Anda di halaman 1dari 41

ASISTENSI PA

BLOK GASTROHEPATOINTESTINAL
Appendisitis akut Appendisitis kronis

Kolestistitis Kronis
Adenoca Recti
Glandularis

GIST
APPENDISITIS AKUT
Anatomi Appendiks
HISTOLOGI APPENDIKS
APPENDISITIS AKUT
• Peradangan akut appendiks vermiformis
• Menyerang semua usia
• 50-80% kasus akibat obstruksi dan infeksi

MANIFESTASI
KLINIS McBurney’s sign, Psoas
sign,Obturator sign,
1. Nyeri epigastricum/periumbilikal lalu Rebound tenderness
terlokalisir di kuadran kanan bawah KOMPLIKASI
2. Mual muntah Perforasi, Peritonitis, Abses
3. Demam ringan periapendiks, Fistel, Pylephlebitis,
4. Leukositosis Abses liver, Bakteremia, Sepsis
TATALAKSANA
5. Alvarado score > 8
Pembedahan
PATOFISIOLOGI

↑ Tekanan Vena stasis dan


Obstruksi intraluminal iskemia

Edema dan infiltrasi Mucous barrier Cedera dan Ulserasi


neutrofil rusak, invasi bakteri mukosa

Mikroabses
Stadium
1. Fokalis
• Eksudat neutrofilik (mukosa, submukosa, muskularis propia)
• Kongesti dan infiltrasi PMN (subserosa)
• Permukaan granuler dan merah
2. Suppuratif
• Eksudat neutrofilik prominen
• Abses pada dinding appendiks
• Mukosa ulseratif dan Fokus nekrosis
3. Ganggrenosa
• Nekrosis dinding appendiks
• Hijau kehitaman
• Rapuh -> ruptur appendiks ->
peritonitis suppurativa
MAKROSKOPIS

1. Edematous, Tidak mengkilat, Gross photo showing a resected


Granuler, dan Kemerahan vermiform appendix with serosal
vascular congestion, acute
2. Penebalan dinding dan hemorrhage, and fibrinous
kenyal exudates (blue arrows)
3. Lumen terisi fecalith/
eksudat
MIKROSKOPIS
1. Lumen berisi infiltrat radang,
Centrum
debris nekrotik Germinativum

2. Tunika mukosa ulseratif


3. Tunika submukosa edematous
4. Infiltrasi difus PMN tunika 1
mukosa sampai serosa
4

3
APPENDISITIS KRONIS
APPENDISITIS KRONIS

Jarang terjadi, <10% kasus appendisitis


Sering ditemukan tidak sengaja pada pembedahan penyakit lain
Kronis  Akut : Appendisitis kronis Eksaserbasi Akut
(riwayat gejala ringan, lalu muncul keluhan berat yang tidak pernah dirasakan sebelumnya
misalnya nyeri hebat)

MANIFESTASI
KLINIS
1. Gejala lebih ringan, jarang disadari, lebih lama, dan hilang timbul
MAKROSKOPIS

1. Ukuran apendiks normal


atau lebih kecil karena
fibrosis
2. Lumen berisi fecalith
3. Lumen menyempit-menutup
(stenosis) atau melebar
(dinding menipis)
MIKROSKOPIS

1. Dinding menipis dengan tunika


1 mukosa atrofi dan fibrosis tunika
submukosa
2 2. Hiperplasia folikel limfoid
(submukosa)
3. Infiltrasi limfosit, histiosit, sel
3 plasma, dan eosinofil
4. Lumen berisi infiltrat radang
kronis
bisa ditemukan pada semua lapisan disertai hiperplasi jaringan
limfoid ( )
• Dinding appendiks menipis dengan fibrosis ( ) dan sebukan
ringan sel limfosit ( )
ADENOCARCINOMA COLORECTI
ADENOCARCINOMA COLORECTI
• Neoplasma kelenjar
colorectum.
98 % keganasan pada large
intestine adalah ca colorectal.
• Laki-laki : Perempuan = 2:1,
ratio Ca di tempat lain pada
kolon adalah sama
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI
KLINIS
Diawali gejala tidak khas kemudian muncul perubahan bowel habit (pada
yang dekat rectum dibagian kiri desenden) :
1. diare hilang timbul
2. feses berdarah berlendir, bekuan darah tidak segar
3. tenesmus
4. defekasi tidak lampias
5. keadaan umum jelek (anemia, kelelahan, kelemahan)
6. kehilangan berat badan
7. Kehilangan nafsu makan
Faktor Risiko
1. Syndrome Polyposis
2. Syndrome Lynch  herediter
adeno ca rektal
3. Inflammatory Bowel Disease
MAKROSKOPIS
1. Tunggal, massa Polipoid /
Ulserasi
2. Terbentuk kerutan pada
tunica serosa, jika mengenai
tunica muscularis propia
3. Tumor sebelah kanan :
Polipoid, cauliflower like dan
eksofitik
4. Tumor sebelah kiri :
Lesi melingkar (Annular /
Napking ring configuration),
lumen menyempit
MIKROSKOPIS

1. tumor epitelial berbentuk kelenjar terdiri atas sel-sel tumor adenokarsinoma kolon. ( )
2. Daerah perlendiran.( )
3. Sel tumor dengan tetes musin dalam sitoplasma,inti terdesak ke tepi (signet ring cell) ( )
Limfosit Mitosis Patologis

sisa sekret kelenjar

Inti prominen

Fibroblas
Signet ring morphology

Signet ring cell


MARKER

1. CK20/ K20
2. CDX2 
3. AMACR/ P504S (Alpha Methyl Acyl Coenzyme A Racemase) P504S)
4. CD10 in stromal cells
STAGING (TNM)
GRADING
KOLESISTITIS KRONIS
GLANDULARIS
KOLESISTITIS KRONIS GLANDULARIS
Inflamasi pada kantung empedu dapat
terjadi akut maupun kronik. Kolesistitis
kronis lebih sering, sedangkan kolesistitis
akut merupakan surgical emergency.
Kolesistitis kronik dapat merupakan
kelanjutan dari serangan berulang
kolesistitis akut, hampir selalu disebabkan
karena batu empedu.
• 95 %  Berhubungan dgn cholelithiasis
Kolik billier
• 75 %  Wanita usia 40
• Ditemukan bakteri : E.coli, Enterobacter,
Enterococcus, Klebsiella, Clostridium
Peptostreptococcus, Bacteroides)
MANIFESTASI
KLINIS

1. Sakit yang tidak jelas dan gejala yang tidak terlalu nampak,
biasanya berupa nyeri berulang di regio epigastric/ kuadran
kanan atas
2. mual muntah dan intoleransi makanan lemak
3. Ditunjukan pada pasien 5F : Fat, Fertile, Female, Forty, Fifty

Komplikasi :
Kolesistitis kronis eksaserbasi akut, pankreatitis akut, fistula empedu,
choledocholithiasis, ileus batu empedu.
MAKROSKOPIS
1. Penebalan dinding karena kongesti/edema
2. Strawberry like appareance ( gallblader
cholesterolosis)
3. Lumen berisi batu empedu
4. Perlengketan pada beberapa tempat
MIKROSKOPIS
1. Atrofi tunika mucosa
2. Fibrosis tunika submukosa
3. Penebalan tunika muscularis
4. Sebukan limfosit, histiosit, sel
plasma, dan eosinofil
5. Tunika Serosa fibrosis
6. Sinus Rokitansky-Aschoff : struktur
tubular dalam dinding,
merupakan diverticula akibat
peningkatan tekanan intraluminal
(Saluran Luschka jika di subserosa)
Sebukan sel radang kronis
GASTROINTESTINAL
STROMAL TUMOR
GASTROINTESTINAL
STROMAL TUMOR

• Merupakan tumor mesenkimal paling sering di saluran cerna


• Menyerang usia 60 thn, prevalensi wanita dan pria sama
• Lebih sering menyerang etnis Afrika-Amerika
• Lokasi : gaster (60%), jejunum dan ileum (30%), duodenum (5%)

• Berkaitan dengan mutasi KIT dan PDGFRA Tyrosin Kinase


• Positive CD 117
• Jarang mengenai ekstraintestinal primer, metastatis ke liver
• Potensi keganasan ditentukan oleh ukuran tumor dan mitosis index
• Prognosis buruk : perluasan ke tunika mukosa dan tumor nekrosis
MANIFESTASI
KLINIS
1. Pendarahan GI tract
2. Insidentil selama operasi, pemeriksaan imaging, dan pemeriksaan
endoskopi
3. Obstruksi GI tract
4. Nyeri abdominal
5. Lesi indolent

MAKROSKOPIS
1. Lesi soliter, berbatas tegas
2. Ukuran besar
3. Tampak epicentrum di tunika
muskularis propia
MIKROSKOPIS

1. Jaringan tumor tersusun dalam berkas-berkas yang terdiri dari sel-sel spindel
atau sel-sel epiteloid yang monomorf
2. Sel-sel monomorf eosinofilik, sitoplasma cukup, bervakuola, dengan inti
berkromatin halus
3. Skeinoid fibers : berkas kolagen kasar yang tersusun tidak beraturan seperti
kabel
MIKROSKOPIS

Anda mungkin juga menyukai