BENDAHARA KEUANGAN
Disampaikan oleh:
Drs. Haryanto Kadi, MSc
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan
1
MATERI PAPARAN
I. PENDAHULUAN
II. POKOK PENGATURAN
III. PEMBUKUAN BENDAHARA
IV. DIAGRAM PEMBUKUAN BENDAHARA
V. LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
VI. VERIFIKASI LPJ BNDAHARA
VII. KERUGIAN NEGARA
2
I
PENDAHULUAN
A. Dasar Hukum
B. Pengertian,Tugas dan Kewajiban
Bendahara
C. Manfaat dan Tujuan Pembukuan
D. Perbedaan Konsepsi Lama/Baru
E. Ruang Lingkup
3
A. Dasar Hukum
• UU No. 1 Tahun 2004, Pasal 53 (1) menyatakan:
Bendahara bertanggungjawab secara fungsional atas
pengelolaan uang yang menjadi tanggungjawabnya
kepada Kuasa BUN.
• PP Nomor 8 Tahun 2006, Pasal 31 menyatakan:
Bendahara wajib menatausahakan dan menyusun
laporan pertanggungjawaban atas uang yang
dikelolanya dalam rangka pelaksanaan APBN;
Laporan pertanggungjawaban disampaikan kepada
BUN atau Kuasa BUN, Menteri/pimpinan lembaga,
dan BPK.
4
• PMK No.73/MK.05/2008 ttg Tatacara
Penatausahaan dan Penyusunan LPJ Bendahara
Kementerian Negara/Lembaga/ Kantor/Satuan
Kerja.
• Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
nomor PER-47/PB/2009 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penatausahaan dan Penyusunan
LPJ Bendahara Kementerian Negara/Lembaga/
Kantor/Satuan Kerja.
5
PENGERTIAN, TUGAS DAN FUNGSI
BENDAHARA
MENURUT UNDANG-UNDANG NO.1 TAHUN 2004 Pasal 1
BENDAHARA : adalah setiap orang atau badan yang diberi
tugas untuk dan atas nama negara/daerah
menerima, menyimpan, membayar dan atau
mengeluarkan uang/srt berharga/barang-barang
milik negara/daerah.
7
Tugas Bendahara
MENERIMA
MENYIMPAN
Bendahara
Pengeluaran
9
KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENTERIAN/LEMBAGA
PENGGUNA
PENGGUNA
ANGGARAN
ANGGARAN
SATKER
KUASA PENGGUNA
ANGGARAN
UNIT PENGAWAS
. PEMBUAT BENDAHARA
PENGUJI
AKUNTANSI PELAKSANAAN
KOMITMEN PENERBIT SPM
INSTANSI ANGGARAN
MENTERI TEKNIS MENTERI KEUANGAN
(selaku Pengguna (selaku Bendahara
Anggaran/Barang) Umum Negara)
Bendahara
Penerimaan/
Pengeluaran
Pendelegasiankewenangan pelaksanaanprogram
6 December 2004 Tkd - SPD 03
Pendelegasiankewenangan perbendaharaan
134
11
Bendahara Penerima Melaksanakan Fungsi
1. MENERIMA/MENAGIH : PNBP hasil pungutan, penagihan dan
setoran dari debitur/terutang/wajib bayar.
2. MENYIMPAN : pada rekening Bank Pemerintah/Giro Pos
a.n. Jabatan atau tunai di brankas.
3. MENYETOR : ke Rekening Kas Negara dengan Surat
Setoran Bukan Pajak (SSBP)
4. MEMBUKUKAN : mencatat semua penerimaan dan
penyetoran pada BKU dan BP terkait.
5. MEMPERTANGGUNGJAWABKAN : membuat laporan/pertanggungjawaban
PNBP dan menyampaikan laporan paling
lambat tgl. 10 bulan berikutnya.
Apabila ada kerugian negara maka Bend.
Penerima dapat dikenakan TP/TGR.
13
B. Manfaat dan Tujuan
1. Manfaat bagi Bendahara
Pedoman dalam rangka pelaksanaan amanat UU,
Pengawasan ketersediaan dana terkait dengan
perintah bayar dari KPA,
Pengawasan pencapaian target anggaran penerimaan.
17
C. Perbedaan Konsepsi Lama/Baru
Konsepsi lama Konsepsi baru
(UU 1/2004 PP 8/2006 PMK 73/MK.05/2008)
(KMK 332/1968)
18
Konsepsi lama Konsepsi baru
UU 1/2004 PP 8/2006 PMK 73/MK.05/2008
(KMK 332/1968)
Hubungan Bendahara
• UU No. 1 Tahun 2004, Pasal
dengan KPPN
53 (1) mengatur:
Bendahara bertanggung-
• Hubungan bendahara
jawab secara fungsional atas
dengan KPPN tidak jelas/ pengelolaan uang yang
tidak diatur menjadi tanggung-jawabnya
kepada KPPN
• PP 8 Thn 2006 mengatur:
Bendahara menyampaikan
LPJ kepada KPPN
19
Konsepsi lama Konsepsi baru
(UU 1/2004 PP 8/2006 PMK 73/MK.05/2008)
(KMK 332/1968)
Pembukuan Bendahara
• Pengaturan lebih luas,
• Hanya mengatur pembuku- meliputi penatausahaan
an pada BKU (selebihnya (pengelolaan uang, pembu-
dituangkan dalam modul kuan dan pertanggungja-
ajaran BPPK) wabannya)
• Pengaturan pembukuan
• Pengaturan pembukuan
sangat luwes (dapat dengan
sangat kaku (harus tulis tulis tangan dan/atau
tangan dengan tinta warna menggunakan komputer)
tertentu)
20
D. Ruang Lingkup Pengaturan
21
II
POKOK PENGATURAN
A. Hubungan Bendahara dengan PA/KPA
B. Hubungan Bendahara dgn BUN/Kuasa BUN
C. Penatausahaan Kas
D. Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)
E. Penatausahaan Kas Bendahara Penerima
F. Pembukuan Bendahara Penerima
G. Penatausahaan Kas Bendahara Pengeluaran
H. Pembukuan Bendahara Pengeluaran 22
A. Hubungan Bendahara dengan PA/KPA
28
PENATAUSAHAAN KAS
BENDAHARA PENERIMA
PENGELOLAAN KAS
BENDAHARA PENERIMA
• Dibukukan pada :
-. Buku Kas Umum
-. Buku-Buku Pembantu
-. Buku Pengawasan Anggaran
• Buku-2 pembantu/register-2 dapat ditentukan
oleh Menteri/Pimp.Lembaga kecuali BKU
Pasal 4 ayat 2
BENDAHARA PENGELUARAN
WAJIB MENOLAK
PERINTAH PEMBAYARAN DARI PA/KPA
BILA PERSYARATAN
TIDAK DIPENUHI
BENDAHARA PENGELUARAN
BERTANGGUNG JAWAB
SECARA PRIBADI
ATAS PEMBAYARAN YANG
DILAKSANAKANNYA
DALAM MELAKSANAKAN PEMBAYARAN
BENDAHARA PENGELUARAN WAJIB
MEMPERHITUNGKAN
KEWAJIBAN-2 PIHAK KETIGA
KEPADA NEGARA
(3)
SPM
SP2D + SPM s
(2)
KPA
SPMs (5) SPMs (4)
BENLU UAKPA PPSPM
(7)
P2K
1. Alur Pembayaran dengan UP
SPP-GUP SPM-GUP
6
5
Uji & SP2D
belanja
Uji & SP2D
periks
GUP
Perintah GUP
7a
periksa a KPPN
PP 2 PPSPM
Konsep
K SPM
8
1 7b
4
SP2D 9
GUP
Uji &
Posting periksa
Bukukan
UAKPA 3
BENDAHARA
7C
BO I
Pihak ke 3
2. Alur Pembayaran Langsung
SPP-LS 2 SPM-LS 3
Uji & SP2D
4a
periksa LS
KPPN
PP PPSPM
Konsep
K SPM 5 4b
1
SP2D
LS 6
Posting Bukukan
UAKPA BENDAHARA
4C
BO I
Pihak ke 3
1. P2K menyampaikan SPP dan kelengkapannya
kepada PPSPM utk diuji dan diterbitkan SPM
2. PPSPM menerbitkan SPM dan menyampaikannya
kpd KPPN utk diuji dan diterbitkan SP2D
3. KPPN menyampaikan SP2D dan SPM yang
dinyatakan sah kpd KPA c.q. PPSPM
4. PPSPM menyampaikan SPM yg sah kepada UAKPA
utk dibukukan
5. UAKPA menyampaikan SPM yg sah kepada
Bendahara Pengeluaran utk dibukukan
6. Bendahara Pengeluaran menyampaikan SPM
yang sah kpd PPSPM sbg arsip KPA
7. KPA wajib melaksanakan Rekonsiliasi antara
pembukuan Benlu dan pembukuan UAKPA
• Bendahara Pengeluaran wajib menyelengga-
rakan pembukuan seluruh transaksi (peneri-
maan dan pengeluaran) dlm rangka pelaksa-
naan anggaran belanja satker
1. BUKTI-BUKTI PENERIMAAN/PENGELUARAN
DIBUKUKAN TERLEBIH DAHULU, BARU
KEMUDIAN DILAKSANAKAN PENERIMAAN ATAU
PEMBAYARAN
2. SETIAP PENGELUARAN HARUS PERSETUJUAN
PENGGUNA/KUASA PENGGUNA ANGGARAN
3. PADA BUKTI PENGELUARAN HARUS TERCANTUM
TANDA TANGAN DAN NAMA JELAS PENERIMA
PEMBAYARAN
74
• Dokumen Sumber untuk pembukuan BKU
Bendahara Penerimaan :
77
C. Pembukuan dengan Komputer
79
BUKU KAS UMUM
FUNGSI:
1. Mencatat semua transaksi penerimaan dan pengeluaran
baik tunai maupun giral.
2. Mencatat penerimaan dan pengeluaran yang sifatnya
perbaikan/pembetulan kesalahan pembukuan.
3. Menyediakan data komprehensip tentang pengelolaan
dana yang dikuasai oleh pengguna/kuasa pengguna anggaran
terutama uang persediaan.
4. Bahan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban
anggaran.
80
BENTUK BUKU KAS UMUM
Kementerian/Lembaga : ……………………………………………….
Unit Organisasi : ……………………………………………….
Propinsi/Kabupaten/Kota : ……………………………………………….
Satuan Krja : ……………………………………………….
Tgl.No. SP. DIPA : ……………………………………………….
Tahun Anggaran : ……………………………………………….
KPPN : ……………………………………………….
Pagu DIPA per Kegiatan : 1). ……………………… Rp ………………
2). ……………………… Rp ………………
3). ……………………… Rp ………………
Jumlah Rp ……………...
Mengetahui:
Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran
1 2 3 4 5 6
83
Bagian 3 :
Catatan Hasil Pemeriksaan Kas
Padahari ini………………tanggal……………bulan………..tahun………….kami selaku
Kuasa Pengguna Anggaran telah melakukan pemeriksaan kas dengan posisi saldo
BKU sebesar Rp …………………. Dan Nomor Bukti terakhir di BKU Nomor………….
Adapun hasil pemeriksaan kas sebagai berikut :
I. Hasil Pemeriksaan Pembukuan Bendahara Pengeluaran
A. Saldo Kas Bendahara Pengeluaran (yang belum dipertanggungjawabkan):
1. Saldo Buku Kas di Bank Rp …………………….
2. Saldo Buku Kas Tunai Rp …………………….
3. Saldo Buku Persekot Rp …………………….
Jumlah (1+2+3) Rp………………
B. Saldo Kas pada huruf A tsb terdiri dari :
1. Saldo Buku Pengawasan UP Rp…………………….
2. Saldo Buku Peng. LS Bendahara Rp ……………………
3. Saldo Buku Pungutan Pajak Rp ……………………
4. Saldo Buku Lain-lain Rp ……………………
Jumlah (1+2+3+4) Rp ………………
C. Selisih Pembukuan (A – B) Rp ………………
84
Bagian 3… (lanjutan)
II. Hasil Pemeriksaan Fisik Kas
A. Fisik Kas yang dikuasai Bendahara Pengeluaran:
1. Uang di rekening Bank : Rp ……………..
2. Uang di Brankas Bendahara : Rp ……………..
3. Bukti Persekot PUM : Rp ……………..
Jumlah (1+2+3) Rp ……………..
B. Selisih Kas antara Buku dengan Fisik (I.A – II.A) Rp ……………..
III. Hasil Rekonsiliasi Internal (Bendahara dengan UAKPA)
A. Pembukuan UP menurut Bendahara Pengeluaran:
1. Saldo UP : Rp …………….
2. Kuitansi UP yang belum disahkan : Rp …………….
Jumlah (1+2) Rp ………….....
B. Selisih UP pembukuan Bendahara Pengeluaran
dengan UAKPA (III.A –III.B) Rp …………….
IV. Penjelasan atas selisih:
1. Selisih pembukuan ……………………………………………………………………
2. Selisih Kas …………………………………………………………………………….
3. Selisih UP ……………………………………………………………………………..
Mengetahui:
Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Pengeluaran
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
86
BUKU PENGAWASAN UANG PERSEDIAAN
FUNGSI:
1. Mencatat seluruh transaksi atas UP;
2. Memantau uang persediaan, sekaligus sebagai dasar untuk mengajukan penggantian uang
persediaan (GUP)
1 2 3 4 5 6
87
BUKU PENGAWASAN UANG LS BENDAHARA
FUNGSI :
1. Mencatat transaksi dana LS Bendahara;
2. Memantau dana LS yang diterima Bendahara dan pembayarannya kepada yang berhak.
BENTUK :
BUKU PENGAWASAN UANG LS BENDAHARA
Departemen/Lembaga : (….) ……………………..
Unit Organisasi : (….) ……………………..
Propinsi/Kabupaten/Kota : (….)………………………
Satuan Kerja : (….)………………………
Tgl. No. SP DIPA : ……………………………
Tahun Anggaran : ……………………………
Pagu DIPA Satker : Rp ……………………….
KPPN : (….)………………………
88
BUKU PUNGUTAN/POTONGAN PAJAK
FUNGSI :
1. Mencatat penerimaan hasil pungutan/potongan pajak;
2. Sebagai alat monitor atas jumlah hasil pungutan/potongan pajak dan penyetorannya.
BENTUK :
BUKU PUNGUTAN/POTONGAN PAJAK
Departemen/Lembaga : (….) ……………………..
Unit Organisasi : (….) ……………………..
Propinsi/Kabupaten/Kota : (….)………………………
Satuan Kerja : (….)………………………
Tgl. No. SP DIPA : ……………………………
Tahun Anggaran : ……………………………
Pagu DIPA Satker : Rp ……………………….
KPPN : (….)………………………
No. Penerimaan
Tgl. Bukti Uraian PPN PPh 21 PPh 22 PPh 23 Pengeluaran Saldo
1 2 3 4 5 6 7 8 9
89
BUKU KAS DI BANK
FUNGSI :
1. Mencatat segala transaksi mengenai perubahan uang kas pada rekening Bank;
2. Sebagai alat kontrol terhadap BKU dalam hal lalu-lintas uang kas di Bank.
BENTUK :
BUKU KAS DI BANK
Departemen/Lembaga : (….) ……………………..
Unit Organisasi : (….) ……………………..
Propinsi/Kabupaten/Kota : (….)………………………
Satuan Kerja: (….)………………………
Tgl. No. SP DIPA : ……………………………
Tahun Anggaran : ……………………………
Pagu DIPA Satker : Rp ……………………….
KPPN : (….)………………………
Tgl. No. Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
90
BUKU KAS TUNAI
FUNGSI :
1. Mencatat segala transaksi uang tunai;
2. Memantau uang kas tunai yang ada di Brandkas.
BENTUK :
BUKU KAS TUNAI
Departemen/Lembaga : (….) ……………………..
Unit Organisasi : (….) ……………………..
Propinsi/Kabupaten/Kota : (….)………………………
Satuan Kerja: (….)………………………
Tgl. No. SP DIPA : ……………………………
Tahun Anggaran : ……………………………
Pagu DIPA Satker : Rp ……………………….
KPPN : (….)………………………
Tgl. No. Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
91
BUKU PERSEKOT/UANG BPP
FUNGSI :
1. Mencatat pengeluaran yang belum dipastikan jumlah sesungguhnya (belum definitif);
2. Memantau jumlah uang kas yang harus dipertanggungjawabkan oleh PUM.
3. BENTUK :
BUKU PERSEKOT/UANG BPP
Departemen/Lembaga : (….) ……………………..
Unit Organisasi : (….) ……………………..
Propinsi/Kabupaten/Kota : (….)………………………
Satuan Kerja: (….)………………………
Tgl. No. SP DIPA : ……………………………
Tahun Anggaran : ……………………………
Pagu DIPA Satker : Rp ……………………….
KPPN : (….)………………………
Tgl. No. Uraian Penerimaan Pengeluaran Saldo
Bukti
1 2 3 4 5 6
92
BUKU PEMBANTU LAIN-LAIN
FUNGSI :
Mencatat penerimaan / pengeluaran yang diluar aktivitas Bendahara Pengeluaran, sehingga tidak dapat
dicatat dalam buku buku pembantu terdahulu;
BENTUK :
BUKU PEMBANTU LAIN-LAIN
Departemen/Lembaga : (….) ……………………..
Unit Organisasi : (….) ……………………..
Propinsi/Kabupaten/Kota : (….)………………………
Satuan Kerja : (….)………………………
Tgl. No. SP DIPA : ……………………………
Tahun Anggaran : ……………………………
Pagu DIPA Satker : Rp ……………………….
KPPN : (….)………………………
93
TATA CARA PELAKSANAAN PEMBUKUAN
A. PEMBUKUAN DASAR PADA BUKU KAS UMUM;
1. PENGISIAN LEMBAR/HALAMAN PERTAMA BUK KAS UMUM;
2. PENGISIAN LEMBAR/HALAMAN TERAKHIR BKU;
3. PEMBUKUAN AWAL BULAN (SALDO AWAL), PENCATATAN
DENGAN TINTA HITAM, LARANGAN ADA RUANG YANG KOSONG
DAN PERBAIKAN KESALAHAN;
4. MENERIMA SPM/SP2D-UP (TUP);
5. MENERIMA SPM/SP2D- LS BENDAHARA;
6. TRANSAKSI PERPINDAHAN KAS ANTAR TEMPAT KAS TERSIMPAN:
a. Perpindahan dari Kas di Bank ke Kas Tunai atau sebaliknya;
b. Perpindahan dari Kas Tunai ke Kas di PUM (Persekot).
7. TRANSAKSI PEMBAYARAN BELANJA DENGAN UP/TUP;
8. TRANSAKSI PENGELUARAN KAS DARI SPM –LS BENDAHARA;
9. TRANSAKSI PENERIMAAN KAS DARI PUNGUTAN/POTONGAN PAJAK DAN
PENYETORANNYA KE KAS NEGARA;
10. MENERIMA SPM/SP2D PENGGANTIAN UP (SPM-GUP);
11. PENGESAHAN BELANJA DARI PENGGUNAAN DANA TUP;
12. PENCATATAN SPM/SP2D-LS YANG DITUJUKAN KEPADA PIHAK KETIGA;
13. PENUTUPAN BKU DAN BUKU PEMBANTU TERKAIT;
94
IV
DIAGRAM PEMBUKUAN BENDAHARA
A. Diagram Pembukuan Bendahara Penerima
B. Diagram Pembukuan Bendahara Pengeluaran
C. Diagram Pembukuan Bendahara Pengeluaran
Pembantu
D. Jurnal dan Posting
95
A
DIAGRAM PEMBUKUAN
BENDAHARA PENERIMAAN
96
BENDAHARA
PENERIMAAN
90 90 90
DIPA/Target 30 30 30
30 30 30
SBS
SSBP (strn Bdh) 10 10 10 10
SSBP (strn WB)
97
B
DIAGRAM PEMBUKUAN
BENDAHARA PENGELUARAN
1.Transaksi Non Kas
2.Transaksi atas UP
3.Transaksi atas SPM-LS-Bdh
4.Transaksi atas LPJ-BPP
5.Transaksi atas UM Perjadin
6.Transaksi Lain-lain
98
BENDAHARA
1. TRANSAKSI NON KAS PENGELUARAN
90 90 90
DIPA
SPM-LS Phk3 15 15 15 15
99
BENDAHARA
2. TRANSAKSI atas UP PENGELUARAN
Dokumen BKU BP BP UP BP-Ls BP Was Pe’
Sumber/ Kas Bdh Pajak MAK sah
an
Transaksi D K D K D K D K D K D K
25 25 25
0 0 0
SPM-UP/TUP
Potongan 20 20 20 20
2 2 2
Kwitansi (bruto)
Faktur Pjk 20 20 20 20
SPM-GUP 0 0 0
Potongan 2 2 2
SSP 5 5 5
100
SSBP(setoran sisa UP)
BENDAHARA
3. TRANSAKSI atas SPM-LS-BDH PENGELUARAN
30 30 30 30
27 27
3 3
SPM-Ls-Bdh
Potongan 22 22 22
Kwt/td terima 5 5 5
SSPB
101
BENDAHARA
4. TRANSAKSI atas LPJ-BPP PENGELUARAN
30 30 30 30
Bukti Penyaluran
dana Kpd BPP 17 17 17 17
3 3 3 3
Belanja atas UP
6 6 6
Pengmb sisa UP
Pemb. Ls-Bdh 4 4 4
Setoran sisa Ls-
Bdh 2 2 2
Pungutan Pajak 2 2 2
Setoran Pajak
102
BENDAHARA
5. TRANSAKSI atas UM Perjadin PENGELUARAN
10 10 10 10
Bayar UM
Perjadin 12 12 12 12
Bukti/Kwts
Perjadin 2 2 2 2
Kekurangan
bayar
X X X X
Kelebihan
bayar UM
103
BENDAHARA
6. TRANSAKSI atas Penerimaan LAIN-LAIN PENGELUARAN
3 3 3
Penerimaan
Lain-Lain 3 3 3
Pengeluaran
SSBP
104
C
DIAGRAM PEMBUKUAN
BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU
105
1. Penerimaan Dana dari
Bendahara Pengeluaran BPP
20 20 20 20
Td terima:
10 10 10
Dana UP
Dana Ls-Bdh
106
2. Belanja atas Dana UP BPP
Dokumen BKU BP BP UP BP-Ls BP Was Pe’
Sumber/ Kas Bdh Pajak MAK sah
an
Transaksi D K D K D K D K D K D K
17 17 17 17
2 2 2
Kwitansi (bruto)
Faktur Pjk 2 2 2
SSP 3 3 3 3 3
Str ke Bdh 17 17 17
SPP-GUP
107
3. Pembayaran atas Dana LS-
Bdh BPP
Dokumen BKU BP BP UP BP-Ls BP Was Pe’
Sumber/ Kas Bdh Pajak MAK sah
an
Transaksi D K D K D K D K D K D K
6 6 6
4 4 4
Kwt/td terima
SSBP
108
D. Jurnal Posting Transaksi Non Kas
1. Transaksi DIPA
BKU dicatat pada posisi Debet dan
Kredit
Buku Pengawasan Kredit Anggaran dicatat
pada posisi Debet
109
Transaksi atas Uang Persediaan
1. Transasksi atas SPM/SP2D UP/TUP / GUP
BKU dicatat pada Debet
BP Kas dicatat pada Debet
BP UP dicatat pada Debet
2. Transaksi atas Kuitansi /Bukti2 Pengeluaran
BKU dicatat diposisi Kredit
BP Kas dicatat diposisi Kredit
BP UP dicatat diposisi Kredit
B PNGWSN Kredit Anggaran dicatat diposisi Kredit
3. Transasksi Pemungutan dan Penyetoran Pajak
Pemungutan Pajak dicatat pada BKU, BP Kas, BP Pajak pada posisi
Debet
Penyetoran Pajak dicatat pada BKU, BP Kas, BP Pajak pada posisi Kredit
4. Transaksi SPM/SP2D GUP dan Potongan
Dicatat pada BKU, BP Kas dan BP UP pada posisi Debet serta dianggap
sebagai pengesahan dan jika terdapat pemotongan dicatat pada posisi
Kredit
5. Transaksi atas penyetoran sisa UP/TUP dengan SSBP
Dicatat pada BKU, BP Kas, BP UP pada posisi Kredit 110
Transaksi atas SPM LS Bendahara
1. Transaksi atas SPM/SP2D LS kepada Bendahara
Dicatat pada BKU diposisi Debet utk jumlah bruto dan diposisi
kredit utk jumlah potongan
Dicatat pada BP Kas pada posisi Debet sebesar nilai netto
Dicatat pada BP LS Bendahara pada psosisi Debet sebesar nilai netto
Dicatat pada Bpengwsan Anggaran diposisi Kredit sebesar nilai Bruto
2. Transaksi atas pembayaran kepada yg berhak dgn bukti kuitansi
Dicatat pada BKU pada posisi Kredit sebesar nilai kuitansi
Dicatat pada BP Kas pada posisi Kredit sebesar nilai kuitansi
Dicatat pada BP LS Bendahara pada posisi kredit sebesar nilai
kuitansi
3. Transaksi Pengembalian atas sisa dana yg tidak dibayarkan dgn SSPB
Dicatat pada BKU pada posisi Kredit
Dicatat pada BP Kas pada posisi Kredit
Dicatat pada BP LS Bendahara pada posisi Kredit
111
Transaksi atas LPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu
1. Transaski penyaluran dana ke BPP
Dicatat pada BKU pada posisi Debet dan Kredit
Dicatat pada BP Kas pada posisi Kredit
Dicatat pada BP BPP pada posisi Debet
2. Transaksi Belanja atas UP
Dicatat pada BKU pada posisi Kredit
Dicatat pada BP BPP pada posisi Kredit
Dicatat pada BP UP pada posisi Kredit
Dicatat pada B Pengwsn Kredit Anggaran diposisi Kredit
3. Transaksi Pengembalian Sisa UP ke Bendahara Induk
Dicatat pada BKU diposisi Debet dan Kredit
Dicatat pada BP Kas diposisi Debet
Dicatat pada BP BPP pada posisi Kredit
4. Transaksi Pembayaran LS Bendahara
Dicatat pada BKU pada posisi Kredit
Dicatat pada BP BPP pada posisi Kredit
Dicatat pada BP LS Bendahara pada posisi Kredit
112
Transaksi atas LPJ Bendahara Pengeluaran Pembantu Lanjutan
113
Transaksi atas Uang Muka Perjalanan Dinas
1. Transaski Pembayaran Uang Muka kpd Pegawai
Dicatat pada BKU pada posisi Debet dan Kredit
Dicatat pada BP Kas pada posisi Kredit
Dicatat pada BP UM Perjadin pada posisi Debet
2. Transaksi atas Bukti Kuitansi Perjalanan Dinas
Dicatat pada BKU pada posisi Kredit
Dicatat pada BP UM Perjadi pada posisi Kredit
Dicatat pada BP UP pada posisi Kredit
Dicatat pada B Pengwsan Kredit Anggrn pada posisi Kredit
3. Transaksi atas kekurangan bayar perjalanan dinas
Dicatat pada BKU pada posisi Debet dan Kredit
Dicatat pada BP Kas pada Posisi Kredit
Dicatat pada BP UM Perjadin pada posisi Debet
4. Transaksi atas kelebihan bayar perjalanan dinas
Dicatat pada BKU pada posisi Debet dan Kredit
Dicatat pada BP Kas pada Posisi Debet
Dicatat pada BP UM Perjadin pada posisi Kredit
114
Transaksi Penerimaan Lain-LAin
1. Transaksi atas penerimaan lain-lain diluar
penerimaan fungsional dgn menggunakan bukti
setor
Dicatat pada BKU pada posisi Debet
Dicatat pada BP Kas pada posisi Debet
Dicatat pada BP Lain2 pada posisi Debet
2. Pengeluaran Lain-lain atas penerimaan tersebut
disetor ke rekening Kas Negara
Dicatat pada BKU pada posisi Kredit
Dicatat pada BP Kas pada posisi Kredit
Dicatat pada BP Lain2 pada posisi Kredit
115
Transaksi pada Bendahara Pengeluaran Pembantu
1. Transaksi atas penerimaan dana dari Bendahara Induk
Dicatat pada BKU pada posisi Debet
Dicatat pada BP Kas pada posisi Debet
Dicatat pada BP UP pada posisi Debet
Dicatat pada BP Pengawasan Kredit Anggaran utk dana UP pada posisi
Debet
Dicatat para BP LS Bendahara pada posisi Debet jika ada transfer utk
pembayaran LS bendahara
2. Transaski atas dana Uang Persediaan dgn bukti kuitansi
Dicatat pada BKU pada posisi Kredit
Dicatat pada BP Kas pada posisi Kredit
Dicatat pada BP UP pada posisi Kredit
Dicatat pada BP Pngawasan Kredit Angg pada posisi kredit
3. Transaksi atas pajak yang dipungut dan disetor
Dicatat pada BKU pada posisi Debet
Dicatat pada BP Kas pada posisi Debet
Dicatat pada BP Pajak pada posisi Debet
116
Transaksi pada Bendahara Pengeluaran Pembantu
4. Transaki atas setoran Pajak
Dicatat pada BKU pada posisi Kredit
Dicatat pada BP Kas pada posisi Kredit
Dicatat pada BP Pajak pada posisi Kredit
5. Transaksi atas pengeluaran dengan dana LS Bendahara
Dicatat pada BKU pada posisi Kredit
Dicatat pada BP Kas pada posisi Kredit
Dicatat pada BP LS Bendahara pada posisi Kredit
6. Transaksi atas kelebihan/sisa dana LS Bendahara yg disetorkan ke
rekening Kas Negara dgn menggunakan SSBP
Dicatat pada BKU pada posisi Kredit
Dicatat pada BP Kas pada posisi Kredit
Dicatat pada BP LS Bendahara pada posisi Kredit
117
V
Laporan Pertanggungjawaban
(LPJ)
A. Pengertian LPJ
B. Bentuk LPJ
C. Alur Pembayaran pada Satker
D. Alur Penyusunan LPJ
E. Sanksi
F. Perbedaan LPJ deng LK 118
A. Pengertian LPJ
1. LPJ adalah bentuk pertanggungjawaban Bendahara
yang menyajikan informasi tentang:
a. Keadaan pembukuan pada bulan pelaporan
meliputi saldo awal, penambahan, penggunaan,
dan saldo akhir dari buku- buku pembantu
b. Keadaan kas pada akhir bulan pelaporan meliputi
uang tunai di brankas dan saldo rekening bank
c. Hasil rekonsiliasi internal (antara pembukuan
bendahara dengan unit akuntansi)
d. Penjelasan atas selisih (jika ada) antara saldo
pembukuan dan saldo kas
2. LPJ disusun berdasarkan BKU, buku-buku pembantu dan
buku pengawasan anggaran yang telah diperiksa dan
direkonsiliasi oleh KPA/PPK
3. LPJ Bendahara diketahui oleh KPA dan disampaikan
secara bulanan dengan disertai salinan rekening koran
kepada BUN/Kuasa BUN, Menteri/Pimpinan Lembaga,
dan BPK.
119
B
BENTUK LPJ
1.Bentuk LPJ Bendahara Penerimaan
2.Bentuk LPJ BPP
3.Bentuk LPJ Bendahara Pengeluaran
120
1. Bentuk LPJ Bendahara Penerimaan
I. Keadaan Pembukuan
Jenis Buku Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
A. BP Kas ………….
A. BP Kas/UM ………….
1. BP Kas (tunai/bank) …………… ………….. ……………. ………….
2. BP UM Perjadin ................. ………….. ……………. ………….
124
Kesalahan pembayaran terjadi apabila jumlah yang tertera
didalam kuitansi berbeda dengan jumlah lampirannya:
Contoh 1.
Tgl 20 April 2009 diketahui bahwa pembayaran ATK tgl 15
Maret 2010 Nomor BKU 104 pembayaran pembelian Alat Tulis
Kantor sebesar Rp. 5.000.000,- Ternyata diketahui bahwa
berdasarkan lampiran-lampirannya jumlah yang benar adalah
Rp. 4.950.000,- Kelebihan pembayaran diterima kembali oleh
bendahara.
Koreksi kesalahan ini diketahui setelah buku kas ditutup :
--- Kuitansi diganti dengan kuitansi baru
--- Kuitansi tidak diganti.
125
126
127
Contoh 2.
Tgl 20 April 2009 diketahui bahwa pembayaran foto copy tanggal 8 Maret
2009 nomor kwitansi nomor 110 sebesar Rp. 7.657.800,- Tertulis didalam
buku kas dengan angka Rp. 7.567.800,- Kesalahan ini diketahui setelah buku
kas ditutup.
128
Contoh 3.
Tgl. 20 Januari 2010 dibayar uang muka kerja untuk biaya
makan minum rapat sebesar Rp. 100.000,
a. Bila dipertangungjawabkan sebesar Rp. 75.000,- sisanya
dikembalikan kepada bendahara.
b. Bila dipertangungjawabkan sebesar Rp. 75.000,- sisanya
merupakan uang muka kerja baru.
c. Bila dipertangungjawabkan sebesar Rp. 120.000,-
kekurangannya ditambah oleh bendahara.
129
130
131
C
ALUR PEMBAYARAN PADA SATKER
1. Alur Pembayaran dengan UP
2. Alur Pembayaran Langsung
3. Alur Pembayaran Langsung melalui Bendahara
132
1. Alur Pembayaran dengan UP
SPP-GUP SPM-GUP
6
5
Uji & SP2D
belanja
Uji & SP2D
periksa
GUP
Perintah GUP
periksa 7a
KPPN
PPK 2 PPSPM
Konsep
8
1
SPM 7b
4
SP2D 9
GUP
Uji &
Posting periksa
Bukukan
UAKPA 3
BENDAHARA
7C
BO I
Pihak ke 3
2. Alur Pembayaran Langsung
SPP-LS 2 SPM-LS 3
Uji & SP2D
4a
periksa LS
KPPN
PPK PPSPM
Konsep
SPM 5 4b
1
SP2D
LS 6
Posting Bukukan
UAKPA BENDAHARA
4C
BO I
Pihak ke 3
3. Alur Pembayaran Langsung melalui Bendahara
SPP-LS 1 SPM-LS 2
Uji & SP2D
Kontrak Uji & SP2D LS
Perintah LS
periksa
Periksa 3a
KPPN
PPK 7 KonsepPPSPM
4
SPM 3b
6
SP2D
LS 5 Uji &
Posting periksa
Bukukan
UAKPA 8 BENDAHARA
3c
Pihak ke 3 BO I
D
ALUR PENYUSUNAN LPJ
1. Alur Pembayaran dan Penyusunan LPJ-BPP
2. Alur Penyusunan LPJ Bendahara
136
1. Alur Pembayaran dan Penyusunan LPJ-
BPP
Belanja SPP 6a
Perintah Uji &
PPK 3 5 periksa
KPPN
PPSPM
2
Uji & 1
periksa
Bukukan
6b Bukukan
4 BPP BENDAHARA
LPJ-BPP
Pihak ke 3
2. Alur Penyusunan LPJ Bendahara
SPP SPM
SP2D
PPSPM KPPN
PPK
Kontrak
Posting Pembukuan
UAKPA BENDAHARA
Konsep Konsep
LK LPJ
LK
Rekon
LPJ
LPJ
BO I
Pihak ke 3
E. Sanksi Keterlambatan Penyampaian LPJ
139
F. Perbedaan LPJ dengan LK
1. LK adalah pertanggungjawaban PA/KPA yang
menjadi lingkup Sistem Akuntansi Instansi
(accountability report). Dalam LK, kas di
bendahara adalah saldo UP/TUP yang belum di
SPM-GU kan dan belum disetorkan ke rekening kas
negara
2. LPJ adalah pertanggungjawaban bendahara selaku
pejabat fungsional (managerial report). Dalam LPJ,
kas dibendahara mencakup seluruh uang dalam
pengelolaan bendahara
3. Informasi/data LPJ dapat digunakan dalam
penyusunan LK, terkait dengan akun Kas di
Bendhara.
140
B A B VI
VERIFIKASI LPJ BENDAHARA
141
A. PELAKSANAAN VERIFIKASI OLEH KPPN
Untuk LPJ Bendahara Penerimaan:
• Menguji kebenaran saldo awal
• Menguji kebenaran saldo uang di rekening bank dengan salinan
rekening koran Bendahara Pengeluaran
• Menguji kebenaran perhitungan
• Meneliti kepatuhan bendahara dalam penyetoran penerimaan
negara
Untuk LPJ Bendahara Pengeluaran:
• Menguji kebenaran saldo awal
• Menguji kebenaran saldo uang di rekening bank dengan salinan
rekening koran Bendahara Penerimaan
• Menguji saldo UP dengan cara membandingkan dengan Kartu
Pengawasan Kredit Angaran yang ada pada KPPN
• Menguji kebenaran perhitungan
• Meneliti kepatuhan bendahara dalam penyetoran pajak
142
B. PENYAMPAIAN HASIL VERIFIKASI
144
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan
145
Daftar LPJ Bendahara Penerimaan Produk KPPN
146
Daftar LPJ Bendahara Pengeluaran Produk KPPN
147
REKAPITULASI LPJ BENDAHARA PENERIMAAN
PRODUK KANWIL DJPBN
148
REKAPITULASI LPJ BENDAHARA PENGELUARAN
PRODUK KANWIL DJPBN
149
REKAPITULASI LPJ BENDAHARA PENERIMAAN
PRODUK KANTOR PUSAT DJPBN
150
REKAPITULASI LPJ BENDAHARA PENGELUARAN
PRODUK KANTOR PUSAT DJPBN
151
VII
KERUGIAN NEGARA (KN)
A. Proses Penyelesaian KN
153
B. Hasil Proses Penyelesaian KN
154
C. Persetujuan Penghapusan Kas dan
Pembukuan Bendahara
• Dalam hal kerugian negara diselesaikan dengan cara
penghapusan kerugian negara dan pembebasan
penggantian kerugian negara, menteri/pimpinan
lembaga wajib mengajukan persetujuan penghapusan
uang dari perhitungan bendahara kepada Menteri
Keuangan ub. Dirjen Perbendaharaan.
• Surat persetujuan penghapusan uang dari perhitungan
bendahara yang diterbitkan oleh direktur jenderal
perbendaharaan ditetapkan sebagai dokumen sumber
pembukuan bendahara dan dibukukan sebagai
pengeluaran.
155
• Apabila kerugian negara diselesaikan
melalui penggantian kerugian negara,
bukti setor penggantian kerugian negara
yang dinyatakan sah ditetapkan sebagai
dokumen sumber pembukuan bendahara
dan dibukukan sebagai pengeluaran.
156
VII
ALUR PELAPORAN
• Alur Pelaporan
157
Alur Pelaporan
SATUAN KERJA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
UAKPA BENDAHARA KPPN KANWIL DJPB KP DJPB
LAPORAN
TRANSAKSI BULANAN LAPORAN
KEUANGAN REKAP PER BULANAN
BENDAHARA
LAPORAN
BULANAN
PROSES S A I PROSES
PROSES PEMBUKUAN KOMPUTERISASI PROSES PROSES
BENDAHARA KOMPUTERISASI KOMPUTERISASI
REKON
LPJ
VERIFIKASI
INTERNET
158
VIII
ALUR PEMBINAAN
• Alur Pelaksanaan Pembinaan
159
Alur Pelaksanaan Pembinaan
TOT
TOT Pembinaan
Pembinaan
Pembinaan
160
TERIMA KASIH
161