Anda di halaman 1dari 22

Photo By: Agus

AVES Nurrofik

DIVERSITAS FAUNA
Aves
Aves merupakan suatu kelas dari kingdom Animalia yang
muncul pertamakali pada periode Jurassic (150 jt tahun
lalu) , dengan ciri-ciri sebagia berikut:
 1. Memiliki sisik pada kaki sebagai hasil evolusi dari
theropod (reptil)
 2. memiliki paruh dengan berbagai variasi dengan
fungsi sama dengan rahang
 3. Bagian kulit dilapisi oleh bulu
 4. Memiliki rumus jari kaki yang juga bervariasi
 5. Ovipar
 6. Sel darah merah memiliki inti
Berdasar sistem taksonominya,
Aves lalu dikelompokkan menjadi 2
infraclass :
1. Paleognatha (meliputi ordo burung unta
(Sthrutioniformes), kasuari (Casuariformes), kiwi
(Apterygiiformes), dsb.,)

2. Neognatha, dibagi menjadi 2 superordo meliputi:


1. Galloanseres (kelompok unggas meliputi ayam
(phasianiformes), Angsa (Anseriformes) dsb., )
2. Neoaves (burung modern yang kita lihat saat
ini)
Pembagian Burung Indonesia Berdasar Habitatnya

Copyright: F.N Dokumen pribadi


Titraningtyas

Habitats

Seabird Water bird

Forestbird Plainbirds Urban bird

Dokumen pribadi
Topografi Aves

“Kunci utama dalam


melakukan Identifikasi Aves
selain mendeskripsikan
topologi (beserta warna)
adalah menjelaskan ukuran
dan tipe kaki/paruh”.
Peran burung di Habitatnya sebagian besar
ditentukan oleh jenis makanannya :

Pollinator Scavenger

Ecosystem
Health Predator
Control

Seed Insect
dispersal control
KONSEP UTAMA
“Hanya meninju dari segi makanan dan
habitat, kita dapat menentukan kunci
determinasi dari jenis aves (meliputi
adaptasi bentuk paruh, rumus jari dan tipe
kaki). Hal ini merupakan konsep utama
dari sistem taksonomi secara morfologi”
Tipe rumus jari kaki pada aves:
a.Anisodactyl
b.Zygodactyl
c.Heterodactyl
d.Syndactyl
e.Pamprodactyl
* Tipe rumus jari
aves
menyesuaikan
perilaku khas
dari ordo
Adaptasi Kaki Burung

(Jumilawaty dkk., 2015).


Tipe paruh pada aves:

“Bentuk paruh burung


dalam diet aves tidak
selalu mengacu pada
makanan spesifik. Burung
juga bisa menggunakannya
untuk mencari makanan
lain. Pemakan biji salah
satunya”

(Winnasis dkk., 2013)


Metode Pengamatan Burung
1. Jelajah : Pengamat menelusuri medan dan mencatat burung
yang ditemukan.
2. Visual encounter: Pengamat biasanya berdiam di suatu
vegetasi atau titik amatan dan mencatat burung yang datang
dengan durasi waktu tertentu.
3. Transect:
-Line transect: pengamat menjelajahi trek yang ditentukan dan
melihat burung sekitar trek dengan jarak ideal 20 meter kanan
kiri.
- Point transect: Pengamat berdiam pada beberapa titik dan
mencatat burung yang terlihat degan radius 20 meter.
4. Vokalisasi: Pengamat merekam suara burung yang ditemukan.
Hasil suara yang ditemukan lalu diidentifikasi dengan database
www.xeno-canto.org
Mendokumentasikan satwa di
Alam Liar
1. Digyscopying 2. fotografi
Prinsip dasar kalibrasi binokuler
Untuk Pengamatan langsung/
Digyiscoping
 Tempelkan Binokuler pada kedua mata anda
dan atur posisi lensa okuler sehingga
terbentuk satu lingkaran
 Tutup salah satu lensa obyektif dan atur
perbesaran/ kondisi mata begitu juga
sebaliknya
 Arahkan pada obyek dan putar tombol fokus
pada binokuler
HASIL DIGYSCOPING DI TNAP

By: Richo Firmansyah


Referensi pendukung
Spesimen 1. Tekukur
Biasa/Spotted dove (Streptoplia
chinensis)
Mata iris
warna…
Tengkuk …
Punggung

Ekor
Paruh

Leher

Dada

Tungging
Perut
Sayap
Tungkai
Spesimen 2. Kerak kerbau/Javan
myna (Acridotheres javanicus)
Spesimen 3. Cari salah satu
speises dari ordo yang berbeda
dari 2 spesimen sebelumnya.
Tata cara penulisan Laporan
1. Deskripsikan aves meliputi ukuran, bagian tubuh dengan
warna bulu, tipe paruh, dsb,.
2. Hasil dan pembahasan ditulis tetap seperti biasa. Tulis
tangan dan Scan.
3. Spesimen yang digambar disertakn bagian (Seperti
topologi aves) lengkap berserta warnanya.
4. Distribusi, status konservasi menurut IUCN dan CITES
jangan lupa. Manfaat haurs secara ekologi

5. Pembahasan tambahan: Buat suatu ulasan tentang


ancaman bagi kelesatrian burung terutama di pulau jawa
Photo By: Afina
TERIMAKASIH Aninnas

semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai