Anda di halaman 1dari 15

S 13.

7
KELOMPOK 3
ALIYA FAHIRA (1706070822)
NICOLAS BARNAS
SELLY SETYO
M. SULTHAN DAFFA (1706023151)
S 13.7
Reaksi dimersiasi fasa gas 2A B terjadi pada PBR yang
dengan 1 kg katalis. Reaksi tersebut mengikuti hukum laju
elementer. Umpan A murni memasuki PBR pada tekanan 20
atm. Konversri yang dihasilkan yaitu 30% dan tekanan pada
sisi outlet 5 atm

a. Apabila PBR tersebut diganti dengan CSTR terfluidisasi,


berapa konversi yang dapat dicapai jika diasumsikan
tidak ada pressure drop?
b. Berapa konversi pada PBR apabila laju alir massa menjadi
¼ kalinya dan diameter katalis menjadi dua kalinya?
Diketahui pada soal
Reaksi yang terjadi
2A B
W = 1 kg
Po= 20 atm
P = 5 atm
X = 30 %
Jawaban:
 
Neraca Mol PBR  
Karena x <<< 0
+ (1+ )
Hukum Laju Substitusi neraca mol PBR ke hukum
laju
……….(1)
Substitusi stoikiometri ke (1)
Stoikiometri
Jawaban:
 
Dengan,  Dimana untuk
mendefiniskan y,
 k ′ C ao 2  Po  
=𝑧 , =𝑦 (1+ )
FA0 P

Dapat dihasilkan 
Didapatkan = - ½ dari
 
z¿ reaksi
2A B
A ½B
esp: ½-1 = - ½
kedalam
polymath
Apabila PBR diganti dengan
CSTR terfluidisasi, berapa
konversi yang dapat dicapai
jika diasumsikan tidak ada
pressure drop?

A
A
Jawaban:  Substitusi neraca mol CSTR ke hukum laju

  …(2)
 Neraca mol CSTR
Substitusi stoikiometri ke (2)

Hukum Laju Dengan


, karena no pressure drop maka y = 1

Stoikiometri
A
Jawaban:
 Dapat dihasilkan

Dari penyelesaian reaktor


PBR, diperoleh z = 0.71 yang
sudah di trial dan error
apabila
laju alir massa menjadi ¼ kali
nya dan
diameter katalis menjadi dua 
kalinya?​
B dp2 = 2dp1
m2 = ¼ m 1
B
Jawaban:
  𝑚
𝐺= 𝛽
  1 𝐺
2
𝑑 𝑝2
 
∝=
𝛽
𝐴𝑐 𝑃𝑜 (1 − ∅) 𝜌𝑐 𝐺
𝐴𝑐
  1 𝑚1
=
𝛽2 ( )( )
= 1
𝐺2 𝑑 𝑝1
  𝐺 2 𝑚2 𝛽
  1 = 𝐺1
2
2 𝑑 𝑝1
 
𝛽=
𝐺 (1 − ∅) 150 (1− ∅ ) 𝜇
[
𝜌 𝑔𝑐 𝑑 𝑝 ∅ 3 𝑑𝑝
+ 1,75𝐺
] 𝛽2
( )(
1
𝐺
4 1
𝑑 𝑝1 )
Asumsi : aliran ¼ G1 =G2  1
turbulen 𝛽1 =𝛽 2
  𝐺
2 32
𝛽
𝑑𝑝

 1
Maka ∝1 =∝2
32
B
Jawaban:
Dengan,
k  ′ C ao 2 Po
=𝑧 ,   = 𝑦
FA0 P

 
z¿
  (1+ )

  45
 1
∝1 =∝2
32
  0.0326
B
Jawaban:
¼ G1 =G2
  𝛽
∝=
𝐴𝑐 𝑃𝑜 (1 − ∅) 𝜌𝑐  𝛽 1 𝐺1 𝑑 𝑝2
2

  𝐺 (1 − ∅) 150 (1− ∅ ) 𝜇 + 1,75𝐺


𝛽2
=
𝐺2 ( )( ) 𝑑 𝑝1
𝛽=
𝜌 𝑔𝑐 𝑑 𝑝 ∅
3 [ 𝑑𝑝 ] 𝛽
  1 𝐺1 2 𝑑 𝑝1 2

Asumsi : aliran 𝛽2
=
1
(
𝐺
() 𝑑 𝑝1 )
laminar 4 1
𝐺
𝛽   1
𝑑
2 𝛽 1=𝛽 2
𝑝 16

 1
Maka ∝1=∝2
16
B
Jawaban:
Dengan,
k  ′ C ao 2 Po
=𝑧 ,   = 𝑦
FA0 P

 
z¿
  (1+ )

  45
 1
∝1=∝2
16
  0.065
KESIMPULAN

1. Pada kasus ini reaktor CSTR memiliki nilai konversi yang


lebih tinggi dibandingkan reactor PBR
2. Dengan menurunnya laju alir massa masuk dan
meningkatnya ukuran katalis pada reaktor PBR
menyebabkan peningkatan konversi dan penurunan
pressure drop.

Anda mungkin juga menyukai