Anda di halaman 1dari 15

Sistem Akuntansi Pemerintahan direncanakan,

diorganisasikan, dan dioperasikan atas dasar dana.


Akuntansi pemerintahan = Akuntansi dana.

Dana (fund)  kesatuan fiskal dan kesatuan akuntansi yang


berdiri sendiri dengan satuan perangkat rekening yang saling
berimbang (self balancing) untuk membukukan kas dan
sumber lainnya bersama-sama dengan hutang, kewajiban-
kewajiban, cadangan-cadangan, dan hak milik yang
disisihkan dengan maksud untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan tertentu atau pencapaian tujuan tertentu sesuai
dengan peraturan, ketentuan dan pembatasan yang ada.
Kesatuan dana  Persamaan tersendiri (kesatuan
akuntansi) dan mempunyai jumlah sumber ekonomik
tersendiri (kesatuan fiskal).

Konsep entity dunia usaha ≠ konsep entity akuntansi


pemerintahan.

Konsep entity dunia usaha memandang perusahaan


sebagai satu kesatuan (entity), segala aspek yang
berkaitan dengan dunia usaha dipandang sebagai satu
kesatuan, termasuk dalam hal pelaporan
keuangannya.
Pelaporan keuangan dunia usaha  single entity.
Konsep entity akuntansi pemerintahan multiple
entities, konsep kesatuan yang memandang bahwa
dalam akuntansi dana dianggap terdiri dari banyak
kesatuan, sehingga bentuk pelaporan keuangannya
bersifat banyak laporan.

Bentuk Kesatuan Akuntansi Dana;

Tipe kesatuan (entity) dalam akuntansi dana yang


digunakan untuk sebagian besar unit organisasi
pemerintahan dan NFPO (Not For Profit
Organization) ada 2 jenis:
a. Single Accounting Entity
digunakan oleh profit seeking enterprises
(perusahaan berorientasi laba). Dana yang
digunakan dalam entity jenis ini adalah
Nonexpendable fund, yaitu dana yang digunakan
untuk mempertanggungjawabkan penghasilan,
biaya, aktiva, hutang dan modal dari suatu kegiatan
organisasi yang termasuk dalam kelompok
“business-type” (misalnya: cafetaria, sistem jasa
transportasi) dan beberapa jenis dana perwalian.
b. Multiple Accounting Entities
 digunakan oleh organisasi pemerintah
/organisasi yang bukan berorientasi laba). Dana
yang digunakan dalam entity ini adalah Expandable
funds, yaitu dana yang digunakan untuk
mempertanggungjawabkan aktiva lancar, hutang
yang berkaitan, perubahan aktiva neto, dan saldo
yang dibelanjakan dalam berbagai kegiatan “non
business-type” (misalnya pemadam kebakaran dan
perlindungan polisi).
Dana dari segi kesatuan, dikelompokkan menjadi :
1. Dana belanja (expendable fund). Dana yang digunakan
untuk mempertanggungjawabkan anggaran.
2. Dana usaha (nonexpendable fund). Dana yang
dipisahkan/dikelola oleh perusahaan negara dan
digunakan untuk mempertanggungjawabkan kekayaan
negara.
3. Kelompok rekening bukan dana. Dana yang digunakan
untuk mempertanggungjawabkan aktiva tetap dan
hutang jangka panjang yang tidak
dipertanggungjawabkan di dalam 2 kelompok dana di
atas.
Berdasarkan penggunaannya, dana dikelompokkan;
1. Dana Pemerintahan.
Termasuk dana belanja (expendable fund), digunakan
untuk membelanjai berbagai kegiatan pemerintah
berkaitan dengan fungsi pemerintahan umum melaui
satu atau lebih jenis dana.

2. Kelompok rekening bukan dana.


Digunakan untuk membelanjai berbagai kegiatan
yang berkaitan dengan aktiva tetap dan hutang jangka
panjang pemerintah.
3. Dana pemilikan
Termasuk kategori nonexpendable funds,
digunakan untuk mempertanggungjawabkan
kegiatan usaha (business) pemerintah yang
berorientasi mencari laba dan kegiatan usaha yang
sama dengan perusahaan perorangan.

4. Dana Fidusiari
Untuk mempertanggungjawabkan aktiva yang
dimiliki oleh pemerintah dalam kedudukannya
sebagai wali / agen.
Anggaran perusahaan ≠ Anggaran pemerintahan.
Anggaran perusahaan  bersifat perencanaan.
Anggaran Pemerintahan  bersifat perencanaan, dan
pengawasan, sehingga anggaran merupakan bagian dari
pembukuan karena sejak ditetapkan hingga
pertanggungjawaban tetap dicatat dalam pembukuan.

Budgeting  proses alokasi sumber daya langka untuk


keperluan (permintaan) yang tidak terbatas.
Budget /Anggaran  jumlah rupiah dana yang akan
digunakan untuk kegiatan operasi selama periode
tertentu (1 tahun).
Tidak ada alat ukur prestasi yang jelas (misal laba)
dalam Akuntansi Pemerintah.
Alat ukur prestasi  anggaran  pengendalian yang
layak.

Sistem anggaran terpadu, buku yang diintegrasikan


buku besar pendapatan dan belanja.
Sistem anggaran terpadu  suatu sistem penyusunan
anggaran yang sekaligus dimaksudkan untuk tujuan
pengendalian karena anggaran yang disusun
merupakan suatu cara untuk mempertemukan
revenue dengan expenditure.
Akuntansi anggaran menggunakan cash basis.
Akuntansi perusahaan, pengukuran laba dengan
mempertemukan revenue dengan expenses.
Akuntansi perusahaan menggunakan acrual basis.

Anggaran Belanja;

Expenditures (Belanja). Pengeluaran untuk suatu


kjegiatan yang dilakukan oleh suatu unit pemerintah
harus dicatat dalam General Fund sebagai
expenditure.
Apropiations, digunakan untuk mencatat rekening
yang berkaitan dengan penganggaran Belanja.
Encumbrances, digunakan untuk mencatat rekening
yang berkaitan dengan pengaitan (kontrak).

Expenses. Digunakan untuk mencatat rekening yang


berkaitan dengan biaya.

Konsep-konsep Akuntansi Dana;


Konsep akuntansi dana = konsep akuntansi
komersial. Namun ada beberapa perbedaan:
1. Business entity concept (konsep kesatuan usaha)
Organisasi non profit  multiple entities
Organisasi berorientasi laba  single entity
2. Periodicity Concept (konsep periodisasi)
Organisasi non profit  berhubungan dengan tahun
anggaran (budget).
Organisasi berorientasi laba  tahun kalender.

3. Matching Concept (konsep penandingan pendapatan


dan biaya)
Organisasi non profit  membandingkan
penerimaan dengan pengeluaran menurut anggaran,
selisihnya saldo dana (fund balance)  Fund Flow
Concept (konsep aliran dana), yang dibandingkan
jumlah aliran dana masuk dengan aliran dana
keluar.
Organisasi berorientasi laba  jumlah penghasilan –
jumlah biaya = laba  Capital maintenance Concept
(konsep pemupukan modal)

4. Going Concern Concept (konsep kelangsungan usaha)


Jangka waktu operasional organisasi berorientasi laba
dapat diketahui melalui anggaran dasar yang dibuat.
Organisasi ini dapat dilikuidasi sewaktu waktu jika
tidak dapat memperoleh keuntungan dan terus
menderita kerugian. Organisasi non profit pembubaran
ditentukan oleh kehendak para anggota atau akibat
adanya peraturan perundangan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai