Anda di halaman 1dari 32

APD

APD

Alat Pelindung Diri (APD) adalah


seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga
kerja untuk melindungi seluruh/sebagian
tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensi bahaya/kecelakaan kerja.
JENIS JENIS APD
Alat Pelindung Kepala

Topi pelindung (Safety Helmets) Tutup Kepala Topi/Tudung


Alat Pelindung Mata

Kaca mata biasa (spectacle goggles) Goggles


Alat Pelindung Pernapasan

Masker Biasa Chemical Respirator Mechanical Filter Respirator


Alat Pelindung Tangan

Sarung tangan steril


Sarung tangan bersih
Alat Pelindung Tubuh

Pakaian kerja Apron


Alat Pelindung Kaki

Sepatu steril Sepatu Boot


Sepatu Kulit
Prosedur Pemakaian

A. Pemakaian pelindung kaki


Langkah – langkah :
1. Gunakan sepatu karet atau plastik yang menutupi seluruh ujung dan
telapak kaki bisa di gunakan sepatu boot dari bahan kulit
2. Sepatu harus selalu bersih
3. Harus selalu di gunakan di dalam kamar operasi dan tidak boleh di
pakai keluar, tidak di anjurkan memkai sandal, sepatu terbuka dan
telanjang kaki
B. Pemakaian Gaun / Apron
Langkah – langkah Pemasangan:
1. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga bagian
pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang punggung
2. Ikat di bagian belakang leher dan pinggang
Langkah – langkah melepaskan :
3. Bagian depan gaun dan lengan gaun pelindung telah terkontaminasi
4. Lepas tali
5. Tarik dari leher dan bahu dengan memegang bagian dalam gaun
pelindung saja
4. Balik gaun pelindung
5. Lipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan di wadah yang telah
di sediakan untuk diproses ulang atau buang di tempat limbah infeksius
C. Masker Biasa
Langkah – langkah pemasangan :
1. Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala dan leher
2. Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung
3. Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu sehingga melekat
dengan baik
4. Periksa ulang pengepasan masker
Langkah – langkah melepaskan
5. Jangan di sentuh bagian depan masker karena telah terkontaminasi
6. Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali atau karet bagian atas
7. Buang ke tempat limbah infeksius
D. Pemakaian penutup kepala
Langkah – langkah :
1. Pakailah pelindung kepala sesuai ukuran sehingga menutup semua
rambut
2. Lepaskan pelindung kepala dan langsung di buang ke tempat
sampah
E. Pemakaian Kaca Mata Pelindung
Pasang pada wajah dan mata dan sesuaikan agar pas.
Langkah – langkah melepaskan :
1. Bagian luar kacamata atau pelindung wajah telah terkontaminasi
2. Saat melepasnya, pegang karet atau gagang kacamata
3. Letakkan di wadah yang telah di sediakan untuk dip roses ulang atau
dalam tempat limbah infeksius
D. Pemakaian Sarung Tangan
Langkah – langkah Pemasangan :
1. Buka pembungkus sarung tangan dengan hati – hati, pilih yang
sesuai ukuran
2. Jika harus mempertahankan prinsip – prinsip steril hindarkan sarung
tangan terkontaminasi obyek tidak steril
3. Jari telunjuk dan ibu jari non dominan membuka lipatan sarung
tangan bagian atas dan masukkan tangan non dominan dengan posisi telentang,
masukkan jari secara pelan – pelan.
4. Untuk memakai sarung tangan sebelah kiri gunakan empat jari tangan dominan,
masukkan dalam lipatan sarung tangan ( bagian luar ), segera masukkan tangan
non dominan secara perlahan - lahan
Langkah – langkah Melepaskan:
1. Ingatlah bahwa bagian luar sarung tangan telah terkontaminasi
Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan lainnya, lepaskan
2. Pegang sarung tangan yang telah di lepas dengan menggunakan
tangan yang masih memakai sarung tangan
3. Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung tangan di bawah sarung
tangan yang belum di lepas di pergelangan tangan
4. Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan pertama
5. Buang sarung tangan di tempat limbah infeksius
6. Cuci tangan sesuai prosedur.
PROSEDUR PEMBUANGAN
SAMPAH INFEKSIUS
PENGERTIAN

Limbah medis adalah limbah yang terdiri


dari limbah infeksius, limbah patologi,
limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah
citotoksik, limbah kimiawi, limbah
radioaktif, limbah container bertekanan dan
limbah dengan kandungan logam berat yang
tinggi.
• Klasifikasi limbah rumah sakit berdasarkan bentuknya

Limbah Padat


berupa limbah medis, limbah non medis, dan penunjang medis.

jarum suntik, pipa pasteur, perlengkapan intravera, botol obat, infus plastik, tabung, masker bedah, dan perban.

Limbah Cair


limbah domestik cair: buangan kamar mandi, dapur, air bekas pencucian pakaian

limbah cair klinis: air bekas cucian luka, cucian darah, air limbah laboratorium, air bekas kegiatan rawat inap, kegiatan instalasi
gawat darurat, kegiatan bedah, kegiatan radiologi, dsb

Limbah Gas


berasal dari incinerator, boiler, generator, farmasi, laboratorium, ruang bedah, gawat darurat. Incinerator,
boiler, dan generator dapat mengeluarkan gas carbon monooksida, nitrogen oksida, dan sulfat oksida.
Pengolahan Limbah Medis

A. Pemisahan dan Penyimpanan


Limbah medis yang akan dibuang dipisahkan menggunakan kantong plastik berwarna yang berlabel.
Berikut adalah contoh warna kantong:
1. Kantong Plastik Sampah Hitam
Kantong sampah warna hitam digunakan untuk menampung sampah atau limbah non-medis atau yang
dikenal dengan sampah umum/reguler yang berasal dari aktivitas masyarakat (non-medis).
2. Kantong Plastik Sampah Kuning/Medis
Plastik sampah medis berwarna kuning digunakan untuk menampung limbah patologi dan infeksius.
3. Kantong Plastik Sampah Merah (untuk limbah medis)
Kantong plastik sampah medis berwarna merah berfungsi untuk menampung limbah radioaktif berasal
dari laboratorium
4. Kantong Plastik Sampah Coklat (untuk limbah medis)
Kantong plastik sampah berwarna coklat di rumah sakit dikhususkan untuk menampung limbah
farmasi.
5. Kantong Plastik Sampah Ungu (untuk limbah medis)
Kantong plastik berwarna ungu di rumah sakit dikhususkan untuk menampung sampah atau limbah
sitotoksis. Sampah atau limbah sitotoksis adalah sisa-sisa aktivitas kemoterapi.
 Untuk sampah benda tajam harus dikumpulkan dalam safety box tanpa memperhatikan terkontaminasi
atau tidaknya.
Safety Box
Wadah sampah medis
PENGERTIAN SAMPAH INFEKSIUS

Sampah infeksius adalah:


sampah yang berkaitan dengan pasien yang
memerlukan isolasi penyakit menular
(perawatan intensif).
PENGERTIAN SAMPAH
NONINFEKSIUS

Pengelolaan sampah non infeksius adalah


suatu kegiatan yang dilakukan didalam
mengelola sampah yang tidak tercemar
darah atau cairan tubuh pasien berupa
kertas, plastik, alat tulis kantor, sisa
makanan dan minuman, daun yang dibawa
oleh pasien, pengunjung maupun petugas
rumah sakit.
PROSEDUR
1. Cuci tangan dengan air mengalir
2. Gunakan APD
3. Gunakan tempat sampah tertutup dengan sistem buka tutup
menggunakan pijakan kaki
4. Masukkan semua sampah non infeksius pada tempat sampah
tertutup yang dilapisi kantong plastik hitam dan infeksius
dengan kantong plastik kuning
5. Ikat kantong plastik pelapis tempat sampah jika volume
sampah sudah memenuhi tempat sampah
6. Angkat sampah beserta plastiknya untuk kemudian diambil
oleh petugas kebersiha rumah sakit
7. Ganti kantong plastik tempat sampah dengan kantong plastik
yang baru
8. Cuci semua tempat sampah setiap hari dengan larutan
desinfektan(klorin 0,5%) dan sabun serta bilas lalu keringkan
9. Lepas semua APD kemudian cuci tangan
2. Pengangkutan Limbah Medis
Limbah medis diangkut dengan kontainer tertutup. Untuk
keamanan, pengangkutan limbah radioaktif sebaiknya dipisahkan
dengan limbah kimia yang bersifat reaktif, mudah terbakar,
korosif.
Penanganan Limbah Medis
Limbah umum yang dapat didaur ulang dapat langsung dibawa ke tempat
pengumpul limbah daur ulang.
Limbah radioaktif biasanya dapat disimpan terlebih dahulu sampai masa
aktifnya terlampaui.
Limbah kimia yang tidak berbahaya dapat dibuang ke dalam saluran
pembuangan air, contoh : limbah asam amino, gula, ion-ion anorganik (Ca,K,
Mg, I, Cl, F dll)
Limbah kimia berbahaya dapat didaur ulang dengan distilasi, ekstraksi,
elektrolisis
Limbah yang tidak dapat didaur ulang akan dibakar (insinerasi)
Wadah bertekanan dapat dibuang ke dalam landfill, maupun didaur ulang.
Penanganan Limbah Medis Cair

Proses pengolahan limbah cair tentu mengandung


polutan senyawa organik sebagian besar menggunakan
aktivitas mikroorganisme untuk menguraikan senyawa
polutan tersebut

Jadi..
Pengolahan limbah cair =
proses biologis
Penanganan Limbah Medis Cair

IPAL ( Instalasin Pengolahan Air Limbah)


Limbah akan diolah secara kimia dan biologis sehingga akan keluar dalam cairan
bentuk air baku, yang harus dimiliki oleh RS.
PENGOLAHAN LIMBAH
Terdiri dari : jarum suntik bekas,
pecah belah, linen, obat-obat, dll

Limbah dibiarkan sementara pada


penampungan limbah maksimal 24
jam (DEPKES RI)

Pengolahan biasanya
menggunakan incinerator
Incinerator
Cara kerja: pembakaran limbah dengan menggunakan bahan bakar solar.
Sebelumnya limbah padat disortir menjadi dua yaitu infeksius dan non infeksius.
Pemisahan dan pengurangan limbah yang sejenis dan reduksi volume limbah
merupakan persyaratan keamanan yang penting bagi petugas pembuang sampah. Sarana
penampungan limbah infeksius harus memadai baik letak, maupun hygienisnya.
Untuk memudahkan dalam penanganan limbah dirumah sakit perlu dibedakan
dengan adanya standart secara nasional kode warna dan identifikasi kantong dan
kontainer limbah

Anda mungkin juga menyukai