Anda di halaman 1dari 16

DARAH

golongan darah
jika sampel darah dari individu yang berbeda di campur, maka terjadi suatu kombinasi
dimana sel darah merah saling melekat sebagai bekuan
1.sistem abo
>terdiri dari empat golongan darah: a, b, ab, dan o.
>golongan darah yang tepat bergantung pada ada atau tidaknya dua antigen, a dan b,
dalam sel darah merah, dan masing-masing antibodinya, α dan β dalam plasma.
> antigen a dan b pada sel darah merah sebagian besar merupakan glikolipid yang
berbeda pada gula terminalnya.

2.golongan rh
pada 85% populasi, sel darah merah memeiliki antigen d pada membran rh+ (rhesus
positif), semenara orang yg tidak memiliki antigen ini di sebut rh- (rhesus negatif).

 
TRANSFUSI
Transfusi darah adalah proses pemindahan atau pemberian darah dari seseorang (donor) kepada
orang lain (resipien)
TUJUANNYA

1. memelihara dan mempertahankan kesehatan donor


2. memelihara keadaan biologis darah atau komponen agar tetap bermanfaat.
3. memelihara dan mempertahankan volume darah yang normal
4. mengganti kekurangan komponen seluler atau kimia darah
5. meningkatkan oksigenasi jarinagan.
6. memperbaiki fungsi hemostatis
7. tindakan terapi kasus tertentU.

INDIKASI UMUM TRANSFUSI DARAH


8. kehilangan darah akut
9. anemia berat
10.memberikan plasma dan trombosit sebagai tambahan faktor pembekuan darah
11.syok septik
FAKTOR FAKTOR YG MEMPENGARUHI HEMODINAMIKA

a.penyakit dapat mempengaruhi hemodinamik pasien seperti adanya


gangguan pada organ jantung, paru-paru, ginjal, dimana pusat sirkulasi
melibatkan ketiga organ tersebut terutama jika terjadi di sistem
kordiovaskuler dan pernafasan.

b. obat-obatan atau terapi seperti analgesik dan sedasi dapat


mempengaruhi status hemodinamik, contohnya adalah morfin dimana
obat tersebut dapat meningkatkan frekuensi pernapasan.

c.status psikologi yang buruk atau atau psychological distress tentu saja
akan mempengaruhi hemodinamik karena respon tubuh ketika stress
memaksa jantung untuk bekerja lebih cepat.

d. aktivitas yang berlebihan akan meningkatkan kerja jantung, dan hal


tersebut akan mempengaruhi status hemodinamik.

e. mode ventilator yang digunakan mempengaruhi dinamika karena


setiap mode memiliki fungsi masing-masing dan salah satunya melatih
atau memaksa pasien untuk bernapas secara spontan
Gangguan tromboemboli

deep vein thrombosis (dvt) atau trombosis vena dalam adalah kondisi ketika terjadi
penggumpalan darah pada satu atau lebih pembuluh darah vena dalam. umumnya dvt terjadi di
paha atau betis, tapi bisa juga terbentuk di bagian tubuh yang lain. dvt bisa menyebabkan nyeri
dan pembengkakan di tungkai yang dapat mengakibatkan komplikasi serius emboli paru, yaitu
suatu kondisi saat gumpalan darah masuk ke aliran darah dan menyumbat pembuluh darah arteri
di paru-paru.
penyebab deep vein thrombosis
dvt adalah penyakit yang dapat terjadi akibat 3 faktor, yaitu gangguan aliran darah (stasis vena),
kerusakan pembuluh darah, atau kondisi di mana darah mudah menggumpal
(hiperkoagulabilitas). segala kondisi atau kejadian yang dapat mengakibatkan terjadinya 1 dari
ketiga faktor tersebut, berisiko menimbulkan dvt. timbulnya 2 atau 3 faktor sekaligus, makin
meningkatkan risiko timbulnya dvt. beberapa kondisi tersebut, antara lain:
stasis vena. stasis vena adalah kondisi terganggu atau melambatnya aliran darah pada vena,
yang dapat disebabkan oleh:

>prosedur bedah yang membius pasien selama 1 hingga 1,5 jam.


>operasi daerah panggul atau tungkai, seperti operasi penggantian panggul.
>perjalanan panjang dengan mobil, kereta atau pesawat, sehingga tungkai tidak banyak
bergerak, terutama perjalanan lebih dari 4 jam.
>penyakit atau cedera yang menyebabkan tubuh tidak bergerak dalam waktu lebih dari 3 hari.
misalnya, patah tulang atau stroke.
>gagal jantung.
>terdapat varises.
>polisitemia vera.
GEJALA DEEP VEIN THROMBOSIS
pada beberapa kasus, dvt dapat terjadi tanpa menunjukkan gejala. namun, dapat muncul gejala
berupa:
>tungkai terasa hangat.
>nyeri yang semakin memburuk saat menekuk kaki.
>bengkak pada salah satu tungkai, terutama di betis.
>kram yang biasanya bermula di betis, terutama di malam hari.
>perubahan warna kaki menjadi pucat, merah, atau lebih gelap.
pembekuan darah hemostatis
proses pembekuan darah normal melewati serangkaian interaksi yang kompleks. berikut
adalah proses pembekuan darah dari awal hingga akhir.

>trombosit membentuk sumbatan


>pembentukan bekuan darah
>penghentian proses pembekuan darah
>tubuh perlahan-lahan membuang sumbatan

dalam proses pembekuan darah, keping-keping darah (trombosit) yang menyentuh


permukaan luka yang kasar, akan pecah dan mengeluarkan trombokinase.
trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin. protrombin merupakan
enzim yang belum aktif, berupa senyawa globulin yang dihasilkan di hati dengan
pertolongan vitamin k, sedangkan trombin merupakan enzim yang sudah aktif.
pengubahan protrombin menjadi trombin sangat memerlukan zat kalsium untuk
mempercepat proses tersebut. trombin mengubah fibrinogen (protein yang larut
dalam plasma darah) menjadi librin yang berbentuk benang-benang.
Faktor factor pembekuan darah
Di dalam pembekuan darah terdapat faktor faktornya yaitu :
 Hati mensintesiskan sebagian besar faktor pembekuan
 Vitamin k sangat penting dalam sintesis protrombin dan faktor pembekuan
lainnya dalam hati , absorpsi vitami ini dari usus bergantung pada garam empedu
yang diproduksi hati.
Faktor faktor yang berperan :
>fibrinogen
>protombrin
>tromboplastin
>ion kalsium
>proakselarin
>prokonvertin
>plasma tromboplastin
mekanisme penyembuhan luka
aspek biomolekuler penyembuhan luka:
Tnf-α
> tnf-α adalah salah satu sitokin pro-inflamasi yang dihasilkan oleh
makrofag tipe 1 yang berfungsi merangsang sel inflamasi, fibroblast dan
epitel.

Tgf-β
>tgf-β dapat diproduksi oleh semua sel, tetapi tiga sel yang paling berperan
adalah sel monosit, fibroblast dan platelet, dan berperan penting dalam proses
penyembuhan luka.

MMP-1
>matrix metalloproteinase 1 (mmp-1) yang disebut juga matrixins, kolagenase
vertebra adalah enzim utama yang terlibat dalam proses turn over matriks ekstra
seluler dan telah diidentifikasi sebagai prosesor utama komponen matriks
ekstraseluler.
 melisiskan matriks ekstraseluler
 yang rusak membantu proses angiogenesis
 membantu migrasi sel epidermis
 kontraksi matriks ekstraseluler
 bekas luka remodelling matriks ekstraseluler
 bekas luka vegf
 vascular endhothelial growth factor (vegf) diproduksi oleh banyak jenis sel,
seperti sel endotel, fibroblast, platelet, netrofil, dan makrofag yang berhubungan
dengan proses penyembuhan luka.
EGF
>faktor pertumbuhan (growth factor) EGF (epithelial growth factor) mempunyai peranan penting dalam hantaran
sinyal antar sel, dengan mengatur perkembangan dan pertumbuhan yang normal, dengan meregulasi proses proliferasi,
diferensiasi, migrasi dan adhesi sel.

Kolagen merupakan protein utama dari matriks esktraseluler yang terdapat pada kulit yang
terbentuk dari asam amino dengan struktur triple helix yang disebut kolagen monomer, tiga
kelas kolagen utama yang normal terdapat dalam jaringan ikat, yaitu :
kolagen fibrillar :
 kolagen tipe i, iii dan v kolagen membran basalis
 kolagen tipe iv kolagen interstisial lain
· kolagen tipe vi, vii dan viii kolagen pada kulit yang umum ditemuan adalah kolagen tipe i dan
tipe iii, kolagen pada kulit.

neovaskularisasi
· neovaskularisasi atau disebut juga angiogenesis, secara umum mekanisme pembentukannya
terdiri dari 3 fase, yaitu inisiasi, proliferasi atau invasi dan maturasi.
re-epitelisasi
 suatu luka dikatakan sembuh jika terjadi proses re-epitelisasi sempurna, yaitu proses
pembentukan jaringan epitel hingga menutupi seluruh permukaan luka
fase penyembuhan luka
a. fase koagulasi dan inflamasi (0-5 hari).
b. fase proliferasi atau rekonstruksi (5-21 hari).
c. fase remodelling atau maturasi (21 hari-1tahun).

a. inflamasi

fase inflamasi dimulai setelah perlukaan dan berakhir hari ke 3-4. dua tahap dalam fase ini adalah
hemostasis dan fagosistosis. sebagai hasil adanya suatu konstriksi pembuluh darah, berakibat terjadinya
pembekuan darah untuk menutupi luka.
> setelah luka terjadi dan melibatkan platelet. pengeluaran platelet akan menyebabkan vasokonstriksi.
proses ini bertujuan untuk homeostatis sehingga mencegah perdarahan lebih lanjut (5 – 10 menit)
kemudian terjadi vasodilatasi dan pelepasan substansi vasodilatator
>fase inflamasi memungkinkan pergerakan leukosit (utamanya neutrofil). neutrofil selanjutnya memfagosit
dan membunuh bakteri dan masuk ke matriks fibrin dalam persiapan pembentukan jaringan baru.

b. poloferasi

dimulai pada hari ke 3 atau 4 dan berakhir pada hari ke 21. fibroblast secara cepat mensintesis kolagen dan
substansi dasar. lapisan tipis dari sel epitel terbentuk melintasi luka dan aliran darah ada didalamnya,
jaringan baru ini disebut granulasi.

 
a. Proses granulasi (untuk mengisi ruang kosong pada luka
b. Angiogenesis (pertumbuhan kapiler baru) tujuannya untuk suplai oksigen kedalam jaringan
c. Proses kontraksi (untuk menarik kedua tepi luka agar saling berdekatan).

C.Maturasi
a. Fase ini merupakan fase yang terakhir dan terpanjang pada proses penyembuhan luka. Dimulai pd mgg ke 3 dan
berakhir – 1 thn atau lebih.
b. Akhir dari penyembuhan didapatkan parut luka yang matang yang mempunyai kekuatan 80 % dibanding kulit normal.

Tujuan : menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yg baru yg kuat dan bermutu
Mode Type Penyembuhan
 
1. Primary Intention : dimana terdapat sedikit jaringan yg
hilang .
2. Delayed Primary Intention : luka operasi yg mengalami
infeksi.
3. Secondary Intention : kehilangan jaringan yg signifikan,
sehingga membutuhkn banyak granulasi, kontraksi,
epitalisasi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai