Anda di halaman 1dari 16

SYOK

KARDIOGENIK
KELOMPOK 2

HEZEKIAH ZEPHANIAH

DWI NINGTYAS HANGGI

WISNAWATI MOOTINEO
Contoh kasus

– Keluarga mengatakan sudah lima hari pasien sesak nafas dan mengeluh pusing
ketika malam. Kemudian pada tanggal 21 Januari 2013 sesak bertambah berat
dari pagi sampai siang, pasien juga mengalami penurunan kesadaran. Sehingga
keluarga membawa pasien ke RSUD Kota Semarang. Tiba di UGD, pasien
mendapatkan pemeriksaan dengan hasil GCS E : 3, M:4, V:2, TD : 71/47 mmHg,
N:109, RR : 26x/menit, Suhu : 36,4 celsius, SPO2 : 88%, pasien mendapat terapi
IV line RL 20 tpm, kemudian pasien dibawa ke ruang ICU.
A. PENGKAJIAN

– Pengkajian primer
– Airway
– Tidak ada sumbatan jalan napas dan penumpukan secret.
– Breathing
– Bunyi napas vasikuler. Tidak terdengar suara napas tambahan. RR : 26 x/menit, terpasang Oksigen
binasal 3liter/menit.
– Circulation
– Nadi kuat 109x/m , teratur. CRT>2detik
– Disability

– Klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang.


– GCS: 9 = E: 3, M: 4, V: 2
Pengkajian sekunder Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : somnolen E : 4, M : 6, V : 5
 Tanda-tanda vital
Tek. Darah : 71/47 mmHg
Nadi : 109 x/menit
Pernafasan : 26 x/menit
Suhu tubuh : 36,4 celsius
 Kepala
Bentuk mesochepal, bersih, tidak ada lesi, distribusi rambut panjang beruban, kering.
 Mata
Simetris, sclera anikterik, konjungtiva tidak anemi, reflex cahaya positif
 Hidung
Simetris, bersih, tidak ada pembesaran polip
 Mulut
Tidak ada pembesaran tonsil, bersih, mukosa bibir kering
 Telinga :
 Daun telinga : simetris antara kanan dan kiri, bersih
 Liang telinga : bersih, sedikit serumen
 Fungsi pendengaran : dalam batas normal
 Leher
Tidak ada pembesaran tiroid, nadi karotis teraba
 Jantung
I : simetris, ictus cordis tidak terlihat
P : ictus cordis teraba mid klavikula linea sinistra IC ke 5
P : pekak
A : BJ I & II
 Paru-Paru
I : simetris, pergerakan dada sewaktu bernapas simetris. tidak ada pergerakan otot bantu napas
P : vocal fremitus normal antara sisi kanan dan kiri.
P : sonor
A : vesikuler
 Abdomen
I : cembung
A : peristaltic usus 6 x/menit
P : tidak ada nyeri tekan
P : hipertimpani
 Ekstremitas
Ekstremitas Atas
 Terpasang infuse RL di tangan kanan
 Tidak ada pitting edema, uji kekuatan otot nilainya ekstremitas atas 3 dan ekstremitas
bawah 2, tampak sianosis, CRT >2 detik.
Ekstremitas Bawah
 Tidak ada oedema, kulit kering
 Genitalia
 Bersih belum terpasang kateter
B. ANALISA DATA
DS:
pasien mengatakan sudah lima hari pasien sesak
nafas dan mengeluh pusing ketika malam
DO:
 Akral teraba dingin
 Klien gelisah
Hipoksemia dan Iskemi jaringan sekunder terhadap
1  RR : 26x/menit
sumbatan arteri
 SPO2 88%.
 Tampak sianosis.
 Terpasang O2 binasal 3liter/menit

DS :
Keluarga mengatakan Klien tidak sadar dari rumah
dan tidak bisa bergerak
DO :
Gangguan system transport oksigen sekunder akibat infark
2  Pasien terlihat lemas dengan GCS 9 E=3 M= 6 V= 5 miokard
 Saturasi O2 klien turun hingga 89%
 TD : 71/47 mmHg N : 109 x/menit, lemah
C. DIAGNOSA

 Gangguan pertukaran gas


 Intoleransi aktivitas
D. INTERVENSI
Dp Hari/tgl Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi

1 21 januari Gangguan pertukaran gas b.d


13.00 Setelah dilakukan tindakan 1. Evaluasi perubahan tingkat kesadara, catat
Iskemi jaringan sekunder
keperawatan selama 3x24 jam, sianosis, dan perubahan warna kulit, termasuk
terhadap sumbatan arteri
diharapkan gangguan pertukaran membrane mukosa dan kuku
gas berkurang, dengan kriteria 2. Berikan terapi oksigen binasal 3 liter/menit.
hasil:
3. Pantau kadar hemoglobin.
• Sesak nafas hilang
4. Berikan posisi semifowler.
• Klien tidak menunjukkan
5. Kolaborasi dalam pemberian obat.
ekspresi wajah gelisah
6. Ajarkan pada klien tentang pentingnya kebutuhan
• RR normal, 16-20x/menit
nutrisi
7. Bantu klien dalam makan dan libatkan keluarga
dalam pemberian makanan
3 21 januari Intoleransi aktivitas b.d
Setelah dilakukan asuhan 1. Pantau respon
13.00 gangguan sistem transport
oksigen sekunder akibat infark keperawatan selama 3x24 jam, klien terhadap
miokard
diharapkan klien dapat aktivitas
mentoleransi aktivitas dengan 2. Monitor respon
kriteria hasil: pemberian oksigen
• Klien dapat berpartisipasi 3. Anjurkan klien
dalam aktivitas sesuai untuk napas dalam
kemampuan klien. setelah berpindah
• Nadi dalam rentang normal posisi atau
60-100 x/menit beraktivitas
• Tekanan darah dalam rentang 4. Bantu aktivitas fisik
normal 120/80 mmHg klien
• Klien mampu mengidentifikasi
aktivitas dan situasi yang
menimbulkan kecemasan
E. ALASAN MASALAH
KEPERAWATAN/DIAGNOSA

1. Gangguang pertukaran gas


Mengapa kelompok mengangkat dx keperawatan gangguan pertukaran gas
 karena dari analisa data di temukan suplai o2 pada pasien menurun 88%
 Dan pasien juga sempat kehilangan kesadaran
 Dan pasien mengalami sesak nafas cukup lama yaitu 5 hari
2. Intoleransi Aktivitas
Mengapa kelompok mengangkat intoleransi aktifitas :
 karena setiap pasien merespon suplai o2 pasien juga menurun/ lebih menurun
 Klien merespon tubuhnya seakan tidak bertenaga, dan lemas.
 Dan setelah dilakukan pemeriksaan saturasi O2 terjadi penurunan hingga 89%.
F. MASALAH MEDIS TERKAIT YANG
DIANGKAT

KeLompok mengangkat masalah medis yang terkait yaitu:


 Pola nafas tidak efektif
 Intoleransi aktivitas
THANKYOUU...

Anda mungkin juga menyukai