WR.WB
Kelompok 12 :
• Kholik Mikro Jatortu Daulay (19029094)
8. At-Takamul (paripurna)
Kebudayaan Islam merupakan kebudayaan yang menyempurnakan antara
satu bagian dengan bagian yang lainnya. Wawasan bahasa mendukung wawasan
agama,humaniora dan lainnya. Islam tidak menciptakan kebudayaan dari
nol,namun menyempurnakan kebudayaan-kebudayaan yang ada sebagaimana
Al-Qur’an menyempurnakan kitab-kitab samawi yang datang sebelumnya.
C. Toleransi dalam Islam
Sebagaimana disebutkan pada pembahasan sebelumnya bahwa Islam adalah agama yang
menjadi rahmat bagi alam semesta. Oleh sebab itu,Islam sangat menghormati dan menghargai
siapapun tanpa membeda-bedakan. Begitu juga dengan agama apapun tanpa dipilah-pilah.
Sebab di mata Allah Swt semua manusia adalah sama sebagai makhluk yang diangkatkan
derajatnya dari makhluk ciptaan-Nya yang lain.
Bentuk rahmat yang dibawa oleh Islam adalah saling menghormati atau saling menghargai
meski berbeda agama dan keyakinan. Hal inilah yang dikenal dengan istilah toleransi beragama.
Islam tidak pernah memaksakan nilai-nilai keyakinnya kepada orang yang telah beragama.
Jadi,tidak ada paksaan dalam Islam,apapun yang menjadi keyakinan seseorang harus
dihormati dan dihargai. Tetapi ingat,menghormati dan menghargai keyakinan seseorang tidak
mesti dengan melakukan apa yang mereka lakukan atau menghadiri ritual keagamaan mereka .
Bertoleransi beragama berarti memberikan kebebasan tanpa menggangu ketenangan agama
lain beribadah. Tapi kalau ikut berpartisipasi dalam ibadah mereka maka hal demikian
merupakan bentuk toleransi yang keliru atau kebablasan. Sebab seorang muslim mesti menjaga
kemurnian akidahnya tanpa mencampur adukkannya dengan kepercayaan ataupun keyakinan
lain.
D. Budaya Ilmiah dan Budaya Kerja
1. Budaya Ilmiah
Budaya ilmiah atau budaya akademik dapat dipahami sebagai suatu totalitas dari
kehidupan dan kegiatan akademik yang dihayati,dimaknai dan diamalkan oleh warga
masyarakat akademik(civitas akademika) di lembaga pendidikan tinggi dan lembaga
penelitian. Sebagian besar orang menyetujui bahwa budaya akademik adalah budaya
atau sikap hidup yang selalu mencari kebenaran ilmiah melalui kegiatan akademik dalam
masyarakat akademik,yang mengembangkan kebebasan berpikir,keterbukaan,pikiran
kritis-analitis,rasional dan obyektif oleh warga masyarakat akademik.
Budaya akademik sebenarnya adalah budaya universal. Artinya, dimiliki oleh
setiap orang yang melibatkan dirinya dalam aktivitas akademik. Membangun budaya
akademik bukan perkara mudah. Diperlukan upaya sosialisasi terhadap kegiatan
akademik,sehingga terjadi kebiasaan di kalangan akademisi untuk melakukan norma-
norma kegiatan akademik tersebut. Oleh karena itu,tanpa melakukan kegiatan-kegiatan
akademik,mustahil seorang akademisi akan memperoleh nilai-nilai normatif akademik.
Keutamaan yang dimiliki oleh orang yang berilmu dalam Islam,yaitu:
a. Kesaksian Allah Ta’ala kepada orang-orang yang berilmu
b. Allah Swt mengangkat derajat orang-orang yang berilmu
c. Ilmu menyebabkan dimudahkannya jalan menuju Surga
d. Ilmu adalah warisan para Nabi
e. Ilmu akan kekal dan akan bermanfaat bagi pemiliknya walaupun dia telah
meninggal
f. Allah tidak memerintahkan Nabi-Nya meminta tambahan apapun selain
ilmu
g. Orang yang paling takut pada Allah adalah orang yang berilmu
2. Budaya Kerja
Budaya kerja sering disebut juga dengan istilah etos kerja. Kata etos berasal dari
bahasa Yunani yaitu etos yang berarti sikap,kepribadian,watak, karakter, serta keyakinan
atas sesuatu. Sikap ini tidak saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan
masyarakat. Dalam KBBI etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan
keyakinan seseorang atau sesesuatu kelompok.
Istilah ‘kerja’ dalam Islam bukanlah semata-mata merujuk kepada mencari rezeki
untuk menghidupi diri dan keluarga dengan menghabiskan waktu siang maupun
malam,dari pagi hingga sore,terus menerus tak kenal lelah tetapi kerja mencakup segala
bentuk amalan atau pekerjaan yang mempunyai unsur kebaikan dan keberkahan bagi diri,
keluarga, dan masyarakat sekelilingnya serta negara. Dengan kata lain,orang yang bekerja
adalah mereka yang menyumbangkan jiwa dan tenaganya untuk kebaikan diri,
keluarga,masyarakat dan negara tanpa menyusahkan orang lain.
Allah Swt perintahkan seorang muslim untuk bekerja dengan giat dan tekun.
Sebab bekerja dengan penuh semangat merupakan bagian dari amaliah yang disaksikan
oleh Allah Swt sebagai ibadah dalam kehidupan.
Etos Kerja Seorang Muslim
1. Kerja Ikhlas
Bagi seorang muslim bekerja sama dengan beribadah oleh sebab itu sebelum bekerja ia
terlebih dahulu memasang niat yang ikhlas. Agar segala aktivitas yang dilakukan dalam pekerjaan
mendapatkan keberkahan dari Allah Swt. Niat ikhlas dalam bekerja membuat seseorang tangguh dan
kuat dalam menghadapi tantangan dalam bekerja.
2. Kerja Keras
Kerja keras sebagai bekerja dengan sungguh-sungguh dengan sekuat tenaga dan
upaya,dengan penuh semangat dan pantang menyerah guna mencapai hasil terbaik,fokus pada
pekerjaan hingga tak ada waktu dan energi lagi untuk melakukan kegiatan yang lain.
3. Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah kerja yang tidak hanya mengandalkan otot namun juga menggunakan
otak,bisa berpikir kreatif dan inovatif untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan waktu yang
efektif sehingga masih memiliki waktu dan energi untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan yang
lainnya. Bekerja cerdas juga pandai dalam menghitung peluang, memperhitungkan resiko dan mampu
mencari solusi dalam penyelesaian.
4. Kerja Tuntas
Kerja tuntas adalah kemampuan bekerja sampai selesai atau sampai pada hasil yang
diinginkan dari pekerjaan tersebut. Agar mampu bekerja sampai tuntas maka harus bisa
mengorganisasikan ataupun memanajemen pekerjaan dengan baik.