Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGANNILAI-NILAI

HUBUNGAN NILAI-NILAIPANCASILA
PANCASILADAN
DAN
PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG
PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR DASAR
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN
1945DAN
1945 DANNEGARA
NEGARAREPUBLIK
REPUBLIKINDONESIA
INDONESIA

NATAL KRISTIONO,S.Pd.,M.H.
Email : natal kristiono@mail.unnes.ac.id
Hubungan Pancasila dan Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945
A. Hubungan formal Pancasila dan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
 Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia adalah seperti yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea IV.
 Pembukaan UUD 1945, berdasarkan pengertian ilmiah, merupakan Pokok Kaedah Negara
yang Fundamental dan terhadap tertib hukum Indonesia.
 Pembukaan UUD 1945 berkedudukan dan berfungsi.
 Pancasila membunyai hakikat, sifat, kedudukan dan fungsi sebagai Pokok Kaedah Negara
yang Fundamental.
 Pancasila sebagai inti Pembukaan UUD 1945.
B. Hubungan Secara Material
 Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai tertib hukum yang
tertinggi, adapun tertib hukum Indonesia bersumberkan pada
Pancasila, atau dengan lain perkataan Pancasila sebagai sumber
tertib hukum Indonesia.
 Selain itu dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan
Pembukaan UUD 1945 sebagai Pokok Kaidah Negara yang
Fundamental.
Kedudukan Hakiki Pembukaan UUD NRI
Tahun 1945
A. Makna Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
 Makna dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yakni hasil
perjuangan pergerakan kemerdekaan merupakan perwujudan
hasrat yang kuat dan bulat dengan kemampuan sendiri untuk
menjelma menjadi negara Indonesia.
 Alinea ke 3 berisikan tentang adanya kesadaran dan juga
pernyataan bangsa mengenai:
 Pertama, pengakuan bangsa Indonesia kepada Allah SWT
 Kedua, adanya kesadaran bagi bangsa Indonesia tentang kenyataan
kodrat Tuhan
 Ketiga, pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia untuk
menentukan cara hidupnya sendiri secara bebas
B. Kedudukan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
B. Kedudukan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
Kedudukan Pembukaan (Prembule) UUD NRI Tahun 1945 dalam
Kedudukan Pembukaan (Prembule) UUD NRI Tahun 1945 dalam
ketatanegaraan di Indonesia posisinya merupakan diatas UndangUndang
ketatanegaraan di Indonesia posisinya merupakan diatas UndangUndang
Dasar. Dalam hal ini bisa dikatakan bahwasanya Pembukaan merupakan
Dasar. Dalam hal ini bisa dikatakan bahwasanya Pembukaan merupakan
tertib hukum tertinggi yang memuat hal-hal fundemental negara:
tertib hukum tertinggi yang memuat hal-hal fundemental negara:
 Tujuan negara
 Tujuan negara
 Bentuk negara
 Bentuk negara
Prinsip Penyelenggaraan Negara
A. Penjabaran Dasar Pancasila
 Penjabaran Pancasila Dalam Batang Tubuh UUD 1945
Pembukaan UUD NRI tahun 1945 mengandung pokok-pokok pikiran
yang meliputi suasana kebatinan, cita-cita dan hukum dan cita-cita
moral bangsa Indonesia.
 Pokok pikiran pertama
 Pokok pikiran kedua
 Pokok pikiran ketiga
 Pokok pikiran keempat
B. Penuelenggaraan Negara sebagai Aktualisasi Pancasila
 Nilai Dasar
Nilai yang memiliki sifat amat abstrak dan tetap, yang terlepas
dari pengaruh perubahan waktu.
 Nilai Instrumental
Nilai yang bersifat kontekstual. Nilai instrumental yaitu
penjabaran dari nilai dasar tersebut.
 Nilai Praksis
Nilai yang terkandung didalam kenyataan sehari-hari.
C. Pancasila Sebagai ideologi Nasional
Pancasila Memiliki Beberapa Dimensi :

 Dimensi Idealitas
Dimensi Idealitas artinya
artinya ideologi
ideologi pancasila
pancasila mengandung
mengandung harapan-
harapan-
harapan dan
harapan dan cita-cita
cita-cita di
di berbagai
berbagai bidang
bidang kehidupan
kehidupan yang
yang ingin
ingin dicapai
dicapai
masyarakat.
masyarakat.

 Dimensi Realitas
Dimensi Realitas artinya
artinya nilai-nilai
nilai-nilai dasar
dasar yang
yang terkandung
terkandung di
di
dalamnya bersumber
dalamnya bersumber dari
dari nilai-nilai
nilai-nilai yang
yang hidup
hidup dalam
dalam masyarakat
masyarakat
penganutnya.
penganutnya.

 Dimensi normalitas
Dimensi normalitas artinya
artinya pancasila
pancasila mengandung
mengandung nilai-nilai
nilai-nilai yang
yang
bersifat mengikat
bersifat mengikat masyarakatnya.
masyarakatnya.
D. Pancasila Sebagai Sumber Tertib Hukum di Indonesia
D. Pancasila Sebagai Sumber Tertib Hukum di Indonesia
Perihal norma hukum, Hans Nawiasky menggunakan
Perihal norma hukum, Hans Nawiasky menggunakan
hirarkisitas hukum dapat terbagi menjadi 4 (empat) tingkatan,
hirarkisitas hukum dapat terbagi menjadi 4 (empat) tingkatan,
yaitu:
yaitu:
 Staatsfundamentalnorm
 Staatsfundamentalnorm
 Staatsgrundgezetze
 Staatsgrundgezetze
 Formelegezetze
 Formelegezetze
 Verordnung en dan autonome satzungen
 Verordnung en dan autonome satzungen
Tertib hukum ialah keseluruhan daripada peraturan-
peraturan hukum, yang memenuhi syarat-syarat:
 Kesatuan subyek
 Kesatuan asas kerohanian
 Kesatuan waktu
 Kesatuan daerah
Thank you 

Anda mungkin juga menyukai