Pembimbing :
dr. Sri Woroasih, Sp.KJ
Disusun oleh :
Yolanda Agnesia Purba
(22010116120070)
• Dapat memperoleh orang dewasa yang berisiko tinggi dan orang dewasa yang lebih tua
yang berisiko bunuh diri di kalangan masyarakat
• Alat skrining harus memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang baik
• Columbia-Suicide Severity Rating Scale, Suicide Risk Screen dan Diagnostic
Interview
Schedule for Children‑IV
• Pengaturan pelayanan primer dan departemen kedaruratan : menilai kondisi medis
umum dan idealnya menggabungkan penilaian perilaku bunuh diri
• Depresi berkaitan erat dengan bunuh diri
3. Pelatihan Gatekeeper
• Gatekeeper
- individu-individu yang secara rutin berinteraksi dengan orang-orang yang berpotensi
bunuh diri
- mengenali perilaku utama yang menunjukkan peningkatan risiko bunuh diri.
• Pelatihan Gatekeeper untuk siswa mencakup unsur-unsur informasi beban bunuh diri,
faktor risiko, tanda peringatan, sistem pendukung yang tersedia, tanda-tanda depresi,
komunikasi, dan keterampilan konseling untuk menyapa populasi yang berisiko
• Pelatihan Gatekeeper -> pendekatan berbasis kelompok : kesadaran bunuh diri, sumber
rujukan, keterampilan merujuk dan QPR sebagai komponennya
• Umumnya selama 3 bulan
• Tantangan : pengukuran pengetahuan yang diperoleh dan daya tahan keterampilan
4. Pembatasan akses ke sarana
• Pembatasan adalah strategi yang efektif untuk mengekang perilaku bunuh diri
karena populasi yang dituju pada umumnya termasuk mereka yang berisiko bunuh diri
tetapi
tidak terdeteksi.
• pemberantasan agen yang berpotensi menghentikan, menghalangi atau mengganggu
akses, atau kegiatan pendidikan sosiokultural yang mempromosikan kesadaran bunuh
diri.
• Pembatasan akses ke pestisida, senjata api
• Penarikan analgesik dari apotik, membatasi penjualan barbiturat dan tablet kafein
• Fenomena “means substitution”
5. Perawatan Tindak Lanjut
• Penyedia layanan berbasis telepon untuk individu yang berisiko bunuh diri atau
mengkhawatirkan seseorang yang berisiko bunuh diri
• Para penulis menemukan penurunan angka bunuh diri yang signifikan secara statistik di
kota-kota di mana intervensi dilakukan
• diawaki oleh pekerja awam yang menjalani pelatihan khusus
• Gejala dasar dan tanda-tanda gangguan mental yang umum
• Memperoleh ide / pemikiran / rencana bunuh diri dengan cara yang tidak mengancam
• Mengidentifikasi populasi berisiko / rujukan untuk kebutuhan perawatan yang terpercaya
• Menangani krisis bunuh diri akut
• Memberikan informasi terkait kesehatan yang relevan
7. Strategi Media untuk Pencegahan Bunuh Diri
• Pelaporan grafis bunuh diri -> metode bunuh diri -> peniruan oleh orang yang rentan
• Pedoman WHO untuk pelaporan media tentang bunuh diri
• Pedoman pelaporan media yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Psikiatri India
- Pelaporan netral dan bukan sensasionalisme
- Pelaporan rahasia (menghindari halaman depan, judul kecil dan tanpa foto)
tanpa deskripsi terperinci tentang metode yang digunakan
- Peka terhadap kemungkinan gangguan psikologis pada korban dan
menghor mati privasi mereka
- Melakukan pengontrolan saat melaporkan kasus bunuh diri orang yang
terkenal (selebriti).
8. Farmakoterapeutik
• Psikotropika memainkan peran penting dalam pencegahan bunuh diri pada pasien
psikiatri
• Antidepresan -> pasien Depresi
• Mood stabilizer -> pasien Bipolar dan Depresi
• Antipsikotik atipikal -> pasien skizofrenia yang resisten terhadap pengobatan
• ECT -> antisuisidalnya cepat
9. Psikoterapi
• Efektif untuk : usia dewasa, pasien rawap jalan, dan pasien dengan BPD
• Pengurangan resiko bunuh diri : 6,59%
• Jenis psikoterapi : CBT, DBT, IPT, dan Problem Solving Therapy
• Intervensi lainnya :
-Safe Alternative for Teen and Youth
-Attempted Suicide Short Intervention Program
-Collaborative Assessment and Management of Suicidality
-Systems Training for Emotional Predictability and Problem Solving
KETERBATASAN STRATEGI
Strategi Skrining
Kurangnya alat skrining yang valid
dan dapat diterima secara universal
Strategi Follow-Up
Keterlibatan keluarga dalam
perawatan selanjutnya dan hubungan
sosial
KESIMPULAN
Meskipun beberapa pendekatan telah
menunjukkan bukti dalam pencegahan bunuh diri,
strategi
pencegahan yang kolaboratif lebih dapat
memberikan hasil yang efektif