Mencegah persalinan prematur
• Melakukan pertolongan persalinan yang bersih dan
aman
• Mencegah asfiksia neonatorum
• Melakukan resusitasi dengan benar
• Melakukan tindakan pencegahan Infeksi
• Melakukan identifikasi awal terhadap faktor risiko
sepsis dan pengelolaan yang efektif.
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum
• Suhu tubuh tidak normal (hipotermi atau hipertermi), letargi
atau lunglai, mengantuk atau aktivitas berkurang
• Malas minum sebelumnya minum dengan baik.
• Iritabel atau rewel,
• Kondisi memburuk secara cepat dan dramatis
TERIMA KASIH
110