Anda di halaman 1dari 11

CASE CONFERENCE

Pasien dgn diagnosa DM, CVD SI, Melena, CAD, NSTEMI


di Ruang HC IGD lantai 2 RSUP Fatmawati

Kelompok 6:

Siti Mutiarani Dewi


Syifa Chairunisa
Tamara Nur Putri
Wafi Nursyifa H. Q
Yunita Salamah
Aanisah Zahran
Adelia Syafira Anwar
Tinjauan Pustaka

NSTEMI CAD .

DM

CVD Melena
SI
.
DEFINISI
• gangguan metabolisme kronis yg ditandai dgn tingginya kadar gula darah disertai dgn gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sbg akibat insufisiensi fungsi insulin (Ditjen Bina
DM Farmasi dan Alkes, 2005).

• stroke yg disebabkan oleh sumbatan pd pembuluh darah servikokranial atau hipoperfusi jaringan otak oleh
berbagai faktor seperti aterotrombosis, emboli, atau ketidakstabilan hemodinamik yg menimbulkan gejala
CVD SI serebral fokal, terjadi mendadak, dan tidak menghilang dalam waktu 24 jam atau lebih (Mardjono, 1988).

• pengeluaran feses atau tinja berwarna hitam yg disebabkan adanya perdarahan saluran cerna bag. atas.
BAB darah atau biasa disebut hematochezia ditandai dengan keluarnya darah berwarna merah terang
Melena dari anus, dapat berbentuk gumpalan atau telah bercampur dengan tinja.

• Terjadi ketika arteri yg memasok darah ke otot jantung mengeras dan menyempit. Hal ini disebabkan oleh
penumpukan kolesterol dan bahan lainnya, yang disebut plak. Penumpukan ini disebut aterosklerosis. CAD juga bisa
melemahkan otot jantung dan berkontribusi pada gagal jantung dan aritmia. Gagal jantung berarti jantung tidak bisa
CAD memompa darah dengan baik ke bagian tubuh lainnya.

• NSTEMI dpt disebabkan oleh penurunan suplai oksigen atau peningkatan kebutuhan oksigen miokard yg diperberat
oleh obstruksi koroner. NSTEMI terjadi karena trombosis akut atau vasokonstriksi koroner. Trombosis akut pada arteri
koroner diawali dgn adanya ruptur plak yg tak stabil. Plak yg tidak stabil ini biasanya mempunyai inti lipid yg besar,
NSTEMI densitas otot polos yg rendah, fibrous cap yang tipis dan konsentrasi faktor jaringan yang tinggi
PATHWAY KELOLAAN

../Downloads/Pathway CC KELO
MPOK 6-2.docx
PENGKAJIAN

PENGKAJIAN s.d EVALUASI.docx


PEMBAHASAN
Menurut
Menurut AHA AHA faktor
faktor risiko
risiko stroke
stroke dibagi
dibagi
mjd
mjd faktor
faktor resiko
resiko yg yg dapat
dapat didi modifikasi
modifikasi Pasien
Pasien memiliki
memiliki riwayat
riwayat hipertensi
hipertensi sbg sbg
dan
dan ygyg tidak
tidak dapat
dapat di di modifikasi
modifikasi faktor
faktor yg yg dpt
dpt dimodifikasi,
dimodifikasi, hal
hal ini
ini sesuai
sesuai
(Goldstein
(Goldstein et et al.,
al., 2011).
2011). dgn
dgn teori
teori yaitu
yaitu pasien
pasien dgn
dgn hipertensi
hipertensi
Faktor
Faktor yg yg tidak
tidak dapat
dapat dimodifikasi
dimodifikasi yaitu
yaitu memiliki
memiliki peningkatan
peningkatan risiko
risiko trhdp
trhdp
usia,
usia, jenis
jenis kelamin,
kelamin, ras ras dan
dan faktor
faktor stroke.
stroke. Bila
Bila tekanan
tekanan darah
darah meningkat
meningkat
genetik.
genetik. Sedangkan
Sedangkan faktor faktor yg
yg dapat
dapat cukup
cukup tinggi
tinggi akan
akan menyebabkan
menyebabkan
dimodifikasi
dimodifikasi yaitu
yaitu hipertensi,
hipertensi, merokok,
merokok, hialinisasi
hialinisasi pd
pd lapisan
lapisan otot
otot pembuluh
pembuluh
diabetes
diabetes dan dan dislipidemia.
dislipidemia. serebral.
serebral. Akibatnya,
Akibatnya, diameter
diameter lumenlumen
Ny.
Ny. OO berusia
berusia 63 63 thn,
thn, dimana
dimana usia
usia ini
ini pembuluh
pembuluh darahdarah tersebut
tersebut akanakan
memiliki
memiliki efek
efek kumulatif
kumulatif dari dari penuaan
penuaan menetap.
menetap. Hal Hal ini
ini berbahaya
berbahaya karena
karena
pada
pada sistem
sistem kardiovaskuler
kardiovaskuler dan dan sifat
sifat pembuluh
pembuluh serebral
serebral tidak
tidak dapat
dapat
progresif
progresif faktor
faktor risiko
risiko stroke
stroke selama
selama berdilatasi
berdilatasi atau
atau berkonstriksi
berkonstriksi dgn dgn
jangka
jangka waktu
waktu lamalama secara
secara substansial
substansial leluasa
leluasa untuk
untuk mengatasi
mengatasi fluktuasi
fluktuasi dari
dari
meningkatkan
meningkatkan risiko risiko dari
dari stroke
stroke iskemik
iskemik tekanan
tekanan darah
darah sistemik
sistemik (Hariyono,
(Hariyono,
dan
dan perdarahan
perdarahan intraserebral
intraserebral (Meschia
(Meschia etet 2010).
2010).
al.,
al., 2014).
2014).
PEMBAHASAN
Diagnosa
Diagnosa penyerta
penyerta lainnya
lainnya ygyg terdapat
terdapat
pada
pada klien
klien yaitu
yaitu CAD
CAD (Coronary
(Coronary Artery
Artery
Disease).
Disease). Secara
Secara teori
teori tanda
tanda dan
dan gejala
gejala Secara
Secara teori,
teori, gejala
gejala yg
yg muncul
muncul dpt dpt
yg
yg muncul
muncul biasanya
biasanya timbulnya
timbulnya rasa
rasa nyeri
nyeri berupa
berupa hematemesis,
hematemesis, mengeluarkan
mengeluarkan
di
di dada,
dada, sesak
sesak napas,
napas, pusing,
pusing, sakit
sakit perut,
perut, tinja
tinja yg
yg kehitaman
kehitaman (melena),
(melena),
mual
mual muntah,
muntah, abnormal
abnormal irama
irama denyut
denyut mengeluarkan
mengeluarkan darah darah dari
dari rectum
rectum
jantung,
jantung, dan
dan rasa
rasa lelah
lelah ygyg (hematoskezia),
(hematoskezia), denyut
denyut nadi
nadi yang
yang
berkepanjangan
berkepanjangan (Putra,(Putra, dkk,
dkk, 2013).
2013). cepat,
cepat, tekanan
tekanan darah
darah rendah,
rendah, akral
akral
Dalam
Dalam halhal ini
ini tanda
tanda dan
dan gejala
gejala yg
yg dimiliki
dimiliki teraba
teraba dingin
dingin dan
dan basah,
basah, nyeri
nyeri perut,
perut,
sesuai
sesuai dgn
dgn tanda
tanda gejala
gejala yang
yang disebutkan,
disebutkan, dan
dan nafsu
nafsu makan
makan menurun.
menurun. Diantara
Diantara
dimana
dimana pasien
pasien masuk
masuk dengan
dengan keluhan
keluhan tanda
tanda dan
dan gejala
gejala tersebut,
tersebut, beberapa
beberapa
nyeri
nyeri dada,
dada, sesak
sesak napas,
napas, mual
mual dan
dan diantaranya
diantaranya dialami
dialami oleh
oleh pasien,
pasien,
muntah.
muntah. seperti:
seperti: melena,
melena, Nadi
Nadi 108x/menit,
108x/menit, akral
akral
Ny.
Ny. O
O masuk
masuk dgn dgn keluhan
keluhan melena,
melena, yaitu
yaitu teraba
teraba dingin
dingin dan
dan basah
basah serta
serta adanya
adanya
pengeluaran
pengeluaran feses feses berwarna
berwarna hitam
hitam ygyg penurunan
penurunan nafsu
nafsu makan.
makan.
disebabkan
disebabkan adanya
adanya perdarahan
perdarahan saluran
saluran Berdasarkan
Berdasarkan penjelasan
penjelasan diatas,
diatas, bahwa
bahwa
cerna
cerna atas
atas disertai
disertai dgn
dgn hematemesis,
hematemesis, teori
teori sesuai
sesuai dengan
dengan keadaan
keadaan pasien.
pasien.
yaitu
yaitu dimuntahkannya
dimuntahkannya darah darah dari
dari mulut.
mulut.
Setelah dilakukan pengkajian klien dirawat di ruang HCU IGD dimana penatalaksanaan
yang dilakukan adalah pasien diberikan obat berupa : Nacl 0,9% 500cc/12 jam, OMZ
40mg/24 jam, lantus 15 unit/24 jam, Cefotaxime 1gr/12 jam, Aforvastatin 20mg/24 jam,
As.Falut 1mg/12 jam, Nitrokaf 2,5mg/12 jam, Metformin 500mg/8 jam, Candesartan
8mg/12 jam dan Concor 5mg/24 jam. Diit yang diberikan berupa diit cair 6x150cc.
Tatalaksana harian yang dilakukan yaitu KGDH AC lantus 1x15 unit dan pemeriksaan
EKG/hari.

Berdasarkan pembahasan, perkembangan pasien sangat fluktuatif dari tanggal 26 s.d 29 Nov
2019 dimana keadaan umum sedang dengan kesadaran somnolen menjadi delirium, GCS =
E3 V2M2 menjadi GCS E4V3M3. Pernapasan : 35x/ menit terpasang NRM 10 lpm menjadi
20x/menit terpasang nasal kanul 3 lpm, tekanan darah : 163/85 mmHg menurun menjadi TD:
131/85 mmHg, Denyut jantung : 95x/menit menjadi 96x/menit, SpO2 : 97% menjadi 98%, Suhu
: 36,0 C menjadi 36,3 C, intake output/ 24 jam adalah intake : 2100 ml, output : 2650 ml,
balance cairan : -550 ml menjadi intake : 2630 ml, output : 2310 ml , balance cairan : -320.
Sehingga, setelah 4 hari tatalaksana, klien mengalami perkembangan yang baik dan
meningkat, keadaan umum membaik dengan GCS yang sudah membaik, hemodinamik klien
sudah stabil, sehingga pasien direncanakan untuk dipindahkan ke ruangan 6 utara kelas 3.
Kesimpulan
Ny. O usia 63 tahun dirawat di HCU IGD lt.2 dengan diagnose medis hematemesis melena,
1 diabetes mellitus, CVD SI, CAD. Sebelumnya klien post ranap di irna anggrek selama 4 hari
dan irna teratai selama 19 hari sebelum klien dikembalikan lagi ke HCU IGD.

Saat datang diantar keluarga, klien mengalami penurunan kesadaran, muntah coklat dan tidak bisa
2 diajak komunikasi. saat ini BB klien 40 kg, TB 155 cm. Dari hasil pengkajian, tekanan darah klien saat
dikaji 148/82 mmHg, frekuensi nadi 93 x/menit, frekuensi nafas 28 x/menit, suhu klien 36 oC.

Dx yg diambil antara lain: bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekret yang tertahan;
3 ketidakseimbangan kadar gula darah b.d retensi insulin; penurunan curah jantung b.d perubahan
afterload, perfusi perifer tidak efektif b.d hiperglikemia, gangguan mobilitas fisik b.d stroke, defisit
nutrisi b.d peningkatan metabolisme, resiko jatuh.

4 Dari rencana keperawatan, implementasi yang diterapkan, dan berdasarkan evaluasi yang didapatkan,
bahwa semua masalah klien belum teratasi. Oleh karena itu intervensi perlu dilanjutkan.
TERIMA
KASIH
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arief. 2010. Kapita Selekta Kedokteran, edisi 4. Jakarta: Aesculapius Media.
Muchid, Abdul., dkk. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan
Klinik Departemen Kesehatan RI
Sidabutar. 2007. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Smeltzer, Suzanne, C . 2012. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
Soelistijo, Soebagijo., dkk. 2015. Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta : Perkumpulan End
okrinologi Indonesia (PERKENI).
Judith. M, Wilkison dan Nancy, R. 2013. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Ed 9. Jakarta: EGC
Putra S, Panda L, Rotty. 2013. Profil Penyakit Jantung Koroner. Manado: Bhakti Djaya.
Piepoli MF, Hoes AW, Agewall S, et al. 2016 European Guidelines on cardiovascular disease prevention in clinical practice: The Six
th Joint Task Force of the European Society of Cardiology and Other Societies on Cardiovascular Disease Prevention in Clinical Pr
actice (constituted by representatives of 10 societies and by invited experts): Developed with the special contribution of the Europe
an Association for Cardiovascular Prevention and Rehabilitation (EACPR) Eur J Prev Cardiol. 2016 Jul;23(11):NP1- NP96, full-text
Risa Hermawati, Haris Candra Dewi. 2014. Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: Kandas media (Imprint Agromedia Pustaka).

Anda mungkin juga menyukai