Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 2

COMPOUNDING DISPENSING ANDI ADELAH


DEVY NUR AZALIA HASANUDDIN
IRMAYANI SAAD
BESSE YULISMAYANTI
AULYA RACHMA ARUM S
DWI INDAH PRATIWI
FITRIAYU ARIYANTIE BAHTIAR
DEWI RAHMASARI
ARIFANDI
SKENARIO 1 NURUL HAFNI
z FARHANI AMBO TANG
z
ADMINISTRASI
Nama pasien, umur, jenis kelamin, dan berat badan
Nama dokter, nomor surat izin praktek (SIP), alamat,
nomor telepon dan paraf
Tanggal penulisan resep

SKRINING
(PERMENKES NO. 73 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PELAYANAN DI
APOTEK)

KLINIS
FARMASETIK
Ketepatan indikasi dan dosis
obat, Aturan, cara, dan lama Bentuk dan kekuatan sediaan
penggunaan obat, Duplikasi dan Stabilitas
atau polifarmasi, Reaksi obat Kompatibilitas (Ketercampuran obat)
yang tidak diinginkan,
Kontraindikasi, Interaksi
z
COMPOUNDING DAN DISPENSING

COMPOUNDING DISPENSING
Menurut Rokhman tahun 2019 Menurut Peraturan Menteri
Compounding adalah salah satu bagian Kesehatan No. 73 tahun 2016
penting dalam praktik farmasi dan
didefinisikan sebagai seni dan ilmu Dispensing terdiri dari
dalam menyesuaikan obat untuk
kebutuhan spesifik pasien. Compounding
penyiapan, penyerahan dan
lebih banyak ditujukan untuk pasien anak pemberian informasi
dan digunakan untuk menyesuaikan
dengan ketersediaan obat yang tidak
dibuat secara komersial.
z
PIO
INTERAKSI (PEMBERIAN
POLIFARMASI
OBAT INFORMASI
OBAT)

• Polifarmasi berarti pemakaian banyak obat sekaligus oleh seorang pasien lebih
dari yang dibutuhkan secara logis-rasional dihubungkan dengan diagnosis
yang diperkirakan. Polifarmasi dapat meningkatkan risiko interaksi obat-obat
atau obat-penyakit (Herdaningsih et al, 2016).
• Berdasarkan tingkat keparahannya, terjadinya interaksi dikelompokkan menjadi
interaksi minor (efek ringan/dapat diatasi dengan baik), interaksi moderat (efek
sedang/dapat menyebabkan kerusakan organ), dan interaksi mayor (efek
fatal/dapat menyebabkan kematian) (Herdaningsih et al, 2016).
• Pelayanan Informasi Obat merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Apoteker
dalam pemberian informasi mengenai Obat yang tidak memihak, dievaluasi
dengan kritis dan dengan bukti terbaik dalam segala aspek penggunaan Obat
kepada profesi kesehatan lain, pasien atau masyarakat (Menurut Permenkes no
73 tahun 2016)
z
BEYOND USE DATE

LANGKAH-LANGKAH PENETAPAN
BUD: PUYER/KAPSUL
 Mencari informasi BUD obat  Cek ED masing-masing obat:

 Jika informasi dari pabrik tidak  ED<6 bulan maka BUD maksimal =
ED
tersedia, gunakan pedoman umum
dari USP:  ED>6 bulan maka hitunglah 25%
dari sisa waktu penggunaan obat
 Cek ED dari pabrik yang tertera
sebelum ED, jika hasilnya <6 bulan
pada kemasan asli
maka BUD maksimal = hasil
 Jika ED<1 tahun, BUD maksimal = perhitungan tersebut. Jika >6
ED pabrik; Jika ED>1 tahun, BUD bulan, maka BUD maksimal = 6
maksimal = 1 tahun. bulan.
z

TERIMA KASIH

WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH


z

DAFTAR YANG BERTANYA


Irmayani Saad 15120190121 Bertanya untuk kelompok 4
Dwi Indah Pratiwi 15120190149 Bertanya untuk kelompok 6
Aulya Rachma Arum. S 15120190136 Bertanya untuk kelompok 1
Andi Adelah 15120190102 Bertanya untuk kelompok 3
Besse Yulismayanti 15120190122 Bertanya untuk kelompok 7
Farhani Ambo Tang 15120190195 Bertanya untuk kelompok 5
Nurul hafni 15120190181 Bertanya untuk kelompok 8
Arifandi 15120190176 Bertanya untuk kelompok 9

Anda mungkin juga menyukai