Anda di halaman 1dari 17

Program linier

Disusun oleh :

1. Adelia Aulie Natasha (1920206019)


2. Junia (1920206025)
3. Ahmad Muhaimin AF (1830206059)
4. Ani Yulia Pratiwi ( 1830206062)
5. Dewi Indah Asti (1830206072)
Pengertian

•Program Linear
adalah suatu cara Program linear terdiri
untuk penyelesaian atas 2 komponen yaitu
masalah dengan :
menggunakan 1. Fungsi tujuan : =
persamaan atau f(x,y) = ax + by
pertidaksamaan linear dan
yang mempunyai 2. Fungsi kendala
banyak penyelesaian, ( berupa
dengan pertidaksamaan
memperhatikan linear)
syarat-syarat agar
diperoleh hasil yang
maksimum/minimum
(penyelesaian
optimum).
Model Matematika
program linier
 Model matematika adalah suatu cara sederhana untuk
menerjemahkan masalah ke dalam bentuk bahasa
matematika menggunakan persamaan, pertidaksaaman,
atau fungsi model matematika dari setiap permasalahan.

 Langkah – langkah membuat model matematika :


1. Baca soal secara cermat, dan misalkan (biasanya yang
dimisalkan adalah produknya)
2. Susun pertidaksamaannya berdasarkan kendala yang ada
3. Susun fungsi tujuannya
Contoh permsalahan
 Pak Budi adalah seorang pedagang roti. Beliau menjual roti
menggunakan gerobak yang hanya dapat memuat 600 roti. Roti
yang dijualnya adalah roti manis dan roti tawar dengan harga
masing-masing adalah Rp 5.500,00 dan Rp 4.500,00 per
bungkusnya. Dari penjualan roti ini, beliau memperoleh
keuntungan Rp 500,00 dari sebungkus roti manis dan Rp 600,00
dari sebungkus roti tawar. Apabila modal yang dimiliki oleh Pak
Budi adalah Rp 600.000, buatlah model matematika dengan tujuan
untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya!

 Diperoleh model matematikanya:


Contoh permasalahan
 Sebagai contoh, produsen sepatu membuat sebuah 2 model
sepatu dengan 2 bahan yang berbeda. Komposisi atau
pembuatan model pertama terdiri dari 200 gr bahan
pertama dan 150 gr untuk bahan kedua. Sedangkan pada
komposisi model kedua terdiri dari 180 gr bahan pertama
dan 170 gr untuk bahan kedua. Persediaan di gudang bahan
pertama adalah 72 kg dan untuk bahan kedua 64 kg. Harga
model pertama yaitu Rp. 500.000,00 dan harga model yang
kedua Rp. 400.000,00. Berikut apabila disimpulkan atau
disederhanakan kedalam bentuk tabel :
Nilai Optimum
 Nilai optimum diperoleh berdasarkan nilai fungsi tujuan yang
dikehendaki, yaitu berupa nilai maksimum atau nilai minimum.
Cara mencarinya bisa dengan :
 a. Mensubstitusi koordinat titik-titik sudut dalam daerah
penyelesaian terhadap fungsi tujuan.
 b. Menggunakan garis selidik.

CONTOH SOAL:
 Ling ling membeli 240 ton beras untuk dijual lagi. Ia menyewa dua

jenis truk untuk mengangkut beras tersebut. Truk jenis A memiliki


kapasitas 6 ton dan truk jenis B memiliki kapasitas 4 ton. Sewa tiap
truk jenis A adalah Rp 100.000,00 sekali jalan dan truk jenis B
adalah Rp 50.000,00 sekali jalan. Maka Ling ling menyewa truk itu
sekurang-kurangnya 48 buah. Berapa banyak jenis truk A dan B
yang harus disewa agar biaya yang
dikeluarkan minimum?
Pembahasan
 Langkah pertama. Tentukan kendala-kendala dari permasalahan
program linear yang dimaksud oleh soal. Untuk mengetahui
kendala-kendalanya, sebaiknya kita ubah soal tersebut ke dalam
tabel sebagai berikut.

Sehingga, kendala-kendalanya dapat dituliskan sebagai berikut.


x + y ≥ 48,
6x + 4y ≥ 240,
x ≥ 0, y ≥ 0, x, y anggota bilangan cacah
Dengan fungsi objektifnya adalah f(x, y) = 100.000x + 50.000y.
Pembahasan
 Langkah kedua. Gambarkan daerah penyelesaian dari
kendala-kendala di atas. Gambar dari daerah penyelesaian
sistem pertidaksamaan di atas adalah sebagai berikut :
Pembahasan
Langkah ketiga
 Tentukan titik-titik pojok dari daerah penyelesaian itu. Titik pojok dari daerah
penyelesaian di atas adalah titik potong garis 6x + 4y = 240 dengan sumbu-y,
titik potong garis x + y = 48 dengan sumbu-x, dan titik potong garis-
garis x + y = 48 dan 6x + 4y = 240.
 Titik potong garis 6x + 4y = 240 dengan sumbu-y adalah titik (0, 60). Titik
potong garis x + y = 48 dengan sumbu-x adalah titik (48, 0). Sedangkan titik
potong garis-garis x + y = 48 dan 6x + 4y = 240 dapat dicari dengan
menggunakan cara eliminasi berikut ini.

Diperoleh, titik potong garis-garis x + y = 48 dan 6x + 4y = 240 adalah pada
titik (24, 24).
Pembahasan
 Langkah keempat.
Substitusikan koordinat setiap titik pojok itu ke dalam fungsi
objektif.
Pembahasan
 Langkah kelima
Bandingkan nilai-nilai fungsi objektif
tersebut. Dari ketiga hasil tersebut,
dapat diperoleh bahwa agar biaya
yang dikeluarkan minimum, Ling ling
harus menyewa 60 truk jenis B dan
tidak menyewa truk jenis A
Rank
 Definisi :
1. Rank (atau peringkat) suatu matriks A dengan orde n x n ialah
banyak baris di mana paling sedikit satu matriks bujur sangkar
minor matriks A yang determinannya tidak sama dengan nol.
Bila banyak baris matriks dengan determinan tidak nol itu
adalah r maka rank(A) = r(A) = r; r < n. 1. Apabila r(A) = r di
mana r = n maka matriks A disebut matriks yang non-singular
(atau regular). 2. Apabila r(A) = r di mana r < n maka matriks
A disebut matriks yang singular (atau tidak regular).
2. Rank matriks A dengan orde m x n di mana m < n ditentukan
dari nilai determinan matriks dengan orde m x m atau matriks
bersangkutan yang lebih kecil, dan merupakan sekatan
(partisi) A. Apabila minimal satu determinan matriks m x m itu
tidak nol, maka rank(A) = m. Apabila semua determinan
matriks m x m itu bernilai nol, maka rank A ditentukan dari
penilaian terhadap determinan matriks (m–1) x (m–1), matriks
(m–2) x (m–2) dan seterusnya sampai matriks 1 x 1 di dalam A.
Contoh Rank
Contoh :
Perhatikan sistem persamaan x + y + z = 4 2x + 2y – z = 5
x–y=1
Carilah rank matriks yang diperbesar dari sistem persamaan
itu. Sistem persamaan di atas jika ditulis dalam bentuk
matriks adalah:
Pembahasan
Pemecahan Dasar (Basis)
  Sekarang perhatikan sistem persamaan A.X = B di mana matriks
A mempunyai orde m × n di mana m < n. Sistem persamaan
demikian sangat sering muncul apabila kita menyajikan pembatas
(kendala) suatu masalah program linear ke dalam model
matematika.
 Carilah penyelesaian sistem persamaan 2x + 3y + 4z =12
x + 2y – 2z = 4
 Misalkan z = t maka sistem persamaan menjadi 2x + 3y = 12 – 4t
x + 2y = 4 + 2t sistem persamaan ini konsisten untuk tiap nilai t.
 Misalkan x = p maka diperoleh kesimpulan yang sama dengan
proses pemisalan z = t. Jadi sistem persamaan di atas
mempunyai banyak sekali penyelesaian sehingga untuk
keperluan tertentu kita harus mencari alternatif memperoleh
beberapa penyelesaian (terbatas).
Pembahasan
 Pertama kita anggap r(A) = r(AB) = m dan dengan bantuan pengertian
partisi matriks A dapat kita jadikan A = (D,R) di mana D adalah matriks
dengan orde m x m dan R adalah matriks dengan orde m × (n-m).
 Catatan
D = Dasar (basis)
R = non-basis (sisanya)
Apabila diberikan nilai untuk XR = 0 maka A.X = B menjadi D.XD = B;
Bila invers dari D ada, sistem persamaan D.XD = B konsisten atau XD
= D-1.B. Pemecahan sistem persamaan A.X = B yaitu XD = D-1.B; XR
= 0 atau X = [XD, 0] disebut penyelesaian dasar (basis) dari A.X = B.
Variabel dalam vektor (matriks) kolom XD disebut variabel dasar
(basis) dan variabel dalam XR disebut variabel non-basis; banyaknya
variabel basis adalah m dan banyak variabel non-basis yang diberikan
nilai nol adalah (n – m). Karena terdapat banyak kombinasi variabel
yang merupakan variabel basis maka kita perlu mengetahui banyak
penyelesaian dasar sistem persamaan A.X = B.
Pembahasan
 Banyak kombinasi tiap kali memilih m variabel dari n variabel sistem
persamaan A.X = B dapat ditentukan dengan bantuan rumus

 Hal yang dapat terjadi di antara beberapa penyelesaian dasar


(basis) yaitu terjadi satu atau lebih variabel basis bernilai nol. Dalam
hal ini pemecahan basis dinamakan kemerosotan (degenerasi) dan
variabel basis yang bernilai nol itu disebut variabel degenerasi dan
banyaknya tidak melebihi banyak maksimum pemecahan dasar.

Anda mungkin juga menyukai