Anda di halaman 1dari 10

PENENTUAN

HARGA TRANSFER

FATIZANOLO ZALUKHU
3170192
Pengertian Harga Transfer

Dalam arti luas harga tansfer adalah harga barang atau jasa
yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam satu
organisasi tanpa memandang bentuk pusat
pertanggungjawabannya.

Sasaran Penentuan Harga Transfer


Jika dua pusat laba atau lebih bertanggungjawab bersama
atas pengembangan, pembuatan, dan pemasaran suatu produk,
maka masing-masing harus berbagi pendapat yang dihasilkan
ketika produk tersebut dijual. Harga transfer merupakan
mekanisme untuk mendistribusikan pendapatan ini.

Syarat terpenuhnya harga transfer

• Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit


usaha untuk menentukan penyesuaian yang optimum antara biaya
dan pendapatan perusahaan.
• Menghasilkan keputusan yang bertujuan sama, maksudnya sistem
harus dirancang agar keputusan yang meningkatkan laba unit usaha
juga akan meningkatkan laba perusahaan.
• Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari tiap unit usaha.
• Sistem harus mudah dimengerti dan dikelola.
Tujuan Harga Transfer
harga transfer harus didesain sedemikian rupa sehingga memenuhi tujuan-tujuan berikut :
• Menyajikan informasi yang relevan untuk keputusan trade-off antara pendapatan dan
biaya.


• Memotivasi manajer untuk mencapai goal congruence.
• Membantu menilai kinerja ekonomi pusat laba yang terkait.
• Sistemnya sederhana untuk dipahami dan mudah diadministrasikan.

Adapun tujuan penetapan harga transfer itu sendiri adalah untuk :

• Evaluasi prestasi divisi secara akurat, artinya tidak satupun manajer divisi yang
memperoleh keuntungan dengan mengorbankan kepentingan divisi lain.
• Keselarasan tujuan, berarti bahwa para manajer mengambil keputusan yang
memaksimalkan laba perusahaan dengan memaksimalkan laba divisinya.
• tetap terjaganya otonomi divisi, artinya tidak ada campur tangan manajemen puncak
terhadap kebebasan manajemen divisi dalam mengambil keuntungan.

Metode Penentuan Harga Transfer


1. Kebebasan Memperoleh Sumber Daya
2. Informasi Penuh
3. Negosiasi
Hambatan-Hambatan dalam Perolehan Sumber Daya (Sourcing)
Kebebasan dalam sourcing tidak selalu mungkin dilakukan, atau jika hal itu
mungkin, akan dibatasi oleh kebijakan peusahaan.

1. Pasar yang Terbatas



Dalam berbagai perusahaan, pasar bagi pusat laba penjual atau pembeli dapat saja
sangat terbatas, alasannya antara lain :
Pertama, keberadaan kapasitas internal dapat membatasi pengembangan penjualan
eksternal
Kedua, jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang
terdeferensiasi, tidak ada sumber daya dari luar.
Ketiga, jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang besar, maka ia
cenderung tidak akan menggunakan sumber daya dari luar kecuali harga jual di
luar mendekati biaya variabel perusahaan, di mana hal ini jarang sekali terjadi.

2. Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri


Seandainya pusat laba penjualan tidak dapat menjual seluruh produk ke pasar
bebas, dengan kata lain ia memiliki kapasitas yang berlebih. Perusahaan mungkin
tidak akan mengoptimalkan labanya jika pusat laba pembelian membeli produk
dari pemasok luar sementara kapasitas produksi di dalam masih memadai.
Harga Transfer Berdasarkan Biaya

yaitu :
1. Basis Biaya

Ada dua keputusan yang harus dibuat dalam sistem harga transfer berdasarkan biaya,

Basis yang umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak boleh digunakan karena
faktor inefisiensi produksi akan terlewatkan bagi pusat laba pembelian. Jika biaya
standar yang digunakan, maka dibutuhkan suatu intensif untuk menetapkan standar
yang ketat dan meningkatkan standar tersebut.

2. Markup Laba
Basis yang paling mudah dan umum digunakan adalah persentase biaya. Meskipun
demikian, jika basis tersebut digunakan maka tidak ada akun modal yang dibutuhkan.
Basis yang secara konsep lebih baik adalah persentase investasi, tetapi menghitung
investasi untuk diaplikasikan kepada setiap produk yang dihasilkan dapat menyebabkan
permaslahan teknis.
Biaya Tetap dan Laba Upstream

Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang
cukup serius dalam suatu perusahaan yang terintegrasi. Pusat laba
yang pada akhirnya menjual produk kepada pihak luar mungkin
tidak menyadari adanya jumlah biaya tetap dan laba upstream
yang terkandung di dalam harga pembelian internal. Metode-
metode yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Persetujuan di antara Unit-unit Usaha
2. Dua Langkah Penentuan Harga
3. Pembagian Laba
4. Dua Bentuk Harga
PENENTUAN HARGA JASA PERUSAHAAN
1 .Praktik Bisnis
2. Pengendalian atas jumlah jasa
3 .Pilihan Penggunaan Jasa

4 .Kesederhanaan dari mekanisme harga

Metode Penentuan Harga Transfer

Pada dasarnya ada beberapa metode yang sering digunakan untuk


barang-barang yang ditransfer antar pusat laba. Metode tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Harga Transfer Berdasarkan Harga Pasar
2. Kendala Sumber
3.Harga Transfer atas Dasar Harga Pokok
4. Biaya Tetap dan Laba Divisi Hulu
ADMINISTRASI HARGA TRANSFER

1. Harga Transfer Negosiasi



Negosiasi adalah proses formal untuk menentukan besarnya harga
transfer antar pusat laba yang terlibat, tanpa campur tangan dari
kantor pusat.
Alasan yang paling penting untuk hal ini adalah kepercayaan bahwa
dengan membuat suatu harga jual dan menentukan harga pembelian
yang paling cocok merupakan salah satu fungsi utama dari menejemen
lini.
2. Arbitrase dan Penyelesaian Konflik

Negosiasi yang dilakukan kadang-kadang tidak menghasilkan
keputusan yang memuaskan kedua pihak, sehingga perlu di
tangani oleh pimpinan puncak dengan membentuk komite arbitrasi.
Untuk alasan ini suatu prosedur harus dibuat untuk menengahi
pertikaian harga transfer. Terdapat tingkat formalitas yang luas
dalam arbitrase harga transfer.
Klasifikasi Produk
Luas dan formalitas dari sourching dan peraturan penentuan harga
transfer tergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam
perusahaan dan ketersediaan pasar dan harga pasar. Makin besar
jumlah transfer dan ketersediaan harga pasar, makin formal dan
spesifik peraturan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai