Anda di halaman 1dari 37

ASKEP IBU HAMIL DENGAN HIV - AIDS

SYAFRIL RAHIM

Bulukumba, Sul Sel


rahimsyafril@gmail.com
085299582670
Tujuan Pembelajaran
UMUM

Peserta didik mampu


Memahami Asuhan Keperawatan
Ibu Hamil pada kasus HIV - AIDS
Pokok
Bahasan 1 PENGKAJIAN

22 DIAGNOSE
KEPERAWATAN
3
PERENCANAAN
4
TINDAKAN
5 KEPERAWATAN

EVALUASI
1

PENGKAJIAN S
Kaji Faktor Risiko Periode Prenatal
1. Wanita dan atau pasangannya yang berasal dari wilayah
geografis dimana HIV merupakan sesuatu yang umum.
2. Wanita dan atau pasangannya yang menggunakan
obat-obatan yang disuntikkan melalui pembuluh darah.
3. Wanita yang menderita STD tetap dan kambuhan.
4. Wanita yang menerima tranfusi darah dari pengidap
HIV.
5. Wanita yang yakin bahwa dirinya mungkin terjangkit
HIV.
Kaji Faktor Risiko Periode Intrapartum

1.Cara kelahiran
2.Pelaku perawatan

Tindakan
pencegahan
universal
Kaji Faktor Risiko Periode Postpartum
• Hanya sedikit yang diketahui tentang tindakan
klinis selama periode postpartum yang dapat
dilakukan pada wanita yang terinfeksi HIV
Assesmen

1. Biodata Klien
2. Riwayat Penyakit
 Kerusakan respon imun seluler (Limfosit T )
 Kerusakan imunitas humoral (Antibodi)
3. Pemeriksaan Fisik (Objektif) dan Keluhan
(Subyektif)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah lengkap* • Tes Kehamilan (perempuan
• Jumlah CD4* usia reprodukstif dan
• SGOT / SGPT*
perluanamnesis mens
• Kreatinin Serum*
terakhir)
• Urinalisa*
• HbsAg* • PAP smear / IFA-IMS untuk
• Anti-HCV (untuk ODHA IDU atau menyingkirkan adanya Ca
dengan riwayat IDU) Cervix yang pada ODHA bisa
• Profil lipid serum bersifat progresif)
• Gula darah
• Jumlah virus / Viral Load RNA
• VDRL/TPHA/PRP
HIV** dalam plasma (bila
• Ronsen dada (utamanya bila curiga
ada infeksi paru) tersedia dan bila pasien
mampu)
2

DIAGNOSE
S
KEPERAWATAN
Menyerang T
Limfosit, sel saraf,
makrofag, monosit,
Virus HIV Merusak seluler limfosit B Immunocompromise

HIV- positif ?
Invasi kuman patogen Flora normal patogen

Reaksi psikologis Organ target

Manifestasi oral Manifestasi saraf Gastrointestinal Respiratori Dermatolog Sensori


i

Lesi mulut Kompleks Ensepalopati Diare Hepatitis Disfungsi Penyakit Infek Gatal, sepsis, Gangguan
demensia akut biliari anorektal si nyeri penglihatan
dan
pendengaran
Nutr Ca
isi ira
inad n Ga Ak Gan hip Ca Nu Gan Gan Tida Tid Ga
eku be ng tivi ggua ert ira tris ggua ggua k ak ng
at rku gu tas n er n i n n efekt efe gu Ga
ra an int rasa mi be ina rasa pola fi ktif an ng
ng mo ole nya rku de nya BAB bersi pol bo gu
bili ra man ra ku man han na dy an
sa ns : ng at : jalan pa im se
si nyeri nyeri napa s ag ns
s ea ori
pa
s
3

PERENCANAANS
PENCEGAHAN PENULARAN
DARI IBU KE ANAK
Pencegahan penularan HIV dari ibu ODHA ke bayi penting
karena:
1. Sebagian besar ODHA perempuan berada pada usia subur
2. Lahir dari 90% kasus HIV pada anak ditularkan dari ibunya
pada masa perinatal
3. Anak yang dilahirkan akan menjadi yatim piatu
4. Anak yang terinfeksi HIV mengalami gangguan tumbuh
kembang
5. Stigmatisasi dan diskriminasi mungkin terjadi pada anak
tersebut
1. Penularan perinatal

Bila tanpa pencegahan maka penularan HIV


dari ibu ODHA ke bayinya terjadi:
1. Selama kehamilan berkisar sekitar 5-10%
2. Saat persalinan sekitar 10-20%
3. Saat menyusui sekitar 10-20%
2. Saat penularan HIV terjadi dari ibu
ke bayi

1. Pada waktu bayi dalam kandungan, bayi


mendapat zat makanan dan O2 dari darah ibu
yang dipompakan ke darah bayi
2. Pada proses persalinan terjadi kontak antara
darah ibu, maupun lendir ibu dan bayi
sehingga virus HIV dapat masuk ke dalam
tubuh bayi
3. Bayi dapat juga tertular melalui air susu ibu.
ASI dari ibu yang terinfeksi
3. Faktor yang mempengaruhi
penularan HIV dari ibu ke bayi

Faktor ibu
1. Ibu yang baru terinfeksi HIV mudah menularkan ke
banyinya. Ini disebabkan karena jumlah virus dalam
tubuh ibu sangat tinggi dibandingkan jumlah virus pada
ibu yang tertular HIV sebelum atau selama kehamilan.
2. Ibu dengan penyakit terkait HIV seperti batuk, diare
terus-menerus, kehilangan berat badan, hal ini juga
disebabkan karena jumlah virus dalam tubuh ibu tinggi.
3. Infeksi pada kehamilan, terutama infeksi menular
seksual atau infeksi plasenta.
Faktor ibu

4. Kurang gizi saat hamil, terutama kekurangan


mikronutrisi (vitamin, zat logam).
5. Mastitis, infeksi pada puting susu, maupun
putting susu yang retak.
6. Ketuban pecah dini, partus lama dan
intervensi saat persalinan seperti
memecahkan ketuban, episiotomy.
Faktor Janin

1. Bayi lahir prematur (lahir dini)


2. Menyusui pada ibu dengan HIV
3. Terdapat lesi pada mulut bayi akan
meningkatkan risiko tertular HIV, terutama
pada bayi berumur di bawah 6 bulan.
4. Hubungan HIV dengan kehamilan

• Efek infeksi HIV pada kehamilan adalah


berkaitan dengan kejadian abortus,
prematuritas, gangguan pertumbuhan intra
uterin, kematian janin, penularan kepada janin
dan meningkatnya angka kematian ibu.
• Sebaliknya kehamilan hampir tidak
berpengaruh pada infeksi HIV
5. Strategi pencegahan penularan HIV
pada bayi dan anak

1. Mencegah seluruh wanita jangan sampai


terinfeksi HIV (pencegahan primer)
2. Bila sudah terinfeksi HIV, cegah jangan sampai
ada kehamilan yang tidak diinginkan.
3. Bila sudah hamil, cegah penularan dari ibu ke
bayi dan anaknya.
4. Bila ibu dan anak sudah terinfeksi, berikan
dukungan dan perawatan bagi ODHA dan
keluarganya.
6. Pencegahan primer

Seorang ibu yang sehat jangan sampai tertular HIV :


1. Ubah perilaku seksual
2. Setialah pada pasangan,
3. Hindari hubungan seks dengan berganti-ganti
pasangan. Bila ini dilanggar, gunakan kondom.
4. Cegah, temukan dan obati segera bila ditemukan
adanya penyakit yang ditularkan secara seksual.
5. Jangan menjadi pengguna narkotika suntikan, terutama
dengan pengguna jarum suntik secara bergantian.
6. Pencegahan primer

Untuk petugas kesehatan ikutilah kaidah-


kaidah kewaspadaan universal standar.
Dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain
yang merawat orang dengan HIV/ AIDS
(ODHA) tidak termasuk kelompok risiko tinggi
tertular HIV, khususnya bila mereka
menerapkan prosedur baku kewaspadaan
universal guna mencegah penularan infeksi
PENCEGAHAN KEHAMILAN PADA ODHA

Ada tiga strategi yang dicanangkan:


1. Cegah kehamilan yang tidak diinginkan
2. Tunda kehamilan berikutnya
3. Gantikan efek kontrasepsi menyusui
4

IMPLEMENTASIS
Intervensi untuk mencegah penularan HIV dari ibu ODHA ke janinnya

Intervensi pencegahan penularan HIV dari ibu


ke janin/bayinya meliputi empat hal, mulai
saat hamil, saat melahirkan dan setelah lahir.
1. Penggunaan antiretroviral selama kehamilan
2. Penggunaan antriretroviral saat persalinan
dan bayi yang baru dilahirkan
3. Penanganan obstetri selama persalinan
4. Penatalaksanaan saat menyusui.
Antiretroviral yang disarankan untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi

Di negara berkembang ada beberapa regimen


antiretroviral untuk mencegah penularan dari
ibu kejanin/bayinya yang dianjurkan
diantaranya :
1. Nevirapine
2. AZT
Nevirapine

• Ibu: diberikan nevirapine 200 mg dosis tunggal


saat persalinan
• Bayi: 2 mg/kg BB dosis tunggal sebelum umur
3 hari (dalam 72 jam pertama setelah lahir).
AZT

• Ibu hamil 36 mg : AZT diberikan 2 x 300 mg/


hari dan 300 mg setiap 3 jam selam persalinan
berlangsung.
• Regimen ini lebih efektif untuk menurunkan
resiko penularan dari ibu ke bayi (9%) tetapi
lebih mahal karena perlu terapi ulangan
dengan lama terapi sampai satu bulan
Cara persalinan yang disarankan dalam pencegahan penularan HIV dari Ibu ke
Anak

• Di negara maju bedah Caesar sebelum dimulai


persalinan dapat mengurangi resiko penularan
dari ibu ke bayi sampai 80%
• Amerika utara dan eropa di dapatkan bahwa
bedah Caesar efektif sebelum inpartu dan
sebelum pecah ketuban dapat menurunkan
resiko penularan HIV dari ibu ke anak sebesar
50%
Tindakan yang tidak diperbolehkan
1. Episiotomy vakum
2. Ekstraksi vakum
3. Ekstraksi cunam
4. Memecahkan ketuban sebelum pembukaan
lengkap
5. Terlalu sering melakukan pemeriksaan dalam
6. Memantau abalisa gas darah janin selama
persalinan di mana sampel darah diambil dari
kulit kepal janin.
Perawatan dan dukungan bagi perempuan dengan HIV, bayi dan keluarganya

• kegiatan ini meliputi pencegahan dan


pengobatan infeksi oportunistik, pengobatan
antiretroviral, psikososial, dukungan nutrisi,
dan kesehatan reproduksi meliputi pelayanan
KB dengan tujuan memperpanjang lama hidup
dan meningkatkan kualitas hidup.
5

EVALUASI S
Perhatian pasca persalinan

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan


setelah melahirkan diantaranya :
1. Kontrasepsi
2. Menyusui
3. Terapi antiretroviral dan imunisasi
EVALUASI

Adakah
yang perlu
diklarifikasi
KESIMP
Asuhan ULAN
Keperawatan Ibu
Hamil Pada Pasien
dengan Kasus HIV –
AIDS adalah Metode
Pemenuhan
Kebutuhan Sehari -
hari Untuk
meningkatkan
kualitas hidup ODHA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai