Kelompok 6:
NSTEMI CAD .
DM
CVD Melena
SI
.
DEFINISI
• gangguan metabolisme kronis yg ditandai dgn tingginya kadar gula darah disertai dgn gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sbg akibat insufisiensi fungsi insulin (Ditjen Bina
DM Farmasi dan Alkes, 2005).
• stroke yg disebabkan oleh sumbatan pd pembuluh darah servikokranial atau hipoperfusi jaringan otak oleh
berbagai faktor seperti aterotrombosis, emboli, atau ketidakstabilan hemodinamik yg menimbulkan gejala
CVD SI serebral fokal, terjadi mendadak, dan tidak menghilang dalam waktu 24 jam atau lebih (Mardjono, 1988).
• pengeluaran feses atau tinja berwarna hitam yg disebabkan adanya perdarahan saluran cerna bag. atas.
BAB darah atau biasa disebut hematochezia ditandai dengan keluarnya darah berwarna merah terang
Melena dari anus, dapat berbentuk gumpalan atau telah bercampur dengan tinja.
• Terjadi ketika arteri yg memasok darah ke otot jantung mengeras dan menyempit. Hal ini disebabkan oleh
penumpukan kolesterol dan bahan lainnya, yang disebut plak. Penumpukan ini disebut aterosklerosis. CAD juga bisa
melemahkan otot jantung dan berkontribusi pada gagal jantung dan aritmia. Gagal jantung berarti jantung tidak bisa
CAD memompa darah dengan baik ke bagian tubuh lainnya.
• NSTEMI dpt disebabkan oleh penurunan suplai oksigen atau peningkatan kebutuhan oksigen miokard yg diperberat
oleh obstruksi koroner. NSTEMI terjadi karena trombosis akut atau vasokonstriksi koroner. Trombosis akut pada arteri
koroner diawali dgn adanya ruptur plak yg tak stabil. Plak yg tidak stabil ini biasanya mempunyai inti lipid yg besar,
NSTEMI densitas otot polos yg rendah, fibrous cap yang tipis dan konsentrasi faktor jaringan yang tinggi
PATHWAY KELOLAAN
../Downloads/Pathway CC KELO
MPOK 6-2.docx
PENGKAJIAN
Berdasarkan pembahasan, perkembangan pasien sangat fluktuatif dari tanggal 26 s.d 29 Nov
2019 dimana keadaan umum sedang dengan kesadaran somnolen menjadi delirium, GCS =
E3 V2M2 menjadi GCS E4V3M3. Pernapasan : 35x/ menit terpasang NRM 10 lpm menjadi
20x/menit terpasang nasal kanul 3 lpm, tekanan darah : 163/85 mmHg menurun menjadi TD:
131/85 mmHg, Denyut jantung : 95x/menit menjadi 96x/menit, SpO2 : 97% menjadi 98%, Suhu
: 36,0 C menjadi 36,3 C, intake output/ 24 jam adalah intake : 2100 ml, output : 2650 ml,
balance cairan : -550 ml menjadi intake : 2630 ml, output : 2310 ml , balance cairan : -320.
Sehingga, setelah 4 hari tatalaksana, klien mengalami perkembangan yang baik dan
meningkat, keadaan umum membaik dengan GCS yang sudah membaik, hemodinamik klien
sudah stabil, sehingga pasien direncanakan untuk dipindahkan ke ruangan 6 utara kelas 3.
Kesimpulan
Ny. O usia 63 tahun dirawat di HCU IGD lt.2 dengan diagnose medis hematemesis melena,
1 diabetes mellitus, CVD SI, CAD. Sebelumnya klien post ranap di irna anggrek selama 4 hari
dan irna teratai selama 19 hari sebelum klien dikembalikan lagi ke HCU IGD.
Saat datang diantar keluarga, klien mengalami penurunan kesadaran, muntah coklat dan tidak bisa
2 diajak komunikasi. saat ini BB klien 40 kg, TB 155 cm. Dari hasil pengkajian, tekanan darah klien saat
dikaji 148/82 mmHg, frekuensi nadi 93 x/menit, frekuensi nafas 28 x/menit, suhu klien 36 oC.
Dx yg diambil antara lain: bersihan jalan nafas tidak efektif b.d sekret yang tertahan;
3 ketidakseimbangan kadar gula darah b.d retensi insulin; penurunan curah jantung b.d perubahan
afterload, perfusi perifer tidak efektif b.d hiperglikemia, gangguan mobilitas fisik b.d stroke, defisit
nutrisi b.d peningkatan metabolisme, resiko jatuh.
4 Dari rencana keperawatan, implementasi yang diterapkan, dan berdasarkan evaluasi yang didapatkan,
bahwa semua masalah klien belum teratasi. Oleh karena itu intervensi perlu dilanjutkan.
TERIMA
KASIH
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arief. 2010. Kapita Selekta Kedokteran, edisi 4. Jakarta: Aesculapius Media.
Muchid, Abdul., dkk. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Mellitus. Jakarta: Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan
Klinik Departemen Kesehatan RI
Sidabutar. 2007. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
Smeltzer, Suzanne, C . 2012. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
Soelistijo, Soebagijo., dkk. 2015. Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. Jakarta : Perkumpulan End
okrinologi Indonesia (PERKENI).
Judith. M, Wilkison dan Nancy, R. 2013. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Ed 9. Jakarta: EGC
Putra S, Panda L, Rotty. 2013. Profil Penyakit Jantung Koroner. Manado: Bhakti Djaya.
Piepoli MF, Hoes AW, Agewall S, et al. 2016 European Guidelines on cardiovascular disease prevention in clinical practice: The Six
th Joint Task Force of the European Society of Cardiology and Other Societies on Cardiovascular Disease Prevention in Clinical Pr
actice (constituted by representatives of 10 societies and by invited experts): Developed with the special contribution of the Europe
an Association for Cardiovascular Prevention and Rehabilitation (EACPR) Eur J Prev Cardiol. 2016 Jul;23(11):NP1- NP96, full-text
Risa Hermawati, Haris Candra Dewi. 2014. Penyakit Jantung Koroner. Jakarta: Kandas media (Imprint Agromedia Pustaka).