Anda di halaman 1dari 277

MATA KULIAH

HUMANIORA

Oleh :
Burhan, S.Pd., MH., M.Pd
Humaniora
 SEJARAH SINGKAT HUMANIORA (1)

 Humaniora berasal dari program pendidikan


Cicero yaitu “Humanitas” yang bertujuan
menjadikan orator yang andal (Woodhouse 2002:1)
 humanitas berarti kualitas, perasaan, dan Pertemuan
1-2
peningkatan martabat kemanusiaan dan lebih
berfungsi normatif dari pada deskriptif.
 Gellius mengidentikkan humanitas dengan
Paideia (bahasa yunani yaitu pendidikan yang
bertujuan mempersiapkan orang menjadi
manusia dan warga negara bebas)
 SEJARAH SINGKAT HUMANIORA (2)

Pada zaman modern pengertian humanitas


berkembang ke-2 makna khusus :
 Pertama mengacu kepada perasaan kemanusiaan &
tingkah laku
 Kedua tujuan pendidikan liberal (pengembangan
intelektual & keterampilan)
 PENGERTIAN HUMANIORA
 Humaniora, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (Balai Pustaka: 1988), adalah ilmu-
ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan
membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti
membuat manusia lebih berbudaya
 Secara umum, humaniora dapat diartikan  sebuah
disiplin ilmu yang mempelajari kondisi manusia,
menggunakan metode analitik, kritikal, atau
spekulatif, sebagaimana dicirikan dari sebagian
besar pendekatan empiris alami dan ilmu sosial.
PENGERTIAN

FILSAFAT

Teologia ILMU HUKUM

Psikologi HUMANIORA Sejarah

SENI BAHASA

Sastra
Humanisme

Aliran pemahaman yang bertujuan


menghidupkan rasa perikemanusiaan/
mencita-citakan pergaulan yang lebih
baik → sikap/ tingkah laku mengenai
perhatian manusia dengan menekankan
pada perasaan serta martabat individu
Dimana letak peran ilmu
humaniora ?
 Humaniora merupakan studi yang
memusatkan perhartiannya pada kehidupan
manusia, menekankan unsur kreativitas,
kebaharuan, orisinalitas, keunikan.
 Humaniora berusaha mencari makna dan
nilai, sehingga bersifat normatif.
 Dalam bidang humaniora rasionalitas tidak
hanya dipahami sebagai pemikiran tentang
suatu objek atas dasar dalil-dalil akal,
tetapi juga hal-hal yang bersifat imajinatif
 Humanities sebagai sekelompok ilmu
pengetahuan yang mencakup: bahasa, baik
bahasa modern maupun klasik: linguistik:
kesusastraan: sejarah, kritisisme, teori dan
praktek seni, dan semua aspek ilmu-ilmu
sosial yang memiliki isi humanistic dan
menggunakan metode humanistic”.
 Karakteristik Humaniora
 J. Drost (2002: 2) dalam artikelnya di KOMPAS,
Humaniora, mengatakan bahwa bidang humaniora
yang menjadikan manusia (humanus) lebih
manusiawi (humanior) yang pada mulanya adalah
trivium yang terdiri atas:
- gramatika
- logika
- retorika
 Gramatika (tata bahasa) bermaksud membentuk
manusia terdidik yang menguasai sarana
komunikasi secara baik.
 Logika bertujuan untuk membentuk manusia
terdidik agar dapat menyampaikan sesuatu
sedemikian rupa sehingga dapat dimengerti dan
masuk akal.
 Retorika bertujuan untuk membentuk manusia
terdidik agar mampu merasakan perasaan dan
kebutuhan pendengar, dan mampu menyesuaikan
diri dan uraian dengan perasaan dan kebutuhan
itu.
Kemudian dari Trivium berkembang ke
quadrivium yaitu:
- geometri
- aritmatika,
- musik (teori akustik)
- astronomi.
Drost menegaskan bahwa seorang
mahasiswa harus memiliki kematangan
baik intelektual maupun emosional,
agar dapat menempuh studi akademis.
Teras kematangan itu adalah
kemampuan bernalar dan bertutur
yang telah terbentuk.
Mahasiswa yang siap mulai studi di
perguruan tinggi adalah dia yang dapat
mengendalikan nalar, yaitu dia yang
kritis.
Seorang yang kritis adalah seseorang
yang mampu membedakan macam-
macam pengertian dan konsep, sanggup
menilai kesimpulan- kesimpulan
Lima ciri ilmu humaniora (Ignas Kleden, 1987:72)
 Jalan
untuk mendekati kenyataan melalui
pemahaman arti
 Ujian terhadap salah benarnya pemahaman tersebut
dilakukan melalui interpretasi
 Pemahaman selalu dimulai dari pra-pengertian
 Komunikasi akan semakin intensif apabila akan
diaplikasikan kepada diri sendiri
 Ilmu Humaniora akan menghasilkan interpretasi-
interpretasi yang memungkinkan adanya suatu
orientasi bagi tindakan manusia dalam kehidupan
bersama
 KEDUDUKAN HUMANIORA SEBELUM DAN SAAT PENDIDIKAN MODERN

Kedudukan humaniora sebelum dan saat pendidikan modern yang terjadi di


Eropa dan Amerika menurut K. Bertens (2009 : 155-158).
   Sebelum Pendidikan Modern
Di universitas-universitas pertama di Eropa (sekitar abad ke-13), humaniora
memainkan peran sentral. Saat itu humaniora di mengerti sebagai artes
liberals atau the liberal arts yang di ajarkan dalam facultas Artium (the
Faculty of Arts). (K. Bertens, 2009 : 155). Maksudnya adalah di universitas-
universitas di Eropa pada masa itu menganggap bahwa humaniora memiliki
kontribusi yang tinggi dalam setiap disiplin-disiplin ilmu, terutama di kota
Paris. Semua mahasiswa harus menjalani pendidikan di Facultas Artium dulu
sebelum diterima di fakultas lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa studi/ilmu
humaniora menjadi tahap awal seluruh pendidikan tinggi.Pada masa itu,
studi humaniora mempunyai ruang gerak yang luas dan dianggap sebagai
studi penting yang harus dipelajari oleh pelajar pada masa tersebut.
 Saat Pendidikan Modern
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi di zaman modern,
jumlah fakultas di perguruan tinggi bertambah besar, jumlah
program studi juga makin bertambah, dan sekaligus peranan
humaniora semakin berkurang, sebab kini dengan humaniora
dimengerti ilmu sejarah, filsafat, ilmu bahasa serta sastra, dan
ilmu-limu budaya lain yang seharusnya dengan humaniora manusia
bisa mengerti apa arti sebenarnya pernyataan “memanusiakan
manusia”. Ruang gerak untuk mereka menjadi semakin sempit.
 Sebab-2 Hasil Perkembangan Ilmu Humaniora
Tidak Optimal
 Masihkuatnya pengaruh positivistik dalam dunia
akademik, sehingga ukuran ilmiah selalu diperlakukan
seragam yakni eksak, terukur, dan bermanfaat.
 Penomorduaan terhadap ilmu humaniora dalam
berbagai aktivitas ilmiah bahkan dalam bentuk
pengakuan atau opini masyarakat (IPA Vs IPS)
 Gagap teknologi (Gatek) dipandang lebih memalukan
dari pada gagap budaya (Gaya) & Gagap Kemanusiaan
 Rendah diri yang menghinggapi kalangan ilmuwan di
bidang humaniora
 Relevansi Humaniora Dengan
Perkembangan Iptek
Awal abad ke-21 ini dunia dikuasai 4 bidang teknologi
yaitu : Informasi(1), Bio-teknologi(2), Nano(3) dan
Terraformasi(4). (M.T. Zen pakar teknologi
Indonesia)
 (1)Terkait dengan kemajuan dibidang pertelevisian,
internet, handphone, yang memudahkan penyampaian dan
penerimaan informasi dlm akselerasi yang luar biasa.
 (2)Terkait dengan pemanfaatan di bidang peternakan,
pertanaian, kedokteran, teknologi kloning yang
memanipulasi Gen
 (3)Ilmuwan
mampu mengatur kedudukan
atom-atom yang membentuk molekul-
molekul
 (4)Penjajaganmanusia untuk membuat
struktur kehidupan baru diruang angkasa
(planet Mars)
 Kelemahan Pengembangan Ilmu
Humaniora di Indonesia
 SDM yang menggeluti Ilmu Humaniora kurang
serius dan hanya dijadikan aktivitas sambilan
 Rendahnya dukungan pemerintah terhadap riset
ilmu humaniora dibandingkan ilmu eksak
 Lemahnya aspek metodologi yang dikuasai para
empu ilmu humaniora sehingga kurang kena
sasaran
 Ilmu humaniora kurang dilibatkan sebagai mitra
dialog/mitra riset iptek
 PENTINGNYA ILMU HUMANIORA DALAM PROFESI
BIDAN

Ilmu kebidanan dan Ilmu Humaniora, sebenarnya 2 ilmu yang


berbeda antara satu dengan yang lain. Namun, ternyata
keduanya memiliki hubungan yang saling melengkapi. Pelayanan
kebidanan tanpa dilandasi konsep humaniora bisa dikategorikan
tindak kriminal karena baik secara langsung maupun tidak
langsung, tindakan tidak manusiawi tersebut akan merampas hak
klien sebagai pengguna layanan kebidanan. Hal ini tentunya
merugikan bagi pengguna jasa maupun pelaksana pelayanan
dalam hal ini adalah bidan. Bagi bidan yang tidak menerapkan
ilmu humaniora bisa dikatakan telah melanggar kode etiknya dan
kepadanya diberikan sanksi yang tegas atas kelalaian yang
dibuat baik sengaja maupun tidak disengaja.
Kebidanan adalah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan
dan seni yang mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan,
nifas dan menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan,
klimakterium dan menopause, bayi baru lahir dan balita, fungsi–
fungsi reproduksi manusia serta memberikan bantuan/dukungan
pada perempuan, keluarga dan komunitasnya
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari sistem pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar
(teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau
rujukan. Pengerucutan dari pelayanan kebidanan ini adalah
pemberian asuhan kebidanan yaitu proses pengambilan keputusan
dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang
dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan.
Mengapa humaniora sangat penting artinya
diterapkan dalam pelayanan kebidanan?
Alasannya...
1) Bidan sebagai barisan pertama dalam masyarakat untuk
menangani masalah kesehatan. Hal ini menambah peluang
bidan untuk menangani masalah kemasyarakatan yang
sangat memerlukan aturan humaniora dalam menjalankan
kehidupannya.
2) Bidan sebagai pelayan kesehatan yang menangani
mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas
dan menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan,
klimakterium dan menopause yang keseluruhan
mencagkup setengah dari masa kehidupan manusia.
3) Bidan memiliki peluang besar dalam hal aborsi,
pembatasan kelahiran yang hingga kini masih menjadi
teka-teki masih kurang jelasnya status ilegal dari aborsi.
 Penerapan Ilmu Humaniora dalam Memberikan Pelayanan Kebidanan

a) Pemberian Asuhan Kebidanan.


 Dalam memberikan pelayanan kepada klien, bidan harusnya memenuhi kode etik dan
sumpah profesi yang telah dilakukan sebelum terjun menjadi bidan antara lain :
o Kewajiban bidan terhadap klien dan masyrakat (6 butir)
o Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
o Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan (2 butir)
o Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
o Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)
o Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2 butir)
 Kode etik inilah yang menjadi pembatas tindakan-tindakan yang boleh dan tidak
boleh dilakukan oleh bidan yang tentunya harus dilandasi ilmu humanira sehingga
mampu memuliakan klien.
b) Aborsi
 Aborsi adalah berhentinya kehamilan sebelum usia
kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin.
Aborsi ini menjadi illegal bila dilakukan dengan sengaja
khusunya dalam hal ini adalah dilakukan oleh tenaga bidan
untuk menghentikan kehamilan kliennya.
 Ilmu humaniora di sini sangat dibutuhkan sabagai penguat
dasar kode etik bidn, secara otomatis bidan yang memegang
teguh kode etik dan memegang konsep humaniora tidak
akan melakukan aborsi ini. Karena selain bukan merupakan
kewenangannya, juga diluar dari kode etiknya.
c) Pembatasan Kehamilan
 Semakin melunjaknya jumlah penduduk yang tidak diimbangi
dengan meningkatnya sumber daya alam yang dibutuhkan
memacu adanya prosedur diberlakukannya pembatasan
kehamilan. Dalam hal ini merujuk pada 2 sistem pembatasan
kelahiran yaitu promotif untuk memiliki 2 anak saja dan
adanya keluarga berencana. Sebenarnya KB ini dapat memicu
kontra terkait pelanggaran hak manusia dalam meneruskan
keturunan. Namun setelah dikaji lebih mendalam, hal ini
tidaklah melanggar peri kemanusiaan yang tentunya juga
disandingkan dengan alasan-alasan yang logis. Sehingga
diperlukan bidan professional yang mampu memahami
penerapan Ilmu humaniora dalam melaksanakan tugasnya.
SEKIAN
TERIMA KASIH
PERILAKU
1. PENDAHULUAN
 Proses perkembangan perilaku manusia sebagian ditentukan oleh
kehendaknya sendiri, sebagian bergantung pd alam, sedangkan
makhluk lain sepenuhnya bergantung pd alam.
Pertemuan
 Ciri manusia memiliki kebutuhan yg scr terus menerus utk 3-4
dipenuhinya.
 Manusia dibekali cipta (kognitif), rasa (afektif), karsa
(psikomotor).
 Perilaku manusia tdk lepas dari proses pematangan organ-organ
tubuh.
 Perilaku individu tdk timbul dg sendirinya, ttp akibat adanya
stimulus, baik internal maupun eksternal
KAITAN PERILAKU THDP STIMULUS
EXTERNAL

PERILAKU
Stimulus Organisme Respons
INTERNAL

31
INTERAKSI BEHAVIOR-PERSON-
ENVIRONMENT (Bandura, 1977)
Behavior
(Tingkah Laku)

Person
Environment
(Lingkungan) (Individu)
32
PENGERTIAN PERILAKU

 Dari Sudut Biologis:


 Suatukegiatan atau aktivitas organisme yg bersangkutan
yg dpt diamati secara langsung maupun tdk langsung
 Soekidjo Notoatmodjo, 1993:
 Suatu aktivitas manusia itu sendiri
 Secara Operasional (Soekidjo Notoatmodjo, 1993):
 Suatu respons organisme atau seseorang thd rangsangan
dari luar subjek tsb

33
PENGERTIAN PERILAKU

 Ensiklopedia Amerika :
 Suatuaksi – reaksi organisme thd
lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila
ada sesuatu yg diperlukan utk menimbulkan
reaksi, yakni yg disebut Rangsangan.
 Robert Kwick,1974:
 Tindakanatau perilaku suato organisme yg dpt
diamati & bahkan dpt dipelajari
34
PENGERTIAN PERILAKU

 Sri Kusmiyati & Desminiarti, 1990:


 Prosesinteraksi individu dg lingkungannya sbg
manifestasi hayati bhw dia adalah makhluk hidup
 Sunaryo, 2004:
 Aktivitasyg timbul krn adanya stimulus & respons
serta dpt diamati scr langsung maupun tdk
langsung

35
CIRI-CIRI PERILAKU MANUSIA YG
MEMBEDAKAN DG MAKHLUK LAIN
 MenurutSarlito Wirawan, 1983, Ciri-ciri perilaku
manusia yg membedakan dg makhluk lain adalah:
a. Kepekaan social
b. Kelangsungan perilaku
c. Orientasi pada tugas
d. Usaha dan perjuangan
e. Tiap individu adalah unik

36
Kepekaan Sosial:

 Kemampuan manusia utk dpt menyesuaikan


perilakunya sesuai dg pandangan & harapan orang lain
 Mnsadalah makhluk sosial yg dlm hidupnya perlu
kawan & bekerjasama dg orang lain.
 Perilakumns adalah situasional, artinya perilaku mns
akan berbeda pd situasi yg berbeda
Example : perilaku manusia saat ta’ziah (melayat)
dengan perilaku saat pesta

37
Kelangsungan Perilaku

 Antara perilaku yg satu ada kaitannya dg perilaku yg lain,


perilaku sekarang adalah kelanjutan perilaku yg baru lalu,
dst
 Perilaku mns tjd scr berkesinmabungan bkn scr serta
merta
 Perilaku mns tdk pernah berhenti pd suatu saat.
 Example: mahasiswa keperawatan yg setiap hari kuliah
akhirnya lulus & memiliki kepandaian serta skill dibidang
keprawatn, kemudian peroleh pekrjaan– penghasilan–
berumahtangga---keturunan---cucu dst. 38
Orientasi Pada Tugas

 Setiap perilaku mns sll memiliki orientasi pada suatu tugas


tertentu
 Seorang mhs yg rajin belajar menuntut ilmu, orientasinya
adl utk dpt menguasai ilmu pengetahuan tertentu
 Individu yg bekerja, berorientasi utk menghasilkan sesuatu
 Example: mahasiswa yg giat belajar utk semsteran, malam
hari tidur agak lebih cepat agar bs belajar bsk pagi badan
terasa segar shg mampu mengerjakan soal dgn baik.

39
Usaha dan Perjuangan

 Usaha& perjuangan pd mns telah dipilih &


ditentukan sendiri, serta tdk akan
memperjuangkan sesuatu yg memang tdk ingin
diperjuangkan
 Mnsmemiliki cita-cita (aspirasi) yg ingin
diperjuangkannya, sedangkan hewan hanya
berjuang utk mendapatkan sesuatu yg sudah
tersedia di alam
40
Tiap-Tiap Individu Mns Adalah Unik

Unik berarti mns satu berbeda dg mns yg lain &


tdk ada 2 mns yg sama persis di muka bumi ini,
walaupun ia dilahirkan kembar.
Mns mempunyai ciri-ciri, sifat, watak, tabiat,
kepribadian, motivasi tersendiri yg
membedakannya dr mns lainnya
Perbedaan pengalaman yg dialami individu pd
masa silam & cita-citanya kelak dikemudian hari,
menentukan perilaku individu di masa kini yg 41
berbeda-beda pula.
PROSES PEMBENTUKAN PERILAKU

Perilaku mns terbentuk krn adanya


kebutuhan (abraham maslow) :
Motivasi
Faktor perangsang & penguat
Pengaruh sikap & kepercayaan

42
Perilaku Mns Terbentuk Krn Adanya
Kebutuhan
Aktualisasi

Harga Diri

Mencintai &
Dicintai

Rasa Aman

Kebutuhan
Fisiologis/Biologis

Elektrolit Makan/
H20
O2 Minum Seks
Motivasi

 Dorongan penggerak utk mencapai tujuan tertentu, baik


disadari ataupun tdk disadari.
Motivasi dpt timbul dari dlm diri individu atau datang dari
lingkungan.
 Motivasi yg terbaik adalah motivasi yg datang dari dlm diri
sendiri (motivasi intrinsik), bukan pengaruh lingkungan
(motivasi ekstrinsik)
 Contoh : saudara belajar dgn tekun dan giat krn ada
motivasi untuk mendapatkan indeks prestasi.
44
Faktor Perangsang & Penguat

Utk meningkatkan motivasi berperilaku dpt


dilakukan dg 4 cara sbb:
 Memberi hadiah dlm bentuk penghargaan, pujian,
piagam, hadiah, promosi pendidikan & jabatan
 Kompetisi atau persaingan sehat
 Memperjelas tujuan atau menciptakan tujuan antara
(pace making) penjaga perdamaian
 Memberi informasi keberhasilan kegiatan yg telah
dilakukan utk mendorong lebih berhasil.
45
Pengaruh Sikap & Kepercayaan

 Sikap seseorang sangat mempengaruhi perilaku, baik sikap


positif maupun negatif
Contoh: sikap ibu terhdp pentingnya imunisasi bg bayi.
sikap orang yg benci & iri terhdp keberhasilan seseorang

(sikap negatif)
 Hal lain yg mempengaruhi perilaku adalah kepercayaan yg
dimiliki seseorang
 Contoh: kepercayaan seseorang bhw perbuatan yg baik akan
memperoleh pahala di kemuadian hari (positifa)
46
2. FAKTOR YG MEMPENGARUHI PERILAKU
SESEORANG

Faktor genetik atau faktor endogen : mrp


konsepsi dasar atau modal utk kelanjutan
perkembangan perilaku makhluk hidup:
 Jenis ras
 Jenis kelamin
 Sifat fisik :

47
Jenis Kelamin

Perbedaan perilaku pria & wanita dpt dilihat dari


cara berpakaian & melakukan pekerjaan sehari-
hari
Pria berperilaku atas dasar pertimbangan rasional
Wanita atas dasar pertimbangan emosional atau
perasaan
Perilaku pada pria disebut maskulin sedangkan
wanita disebut dengan feminin
48
Sifat Fisik

Perilaku individu akan berbeda-beda krn sifat


fisiknya
Orang tipe piknis/stenis (pendek, gemuk, perut
besar) : mudah bergaul, humoris, ramah, mudah
penyesuaian diri
Tipe atletis : tulang & otot kuat, badan kokoh &
tegap dll : sulit kontak dgn dunia sekitar, suka
menyendiri, sedikit bicara

49
Sifat Kepribadian
adalah keseluruhan pikiran, perasaan dan perilaku yg
sering digunakan oleh seseorang dlm beradapatasi secara
terus menerus terhdp kehidupannya. (Maramis)
contoh : pemalu, pemarah, pengecut dsbx
 Perilaku individu adalah manifestasi dari kepribadian yg
dimilikinya sbg perpaduan antara faktor genetik &
lingkungan.
 Perilaku individu tdk ada yg sama krn adanya perbedaan
kepribadian yg dimiliki individu, yg dipengaruhi oleh aspek
kehidupan, spt pengalaman, usia, watak, tabiat, sistem
norma, nilai, & kepercayaan yg dianutnya.
50
 Bakat: adalah kemampuan individu utk
melakukan sesuatu yg sedikit sekali bergantung
pada latihan mengenai hal tsb.
contoh : bakat seni lukis
 Intelegensi:adalah kemampuan untuk berfikir
scr abstrak(Sukardi), sedangkan Embbing :
Intelegensi adalah kemampuan utk membuat
kombinasi.

51
1. Faktor luar individu Atau Faktor
Endogen
 Lingkungan
 Pendidikan
 Agama
 Sosek
 Kebudayaan
 Faktor lain : persepsi, emosi
52
Faktor Lingkungan

Lingkungan menyangkut segala sesuatu


yg ada di sekitar individu, baik fisik,
biologis maupun sosial
Lingkungan sangat berpengaruh thd
perilaku individu krn lingkungan mrp
lahan utk perkembangan perilaku.
53
Pendidikan

Scr luas pendidikan mencakup seluruh proses


kehidupan individu sejak dlm ayunan hingga liang
lahat, berupa interaksi individu dg lingkungannya,
baik scr formal maupun informal
Proses & kegiatan pendidikan pada dasarnya
melibatkan msl perilaku individu maupun klp
Kegiatan pendidikan formal maupun non formal
berfokus pd PBM, dg tujuan agar terjadi
perubahan perilaku, yaitu dr tdk tahu mjd tahu. 54
Agama

Tempat mencari makna hidup yg terakhir atau


penghabisan.
Sbg suatu keyakinan hidup yg msk ke dlm
konstruksi kepribadian seseorang sangat
berpengaruh dlm cara berpikir, bersikap, bereaksi
& berperilaku individu
Seseorg yg mengerti & rajin melaksanakan ajaran
agama dlm kehidupan, akan berperilaku & berbudi
luhur sesuai dg ajaran agama yg diyakininya 55
Sosial Ekonomi

 Klg
yg status sosial ekonominya
berkecukupan, akan mampu menyediakan
segala fasilitas yg diperlukan utk memenuhi
kebutuhan hidupnya
 Klg
yg sosial ekonominya rendah akan
mengalami kesulitan dlm memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari
56
Kebudayaan

 SoerjonoSoekanto, 2001; Ekspresi jiwa


terwujud dlm cara-cara hidup & berpikir,
pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama,
rekreasi & hiburan
 Kebudayaan diartikan sbg kesenian, adat-
istiadat atau peradaban mns
 Hasilkebudayaan mns akan mempengaruhi
perilaku mns itu sendiri 57
Faktor-Faktor Lain


Susunan saraf pusat: memegang peranan penting krn merup.
Sarana utk memindahkan energi yg berasal dr stimulus melalui
neuron ke simpul saraf tepi yg akhirnya akan berubah menjadi
perilaku.
 Persepsi : prose diterimanya rangsang melalui pancaindra yg
didahului oleh perhatian (attention) shg indivdu sadar ttg
sesuatu yg ada diluar maupun didlm dirinya.
 Emosi : merpkn manifestasi perasaan atau afek keluar disertai
banyak komponen fisiologis, dan bioasanya berlangsung tdk
lama(Maramis). Perilaku individu dpt dipengaruhi emosi.

58
BENTUK PERILAKU Pertemuan ke IV

 Perilakudpt diberi batasan sbg suatu


tanggapan individu thd rangsangan yg
berasal dari dlm maupun luar diri individu
tsb
 Secara
garis besar bentuk perilaku ada 2
macam, yakni :
 Perilaku pasif (respons internal)
 Perilaku aktif (respons eksternal) 59
Perilaku Pasif (Respons Internal)

 Perilaku yg sifatnya masih tertutup, tjd dlm


diri individu & tdk dpt diamati scr langsung.
 Perilaku
ini sebatas sikap blm ada tindakan
yg nyata. Contoh : berfikir, berfantasi,
mengetahui manfaat KB tp tdk mau
menjadi ekseptor.

60
Perilaku Aktif (Respons Eksternal)

 Perilaku yg sifatnya terbuka


 Perilakuaktif adalah perilaku yg dpt
diamati langsung, berupa tindakan nyata
 Contoh : mengerjakan soal ujian, seseorang
menganjurkan orang lain cepat berobat bila
sakit spt yg ia lakukan selama ini.

61
Perilaku Kesehatan
 Adalah tanggapan seseorang thdp rangsangan yg berkaitan
dgn sakit dan penyakit, sistem layanan kesehatan,
makanan dan lingkungan.
 Respon atau reaksi dpt berbentuk pasif (Perilaku)
terhadap sakit dan penyakit.
 Pengetahuan, persepsi atau sikap) dan aktif.
perilaku ttg bgm seseorang menanggapi rasa sakit dan
penyakit yg bersifat respon internal maupun eksternal,
baik respon pasif maupun aktif (praktik) yg dilakukan
sehubungan dgn sakit dan penyakit.

62
Bentuk perilaku seseorang sesuai dgn
tingkat pencegahan :
1. Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan
(health promotion behavior), spt : ibu masak makanan
bergizi utk keluarga
2. Perilaku pencegahan penyakit (health prevention
behavior) spt: mengimunisasi bayi ke fasilitas kesehatan
3. Perilaku pencarian pengobatan (health seeking
behavior) spt; membeli & minum obat influenza dari
warung atau toko obat.
4. Perilaku pemulihan kesehatan (health rehabilitation
behavior) spt; penderita patah tulang seminggu sekali
datang fisioterapi sesui anjuran dokter.
63
Klasifikasi perilaku kesehatan
Menurut Becker :
1. Perilaku kesehatan
2. Perilaku sakit (illenes behavior)
3. Perilaku peran sakit (the sick role
behavior), yaitu segala aktivitas individu
yg sedang menderita sakit utk
memperoleh kesembuhan.

64
Perilaku sakit (Sarlito Sarwono)
Adalah bentuk tindakan yg dilakukan
oleh individu yg sedang sakit agar
memperoleh kesembuhan
Penyebab : ada tanda /gejala,
frekuansi terus menerus, menetap,
perbedaan interpretasi ttg gejala tsb.
65
Menurut Sri Kusmiyati, terdapat 7 gejala
perilaku orang sakit yg dapat diamati :
1. Fearfullness (merasa ketakutan)
2. Regresi (menarik diri) dari reaksi kecemasannya
3. Egosentris; orang yg sakit banyak mempersoalkan ttg
dirinya sendiri, banyak cerita seputar penyakitnya
4. Terlalu memperhatikan persoalan kecil(melebih-
lebihkan masalah yg dirasakan)
5. Reaksi emosional tinggi (sensitif)
6. Perubahan persepsi thdp orang lain
7. Berkurangnya minat

66
Perubahan perilaku pada orang sehat
 Konflik; timbul akibat adanya dua atau
lebih keinginan yg tdk harmonis, spt: anak
yg lulus dengan NEM tinggi lulus di dua
jurusan shg hrs memilih
 Frustasi;
suatu keadaan yg terjadi akibat
konflik berkepanjangan, yg tdk terslesaikan
 Marah; bila frustasi yg dialami oleh seorang
individu tdk dpt dikelola dgn baik akan
timbul perilaku mudah marah.
67
DOMAIN PERILAKU

 Menurut Benyamin Bloom, perilaku mns dpt dibagi ke dlm 3


domain :
 Cognitive Domain (Ranah Kognitif)
 Affective Domain (Ranah Afektif)
 Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor)
 Pengukuran domain perilaku:
 Cognitive domain diukur dari knowledge (pengetahuan)
 Affective domain diukur dari attitude (sikap)
 Psychomotor domain diukur dari psikomotor/praktis (keterampilan)

68
DOMAIN PERILAKU (Benyamin Bloom)

1. Cognitive
Domain
(Ranah Kognitif)

3. Psychomotor
2. Affective
Domain
Domain PERILAKU (Ranah
(Ranah Afektif)
Psikomotor)

69
Proses adaptasi perilaku
(Notoatmodjo) terjadi secara berurutan :

AIETA :
Awarness (kesadaran)
Interst (tertarik)
Evaluation (menimbang-nimbang)
Trial (mencoba)
Adoption

70
3. CARA MERUBAH PERILAKU
1. Mengidentifikasi dan memahami apa yang ingin Anda ubah .
 Langkah pertama untuk menuju perubahan jelas kita harus
memahami apa yang perlu diubah. Menetapkan tujuan yang
jelas adalah kunci keberhasilan dalam usaha apapun. Ketika
suatu hal datang ingin mengubah sikap kita, maka kita perlu
melakukan hal yang jujur ​dan evaluasi diri yang mendalam
sehingga kita bisa mengetahui dengan jelas sifat kita yang
perlu diperbaiki atau benar-benar harus di rubah .
2 . Carilah model peran atau gunakan The power Of  Modelling.
 Kita semua perlu tahu bahwa apa yang kita capai sebenarnya
bisa tercapai, kita dapat menjadi lebih optimis, lebih sosial
atau lebih sabar. Untuk itu Carilah seseorang yang memiliki
sikap baik yang ingin kita memiliki, dan memberikan inspirasi
atau dorongan dalam perjalanan kehidupan kita untuk menjadi
orang yang lebih baik
3. Pikirkan bagaimana perubahan perilaku kita akan
mempengaruhi kehidupan kita .
 Untuk dapat meluncur cepat melalui semua kesulitan yang terbentang di
hadapan kita dalam perjalanan  menuju perbaikan diri, kita perlu mencari
tahu apa yang seharusnya bisa membawa perubahan terhadap kehidupan
kita. Apakah mengubah perilaku kita berarti keluarga bahagia atau
kehidupan social ? Apakah perubahan perilaku kita berarti karier yang lebih
sukses atau bisnis ? Memperbaiki pikiran kita pada hal-hal yang akan datang
sebagai akibat dari perubahan perilaku kita dan kita akan memiliki
kesempatan lebih besar untuk mencapai tujuan yang kita inginkan .
4 . Pilih Lingkungan yang tepat .
 Seperti dalam pepatah mengakatakan,” Pergaulan yang buruk merusak
kebiasaan yang baik.” kita tidak mengharapkan diri kita untuk dapat
berubah jika kita pergi di sekitar diri lingkungan orang-orang yang
memilik sifat-sifat negatif yang ingin kita ubah. Pertimbangkan
berteman dengan orang-orang baru, terutama mereka yang optimis
dan memiliki perilaku yang sehat terhadap kehidupan. Kita akan
melihat bahwa usaha kita untuk mengubah akan lebih mudah dengan
memiliki berbagai jenis  orang untuk dijadikan sahabat.
5. Yakin Pada Diri sendiri bahwa kita dapat Berubah .
 Seringkali kendala terbesar antara diri kita dan tujuan hidup kita
adalah diri kita sendiri. Ketidakmampuan kita untuk percaya apa
yang kita mampu lakukan. Jika kita tidak percaya pada diri
sendiri atau percaya bahwa kita bisa hidup kita bisa berubah, itu
hanya tidak akan terjadi, hal seperti itu juga akan membuat
suatu keadaan yang menyebabkan kita berpikiran akan lebih baik
jika tidak pernah memulai, atau menyerah dengan cepat sehingga
kita tidak akan memberikan diri kita kesempatan untuk berhasil .
 oleh sebab itu, bahwa Perilaku positif memiliki peran yang sangat
penting dalam kehidupan, agar bisa sukses dan memuaskan. Mari
kita mulai sekarang berusaha menemukan perilaku negatif kita
yang ada, lalu berjuang untuk merubahnya menjadi perilaku lebih
positif, sehingga dengan demikian kita bisa menjadi orang hebat
dengan kepribadian yang selalu berperilaku positif dalam setiap
keadaan.amiinn..
4. TEORI TENTANG PERUBAHAN PERILAKU
1. DISSONANCE THEORY(FESTINGER :1957)
 Suatu keadaan cognitive dissonance yang merupakan
ketidakseimbangan psikologis yang diliputi oleh ketegangan diri
yang berusaha untuk mencapai keseimbangan kembali. Dissonance
tejadi karena dalam diri individu terdapat elemen kognisi yang
bertentangan, pengetahuan, pendapat atau keyakinan. Apabila
terjadi  penyesuaian secara kognitif, akan ada perubahan sikap
yang berujung perubahan perilaku.
Contoh : 
 Orang yang merokok merasa resah, dia tahu bahaya merokok tapi
merasa bukan laki-laki kalau tidak merokok (dissonance). Akhirnya
dia memutuskan kalau kejantanan seseorang bukan hanya dari
merokok, tapi dari banyak hal. Akhirnya dia memutuskan berhenti
merokok (consonance).
2. TEORI FUNGSI ( Katz : 1960 )
 Meurut teori ini perilaku mempunyai fungsi :
1. instrumental
2. defence mechanism
3. penerima objek dan pemberi arti
4. nilai ekspresif
 Perubahan perilaku individu tergantung kebutuhan
Stimulus yang dapat memberi perubahan perilaku
individu adalah stimulus yang dapat dimengerti
dalam konteks kebutuhan orang tersebut.
3. TEORI KURT LEWIN (1970)
Menurut Kurt Lewin, perilaku manusia adalah suatu keadaan seimbang
antara driving forces (kekuatan-kekuatan pendorong)   dan restrining
forces (kekuatan-kekuatan penahan). Perilaku dapat berubah apabila
terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut. Ada tiga
kemungkinan terjadinya perubahan perilaku :
1) Kekuatan pendorong, kekuatan penahan tetap perilaku baru 
Contoh : seseorang yang punya saudara dengan penyakit  kusta
sebelumnya tidak mau memeriksakan saudaranya karena malu dikira
penyakit keturunan, dapat berubah perilakunya untuk memeriksakan
saudaranya ke puskesmas karena adanya penyuluhan dari petugas
kesehatan terdekat tentang pentingnya deteksi dini kusta. 

2) Kekuatan penahan, pendorong tetap perilaku baru 


Misalnya pada contoh di atas , dengan memberi pengertian bahwa kusta
bukan penyakit keturunan, maka kekuatan penahan akan melemah dan
terjad perubahan perilaku

3) Kekuatan penahan, pendorong, perubahan perilaku.


Misalnya pada contoh di atas dua-duanya dilakukan.
SEKIAN
TERIMA KASIH
77
FILSAFAT ILMU
PENGERTIAN

Filsafat: (brsal dr kata yunani kuno=philosophia)


Sikap bertanya: Sikap Mencinta
Metode/Cara : Dipandang sebagai sesuatu yang berawal
dari pertanyaan dan berakhir pada pertanyaan (bertanya Pertemuan
secara terus-menerus). 5-6
HAKIKAT FILSAFAT
Beda antara Filsafat, Dogma & Ideologi:
Dogma & Ideologi (kykinan/tdk ada krguan):
Tertutup
Cenderung menganggap kebenaran tertentu sebagai hal
yang tidak bisa dipersoalkan dan diterima begitu saja.
Filsafat:
Terbuka (selalu mempertanyakan).
Beberapa Definisi Filsafat
 Plato: adalah ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran
yang asli;
 Aristoteles: adalah ilmu pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
terkandung di dalamnya ilmu-ilmu matematika, logika, retorika,
etika, ekonomi, politik dan estetika;
 Al Farabi: Ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana
hakekat yang sebenarnya;
 Descartes: Kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam, dan
manusia menjadi pokok penyelidikan;
 Immanuel Kant: adalah ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan
pangkal dari segala pengetahuan yang tercakup di dalam 4
persoalan, yaitu: (1) Apakah yang dapat kita ketahui? (metafisika);
(2) Apakah yang seharusnya kita kerjakan? (etika); (3) Sampai di
manakah harapan kita? (agama); (4) Apakah yang dinamakan
manusia? (antropologi).
Lanjutan Pengantar Filsafat
Ontologi = telaah tentang kebenaran (hkkat sgla sstu)
Epistemologi = telaah tentang pengetahuan/bgmna ilmu
itu diperoleh.
Ontologi dan epistemologi sering terkait erat.
Metafisika
klaim, dakuan. Klaim tidak selalu dapat dibuktikan. Klaim
tersebut kembali pada keimanan, suatu ilmu pun kalau
diruntut terus sampai ke hulu, akan mentok pada akhirnya
harus dikembalikan pada iman.
Dalam matematika dimulai dengan aksioma, kemudian
dideduksikan. Aksioma tersebut tidka bisa dibuktikan
kebenarannya. Dalam ilmu ada yang didasarkan pada
aksioma, ada pula dari postulat. Postulat kadang tak perlu
dibuktikan, bisa dibuktikan kemudian.
Aksiologi & Aksioma
Aksiologi = mmbcrakan kgnaan dr ilmu itu.
 Kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan
manusia
 Kajian tentang nilai khususnya etika
Aksioma = pernyataan yg dapat diterima sbg
kebenaran tanpa pembuktian.
 Pernyataan yang dapat diterima sebagai
kebenaran tanpa pembuktian
Pembidangan Filsafat Menurut Louis O.
Katsoff
 LOGIKA: cabang filsafat yang membicarakan tata
cara penarikan kesimpulan yang benar;
 METODOLOGI: cab. Filsafat yang membicarakan
tentang teknik-teknik penelitian atau penyelidikan;
 METAFISIKA: cabang filsafat yang membicarakan
tentang segala sesuatu yang ada;
 ONTOLOGI: cabang filsafat yang membicarakan
tentang asas-asas rasional dari kenyataan (yang
ada);
Lanjutan Pembidangan Filsafat:
 KOSMOLOGI: cabang filsafat yang
membicarakan tentang bagaimanakah
keadaannya sehingga ada asas-asas rasional
dari kenyataan yang teratur itu;
 EPISTEMOLOGI:cabang filsafat yang
membicarakan asal mula, susunan, metode-
metode, dan sahnya pengetahuan;
 BIOLOGI
KEFILSAFATAN: cabang filsafat yang
mempelajari tentang hakikat hidup
Lanjutan Pembidangan…
 PSIKOLOGI
KEFILSAFATAN: cabang filsafat yang
membicarakan tentang jiwa;
 ANTROPOLOGI KEFILSAFATAN: cabang filsafat
yang membicarakan tentang hakikat manusia;
 SOSIOLOGI
KEFILSAFATAN: cabang filsafat yang
membicarakan tentang hakikat masyarakat dan
negara;
 ETIKA:cabang filsafat tentang apa yang baik dan
apa yang buruk;
Lanjutan…

 ESTETIKA:cabang filsafat yang membicarakan


tentang keindahan;

 FILSAFAT
AGAMA: cabang filsafat yang
membicarakan tentang hakikat keagamaan.
FILSAFAT ILMU
APA ILMU ITU....................?
FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN
DEFINISI

Pengetahuan : Persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan


gaib) atau fakta.

Ilmu Pengetahuan : Kumpulan pengetahuan yang benar disusun


dengan sistem dan metode untuk mencapai tujuan yang berlaku
universal dan dapat diuji/diverifikasi kebenarannya
 Ilmu Pengetahuan :
bukan satu, melainkan banyak (plural)
bersifat terbuka (dapat dikritik)
berkaitan dalam memecahkan masalah
Lnjtan....,

Jadi, Filsafat Ilmu Pengetahuan mempelajari esensi


atau hakikat ilmu pengetahuan tertentu secara
rasional

Filsafat Ilmu Pengetahuan :


Cabang filsafat yang mempelajari teori pembagian
ilmu, metode yang digunakan dalam ilmu, tentang
dasar kepastian dan jenis keterangan yang berkaitan
dengan kebenaran ilmu tertentu.
 Pokok Permasalahan yang dikaji
Filasafat:
1. Apayang disebut benar dan apa yang
disebut salah (Logika)
2. Manayang dianggap baik dan mana yang
dianggap buruk (etika)
3. Apayang termasuk indah dan apa yang
termasuk jelek (estetika)
Lnjtan....,
Filsafat ilmu merupakan telaahan secara filsafat
yang ingin menjawab beberapa pertanyaan
mengenai hakikat ilmu seperti :
 obyekapa yang ditelaah ilmu? Bagaimana ujud
yang hakiki dari obyek tersebut? Bagaimana
hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap
manusia (seperti berpikir, merasa dan
mengindera) yang membuahkan pengetahuan.

90
Apa yang ingin diketahui ilmu?
“Obyek penelahaan ilmu mencakup seluruh aspek
kehidupan yang dapat diuji oleh pancaindera
manusia” (dsb ontologi)

Bagaimana cara mendapatkan pengetahuan? Kita


sebut epistemologi...?
Lnjtan....,

Utk mdptkan pngthuan ini, ilmu mbuat


bbrpa andaian (asumsi) mngnai obyek2
empirik. Asumsi ini perlu, sbb pnytaan
asumsif inilah yg mbri arah dan lndasan bg
kgtan penelahaan. Sebuah pngthuan bru
dianggap bnr slma kt bs mnrima yg
dikemukakannya.
ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN

Contoh : Amir skit prut sdh seminggu...?


 Pendekatan Ilmiah : Pendekatan Non Ilmiah :
 Cari data di lapangan - pergi kedukun
 Amir makan apa ? - penyembuhan
 Periksa ke dokter - kesimpulan :
 Tes laboratorium Amir kena guna2 dr tman/msuhnya
 Pengobatan
 Kesimpulan :
Amir Keracunan
Lnjtan....,
 Fungsi Ilmu Pengetahuan :
 Untuk menerangkan gejala
 Untuk memahami hakekat gejala
 Untuk meramalkan kejadian yang akan datang
 Untuk mengendalikan gejala
 Ciri Ilmu Pengetahuan :
 Mempuyai obyek kajian
 Mempunyai metode pendekatan
 Disusun secara sistematis
 Bersifat “universal” (legitimated)
FOKUS FILSAFAT ILMU

 FilsafatIlmu Pngthuan lbh menyoroti bgmna hakikat


kgtan ilmiah itu sebenarnya : di balik (beyond)
suatu pnmuan atau teknologi baru sebenarnya ada
apa?;
 yg mndsari seorg ilmuwan mmpu mnghsilkan suatu
pnmuan/pnlitian shngg mmpu mncptakan suatu
teori baru ataukah ia mncoba mngmbangkan dan
mmbangun (rekonstruksi) teori yg tlh ada ataukah
ia mncoba "membongkar” atau mendekonstruksi
teori-teori lama utk diperbaharui ? terfokus pada
aspek de jure suatu ilmu pengetahuan.
MANFAAT FILSAFAT ILMU
 Pertama, kmmpuan mngmati fenomena di sekelilingnya dg
cermat dan akan brguna bgi penelitiannya
(pengamatan/observasi) thdp brbgai gejala atau peristiwa,
menemukan data, merumuskan hipotesis, dan pembuktian
teori.
 Kedua, kmmpuan analisis scra kritis, baik scra sintesis
(paduan/cmpuran), komparatif (perbandingan), maupun
dialogis (terbuka utk mndptkan pnjlsan).
 Ketiga, dpt mlhat, mrmalkan/mmprediksi hub antara gejala
satu segala lainnya scra logis dan hub antara gejala satu dan
gejala lainnya scra logis dan sistematis.
 Keempat, mmpu mmcahkan brbgai mslah. scra tuntas dan
cermat atas dasar pertimbangan rasional atau logis.
 Kelima, mmpu mngmbangkan penalaran srt mmpu mlhirkan
kreativitas dlm kgtan ilmiah (spti mncptakan dan
mngmbangkan teori serta teknologi yg tepat bagi masyarakat.
Peranan Filsafat Ilmu dalam Perkembangan
Ilmu Pengetahuan

 Peran filsafat ilmu sngt pnting artinya bg prkmbangan


dan  pnympurnaan ilmu pngtahuan. Meletakkan
kerangka dasar orientasi dan visi penyelidikan ilmiah,
dan menyediakan landasan2 ontologisme,
epistemologis, dan aksiologis ilmu pd umumnya.
Filsafat ilmu mlkkan kritik thdp asumsi dan postulat
ilmiah srt analisis-kritis ttg istilah2 teknis yg brlku dlm
dunia keilmuan. Filsafat ilmu jg mjd pengkritik yg sngt
konstruktif thdp sstm krj dan susunan ilmu.
DASAR2 FILSAFAT

 MANUSIA ADALAH BINATANG YANG


BERBICARA/BERPIKIR.
 BERBICARA/BERPIKIR ADALAH BERTANYA.
 BERTANYA ADALAH MENCARI JAWABAN.
 MENCARI JAWABAN ADALAH MENCARI KEBENARAN.
 MENCARI KEBENARAN TENTANG TUHAN, ALAM DAN
MANUSIA.
 SARANA BERPIKIR ILMIAH
Ciri Utama
Manusia
BERPIKIR

AKAL
BERPIKIR

ALAMIAH ILMIAH
berdasarkan kebiasaan berdasarkan sarana tertentu
sehari-hari, dari pengaruh secara teratur dan cermat
alam sekelilingnya
SARANA ILMIAH

 Alat
yg membantu kegiatan ilmiah
dalam berbagai langkah yang harus
ditempuh.
 ILMUWAN harus menguasai
sarana berpikir ilmiah
Sarana Berpikir
ilmiah

Bahasa Logika Matematika Statistika


BAHASA

 Alatkomunikasi verbal yang dipakai


dalam seluruh proses berpikir ilmiah
 Alatberpikir dan komunikasi untuk
menyampaikan jalan pikiran kepada
orang lain
Bahasa

Bahasa Alami :
1. Bahasa isyarat (UMUM – KHUSUS)
2. Bahasa biasa (SIMBOL –MAKNA)

Bahasa buatan
3. Bahasa istilah
4. Bahasa artifisial
Bahasa

3 fungsi bahasa :
1. Ekspresif atau emotif
2. Afektif atau praktis
3. Simbolik dan logik
Bahasa

BAHASA ALAMI BAHASA BUATAN


1. Spontan 1. Berdasarkan pemikiran
2. Bersifat kebiasaan 2. Sekehendak hati
3. Intuitif 3. Diskursif (logis,luas arti)
4. Pernyataan secara 4. Pernyataan tak
langsung langsung

Istilah dan konsep satu


Kata dan makna satu kesatuan yang relatif
kesatuan utuh atas
dasar kebiasaan

BAHASA ILMIAH
BAHASA ILMIAH
 Bahasa buatan
 diciptakan oleh para ahli dalam bidangnya
 menggunakan istilah-istilah atau lambang-
lambang untuk mewakili pengertian-
pengertian tertentu
 Kalimat deklaratif atau pernyataan yang
dapat dinilai benar atau salah
Manusia Vs Binatang

Batas Bahasaku adalah batas duniaku


( Witgenstein )
Keunikan manusia terletak pada
kemampuannya berbahasa

Homosapiens Animal symbolycum

Dalam kegiatan berpikirnya


Manusia menggunakan simbol
 Manusiadapat berpikir secara baik,
rumit dan abstrak
 Objek-objekyang faktual dapat
ditransformasikan dalam simbol
bahasa abstrak
 Transformasiini membuat manusia
dapat berpikir mengenai sesuatu
objek tertentu meski secara faktual
tidak berada di tempat dimana
objek itu dipikirkan
 Simbol bahasa abstrak memungkinkan
manusia untuk berpikir secara teratur
dan sistematis
Transformasi objek faktual
menjadi simbol abstrak
diwujudkan lewat
perbendaharaan kata-kata yang
dirangkaikan oleh tata bahasa
untuk mengekspresikan suatu
jalan pikiran.
Tanpa kemampuan berbahasa
kegiatan berikir sistematis dan
teratur tidak mungkin dilakukan
Tanpa kemampuan berbahasa
manusia tak mungkin
mengembangkan kebudayaannya
Tanpa mempunyai bahasa hilanglah
kemampuan meneruskan nilai-nilai
budaya antar generasi
Dengan bahasa

 Memungkinkan manusia untuk terus


berpikir, meskipun objek yang
dipikirkan tidak berada didekatnya
 Pikiran itu dapat dikomunikasikan
 Dapathidup di dunia nyata, maupun
simbolik, dan mampu memberi arti
pada dunianya.
Komunikasi ilmiah
untuk memberi informasi
 Bertujuan
berupa pengetahuan
reproduktif, untuk
 Bersifat
mencegah mis-informasi
 Dalamkomunikasi ilmiah, digunakan
bahasa yang jelas
 dengan batasan/pengertian tertentu.
 dengan jalan pikir jelas.
 Hasil dari suatu pengetahuan,
dikomunikasikan dalam bentuk karya
ilmiah
 Biasanya berupa pernyataan, dengan
tata bahasa yang baik
 Menghindari kecenderungan
emosional dari bahasa
Gaya penulisan ilmiah, penggunaan kata-
kata dan tata bahasa yang baik harus
dikuasai seorang ilmuwan agar dapat
berkomunikasi dengan ilmuwan lain dengan
baik
Beberapa kekurangan bahasa
dalam lingkungan ilmiah
 Dalam lingkungan ilmiah ditekankan segi simbolik,
tanpa kaitan emotif dan afektif. Tetapi perlu diingat
bahwa bahasa verbal tetap mengandung ketiga
aspek tersebut.
 Bahasa mempunyai beberapa kata yang mempunyai
arti sama, atau sebaliknya. Hal ini menimbulkan
kekacauan semantik.
 Dalam menjelaskan sesuatu se-eksak mungkin,
sering malah mengurangi arti.
 Bahasa sering bersifat sirkular ( berputar-putar )
dalam menggunakan kata-kata terutama dalam
memberikan definisi
LOGIKA

 ILMU
PENGETAHUAN TENTAG ASAS, ATURAN,
HUKUM-HUKUM, SUSUNAN, ATAU BENTUK PIKIRAN
MANUSIA YANG DAPAT MENGANTARKAN PIKIRAN
PADA SUATU KEBENARAN
 MEMBAHASPENALARAN SBG PROSES PENCARIAN
KETERANGAN BARU (SIMPULAN
CIRI-CIRI PENALARAN

 PROSES
BERPIKIR LOGIS, SELARAS, SHG
MENGHASILKAN SIMPULAN YG TEPAT DAN VALID
 PROSES
KEGIATAN BERPIKIR SECARA ANALISIS SHG
MENGHASILKAN SIMPULAN YANG TEPAT DAN VALID
ASAS-ASAS LOGIKA

 PRINCIPIUM IDENTITATIS
 PRINCIPIUM CONTRADICTIONIS
 PRINCIPIUM EXCLUSI TERTII
 PRINCIPIUM RATIONIS SUFFICIENTIS
Aristoteles, George Leibniz (Jerman)
LOGIKA

DEDUKTIF INDUKTIF

Silogisme
Pola
Induksi
Premis Ilmiah
mayor

Premis
Minor Simpulan
Kausalitas
Kesimpulan
SILOGISME: LOGIKA DEDUKTIF
 Semua peneliti adalah orang jujur
(Premis Mayor)

 Semua peserta program DIV adalah


peneliti ( Premis Minor)

 Semua peserta program DIV adalah


orang jujur (Kesimpulan)
LOGIKA INDUKTIF
 Polainduksi Ilmiah
contoh:
Tiap bulan november selalu turun hujan
Namun tidak dapat dipastikan apakah
dalam bulan November tahun ini juga
akan turun hujan (hanya menggunakan
premis)
Tahap Induksi Ilmiah

1. Observasi dan eksperimen


2. Hipotesis Ilmiah
3. Verifikasi dan Pengukuran
INDUKSI

PERSESUAIAN

PERBEDAAN
PERBEDAAN TDK
LANGSUNG
Kausalitas
PERUBAHAN
SEIRING

SISA (RESIDU)
LOGIKA

Premis
Mayor
Benar

Premis Ketepatan
Minor Penarikan
Benar
Kesimpulan

Kesimpulan
Absah
KEDUDUKAN LOGIKA

Objek Kebenaran

Rasio/Akal Budi

Mempertimbangkan
Menguraikan
Membandingkan
menghubungkan

Logika
PENGETAHUAN

BENAR SALAH

KETEPATAN KESESATAN

Tidak Logis
Berpikir logis
TINDAKAN MANUSIA
Matematika Sebagai Bahasa

Pernyataan matematik

jelas,
Spesifik
Informatif
Tidak menimbulkan konotasi yang emosional
Sifat kuantitatif dari matematika

Matematika = bahasa numerik, memungkinkan


pengukuran secara kuantitatif.

Daya prediktif dan kontrol dari Ilmu

Ilmu memberi jawaban yang lebih eksak

Matematika memungkinkan ilmu


berkembang dari kualitatif ke kuantitatif
Matematika Sarana Berpikir Deduktif

Berpikir deduktif : proses pengambilan


kesimpulan yang didasarkan pada
premis-premis yang kebenarannya telah
ditentukan
Statistika & Cara Berfikir Induktif

Ilmu?
pengetahuan yang telah teruji kebenarannya (ilmiah)

Pernyataan ilmiah?
bersifat faktual & kosekuensi baik

Diuji empiris (Pengumpulan data)

Hipotesis

penarikan kesimpulan (+) penarikan kesimpulan(-)


sesuai fakta Tidak sesuai fakta
Hipotesis
Penarikan kesimpulan

Induktif Deduktif
 berdasar statistika  berdasar matimatika
 premis benar & prosedur sah  premis benar & prosedur sah

kesimpulan benar
kesimpulan belum tentu benar
Kesimpulan induktif

penarikan kesimpulan banyak masalah

statistika memberi solusi

uji kuantitatif
>>>> sampel >>>> ketelitian
>> sampel >> ketelitan

ketelitian dalam penarikan kesimpulan

mendorong melakukan kegiatan ilmiah secara


ekonomis
Tipe Statistika

 statistik teoritis
didasar pada teori statistika
(teori penarikan sampel,
penaksiran, distribusi)

 statistik terapan
didasar pada penerapan
penggunaan teori statistika
Hubungan statistika & matematika
matematika lebih dahulu ada
dibanding statistika
statistika secara hakiki sama
kedudukannya dengan
matematika

keseimbangan antara matematika


& statistika harus dijaga
KESIMPULAN
 Filsafat ilmu bertugas memberi landasan filosofi
untuk minimal memahami berbagai konsep dan teori
suatu disiplin ilmu, sampai membekalkan
kemampuan untuk membangun teori ilmiah.
 Interaksi antara ilmu pengetahuan dan filsafat ilmu
mengandung arti bahwa filsafat ilmu ini tidak dapat
berkembang dengan baik jika terpisah dari ilmu
pengetahuan dan ilmu pengetahuan tidak dapat
tumbuh dengan baik tanpa kritik dari filsafat ilmu.
SEKIAN
TERIMA KASIH
TEORI TENTANG PENGETAHUAN

 Apakah kebenaran itu?


 Jawaban terhadap pertanyaan itu bermacam-
macam, tergantung pada kriteria untuk Pertemuan
menentukan kebenaran. 7-8

 Dilihat
dari kriteria ini muncullah berbagai teori
kebenaran.
 Didalam epistemologi ada beberapa teori
kebenaran yang dominan:
I. TEORI KOHERENSI/KONSISTENSI
(The Consistence/Coherence Theory of Truth):
a. Kebenaran ialah kesesuaian antara suatu
pernyataan dg prnyataan2 lainnya yg sdh lbh
dhlu dikthui, ditrma dan diakui sbg benar.
b. Suatu ptsan dianggap bnr apbla mdpt
penyaksian (pembenaran) oleh ptsan2 lainnya
yg tdhulu yg sdh dikthui, ditrma dan diakui
benarnya.
Contoh: “Smua mnsia akn mati. Rudi adl sorg
mnsia. Id Rudi pst akan mati.” “Sukarno adalah
ayahanda Megawati. Sukarno mempunyai puteri.
Megawati adalah puteri Sukarno”.
2. TEORIKORESPONDENSI
(The Correspondence Theory of Thruth):
Kebenaran adalah kesesuaian antara pernya-
taan tentang sesuatu dengan kenyataan sesu-
atu itu sendiri.
Contoh :
Semua besi bila dipanaskan akan memuai.
Jakarta adalah ibukota negara RI
Pancasila adalah dasar negara RI

140
3. TEORI PRAGMATIS
(The Pragmatic Theory of Truth):
Mnrut teori ini sstu prnytaan/pmkiran diktkan
bnr apbla dpt mndtangkan manfaat/kgnaan pd
bnyk org. Apbla sstu itu brnfaat bg mnsia brti
sstu itu benar.
Contoh :
Prnytaan “Smua besi bl dipnaskan akn memuai”
mpnyai kbnaran pragmatis bg tukang pandai
besi/pabrik utk mengolah besi shgg mjd alat2
yg brmfaat bg mnsia.
141
A.PENGETAHUAN DAN KEYAKINAN
 Pngthuan adl infrmsi yg dikthui/disadari olh mnsia, atau
pngthuan adl brbgai gejala yg ditmui&diprleh mnsia
mllui pengamatan indrawi.
 Keyakinan adl suatu sikap yg ditnjkkan mnsia saat dia
mrsa cukup tahu&menyimpulkan bhw dirinya tlh mncpai
kebenaran.
Ada dua istilah yang berhubungan dengan keyakinan
dan pengetahuan :
1. Magic power- (kekuatan magis) –> fenomena kktan gaib.
Orang yang lebih percaya pada sesuatu yang aneh (krn
tdk tahu sbbnya) sbg kktan magis
2. Naturalisme, berarti sesuatu yang alami.
142
B.SUMBER PENGETAHUAN RASIONALISME DAN EMPIRISME
1.   Rasionalisme.
Rasionalisme adl bhw hny dg mnggnkan prosedur tttu dr
akal sj bs sampai pd pngthuan yg sbnarnya, yaitu
pngthuan yg tdk mngkn salah. Mnrut kaum rasionalis,
smbr pngthuan, adl akal budi manusia. Olh krn itu,
konsekuensinya adl kaum rasionalis menolak anggapan
bhw ssorg bs mnmukan pngthuan mllui pancaindra.
2.Empirisisme
Empirisisme adl paham filosofis yg mngtkan bhw smbr
stu2nya bg pngthuan mnsia adl pnglaman. Utk bs smpai
pd pngthuan yg bnr, mnrutnya adl data dan fakta yg
ditngkap oleh pancaindra.
143
C.KEBENARAN ILMIAH/ILMU
Kebenaran ilmiah mrpkan sstu yg krusial  dlm khdpan
ini. Bgtu pla dlm bdng pnddkan tdk mngkn sorg guru
mlkkan pnddkan, dan  pngjaran thdp psrta  didik jk
tdk mykini sebuah kebenaran.
D.MSLH KPSTIAN ILMU/ILMIAH DAN FALIBILISME
MODERAT
Ilmu pngthuan tdk akn prnh mbrikan suatu formulasi
final&absolute ttg slruh universum. Pngkuan ini dlm
filsafat ilmu pngthuan dsb falibilisme. Falibilisme tdk
brti bhw ilmu pngthuan slh sm skli, mlainkan bhw
ilmuwan hrs brsikap kritis thdp apa yg sdh dicapainya.
144
KEGIATAN MEMPEROLEH
PENGETAHUAN/Intelectual Activity
Dimulai dari proses:
 Mengamati
 Membedakan (memilah)
 Memilih
 Melakukan percobaan
 Mengembangkan.
ILMU PNGTHUAN, TEKNOLOGI,
KEBUDAYAAN, DAN ETIKA KEILMUAN

A. PENGERTIAN ILMU PENGETAHUAN


Menurut kamus bahasa Indonesia :
 Gabungan berbagai pengetahuan yang
disusun secara logis dan bersistem dengan
memperhitungkan sebab dan akibat.

146
B. Pengertian teknologi

 Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


 Teknologi adalah
(1) metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis
(2) keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-
barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia
 Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan
erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering)
 Ada satu konsep penting tentang pengertian teknologi ialah
kegiatan manusia yang efisien dan bertujuan.
C. Pengertian Kebudayaan
 Kebudayaan adalah suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
 Pengertian kebudayaan Menurut Para Ahli :

Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks,
yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai
anggota masyarakat.
Selanjutnya…

M. Jacobs dan B.J. Stern


Kebudayaan mencakup keseluruhan yang meliputi
bentuk teknologi social, ideologi, religi, dan
kesenian serta benda, yang kesemuanya
merupakan warisan sosial.

Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia.
Pengertian Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan
Kebudayaan

 Ilmu pengetahuan pada dasarnya bersumber pada


rasio dan fakta, karena rasio dianggap sebagai
sumber kebenaran dan mengembangkan faham
rasionalisme.

 Sedangkan fakta itu sendiri berupa tertangkap


lewat pengalaman manusia sehingga menghasilkan
paham yang disebut empirisme dimana empiris itu
berarti “pengalaman seseorang”
Hubungan Ilmu dan Teknologi


Ilmu sebagai landasan dalam penciptaan teknologi

Teknologi berperan dalam pengembangan ilmu


.
Selanjutnya…

 peranan ilmu dalam teknologi juga sebagai


asas moral dalam penciptaan dan penerapan
teknologi.
 Beberapa tingkatan dalam pengembangan
ilmu dan teknologi, yaitu invention,
discovery, innovation dan development
Hubungan Ilmu dan Kebudayaan
 Perkembangan ilmu dalam satu masyarakat
tergantung dari kondisi kebudayaan masyarakat
tesebut, dan juga perkembangan ilmu akan
mempengaruhi berkembangnya kebudaayaan
masyarakat.
 Ilmudan budaya mempunyai hubungan yang saling
mempengaruhi dan saling tergantung. Pada satu
pihak perkembangan ilmu dalam satu masyarakat
tergantung dari kondisi budaya masyarakat
tesebut, dan juga perkembangan ilmu akan
mempengaruhi berkembangnya budaya masyarakat
Hubungan kebudayaan dan Teknologi

 Samahalnya dengan ilmu, teknologi pun


menjadi bagian dari kebudayaan bahkan
teknologi itu adalah kebudayaan kebendaan.
 Sumbangan kebudayaan terhadap teknologi
yaitu kebudayaaan memberikan pengaruh
terhadap terciptanya teknologi.
Hubungan antara Ilmu, Kebudayaan, dan
Teknologi
Ilmu, teknologi dan budaya, ketiganya merupakan hal
yang berpengaruh dalam kehidupan manusia. Hal ini
dikarenakan, manusia dalam hidupnya membutuhkan
bantuan dari pihak lain, termasuk ilmu, teknologi dan
kebudayaan. Selain itu, ketiganya merupaka hasil dari
oleh pikir dari manusia. Dari ketiganya nantinya akan
terhubung oleh benang merah yaitu manusia. Manusia
inilah yang memegang peranan penting dalam
ketiganya dan dipengaruhi ketiganya. Maka dalam
makalah ini akan disajikan tentang hubungan dan
pengaruh ilmu, teknologi dan kebudayaan terhadap
manusia.
ETIKA BERERILAKU DAN KEILMUAN

A. Makna dan Tujuan Etika

Etika dapat diartikan sebagai aturan normatif yang mengatur


tentang apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan seseorang
di dalam suatu lingkungan sosial tertentu
Etika Kampus-mengatur perilaku komunitas kampus (maha-
siswa, dosen, pimpinan, staf karyawan ) tentang apa yang
boleh atau tidak boleh dilakukannya di lingkungan kampus
# Etika Perilaku--berlaku norma-norma sosial pada umumnya
# Etika Keilmuan–berlaku norma-norma keilmuan ( ilmiah )
yang secara spesifik teruntuk bagi komunitas ilmiah

156
Etika bertujuan untuk ……….
 Mngtur prbtan mnsia, apa yg bLh dan tdk blh
dilkkannya;
 Mmbntengi mnsia dr upaya mlnggar
disiplin/atran yg brlku;
 Mmtivasi mnsia utk mlkkan prbtan yg bnar/baik
dan mnghindar dr prbtan yg slh/bruk;
 Mnmbuhkan kesadaran kpd mnsia akn makna
prbtannya dan konsekwensi/akibat dr apa yg
tlh diperbuatnya’dan
 Mnguhkan hak dan kwjban ssorg dlm pergaulan
sosialnya. 157
Prinsip2 Umum Etika Keilmuan
# Ilmu-Ilmu Sosial
1. Kompetensi Profesi ( Professional Competence )
- mmtivasi dri trus-mnerus utk mprthankan tngkat
kinerja yg tertinggi;
- mngkui akan ktrbatasan keahliannya;dan
- mmlih hnya mlkkan tgs yg ssuai dg pnddkan,
pltihan dan pengalamannya.
2. Integritas Diri ( Integrity )
- brsikap jjr, adil, sling mnghrgai dlm mjlnkan
aktivitas profesionalnya : dlm pnltian, pngjaran,
praktek dan pelayanan 158
Lanjutan……
 tdk blh mlkkan tndkan yg bs mbhyakan profesi dirinya
atau profesi orang lain;dan
 dlm mlksnakan perannya sedapat mngkn bs mmbngkitkan
rsa prcya dan kykinan yg dlm dan tdk mbuat prnytaan
yg plsu, salah, dan curang.
3. Tanggungjawab Profesi dan Keilmuan ( Professional and
Scientific Responsibility )
 ptuh pd standar profesi dan keilmuan yg trtnggi;
 sadar bhw mrk trikat pd sbuah komunitas dan hrs sling
mnghrgai kndati mrk brbda teori;dan
 menyadari adanya penilaian publik thd sosiologi dan
ikatan perilaku etisnya masing-masing tetapi rasa saling
percaya harus tetap ada 159
4. Menghormati Hak-Hak, Martabat dan Perbedaan
Orang Lain ( Respect for People’s Rights, Dignity
and Diversity )
 mbrikan respek kpd hak2, mrtbat & nilai org lain;
 brsha mnghpus bias dlm mjlnkan profesinya & tdk
mentoleransi stiap bntk diskriminasi usia, gender,
ras, etnis, asal negara, agama, seks, ktdkmmpuan,
kshtan, status perkawinan, dan orangtua;
 peka thdp prbdaan budaya, individu dan peran dlm
mlyni, mngjar&mngkji klmpok org dg pelbagai
karakteristik;dan
 mngkui hak2 org lain utk mmgang teguh nilai, sikap
dan pndpat yg brbda dengannya.
160
5. Tanggungjawab Sosial (Social Responsibility )
 mnydari akan tnggngjwab profesi dan
keilmuannya kpd masy dimna mrk hdp dan
bekerja;
 mmhami masy-nya dan mnggnkan pngthuannya
demi kebaikan publik;dan
 ktka mlkkan penelitian, mrk brsha mmjukan
ilmu administrasi dan diperuntukkan bagi
kepentingan melayani publik

161
ETIKA KEBIDANAN.......
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN
PRAKTEK KEBIDANAN
1. UUD 1945;
2. KMK NO.491/1968 TTG PRTRAN PNYLNGGARAAN
SEKOLAH BIDAN
3. UU NO. 36 THN 2009 TTG KESEHATAN;
4. UU NO. 36 THN 2014 TTG TENAGA KESEHATAN;
5. UU NO. 29 THN 2004 TTG PRAKTIK KEDOKTERAN;
6. UU NO. 44 THN 2009 TTG RUMKIT;
7. PP NO. 46 THN 2014 TTG SISTEM INFORMASI
KESEHATAN
163
DASAR HKM...,LNJTAN....,

8. PERMENKES NO 1796/MENKES/PER/VIII/2011
TTG REGISTRASI TENAGA KESEHATAN;
9. PERMENKES NO. 1464 THN 2010 TTG IZIN DAN
PENEYENGGARAAN PRAKTEK BIDAN;
10. KMK NO. 938 THN 2007 TTG STANDAR ASUHAN
BIDAN;
11. KMM NO. 900 THN 2002 TTG REGISTRASI DAN
PRAKTEK BIDAN;DAN
12. KMK NO. 369 THN 2007 TTG STANDAR PROFESI
164

BIDAN. Dll.
165
SEJARAH KEBIDANAN
1. Arti Kebidanan
Zaman Dahulu : Hukum keajaiban alam yang
tersebar ( manusia harus berkembangbiak )
Lebih Maju : Hukum alam bagi kedua mahluk yang
berlainan jenis sebagai akibat hawa nafsu
Lebih Maju Lagi : Ilmu yang mempelajari kelahiran
manusia mulai hamil, lahir dan nifas dipelihara
2. Asal Kata Kebidanan
Berasal dari bahasa asing ( latin ) : OBSTO
OBSTERTRIC artinya mendampingi
166
PELOPOR YG BKRJA SAMA DLM PRKMBANGAN KEBIDANAN
A. HIPOKRATES DARI YUNANI THN 460 - 370 SM
Disebut Bapak Pengobatan
 Mnaruh prhtian thdp kebidanan/keperawatan dan
pengobatan;
 Wanita yg bersalin dan nifas mdptkan prtlongan dan plyanan
selayaknya.
B. SORANUS THN 98-138 SM BRSAL dr EFESUS/TURKI
Disebut Bapak Kebidanan 
• Brpdpt bhw seorang ibu yg tlh mlhirkan tdk tkut akn hntu
atau setan dan menjauhkan ketahyulan;
• Kmdian diteruskan oleh MOSCION bekas muridnya :
mnruskan usahanya dan menulis buku pelajaran bg bidan2 yg
berjudul : KATEKISMUS bg bidan2 Roma Pengetahuan bidan
semakin maju 167
168
169
170
171
172
 PERKEMBANGAN KEBIDANAN DI INDO
PELAYANAN KEBIDANAN
ZAMAN DAHULU
Dilakukan olh dukun pria atau wanita yg dilkkan di
rumah penderita atau dukun dg cara :
 Membaca Mantra
 Mengusir setan2 dg menyajikan kurban
 Melakukan masase pada penderita

173
SEJARAH PERKEMBANGAN PDDKAN
KEBIDANAN DI DALAM NEGERI

 Tahun 1851
Pnddkan bidan dimulai pd masa pnjjahan hindia
belanda. Seorang dokter militer Belanda (DR. W.
Bosch) mmbuka pnddikan bidan bg wanita pribumi
di Batavia. Pnddikan ini tdk brlangsung lma krn
krangnya pserta didik krn adanya lrngan bg wanita
utk keluar rumah.

174
Lnjtan....,
 Tahun 1902
Pnddikan bidan dibuka kmbli bg wanita pribumi di
RumKit militer di Batavia dan thn 1904 pnddikan
bidan bg wanita Indo dibuka  di Makasar. Lulusan
dr pnddikan ini hrs bersedia ditmptkan dimna sj
tnganya dibtuhkan dan mau menolong masy yg
tdk/krang mmpu scra cuma2. Lulusan ini mndpt
tunjangan dr pmrintah kurang lebih 15-25 Gulden
per bulan. Kmdian dinaikkan mjd 40 Gulden
perbulan (tahun 1922).
175
Lnjtan....,
 Tahun 1935-1938
Pmrintah colonial Belanda mlai mndidik bidan llsan
Mulo (stngkat SLTP bgian B) dan hmpir brsamaan di
bka sklah bidan di bbrpa kota besar antara lain : di
JKT di RumKit Bersalin Budi Kemulyaan, RSB Palang
Dua, dan RSB mardi Waluyo di Semarang. Pd thn itu
dikluarkan prturan yg mbdakan llsan bidan
brdsarkan latar belakang pendidikan.
 Bidan dg ltar blkang pnddikannya Mulo dan pnddikan
kebidanan slma 3 thn dsb bidan kelas satu.
 Bidan dr llsan perawat (mantri) dsb bidan kelas dua.
Prbdaan ini mnyngkut gaji pokok dan tunjangan bagi bidan.
176

Lnjtan....,
 Tahun 1550-1953
Dibuka sklah bidan dr lulusan SMP dg btsan usia minimal 17 thn
dan lama pendidikan 3 tahun.
 Tahun 1953
Dibuka kursus tambahan bidan (KTB) di Yogyakarta. Lamanya
kursus antara 7-12 minggu. Dan Thn 1960 KTB dipindahkan ke
Jakarta.
 Tahun 1954
Dibuka pnddikan guru bidan scra brsma2 dg guru perawat dan
perawat kshtan masy di Bandung.
 Tahun 1970
Dibuka program pnddikan bidan yg mnrima llsan dr sklah
pengatur rawat (SPR) ditambah dg 2 thn pnddikan bidan yg dsb
Sklah Pnddikan Lnjutan Jrusan Kebidanan (SPLJK). 177
Lnjtan....,
 Tahun 1974 Sklah Bidan ditutup
 Tahun 1975-1984
Institusi pnddikan bidan ditutup, shngga dlm 10 thn tdk
mnghsilkan bidan. Nmn organisasi profesi bidan (IBI) tetap
ada dan hidup secara wajar. Dan prkmbangan Sklah bidan
  Tahun 1981 kmbli dibuka : Utk mningkatkan kmmpuan
perawat kshtan (SPK) dlm plyanan ibu dan anak trmasuk
kebidanan, dibuka pnddikan diploma I Kshatan Ibu dan
Anak. Hny brlngsung 1 thn.
 Tahun 1985
Dibuka lagi program pendidikan bidan yg dsb dg PPB. Dan
slnjutnya dibuka program2 yg lain brkaitan dg kebidanan, pd
thn  Tahun 1989, Tahun 1993. 178
PENGERTIAN KODE ETIK PROFESI
KODE ETIK suatu profesi adl norma2 yg hrs
diindahkan olh setiap anggota profesi yg
brsngkutan didlm mlksnakan tgs profesinya
dlm hdp di masy.
Norma2 tsb berisi ptnjuk bg anggota profesi ttg
bgm mrk hrs mnjlnkan profesinya, dan lrngan2,
trmsuk ktntuan2 apa yg blh dan tdk blh dilkkan olh
anggota profesi, tdk hny dlm mnjlankan tgs
profesinya, melainkan berkaitan jg dg tingkah
lakunya scra umum dlm pergaulan shari2 masy.
PROFESI
 Pkrjaan yg mngndalkan ktrampilan&keahlian khusus
 Pkrjaan yg dilkkan sbg smbr utama nafkah hdp dg
keterlibatan pribadi yg mendalam dlm mnekuninya
 Pkrjaanyg mnuntut pngmbangan utk trus-mnrus
mprbaharui pngtahuan&ketrampilan ssuai dg
prkmbangn teknologi.
ETIKA PROFESI
 Etika Profesi adl Etika sosial yg mnyangkut hub
antar mnsia dlm satu lingkup profesi dan masy
pngguna profesi tsb.
180
Lanjutan ………………

Secara umum, tujuan merumuskan KODE ETIK


adalah untuk kepentingan anggota dan
organisasi, meliputi ;
Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi
Menjaga dan memelihara kesejahteraan para
anggota
Meningkatkan pengabdian para anggota profesi
Meningkatkan mutu profesi
Lanjutan …………
DIMENSI KODE ETIK meliputi ;.
Anggota profesi dan klien
Anggota profesi dan System
Anggota profesi dan profesi yang lain
Semua anggota profesi

 PRINSIP KODE ETIK meliputi ;


 Menghargai otonomi
 Melakukan tindakan yang benar
 Mencegah tindakan yg dapat merugikan
 Memperlakukan manusia secara adil
 Menjelaskan dengan benar
 Menepati janji yang telah disepakati
 Menjaga kerahasiaan
183
Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
 Lahir : 24 juni 1951,
Anggota Kowani : 1951,
Anggota ICM :1956,
LSM : 1985
 Organisasi
Pengurus Pusat : 1 di Jakarta
PD : 31 Propinsi
PC : 344 di Kabupaten/Kota
PR : 1703 kecamatan, institusi pelayanan,
pendidikan
KODE ETIK PROFESI BIDAN

185
KODE ETIK BIDAN INDONESIA
Kode Etik Bidan
Kode etik bidan Indonesia pertama kali
disusun pada tahun 1986 dan disahkan dalam
Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia X
tahun 1988, sedangkan petunjuk
pelaksanaannya disahkan dalam Rapat Kerja
Nasional (Rakernas) IBI tahun 1991 sebagai
pedoman dalam berperilaku.

186
KODE ETIK BIDAN INDONESIA terdiri atas 7
BAB yang dibedakan atas :
1. Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat
(6 Butir)
2. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)
3. Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga
kesehatan lainnya (2 butir)
4. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)
5. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)
6. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa,
bangsa dan tanah air (2 butir)
7. Penutup (1 butir)
MUKADIMAH
Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa
dan didorong oleh keinginan yg luhur
demi tercapainya ;
1. Masyarakat Indonesia yg adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan
undang-undang dasar 1945
2. Pembangunan manusia Indonesia
seutuhnya
3. Tingkat kesehatan yg optimal bagi
setiap warga negara indonesia
Bagian I
Kewajiban bidan terhadap
klien dan masyarakat
1. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan
mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas
pengabdiannya.
2. Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi
harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra
bidan.
3. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman
pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dg kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.
4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan
klien dan menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yg
berlaku dimasyarakat.
5. Setiap bidan dalam menjalankan tugas senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang
sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yg
dimilikinya.
6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yg serasi dlm hubungan
pelaksanaan tugasnya, dg mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
Bagian II
Kewajiban bidan terhadap tugasnya

1. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan


paripurna kpd klien, keluarga dan masyarakat sesuai
dengan kemapuan profesi yg dimilikinya berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
2. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan
mempunyai kewenangan dalam mengmbil keputusan
dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan
konsultasi dan atau rujukan
3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan
keterangan yg dapat dan atau dipercayakan
kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau
diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien.
Bagian III
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP SEJAWAT DAN
TENAGA KESEHATAN LAINNYA

1. Setiap bidan harus menjalin hubungan baik


dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yg serasi.
2. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya
harus saling menghormati baik terhadap
sejawatnya maupun tenaga kesehatan
lainnya.
Bagian IV
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP PROFESINYA

1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan


menjunjung tinggi citra profesinya dengan
menampilkan kepribadian yg tinggi dan memberikan
pelayanan yg bermutu kpd masyarakat.
2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri
dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dg
perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi
3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam
kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yg dapat
meningkatkan mutu dan citra profesinya
Bagian V
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP DIRI SENDIRI

1. setiap bidan harus memelihara kesehatannya


agar dapat melaksanakan tugas profesinya
dengan baik
2. Setiap bidan seyogyanya berusaha unuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi
Bagian VI
KEWAJIBAN BIDAN TERHADAP
PEMERINTAH, NUSA , BANGSA
DAN TANAH AIR

1. Setiap bidan dalam menjalankan


tugasnya, senantiasa melaksanakan
ketentuan-ketentuan pemerintah dlm
bidang kesehatan khususnya dalam
pelayanan KIA/ KB dan kesehatan
keluarga
2.Setiap bidan melalui profesinya
berpartisipasi dalam menyumbangkan
pemikirannya kpd pemerintah untuk
meningkatkan mutu jangkauan pelayanan
kesehatan terutama pelayanan KIA/ KB
dan kesehatan keluarga.
Bagian VII
PENUTUP

Setiap bidan dalam


melaksanakan tugasnya sehari-
hari senantiasa menghayati dan
mengamalkan Kode Etik Bidan
Indonesia
JADI................?
Pengertian kode etik profesi bidan
“suatu pernyataan komprehensif dr profesi
yg mmbrikan tntunan bg bidan utk
mlksnakan praktik dlm bidang profesinya
baik yg berhubungan dg klien/pasien,
keluarga, masyarakat, teman sejawat,
profesi dan dirinya sendiri". 

196
Kesimpulan
 Antarailmu, teknologi, kebudayaan dan etika
keempatnya mmliki keterkaitan yakni :
 Ilmu,teknologi, kebudayaan dan etika semuanya
dikembangkan mnsia, dan jg keempatnya mbrikan
sumbangan yg brti thdp kdpan mnsia srta bgmna
mmproleh dan mnrpkannya dlm khdpan mnsia.
SEKIAN
TERIMA KASIH
METODE ILMU PENGETAHUAN
ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH &
PENELITIAN
Apakah “Metode Ilmiah”
itu ?adalah mekanisme atau cara mendapatkan
Metode Ilmiah
pengetahuan dengan prosedur yang didasarkan pada suatu struktur
Pertemuan
logis yang terdiri atas tahapan kerja : 9-10
 adanya kebutuhan obyektif
 perumusan masalah
 pengumpulan teori
 perumusan hipotesis
 pengumpulan data/informasi/fakta
 analisis data
 penarikan kesimpulan
 disebut daur logico-hypothetico-199

verifikatif
ILMU PENGETAHUAN, METODE
ILMIAH & PENELITIAN
Sifat Metode Ilmiah :
 Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu)
 Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja)
 Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan)
Pola Pikir dalam Metode Ilmiah :
 Induktif
Pengambilan kesimpulan dari kasus yang bersifat
khusus
menjadi kesimpulan yang bersifat umum
 Deduktif
Pengambilan kesimpulan dari hal yang bersifat umum
menjadi kasus yang bersifat khusus 200
ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN

Contoh sederhana :
Induktif :
Tumbuhan akan mati (khusus)
Hewan akan mati (khusus)
Manusia akan mati (khusus)
Kesimpulan : Semua makhluk hidup akan mati (umum)
Deduktif :
Semua manusia akan mati (umum)
Aris adalah manusia (khusus)
Kesimpulan : Aris akan mati (khusus)

201
Metode Ilmiah Mengikat

1. Objektif → Kesesuaian dan kebenaran yang


dibuktikan dengan empiris
2. Metodik → Pengetahuan diperoleh dengan cara
tertentu dan terukur
3. Sistematik → Tersusun dalam suatu sistem tidak
berdiri sendiri , sehingga merupakan satu
kesatuan
4. Berlaku umum → Dapat dilakukan dan diketahui
semua orang jika mengikuti ketentuan yang sama
Kriteria metode ilmiah
1 . Berdasarkan fakta
2 . Bebas dari prasangka
3 . Menggunakan prinsip2 analisis
4 . Menggunakan hipotesis
5 . Menggunakan ukuran objektif
6 . Menggunakan teknik kuantitatif
Langkah-langkah metode ilmiah

1. Penentuan dan perumusan masalah


2 . Penyusunan kerangka berpikir
3 . Pengajuan hipotesis
4 . Pengujian hipotesis
5 . Penarikan kesimpulan
Keunggulan dan keterbatasan metode
ilmiah

1. Keunggulan
Melahirkan sikap ilmiah yang terpuji
a . Kebenaran ilmu tidak absolut mendorong
belajar ilmu terus menerus
b . Mencintai kebenaran yang objektif
c . Tidak mudah percaya pada tahayul atau
peruntungan semata
d . Membimbing rasa ingin tahu
e . Tidak berfikir secara prasangka
f . Metode ilmiah membimbing kita tidak
begitu saja percaya tanpa bukti nyata
g .Membimbing kita selalu bersikap optimis

2 . Keterbatasan
Karena data yang disimpulkan dari data ilmiah
padahal panca indera kita terbatas, maka
pengamatan harus lebih hati –hati supaya
tidak keliru, maka kebenaran ilmiah sifatnya
Tentatif
Yang Berperan dalam pengembangan ilmu
1 . Bahasa
 Mnsia dibri kmpuan brbhsa yg tdk dipunyai makhluk lain
 Dr kempuan inilah kmpuan brpkir dan ilmiah berjalan.
2 . Logika
 Logika/pnlaran mrpkan suatu proses brpkir yg mbdakan
pengetahuan.
3 . Matematika
 Mrpkan bhsa yg mlmbangkan srngkaian makna&prnytaan
yg ingin kt smpaikan, brpa simbol.
4 . Statistika
 Memudahkan kita dalam penarikan kesimpulan
Berkat bantuan matematika , logika :
1. Hipoerates (150 SM) dpt mnghitung jarak bumi
ke bulan;
2. Capernicub mengemukakan konsep heliosentris
(matahari sebagai pusat)
3. Phytagoras mengadakan perhitungan terhadap
benda benda berbentuk segitiga
4. Galileo galilei berjasa dalam menetapkan
hukum lintasan peluru, gerak dan percepatan

Sekarang hampir semua aspek kehidupan


dipengaruhi matematika
Hukum dan Teori Ilmiah
Hukum ilmiah
 Hukum ilmiah adl suatu prnytaan fakta yg brtjuan utk
mnggmbarkan kjdian/kjdian2 dg term yg jelas. Biasanya
diterima secara benar dan universal. Hukum Ilmiah
mnggmbarkan tp tdk mnjlaskannya. Utk mbakan antra
hkm dan teori adl bhw hukum tdk mjlaskan mngpa.
Contohnya adl : hukum gravitasi Newton. Dia bisa
memprediksi sifat benda jatuh tapi tidak menjelaskan
kenapa.

209
Lnjtan....,

Hipotesis
 Adl prkiraan kaum trplajar mngnai observasi.
Hipotesis adl ide atau preposisi yg bs dites dg
observasi/eksperimen. Biasanya hipotesis bs di
dkung/disngkal mllui eksperimen dan observasi,
Hipotesis bs dibktikan salah, tp tdk bs dibktikan
benar. Agar bs mjd ilmiah hipotesis hrslah
Falsifiable, artinya hrs bs dibktikan salah.

210
Lnjtan....,

Teori
 Teori ilmiah merangkum hipotesis2 yg tlh didkung dg
tes yg brlang2. Teori valid selama tdk ada bukti yg
melawannya. Krn itu teori bs dibktikan salah. Teori jg
bs diktkan hipotesis yg diterima. Jerry Wilson
mnytakan bhw prbdaan trbsar antra hukum dan teori
adl bhw teori lbh komplek dan dinamis. Hukum
menggambarkan sebuah aksi, sementara teori
menjelaskan seluruh grup atau fenomena terkait.

211
Beberapa Hukum dan Teori
hukum Archimedes
hukum Boyle
hukum Newton
hukum Snellius
hukum Mendel
hukum Bernoulli
hukum Pascal
hukum Ohm

teori gravitasi
teori relativitas
teori kinetika (dinamika) gas
teori kuantum
teori elektromagnetik
teori ion
teori Maslow
Hery@File.Com
PENGERTIAN KONFLIK DAN PERUBAHAN
A. PENGERTIAN KONFLIK
 Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti
saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai
suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga
kelompok) di mana salah satu pihak berusaha menyingkirkan
pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak
berdaya. Pertemuan
11-12
 Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik
merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam
berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan
ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua
pihak atau lebih pihak secara berterusan.

213
 Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan
interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain
berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan
oleh perbedaan tujuan.
 Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi
hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon
terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak
mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan
menyerang secara negatif (Robbins, 1993).
 Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu
dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain
karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian
menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih
individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami (Pace &
Faules, 1994:249).
 Konflikdapat dirasakan, diketahui, diekspresikan
melalui perilaku-perilaku komunikasi (Folger & Poole:
1984).
 Konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab
utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber –
sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun
perilaku setiap pihak yang terlibat (Myers,1982:234-237;
Kreps, 1986:185; Stewart, 1993:341).
 Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang
satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akan
menimbulkan konflik dalam level yang berbeda – beda
(Devito, 1995:381)
 Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat
menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula
melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen
organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan
tidak bekerja sama satu sama lain.
 Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi
ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka
tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara
umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika
mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada
konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
 Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk
minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal,
kelompok atau pada tingkatan organisasi (Muchlas, 1999). Konflik
ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat
hubungannya dengan stres.
B. PENGERTIAN PERUBAHAN

 NENI NURMAYANTI HUSANAH, Perubahan merupakan


sesuatu yang unik karena perubahan-perubahan yang
terjadi dalam berbagai kehidupan itu berbeda-beda dan
tidak bisa disamakan, walaupun memmiliki beberapa
persamaan dalam prosesnya

 CATEORA (MGH), Perubahan adalah hasil suatu masyarakat


yang mencari cara memecahkan masalah yang diciptakan
oleh perubahan dalam lingkungannya
 RUSSEL SWANBURG, perubahan merupakan kunci
inovasi dan kunci yang akan datang, yang
dasarnya adalah teori perubahan

 RAMLAN S, Perubahan merupakan hasil interaksi


kepentingan yang secara ketat dikontrol, bahkan
ditentukan oleh posisi sosial atau kondisi materiil
elit yang terlibat
 Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika
perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan
tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada
masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang
mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada
masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat
berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah
itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja
dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan
kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam
organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi
individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung
tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti
jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan
ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat
kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi
upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap
mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.
TEORI2 PERUBAHAN
1. TEORI KURT LEWIN
 Lewin mngngkapkan bhw prbhan dpt dibedakan mjd
3 tahapan :
a. Pencairan (unfreezing) Motifasi yg kuat utk brnjak
dr keadaan smla&brbahnya keseimbangan yg ada.
b. Bergerak (moving) Brgerak mnju keadaan yg bru
atau tdk/tahap prkmbangan bru, krn mmliki ckp
informasi, srt sikap dan kmmpuan utk berubah.
c. Pembekuan (refresing) Tlh mncpai tingkat/tahap
bru, mncapai keseimbangan bru. pembinaan yg trus-
menerus dan berkelanjutan. 220
2. TEORI ROGER
 Roger menjelaskan 5 tahap dalam perubahan,
yaitu : Kesadaran, Keinginan, Evaluasi, Mencoba,
Penerimaan.
 Roger percaya proses penerimaan terhadap
perubahan lebih komplek dari pada 3 tahap yang
dijabarka lawin.
3. TEORI LIPITTS
 Kuncimengalami perubahan menurut lipitts adl
mengidentifikasi tujuh tahap dalam proses
perubahan:

221
a. Menentukan masalah
b. Mengkaji motifasi dan kapasitas perubahan
c. Mengkaji motifasi change agent dan sarana
yang tersedia
d. Mengseleksi tujuan perubahan
e. Memilih peran yang sesuai untuk
dilaksanakan oleh agen pembaharu
f. Mempertahankan perubahan yang telah
dimulai
g. Mengakhiri bantuan

222
BIDAN SEBAGAI CHANGE OG AGENT (AGEN PERUBAHAN)

223
BIDAN SEBAGAI AGEN PERUBAHAN

 bidantdk hny sbtas mbntu prslinan ibu hamil. Bidan


dpt brlaku sbg garda depan peningkatan ksjhtraan
prmpuan & bayi srt agen perubahan (agent of
change) bg pmbangunan kesehatan nasional.
 Bidan sbg agen perubahan yaitu utk mnngkatkan
pmbngunan kesehatan nasional, trtama dlm hal
ksjhteraan ibu dan anak srt mengajak masy utk
brprilaku hidup sehat. Slh stu tgas pnting yg musti
dilkkan bidan utk mnyukseskan pmbngunan kshatan
nasional adl pnrunan angka kmtian ibu (AKI) dan
angka kmtian bayi (AKB) di Indo. Diketahui,
tingginya AKI dan AKB masih menjadi permasalahan
penting di Indonesia.
224
225
APA SICH PENGERTIAN BIDAN.....?
MENURUT SAYA ......?
BIDAN ADALAH BIDUAN IBU, DAN
ANAK..................?
ATAU
BIDAN ADALAH.....?

226
227
228
229
Bekerja di berbagai tingkat
KEPMENKES pelayanan kesehatan :Rumah,
369/2007 Masyarakat, RS, Klinik dll.

SABAR, PENUH PERHATIAN, CINTA,


MERABA, MENYENTUH,
MENDENGARKAN, PENUH
PENGERTIAN, MENCIUM, MEMBERI
WAKTU, PENDAMPING PEREMPUAN
DAN KELUARGANYA, PENGETAHUAN,
SIKAP DAN PRAKTEK KEBIDANAN.
231
Pengertian Bidan Menurut IBI, ICM Serta WHO

232
Definisi ttg bidan di review dlm prtmuan
Internasional atau Kongres ICM. Definisi terakhir
disusun mllui konggres ICM ke 27, pd bln Juli thn
2005 di Brisbane Australia. Definisi bidan' mnrut
International Confederation Of Midwives (ICM) yang
dianut dan diadopsi oleh seluruh organisasi bidan di
seluruh dunia, dan diakui oleh WHO dan Federation
of International Gynecologist Obstetrition
(FIGO). Pengertian Bidan Menurut WHO, IBI, ICM
adalah sebagai berikut :

233
 Pengertian bidan menurut ICM (International Confederation Of
Midwives)
Bidan adl ssorg yg tlh mngkuti program pnddkan bidan yg diakui di
negaranya, tlh lulus dr pnddkan tsb, srt mmnuhi kualifikasi utk
didaftar (register) dan atau mmliki ijin yg sah (lisensi) utk mlkkan
praktik kebidanan.
 Pengertian bidan menurut IBI (Ikatan Bidan Indonesia)
bidan adl Seorang prmpuan yg tlh lulus dr pnddkan bidan yg diakui
pmrintah dan organisasi profesi di wil NKRI srt mmliki kompetensi
dan kualifikasi utk diregister, sertifikasi dan atau scra sah mdpt
lisensi utk mnjlankan praktik kebidanan . 
 Pengertian bidan menurut WHO
Bidan adl ssorg yg tlh mngkuti program pnddkan bidan yg diakui di
negaranya, tlh lulus dr pnddkan tsb, srt mmnuhi kualifikasi utk
didaftar (register) dan atau mmliki izin yg sah (lisensi) utk mlkukan
praktik bidan.
234
Bidan (Midwife) :

 Berasal dari bahasa Sanksekerta :


“wirdhan” yg artinya “wanita bijaksana” atau dukun yg
terdidik ( IBI, 2003)
“widwan” yg berarti “cakap membidan” ; mereka yg
memberikan semacam sedekah bagi seorang penolong
persalinan sampai bayi berusia 40 hari (Klinkert dalam
Darwis, 2002)
FALSAFAH KEBIDANAN
1. seorang bidan mngnut filosofi yg mpnyai kykinan di
dlm dirinya bhw smua mnsia adl makhluk bio psiko
sosio kultural dan spiritual.
2. Mnsia trdri dr pria&wanita yg kmdian kedua jns
individu itu berpasangan menikah mbntuk kelg yg
mpnyai anak.
3. Bidan brkyakinan bhw setiap individu berhak
mproleh plyanan kshtan yg aman dan memuaskan
ssuai dg kbtuhan mnsia dan prbedaan budaya.
236
Lnjtan....,
4. Persalinan adl satu proses yg alami, peristiwa
normal, nmn apbla tdk dikelola dg tpt dpt brbah
mjd abnormal.
5. Setiap individu berhak utk dilhirkan scr sht utk itu
mk stiap wanita usia subur, ibu hamil, mlhirkan
dan bayinya brhak mdptkan plyanan yg
berkualitas.
6. Pengalaman mlhirkan anak mrpkan tgs
prkmbangan kelrga, yg mbtuhkan persiapan.
7. Kshatan ibu periode reproduksi dipngruhi olh
prilaku ibu, ling dan pelayanan kesehatan.
237
238
FILOSOFI KEBIDANAN

 Pengertian Filosofi Kebidanan


Filosofi kebidanan merupakan
keyakinan/pandangan hidup bidan yang digunakan
sebagai kerangka fikiran dalam memberikan
asuhan kepada klien.

239
Filosofi
 Mlhirkan  suatu pnglaman bsar  pnting bg
prmpuan, kelrga dan masy;
 Klhiran  Proses fisiologis normal;
 Bidan  Pmberi plyanan  mndmpingi prmpuan
msa khmilan, prslinan dan nifas;
 Plyanan kebidanan  Kemitraan dg prmpuan dan
scra prorangan, brklanjutan&tdk otoriter;
 Plyanan kebidanan  Memadukan seni dan ilmu 
bersifat holistik;
 Bidan mnghrmati prmpuan  yakin kmmpuan utk
melahirkan;dan
 Perempuan  pengambil kptsan dlm asuhan 
brhak mdptkan infrmsi utk mningkatkan kmmpuan
dlm mengambil kptusan.
PRINSIP DASAR FILOSOFI KEBIDANAN
 Hub antara ibu dan bidan adl dasar dlm
mbrikan asuhan yg baik;
 Ibu adl fokus dlm mbrikan asuhan;
 Mbrikan plhan pd ibu utk mlhirkan;
 Mnggnakan slruh ketrampilan bidan;
 Asuhan yg berkesinambungan;
 Asuhan dasar komunitas;
 Brtnggungjwb dlm mbrikan plyanan;dan
 Mbrikan asuhan yg ramah kpd ibu dan bayinya.

241
242
243
244
 DI ATAS SDH DIJLSKAN TTG PNGRTIAN BIDAN BAIK
MNRUT, ICM, IBI, DAN WHO.
JD APA YG DIMKSUD DG :
1. Ruang lingkup kebidanan
2. kebidanan/Midwifery;
3. Plyanan kebidanan/Midwifery service;
4. Praktek kebidanan;
5. Manajemen asuhan kebidanan;dan
6. Asuhan kebidanan
 Mnrut KMK/RI/NO. 369/MENKES/SK/III/2007 ttg
Standas Profesi Bidan adalah : 245
RUANG LINGKUP PELAYANAN KEBIDANAN
BERDASARKAN KEPMENKES NOMOR 369 TAHUN
2007.
1. Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan berfokus
pada upaya pencegahan, promosi kesehatan,
pertolongan persalinan normal, deteksi
komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan
tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan
atau bantuan lain jika diperlukan, serta
melaksanakan tindakan kegawat daruratan.

246
247
2. Kebidanan
Kebidanan adl satu bidang ilmu yg mpljari
keilmuan dan seni yg mpersiapkan kehamilan,
menolong persalinan, nifas dan menyusui,
masa interval dan pengaturan kesuburan,
klimakterium dan menopause, bayi baru lahir
dan balita, fungsi2 reproduksi mnsia srt
mbrikan bantuan/dukungan pd prmpuan,
keluarga dan komunitasnya.
(Lht : KEPMENKES NOMOR 369 TAHUN 2007)

248
3. Pelayanan kebidanan
Adl bgian integral dari sstem plyanan kshtan yg
dibrkan olh bidan yg tlh trdftar (teregister) yg
dpt dilkkan scra mndiri, kolaborasi/rujukan.
4. Praktek kebidanan
Adl implimentasi dr ilmu kebidanan olh bidan yg
brsfat otonom kpd prmpuan, kelg, dan
kmnitasnya didasari etika dan kode etik bidan
(Lht : KEPMENKES NOMOR 369 TAHUN 2007).

249
5. Manajemen asuhan kebidanan
Adl pndktan&krangka pkir yg digunkan olh bidan
dlm mntapkan mtde pmchan mslh scra sstmtis
mlai dr pngmpulan data, analisa data, diagnosa
kebidanan, prncanaan, dan evaluasi.
6. Asuhan kebidanan
Adl proses pngmbilan kptusan&tndkan yg dilkkan
olh bidan ssuai dg kwnangan&ruanglngkup
prakteknya brdsarkan ilmu&kiat kebidanan.
(Lht : KEPMENKES NOMOR 369 TAHUN 2007)

250
TUJUAN ASUHAN BIDAN
 Memberikan pelayanan yang aman dan memuaskan
sesuai dengan kebutuhan individu,keluarga dan
masyarakat.

251
252
Ada 4 Tanggungjawab Bidan
1. Tnggngjwab thdp prtran prndang2an.
Bidan adl slh stu tnga kshtan. Pngturan tnga
kshtan dittpkan dlm UU dan PP. Bidan hrs dpt
mprtanggungjwabkan tgs dan kgtan yg dilkkannya
ssuai dg prtran prndang2an yg berlaku.
2. Tnggngjwab thdp pngbangan kmptensi
Stiap bidan mmliki tnggngjwab mmlhara kmpuan
profesionalnya. Olh krn itu bidan hrs sllu
mnngkatkan pngthuan dan ktramplannya dg jln
mengikuti pelatihan, pendidkan berkelanjutan,
seminar dan pertemuan ilmiiah lainnya. 253
3. Tnggngjwab thdp pnypanan cttan kebidanan
Setiap bidan dihrskan mendokumentasikan kgtannya
dlm bntk cttan trtlis. Cttan bidan mngnai pasien yg
dilayaninya dpt diprtnggungjwabkannya bl tjd
gugatannya. Cttan yg dilkkan bidan dpt dignakan
sbg bhan lporan utk dismpaikan kpd atasannya.

254
4. Tnggngjwab thdp klrga yg dilayani
Bidan mmliki kwjiban mbrikan asuhan kpd ibu dan
anak yg mminta prtlongan kpdnya. Tnggngjwab
bidan tdk hny pd kshtan ibu dan anak, akn ttpi jg
mnyngkut pd kshtan klrga. Olh krn itu, bidan hrs
mngrahkan sgla kmmpuan pngtahuan, sikap dan
perilakunya didlm mbrikan plyanan kshtan pd
klrga yg membutuhkan.

255
4 FUNGSI BIDAN

1. Fungsi Pelaksana mencakup:


 Mlkkan bmbngan&pnyluhan kpd individu,
keluarga, srt masy.
 Mlkkan asuhan kebidanan utk proses kehamilan
normal, kehamilan dg kasus patologis tttu, dan
kehamilan dg risiko tinggi.
 Mnlong prslinan normal&kasus prslinan patologis
tttu.

256
Lnjtan....,
 Mrwat bayi sgra stlh lhir normal dan bayi dg
risiko tinggi.
 Mlkkan asuhan kebidanan pd ibu nifas.
 Mmlhara kshtan ibu dlm ms menyusui.
 Mlkkan plynan kshtan pd anak balita.
 Mmberiplynan klrga brncna ssuai dg
wewenangnya.
 Mmberi bmbngan&plynan kshtan utk kasus
gangguan sistem reproduksi, trmsuk wanita
pd msa klimakterium internal dan
menopause sesuai dg wewenangnya. 257
258
2. Fungsi Pengelola mencakup :
 Mngmbangkan knsep kgtan plyanan kebidanan bg
individu, klrga, klmpok masy, ssuai dg
kondisi&kbtuhan masy.
 Mnyusun rncna plksanaan plyanan kebidanan di
ling unit kerjanya.
 Mmimpin koordinasi kgtan plyanan kbidanan.
 Mlkukan krj sm srt komunikasi inter dan antar
sektor yg terkait dg pelayanan kebidanan
 Mmimpin evaluasi hsl kgtan tim atau unit
pelayanan kebidanan.
259
260
3. Fungsi Pendidik mencakup :
 Mmberi pnyluhan kpd individu, klrga, dan
klmpok masy terkait dg plyanan kebidanan
dlm lingkup kesehatan serta KB
 Mmbmbing&mlatih dukun bayi srt kader
kshtan ssuai dg tnggngjwab bidan.
 Mmberi bmbingan kpd para psrta didik bidan
dlm kgtan praktik di klinik&di masy.
 Mndidik psrta didik bidan atau tnga kshtan
lainnya ssuai dg bidang keahliannya.
261
262
4. Fungsi Peneliti mencakup :
a. Mlkkan evaluasi, pengkajian, survei, dan
penelitian yg dilkkan sndiri/brklmpok dlm
lingkup plyanan kebidanan.
b. Mlkkan penelitian kesehatan keluarga dan KB

263
HAK, KEWAJIBAN&TANGGUNG JAWAB

HAK dan KEWAJIBAN ad/ hubungan


timbal balik dalam kehidupan sosial
sehari-hari. Pasien memiliki hak
terhadap bidan atas pelayanan yg
diterimanya. Hak berhubungan dengan
individu, yaitu pasien sedangkan bidan
mempunyai kawajiban/keharusan untuk
pasien.
HAK ad/ sesuatu yg diterima oleh
pasien, KEWAJIBAN ad/ sesuatu yg
diberikan oleh bidan begitu sebaliknya.
Hak pasien ad/ hak2 pribadi yg dimiliki
manusia sebagai pasien
 Pasien brhak mproleh infrmsi mngnai tatib&prtran yg
brlku di RS.
 Pasien brhak ats pelynan yg manusiawi, adil dan jujur.
 Pasien brhak mproleh pelynan kebidanan ssuai dg
profesi bidan tanpa diskriminasi.
 Pasien brhak memilih bidan yg akn mnlongnya ssuai dg
keinginannya.
 Pasien brhak mdptkan infrmsi yg mlpti kehamilan,
persalinan, nifas dan bayinya yg baru dilahirkan.
LANJUTAN,,,,,,,,
 Pasienbrhak mdptkan pendampingan suami/ kelg
slma proses persalinan brlngsung.
 Pasienbrhak mmlih dokter&kls prwatan ssuai dg
keinginannya&ssuai dg prtran yg berlaku di RS.
 Pasien
brhak dirawat olh dokter yg scra bebas
mnntukan pdpt kritis&pdpt etisnya tnpa campur
tangan dr pihak luar.
 Pasienbrhak mminta konsultasi kpd dokter lain
yg terdaftar di RS tsb thdp pnykit yg dideritanya
spngetahuan dokter yg merawat.
LANJUTAN,,,,,,
 Pasien brhak mminta ats privasi dan krhasiaan pnykit yg diderita
trmsuk data2 medisnya.
 Pasien brhak mdptkan infrmsi yg meliputi :
a. Penyakit yg di derita
b. Tindakan kebidanan yg akan dilakukan

c. Alternatif terapi lainnya


d. Prognosisnya
e. Perkiraan biaya pengobatan
 Pasien brhak mnytujui/mbrikan izin ats tndkan yg akn dilkkan olh
dokter shbngan dg penyakit yg dideritanya.
 Dll.
268
 Pasien & kelg nya berkewajiban untuk
mentaati segala peraturan & tata
tertib RS atau institusi pely kesh

 Pasien berkewajiban untuk mematuhi


segala instruksi dokter, bidan,
perawat yg merawatnya
KEWAJIBAN
PASIEN  Pasien & atau penanggungnya
berkewajiban untuk melunasi semua
imbalan atas jasa pely rumah sakit
atau institusi pely kesh, dokter, bidan
& perawat

 Pasien & atau penanggungnya


berkewajiban memenuhi hal2 yg selalu
disepakati/perjanjian yg telah
dibuatnya
HAK BIDAN
 Bidan brhak mdptkan prlindungan hukum dlm
mlksanakan tgs ssuai dg profesinya.
 Bidan brhak utk bkrja ssuai dg standar profesi pd
stiap tingkat jenjang pely kesh.
 Bidan brhak menolak keinginan pasien/klien&
kelg yg brtntangan dg prtran prndangan& kode
etik profesi.
 Bidan brhak ats privasi&mnntut apbla nama
baiknya dicemarkan baik oleh pasien, kelg
maupun profesi lain.
 Bidan brhak ats ksmptan utk mnngkatkan diri
baik mllui pddikan maupun pelatihan.
 Bidan brhak mproleh ksmpatan utk mnngkatkan
jenjang karir dan jabatan yg sesuai.
 Bidan brhak mdpt kompensasi dan kesejahteraan
yg sesuai.
KEWAJIBAN BIDAN
272
KEWAJIBAN BIDAN
 Bidan wajib mematuhi peraturan RS sesuai dengan
hub hukum antara bidan tsb dengan RS bersalin &
sarana pely dimana ia bekerja
 Bidan wajib memberikan pely asuhan kebidanan
sesuai dengan standar profesi dengan
menghormati hak2 pasien
 Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit
kepada dokter yg mempunyai kemampuan &
keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien
 Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien
untuk didampingi suami atau kelg nya
 Bidan wajib memberikan kesempatan kepada
pasien untuk menjalankan ibadah sesuai dengan
keyakinannya
 Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yg
diketahuinya tentang seorang pasien
 Bidan wajib memberikan informasi yg akurat
tentang tindakan yg akan dilakukan serta risiko yg
Lanjutan KEWAJIBAN BIDAN

 Bidan wajib meminta persetujuan tertulis


(informed consent) atas tindakan yg akan
dilakukan

 Bidan wajib mendokumentasikan asuhan


kebidanan yg diberikan

 Bidan wajib mengikuti perkembangan IPTEK


dan menambah ilmu pengetahuannya melalui
pendidikan formal atau non formal

 Bidan wajib bekerja sama dengan profesi lain


& pihak yg terkait secara timbal balik dalam
memberikan asuhan kebidanan. Dll.
PERILAKU PROFESIONAL BIDAN
1.Bertindak sesuai keahliannya
2.Mempunyai moral yang tinggi
3.Bersifat jujur
4.Tidak melakukan coba-coba
5.Tidak memberikan janji yang
berlebihan
6.Mengembangkan kemitraan
7.Terampil berkomunikasi
8.Mengenal batas kemampuan 275

9.Mengadvokasi pilihan ibu


276
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai