BY:
Ns. Ikha Ardianti, M.Kep
DEFINISI
In fe k s i t r a k t u s g e n e t a li s a da la h
I n fe k s i p a d a s a l u r a n reproduksi yang
disebabkan oleh berbagai
m i c r o o r g a n i s m e (bakteri, jamur, virus,
parasit dan protozoa)
JENIS-JENIS INFEKSI TRAKTUS
GENITALIS
1. PADA VULVA
Vulvitis
Peradangan pada vulva.
Ditandai dengan : vulva membengkak, merah, agak
nyeri dan kadang – kadang disertai dengan gatal.
BARTHOLINITIS
- Infeksi yang terjadi di kelenjar
- Penyebabnya adalah mikroorganisme aerob dan
bartholin
anaerob
- Manifestasi abses
- Tindakan yang bartholin
dapat
d a adalah
dilakukan n pemberian antibiotik dan
pembedahan abses
kista
HERPES SIMPLEKS
- Penyakit yang di sebabkan oleh virus herpes dan menyerang alat
kelamin d an individu
- Menyeranga d apat p ula
- Manifestasi klinis :
dengan
mnyegangguan
rang bagian tubuh
imunitas
lainnya
vesikel muncul pada genetalia eksternal, labia mayora, minora ,
vagina anterior, introitus, lesi sering sangat menyakitkan, demam,,
myalgia, rasa gatal, rasa terbakar, ulkus, disuria dan retensi urin.
Penatalaksanaan :
- Pemberian analgesic
atau pengobatan
sim ptom atik
lainnya
- Pemberian
kompres
hangat
- Kateterisasi
Pemberian anti virus
asiklovir.
KONDILOMA AKUMINATA
Penyakit yang bentuk vegetasi bertangkai dengan
permukaan berjonjut yang di sebabkan oleh virus papiloma
humanis
Manifestasi klinis
Penatalakasanaan
Penatalaksanaan
- Topical imiquimod, retinoid dan asam alfa hidroksio dapat di gunakan sebagai
alternatif
- Kuretase
- Fenol dapat di berikan di tengah nodul
- 85% trikloroasetil
- Krioterapi ( pembekuan dengan nitrogen cair)
- Elektrokauter ( terapi dengan jarum)
- Terapi laser
Vaginitis adalah inveksi pada
vagina, yang disebabkan oleh
bakteri vaginosis, infeksi
trikomonas, kandidiasis.
Manifestasi tergantung etiologi
# Bacterial vaginosis : cairan kelura dari vagina berwarna
abu” dan
terlihat gelembung kecil
# Kandidiasis : Pruritus vulva, Rsa terbakar pada vulva,
Dispareunia, Eritema, Edema pada vestibula,
labio mayora dan minora, Ruam pada paha dan
perineum, Cairan vagina putih dan kental,
Likenifikasi .
# Infeksi trikomonas : Nanah purulen atau cairan vagina
homogen, eritema vulva atau vagina, nyeri abdomen bawah
Penatalaksanaan
-Pemeriksaan PH vagina biasanya > 4,5
-Pengobatan dengan obat antimitotik topical
( -- ketokanazol , flucanazol, terazol krim ,
micanazol)
-Perawatan dengan menjaga kebersihan sekitar
vagina
-Menggantikan pakaian dalam tiap bak
-Pemeriksaan pap smear ditemukan adanya
protozoa uniseluler yang sedikit lebih besar dari
sel darah putih
SERVIKS
normal (360-370C) Tutup pasien dengan selimut atau pakaian ringan
dengan kriteria tergantung pada fase demam.
hasil:
Fasilitasi istirahat, terapkan pembatasan
Klien tidak aktivitas
menggigil
Pantau komplikasi komplikasi yang
Tidak terjadi berhubungan dengan demam serta tanda dan
peningkatan gejala kondisi penyebab demam.
suh u tu b u h
Tingkatkan sirkulasi udara
TTV dalam
Beri obat / cairan intravena.
batas normal Manajemen cairan
Jaga intake/asupan cairan yang adekuat
Monitor status hidrasi
Monitor hasil laboratorium yang relevan dengan
retensi cairan.
Berikan cairan dengan tepat
D u k u n g pasien dan keluarga un t u k membantu
dalam pemberian makanan dengan baik.
3Kerusakan Setelah Pengecekan kulit
. integritas dilakukan Periksa kulit d a n selaput lendir terkait
k u lit dengan adanya kemerahan,kehangatan
b /d p eraw atan ekstrem, edema
Imunodefe Integritaskulit
jaringan Monitor warna dan su hu kulit
siensi d a n m em br an Periksa pakaian yang terlalu ketat
m ukosa tidak Lakukakan langkah –langkah u nt uk
terganggu mencegah kerusakan lebih lanjut
dengan Perawatan kulit pengobatan topical
kriteria hasil:
Sapukan kulit d eng a n b u b u k obat dengan
Integritas tepat
kulittidak terganggu Jaga alas kasur agar tetap bersih, kering dan
Tidak ada lesi bebas kerut
pada kulit dan Periksa kulit setiap hari
m em b ran
Berikan pembersih topical pada daerah
mukosa yang terkena dengan tepat
4. Resiko Setelah Control infeksi
in fek si dilakukan Ganti peralatan perawatan per pasien sesuai
protocol
p eraw atan tidak
infeksi dengan
terjadi
Batasi jumlah pengunjung
Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan
kriteria hasil: perawatan
Ti d a k ada
Dorong u n t uk beristirahat
tanda Berikan terapi antibiotic yang sesuai
tandainfeksi( Perlindungan infeksi
k em erah an ,
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
demam local
,nyeri dan
Monitor kerentanan terhadap infeksi
b en gk ak )
Monitor hitung mutlak granulosit, WBC dan
hasil hasil diferensiasi
Tingkatkan asupan nutrisi yang cukup
Anjurkan istirahat
Ansietas Setelah di lakukan perawatan Pengurangan kecemasan
5.
b /d k ri si s tin gk at k ecem asan b erk u ran g
Kaji tanda verbal da n nonverbal kecemasan
situ asi dengan kriteria hasil: Gu na k a n pendekatan yang tenang dan
Dapat beristirahat meyakinkan Nyatakan dengan jelas harapan
Perasaan tidak gelisah terhadap perilaku klien
Menyampaikan rasa takut Berikan informasi faktuual terkait diagnosis,
dan cemas secara lisan perawatan d a n prognosis
Ti d a k mengalami Berada di sisi klien u n t u k meningkatkan rasa aman
gangguan tidur Dangarkan klien
TTV d alam b atas n orm al Dorong verbalisasi perasaan
Identifikasi pada saat terjadi perubahan tingkat
kecemasan
Atur penggunaan obat obat u n t u k
mengurangi kecemasan secara tepat.
Tekhnik menenangkan
Pertahankan sikap yang tenang da n hati-hati
Pertahankan kontak mata
Kurangi stimuli yang menciptakan perasaan takut
m a u p u n cemas
Berada disisi klien
D u d u k da n bicara dengan klien
Instruksikan klien u n t u k menggunakan metode
mengurangi kecemasan (mis: teknik bernafas
dalam) Berikan obat anti kecemasan jika di
perlukan