Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 5

Politik dan Strategi


Nasional
Anggota:
1. Firyal Khairunnisa (042039842)
2. Muhamad Baharudin Dasuki (042039756)
3. Rasdiani Hutagalung (042039566)
MATERI PEMBAHASAN

PENGERTIAN DAN IMPLEMENTASI POLITIK DAN


LANDASAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL PADA
STRATEGI NASIONAL BIDANG-BIDANG PEMBANGUNAN
NASIONAL
PENGERTIAN DAN
LANDASAN POLITIK DAN
STRATEGI NASIONAL
Pengertian Polstranas

Politik sebagai Politik Politik dalam arti


kepentingan umum 95%
kebijaksanaan
Nasional
Pengertian Politik Nasional

Politik nasional ialah asas, haluan, kebijaksanaan, dan usaha negara


tentang pembinaan (perencanaan, pengembangan, pemeliharaan
dan pengendalian), serta penggunaan secara totalitas dari potensi
nasional baik yang potensial maupun yang efektif untuk mencapai
tujuan nasional melalui bangnas.

Politik nasional menggariskan usaha-usaha untuk mencapai tujuan


nasional yang dalam perumusannya (strategi) dibagi dalam tahap-
tahap utama, yaitu jangka panjang, jangka menengah, dan jangka
pendek.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Politik Nasional

Ideologi dan Politik Sosial budaya

Faktor

Ekonomi Pertahanan keamanan


Pengertian Strategi
Definisi strategi mengalami banyak variasi dari masa ke masa yang
tentunya juga mengalami pembaruan dengan datangnya abad
kesejagatan ini. Strategi pada dasarnya merupakan kerangka rencana
dan tindakan yang disusun dan disiapkan dalam suatu rangkaian
pentahapan yang masing-masing merupakan jawaban yang optimal
terhadap tantangan baru yang mungkin terjadi sebagai akibat dari
langkah sebelumnya

Perkembangan pengertian strategi


Pengertian Stranas
Dalam bangnas, kekuatan-kekuatan yang digunakan memerlukan pengaturan,
penyusunan dan penggunaan yang terarah dalam rangka mewujudkan tujuan
nasional. Untuk itu, diperlukan “tata cara” menggunakan kekuatan nasional
tersebut dalam mencapai sasaran dan tujuan nasional. Tata cara ini kita sebut
sebagai “strategi nasional”. Jadi strategi nasional (stranas) adalah “tata cara”
melaksanakan politik/ kebijaksanaan nasional tersebut.

Agar stranas itu dapat berjalan sesuai dengan politik/ kebijaksanaan nasional
terlebih dahulu harus dilakukan pemikiran strategi, yaitu melaksanakan
telaahan strategi, pemikiran strategi dengan pengertian berpikir secara intensif,
ekstensif analisis, sintesis dan menyeluruh. Kendatipun uraian tentang strategi
mengalami pembaruan, pada umumnya strategi disusun atas 3 bagian yang
terpisah, yaitu sebagai berikut:
1. Pertama : Sasaran yang direncanakan
2. Kedua : Sarana-sarana yang tersedia untuk melaksanakan
3. Ketiga : Cara pencapaian sasaran didasarkan pada sarana yang
tersedia
LANDASAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL

Untuk mencapai tujuan Nasional, perlu Landasan Polstranas


dilakukan bangnas di segala aspek
kehidupan bangsa dengan
menggunakan totalitas potensi dan 01 Pancasila

kekuatan nasional. Dalam bangnas

02
tersebut polstranas berfungsi sebagai
UUD 1945
pedoman yang memberikan arah dan
haluan (pola umum) dan tata cara
pelaksanaannya
03 Wasantara

04 Tannas
Sistem Perencanaan Strategi Nasional

SISRENSTRA adalah perangkat untuk mengendalikan


seluruh tingkat perencanaan dalam upaya mencapai
sasaran nasional

Hakikat perencanaan
Skema Perencanaan untuk Mewujudkan
Masa Depan
Proses Perencanaan

Proses Perencanaan 1

Proses Perencanaan 2
Jenjang Perencanaan
Keterkaitan GBHN, Propenas, dan
Propeda

Dengan adanya amandemen UUD 1945 maka


penetapan Polstranas/ Propenas tidak
mempunya alat ukur yang panjang dalam
pembahasan dan penetapannya. Oleh karena
Propenas merupakan platform/landasan yang
dibuat oleh pemerintah yang terpilih, dan
dengan sendirinya pemerintah tersebut akan
berkonsultasi dengan DPR. Gambaran dari
GBHN yang dijabarkan ke dalam propenas oleh
pemerintah terpilih, harus terkait dengan
program pembangunan di provinsi dan
Kabupaten/kota
Keterkaitan Wasantara,Tannas, dan
Bangnas
IMPLEMENTASI POLITIK DAN
STRATEGI NASIONAL PADA
BIDANG-BIDANG
PEMBANGUNAN NASIONAL
Implementasi Politik dan Strategi Nasional pada
Bidang-bidang Pembangunan Nasional (1)

Tujuan nasional bangsa Indonesia walaupun bersifat kualitatif, namun


dengan batas-batas yang dapat diukur, ke arah mana bangsa
memusatkan segenap usahanya, dan dicapai melalui sasaran
nasional.
Tujuan nasional bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD 45, yaitu sebagai berikut:
1. Melindungi seluruh bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia atau Tanah Air Indonesia (keamanan).
2. Memajukan kesejahteraan umum dan mencedaskan kehidupan
bangsa (kesejahteraan).
3. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian dan keadilan sosial (lingkungan
kesejahteraan dan keamanan)
Implementasi Politik dan Strategi Nasional pada
Bidang-bidang Pembangunan Nasional (2)
Tujuan nasional (National Interest) akan kita capai melalui sasaran
nasional. Sasaran Nasional itu adalah suatu kondisi nyata yang segera
hendak dicapai oleh bangsa dengan melibatkan segenap usaha dan
sumber kemampuan yang tersedia pada saat sasaran nasional itu
ditetapkan. Penetapan ini melalui kebijaksanaan nasional, yaitu cara
bertindak yang ditentukan oleh pemerintah pada tingkat nasional,
yaitu cara bertindak yang ditentukan oleh pemerintah pada tingkat
nasional, berupa rencana alokasi sumber kemampuan dan rincian
langkah-langkah yang berurutan, dikaitkan dengan tahapan waktu
yang diperlukan untuk mencapai sasaran nasional (National
Objective)
Sesaran nasional tersebut dicapai melalui program kegiatan
pembangunan nasional (national commitment). Uraian memberikan
gambaran stratifikasi pola pikir dalam mengkaji implementasi
polstranas dalam bangnas
Penetapan Polstranas

Alur Pemetaan Polstranas


Perkembangan Materi GBHN Sebagai Polstranas

GBHN Tahun GBHN Tahun GBHN Tahun GBHN Tahun GBHN Tahun
1973 1978 1983 1983 1993
Perkembangan Materi GBHN Sebagai Polstranas (1)
GBHN 1973
Pola umum Pelita kedua mencakup hal-hal sebagai
berikut.
a. Pendahuluan
b. Tujuan
c. Prioritas
d. Arah dan kebijaksanaan pembangunan yang
meliputi arah dan kebijaksanaan GBHN 1978
1. Bidang ekonomi Ada penambahan pada Pola Dasar Bangnas yaitu
2. Bidang agama dan kepercayaan Tuhan Asas Bangnas menjadi 7 asas dengan tambahan
YME, sosial budaya asas kesadaran hukum dan rasa kepercayaan
3. Bidang politik, aparatur pemerintah pada diri sendiri. Modal dasar dan faktor
hukum dan hubungan luar negeri dominan mendapat tambahan yaitu ABRI
4. Bidang pertahanan dan keamanan sebagai kekuatan hankam dan kekuatan sosial
5. Pelaksanaan Pelita Kedua termasuk modal dasar pembangunan. Kekuatan
politik, partai politik dan Golkar termasuk dalam
potensi efektif bangsa. Faktor demografi
ditambah dengan faktor sosial budaya
Perkembangan Materi GBHN Sebagai Polstranas (2)
GBHN 1983
Pembaruan dan perubahan dipusatkan pada Pola
Umum Pembangunan Lima Tahun Keempat.
Sasaran Pembangunan Jangka Panjang (Pertama)
ialah terciptanya landasan yang kuat bagi bangsa
/Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas
kekuatan sendiri menuju masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila, yang diperkirakan GBHN 1988
tercapai dalam lima atau enam Pelita. Pembaruan dan perubahan hanya dipusatkan
Telah diterima dan disepakati bersama penegasan pada Pola Umum Pembangunan Lima Tahun.
bahwa bangnas merupakan pengamalan Pancasila Yang amat substansial dalam GBHN 1988 yaitu
yang dirumuskan dalam Bab Penutup. pertama dirumuskan sasaran Pembangunan
Jangka Panjang Kedua dalam GBHN 1988, kedua
dirumuskan lebih rinci pengertian pembangunan
sebagai pengamalan Pancasila yang mencakup
keseluruhan semangat, arah, dan gerak
pembangunan yang dilaksanakan sebagai upaya
pengamalan dari kelima sila dalam Pancasila
secara serasi sebagai kesatuan yang utuh.
Perkembangan Materi GBHN Sebagai Polstranas (3)
GBHN 1993
Presiden menugasi Sekretariat Jenderal Wanhankamnas untuk mengumpulkan bahan-bahan masukan bagi
penyiapan GBHN 1993. Presiden kali ini menyerahkan bahan-bahan tersebut langsung kepada fraksi-fraksi di
MPR melalui induk organisasinya masing-masing. Penyampaian bahan-bahan tersebut dengan maksud agar
kelima fraksi MPR (fraksi Karya, fraksi PPP, fraksi PDI, fraksi utusan daerah dan fraksi ABRI) dapat
meningkatkan peranan dan partisipasinya dalam menyiapkan konsep GBHN, yang berarti mengembangkan
pelaksanaan Demokrasi Pancasila.
MPR membentuk Badan Pekerja MPR. Badan Pekerja MPR membentuk Panitia Ad Hoc khusus untuk
menyiapkan rancangan GBHN yang akan diajukan kepada Sidang Umum MPR untuk ditetapkan. Rancangan
GBHN dibahasa dan diputuskan oleh Sidang Umum MPR dengan Ketetapan MPR No.II/MPR/1993 tentang
GBHN.

Sistematika GBHN 1993


BAB I Pendahuluan
BAB II Pembangunan Nasional
BAB III Pembangunan Jangka Panjang
BAB IV Pembangunan Lima Tahun Keenam
BAB V Pelaksanaan
BAB VI Penutup
Pembangunan Jangka Panjang Kedua (1)

Tujuan PJP
Mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin sebagai landasan bagi babak
pembangunan berikutnya menuju masyarakat adil dan makmu dalam negara kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Sasaran Umum PJP Kedua


Terciptanya kualitas manusia dari kualitas masyarakat Indonesia yang maju dan mandiri dalam suasana
tenteram dan sejahtera lahir batin, dalam tata kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang berdasarkan
Pancasila dalam suasana kehidupan bangsa Indonesia yang serba berkesinambungan dan selaras dalam
hubungan antara sesama manusia, manusia dengan masyarakat, manusia dengan alam lingkungannya,
manusia dengan Tuhan YME.

Titik Berat PJP Kedua


Titik berat PJP kedua ini diletakkan pada bidang ekonomi, yang merupakan penggerak utama pembangunan
seiring dengan kualitas SDM.
Pembangunan Jangka Panjang Kedua (2)

Sasaran Bidang PJP Kedua


Upaya pencapaian sasaran umum PJP II diselenggarakan melalui tujuh bidang pembangunan, yaitu:
1. Sasaran bidang ekonomi
2. Sasaran bidang kesejahteraan rakyat, pendidikan dan kebudayaan
3. Sasaran bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME
4. Sasaran bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Sasaran bidang hukum
6. Sasaran bidang politik, aparatur negara, penerangan, komunikasi, dan media massa
7. Sasaran bidang pertahanan keamanan

Arah PJP Kedua


Untuk meningkatkan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia agar makin maju, mandiri, dan memelihara
rasa cinta tanah air yang melandasi kesadaran kebangsaan, semangat pengabdian, dan tekad untuk
membangun masa depan bangsa yang lebih baik demi terwujudnya tujuan nasional, dengan tetap bertumpu
kepada Trilogi Pembangunan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai