Faktor
Agar stranas itu dapat berjalan sesuai dengan politik/ kebijaksanaan nasional
terlebih dahulu harus dilakukan pemikiran strategi, yaitu melaksanakan
telaahan strategi, pemikiran strategi dengan pengertian berpikir secara intensif,
ekstensif analisis, sintesis dan menyeluruh. Kendatipun uraian tentang strategi
mengalami pembaruan, pada umumnya strategi disusun atas 3 bagian yang
terpisah, yaitu sebagai berikut:
1. Pertama : Sasaran yang direncanakan
2. Kedua : Sarana-sarana yang tersedia untuk melaksanakan
3. Ketiga : Cara pencapaian sasaran didasarkan pada sarana yang
tersedia
LANDASAN POLITIK DAN STRATEGI NASIONAL
02
tersebut polstranas berfungsi sebagai
UUD 1945
pedoman yang memberikan arah dan
haluan (pola umum) dan tata cara
pelaksanaannya
03 Wasantara
04 Tannas
Sistem Perencanaan Strategi Nasional
Hakikat perencanaan
Skema Perencanaan untuk Mewujudkan
Masa Depan
Proses Perencanaan
Proses Perencanaan 1
Proses Perencanaan 2
Jenjang Perencanaan
Keterkaitan GBHN, Propenas, dan
Propeda
GBHN Tahun GBHN Tahun GBHN Tahun GBHN Tahun GBHN Tahun
1973 1978 1983 1983 1993
Perkembangan Materi GBHN Sebagai Polstranas (1)
GBHN 1973
Pola umum Pelita kedua mencakup hal-hal sebagai
berikut.
a. Pendahuluan
b. Tujuan
c. Prioritas
d. Arah dan kebijaksanaan pembangunan yang
meliputi arah dan kebijaksanaan GBHN 1978
1. Bidang ekonomi Ada penambahan pada Pola Dasar Bangnas yaitu
2. Bidang agama dan kepercayaan Tuhan Asas Bangnas menjadi 7 asas dengan tambahan
YME, sosial budaya asas kesadaran hukum dan rasa kepercayaan
3. Bidang politik, aparatur pemerintah pada diri sendiri. Modal dasar dan faktor
hukum dan hubungan luar negeri dominan mendapat tambahan yaitu ABRI
4. Bidang pertahanan dan keamanan sebagai kekuatan hankam dan kekuatan sosial
5. Pelaksanaan Pelita Kedua termasuk modal dasar pembangunan. Kekuatan
politik, partai politik dan Golkar termasuk dalam
potensi efektif bangsa. Faktor demografi
ditambah dengan faktor sosial budaya
Perkembangan Materi GBHN Sebagai Polstranas (2)
GBHN 1983
Pembaruan dan perubahan dipusatkan pada Pola
Umum Pembangunan Lima Tahun Keempat.
Sasaran Pembangunan Jangka Panjang (Pertama)
ialah terciptanya landasan yang kuat bagi bangsa
/Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas
kekuatan sendiri menuju masyarakat yang adil dan
makmur berdasarkan Pancasila, yang diperkirakan GBHN 1988
tercapai dalam lima atau enam Pelita. Pembaruan dan perubahan hanya dipusatkan
Telah diterima dan disepakati bersama penegasan pada Pola Umum Pembangunan Lima Tahun.
bahwa bangnas merupakan pengamalan Pancasila Yang amat substansial dalam GBHN 1988 yaitu
yang dirumuskan dalam Bab Penutup. pertama dirumuskan sasaran Pembangunan
Jangka Panjang Kedua dalam GBHN 1988, kedua
dirumuskan lebih rinci pengertian pembangunan
sebagai pengamalan Pancasila yang mencakup
keseluruhan semangat, arah, dan gerak
pembangunan yang dilaksanakan sebagai upaya
pengamalan dari kelima sila dalam Pancasila
secara serasi sebagai kesatuan yang utuh.
Perkembangan Materi GBHN Sebagai Polstranas (3)
GBHN 1993
Presiden menugasi Sekretariat Jenderal Wanhankamnas untuk mengumpulkan bahan-bahan masukan bagi
penyiapan GBHN 1993. Presiden kali ini menyerahkan bahan-bahan tersebut langsung kepada fraksi-fraksi di
MPR melalui induk organisasinya masing-masing. Penyampaian bahan-bahan tersebut dengan maksud agar
kelima fraksi MPR (fraksi Karya, fraksi PPP, fraksi PDI, fraksi utusan daerah dan fraksi ABRI) dapat
meningkatkan peranan dan partisipasinya dalam menyiapkan konsep GBHN, yang berarti mengembangkan
pelaksanaan Demokrasi Pancasila.
MPR membentuk Badan Pekerja MPR. Badan Pekerja MPR membentuk Panitia Ad Hoc khusus untuk
menyiapkan rancangan GBHN yang akan diajukan kepada Sidang Umum MPR untuk ditetapkan. Rancangan
GBHN dibahasa dan diputuskan oleh Sidang Umum MPR dengan Ketetapan MPR No.II/MPR/1993 tentang
GBHN.
Tujuan PJP
Mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir batin sebagai landasan bagi babak
pembangunan berikutnya menuju masyarakat adil dan makmu dalam negara kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.