Anda di halaman 1dari 15

MASALAH KESEHATAN DI

PROVINSI MALUKU UTARA

KELAS C
KELOMPOK 3

SYAHRI WAHYUNI
SARI ULAN
NUR ALIFIYANTI USMAN
TIARA AURELIA ANNISA
DIAN FEREN PALIMBONG
JIHAN FADHILAH HUDY
NUR FITRIANI NASIR
BERDASARKAN STATUS GIZI

 Proporsi Status gizi balita sangat pendek dan pendek ± 35 % .


 Target indikator sasaran pokok RPJMN teknokratik bidang kesehatan 2020-2024 prevalensi stunting
pada balita14 %.
 Belum tercapai target indicator sasaran sehingga masih terdapat masalah kesehatan terhadap
status gizi balita berupa STUNTING di wilayah Maluku Utara.
BERDASARKAN PENYAKIT
MENULAR

 Prevalensi Pneumonia pada provinsi Maluku Utara ± 2,2 %.


 Rata-rata prevalensi pneumonia di Indonesia pada tahun 2018 yaitu 2,0%.
 Maluku utara masuk pada 14 provinsi yang memiliki prevalensi pneumonia lebih dari rata-rata
Nasional
 Maluku Utara masih memiliki masalah kesehatan PNEUMONIA
BERDASARKAN PENYAKIT TIDAK
MENULAR

Berdasarkan data RISKESDAS 2018, yang menjadi masalah kesehatan penyakit tidak menular di Maluku
Utara adalah:
 PENYAKIT GINJAL KRONIS dimana kita dapat melihat bahwa prevalensi pada provinsi maluku
utara melebihi rata-rata prevalensi skala nasional yang menempati angka 3.8 per mil.
BERDASARKAN KESEHATAN GIGI &
MULUT

 proporsi penduduk di Maluku Utara yang mengaku mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut ±59% dan
hanya ±5% yang mendapatkan pelayanan medis dasar.
 Dari 57,6% penduduk di Indonesia mengakui mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut hanya sejumlah
10,2% yang mendapatkan pelayanan tenaga medis pada tahun 2018
 Hal ini memunjukkan bahwa provinsi Maluku Utara masuk ke dalam 21 provinsi yang memiliki MASALAH
GIGI DAN MULUT di atas rerata.
BERDASARKAN KESEHATAN JIWA

 Pada tahun 2013 proporsi rumah tangga yang dengan ART Gangguan Jiwa Skizofrenia/Psikosis sebesar 1,7%
dan meningkat cukup pesat pada tahun 2018 sebesar 7% di Indonesia.
 Dan pada Provinsi Maluku Utara proporsi rumah tangga dengan ART Gangguan Jiwa Skizofriena/Psikosis
pada tahun 2013 dan 2018 mengalami peningkatan dari ±1,8% (2013) menjadi 5% (2818) .
 Akan tetapi, hal itu menunjukkan bahwa Provinsi Maluku Utara tidak masuk dalam daftar provinsi
yang memiliki masalah kesehatan jiwa di atas rerata.
BERDASARKAN DISABILITAS

Berdasarkan RISKESDAS tahun 2018 di peroleh proporsi disabilitas anak umur 5-17 tahun menurut provonsi,
provinsi maluku utara proporsinya sebesar 3,4%. Disable anak 5-17 tahun apabila terdapat kesulitan hambatan
fungsi berat atau sangat berat. Sedangkan proporsi disabilitas pada dewasa umur 18-59 tahun menurut
provinsi, provinsi Maluku utara sebesar 26%. Disable dewasa umur 18-59 tahun apabila ada ketidakmampuan
fisik dan mental sedang/berat/sangat berat. Proporsi disabilitas pada penduduk lansia umur ≥60 tahun menurut
provinsi , provinsi Maluku utara proporsinya sebesar 2,9% untuk disabilitas berat dan ketergantungan total
sebesar 1,5%. jika dibandingkan dengan rata-rata nasional yang menjadi masalah disabilitas di
provinsi Maluku Utara adalah disabilitas pada dewasa umur 18-59 tahun dimana rata-rata nasional sebesar
22% sementara proporsi provinsi Maluku utara sebesar 26%
BERDASARKAN CEDERA

Berdasarkan RISKESDAS tahun 2018 yang menjadi masalah cedera di Maluku utara adalah cedera pada
kepala, karena jika dibandingkan dengan rata-rata nasional proporsinya hanya sebesar 11.9% sementara
provinsi Maluku utara proporsinya sebesar 14%. Secara nasional tempat terjadinya cedera paling banyak yakni
31.4% terjadi di jalan raya.
BERDASARKAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
(LANJUTAN...) BERDASARKAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
Catatan:
•Aman jika menggunakan jamban, dibuang ke jamban dan ditanam di tanah.
•Tidak aman jika dibuang kesembarang tempat dan dibersihkan di sembarang tempat.
 Provinsi Maluku Utara termasuk provinsi dengan jumlah penduduk muda yang signifikan. Sebanyak 472.000
orang atau 40 persen dari total penduduk di provinsi ini adalah anak-anak. Tiga per empat anak tinggal di
wilayah perdesaan. Berdasarkan RISKESDAS tahun 2018 diperoleh proporsi rumah tangga berdasarkan
kelompok penanganan tinja balita yang aman di provinsi Maluku Utara sebesar ± 58%.  
 Hal ini memunjukkan bahwa provinsi Maluku Utara berada pada urutan kesembilan sebagai provinsi terburuk
dalam penanganan tinja balita yang aman dibanding seluruh provinsi dalam proporsi rumah tangga
berdasarkan kelompok penanganan tinja balita yang aman.
 Dan jika dibandingkan dengan RPJMN dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024
proporsi Maluku Utara dalam penanganan tinja balita yang aman sangat kurang yaitu sebesar ± 58%.
Dalam indikator sasaran strategis “meningkatnya status gizi balita” disebutkan bahwa Persentase Desa
Stop Buang Air Besar Sembarangan adalah sebesar 90%. Maka angka proporsi 58% dapat dikatakan sangat
kurang.
BERDASARKAN AKSES PELAYANAN
KESEHATAN

Berdasarkan RISKESDAS tahun 2018 di peroleh indeks pengetahuan rumah tangga terkait kemudahan
akses ke rumah sakit berdasarkan provinsi. Provinsi Maluku Utara proporsinya sebesar 100, dimana tingkat
kemudahan sebesar 35.9, tingkat sulit sebesar 26,1, dan sangat sulit sebesar 38,0. Proporsi indeks
pengetahuan rumah tangga terkait kemudahan akses ke Puskesmas/Pustu/Pusling/Bidan Desa
berdasarkan provinsi. Provinsi maluku utara proporsinya sebesar 100, dimana tingkat kemudahan sebesar 33,2,
tingkat sulit sebesar 29,9, dan sangat sebesar 36,9. Jika dibandingkan dengan nasional yang menjadi masalah
akses pelayanan kesehatan di provinsi Maluku Utara adalah pada indeks pengetahuan rumah
tangga terkait kemudahan akses ke rumah sakit berada di tingkat sangat sulit di mana nasional tingkat
sangat sulitnya sebesar 26,0, sementara proporsi Maluku Utara tingakat sangat sulit sebesar 38,0. Sedangkan
indeks pengetahuan rumah tangga terkait kemudahan akses ke Puskesmas/Pustu/Pusling/Bidan Desa dimana
nasional berada di tingkat sangat sulit di mana nasional tingkat sangat sulitnya sebesar 29,0 sementara Maluku
BERDASARKAN YANKESTRAD

Berdasarkan RISKESDAS tahun 2018 di peroleh proporsi pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA) pada
penduduk semua umur berdasarkan provinsi. Jika dibandingkan dengan rata-rata nasional proporsinya hanya
sebesar 24,6 sementara proporsi provinsi Maluku Utara sebesar 38,9.
BERDASARKAN KESEHATAN IBU

Berdasarkan RISKESDAS tahun 2018 di peroleh provinsi pemeriksaan kehamilan K4 pada perempuan berumur
10-54 tahun menurut provinsi Maluku Utara proporsinya sebesar 44,0% pada tahun 2013 dann meningkat cukup
pesat sebesar 63% pada tahun 2018. Jika dibandingkan dengan target renstra (rencana strategi) presentase
bumil mendapatkan ANC K4 ideal dari 74% hingga 95%. Proporsi kehamilan K4 di Provinsi Maluku Utara masih
dikategorikan redah dibandingkan dengan rata-rata renstra nasional.
BERDASARKAN KESEHATAN ANAK

Berdasarkan RISKESDAS tahun 2018 proporsi Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pada anak umur 0-23 bulan menurut
provinsi, Maluku Utara pada tahun 2013 proporsinya sebesar 30% dan kembali meningkat pada tahun 2018
sebesar 38%. Sedangkan di Indonesia sendiri proporsinya sebesar 34,5% pada tahun 2013 dan meningkat pesat
pada tahun 2018 sebesar 58,2%. Hal ini menunjukkan bahwa provinsi Maluku Utara masuk dalam daftar provinsi
yang memiliki kesehatan anak yang redah dengan diperoleh data proporsi Insiasi Menyusui Dini (IMD) pada anak
umur 0-23 bulan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai