Pemeriksaan Intern
Kelompok 3
Nurhayati Uri (921417013)
Nur Lailawaty Angge (921417008)
Mei Yusup (921417024)
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
KERTAS KERJA AUDIT
Kertas kerja merupakan catatan yang dibuat oleh
auditor selama proses audit berlangsung dan berisi
prosedur audit dan pengujian yang dilakukannya, informasi
dan bukti yang diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya.
Kertas kerja menjadi wadah untuk mendokumentasikan audit
mulai dari perencanaan sampai dengan berakhirnya
penugasan audit.
kertas kerja berisi dokumentasi dan langkah-langkah atau
proses audit yang dilakukannya meliputi ( Sawyer 2003) :
1. 4.
3.
2.
Mendukung Menjadi
Menguatkan Membantu
temuan
simpulan auditor auditor pedoman
audit dalam
dalam bagi
laporan
audit tahapan auditor
audit dalam
audit
berikutnya
TEKNIK PEMBUATAN KERTAS KERJA
1 2 3 4 5
Untuk mempermudah
proses pencatatan,
pendokumentasian, dan
penelusuran, kertas kerja
dilengkapi dengan simbol
analisis (tickmarks), referensi
silang (cross reference), dan
simbol lainnya yang diperlukan.
Referensi silang dapat
menunjukkan hubungan antar-
kertas kerja dan antara kertas
kerja dengan dokumen atau
bukti pendukung.
Setelah proses audit selesai dilakukan,
auditor dapat menyimpan atau memusnahkan
kertas kerja audit. Bagian-bagian kertas kerja
yang dinilai mengandung informasi atau
dokumen yang akan terus digunakan di masa
yang akan datang disebut dengan dokumen
permanen (permanent files) sebaiknya disimpan
ke dalam arsip pekerjaan audit agar dapat
ARSIP DAN digunakan di kemudian hari. Pemilihan dokumen
permanen dan dokumen tidak permanen perlu
KEPEMILIKAN diawasi dan disetujui oleh penyelia atau kepala
KERTAS KERJA SKAI.
Kertas kerja atau dokumen permanen yang
disimpan oleh auditor dapat dimiliki oleh SKAI
atau manajemen organisasi tergantung dari
kebijakan organisasi. Pernyataan kepemilikan
atas kertas kerja dan dokumen permanen
biasanya dinyatakan dalam piagam audit (audit
charter) yang disusun oleh audit internal dan
disahkan oleh manajemen puncak organisasi.
PERKEMBANGAN
PEMERIKSAAN INTERN
KONSEPSI PEMERIKSAAN INTERN
Pemeriksaan intern (internal audit) merupakan faktor penting yang sangat diperlukan dan
merupakan alat untuk menilai efektivitas prosedur yang telah digariskan dan apakah prosedur
tersebut ditaati (efektivitas pengendalian intern). Semua praktik pemeriksaan intern yang ada
sekarang ini mempunyai asal yang sama, tetapi karena semakin besar dan kompleksnya
perusahaan serta adanya kebutuhan akan pemeriksaan yang berbeda, tumbuhlah berbagai
cabang pemeriksaan dari batang pemeriksaan yang sama.
Satu cabangnya adalah pemeriksaan ekstern atau pemeriksaan keuangan. Cabang yang
lain adalah pemeriksaan intern. Pemeriksaan intern sendiri mempunyai dua cabang. Pertama,
yang berhubungan dengan pengawasan akuntansi dan keuangan serta transaksi dan yang
kedua, berhubungan dengan pengawasan dan operasi perusahaan, yang dikenal dengan
berbagai nama, yaitu pemeriksaan operasional, pemeriksaan kinerja, pemeriksaan program,
pemeriksaan hasil, pemeriksaan komprehensif dan pemeriksaan yang berorientasi pada
manajemen
DEFINISI
Pemeriksaan yang dipraktikkan masa kini mempunyai tiga bentuk pemeriksaan yang berbeda secara
mendasar, yaitu:
1. Keuangan : Analisis terhadap aktivitas ekonomi suatu perusahaan yang dinilai dan dilaporkan
menurut metode-metode akuntansi.
2. Kepatuhan : Penelahaan terhadap pengawasan keuangan dan pengawasan pelaksanaan kegiatan
(operasi) serta transaksi yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kesesuaiannya
dengan standar yang telah ditetapkan.
3. Operasional : Penelahaan keseluruhan dari unit-unit kegiatan, sistem dan pengawasan dalam
suatu perusahaan untuk mencapai tujuan keekonomisan (economic), efisiensi dan keefektifan atau
tujuan-tujuan lainnya.
PEMERIKSAAN
Perbedaan
Persamaan
Meynard mendefinisikan perekayasa industri
sebagai cabang dari pengetahuan dan praktik
perekayasaan yang menganalisis, mengukur, dan
memperbaharui metode-metode pelaksanaan
Auditor intern harus banyak belajar dari ahli
tugas yang dibebankan kepada seseorang;
efisiensi dan perekayasa industri. Perintis awal dari
merancang dan menginstalasi sistem integrasi
studi tentang gerak mempunyai sasaran yang
yang lebih baik bagi tugas-tugas yang
sama: untuk mempelajari suatu penugasan dan
dibebankan pada suatu kelompok; dan
kemudian membuat suatu pelaksanaan kegiatan
menentukan, meramal, serta menilai hasil-hasil
menjadi lebih sederhana atau lebih mudah secara
yang dicapai.
fisik; untuk menghapuskan pelaksanaan kegiatan
Auditor Intern melaksanakan sebagian dari
yang tidak diperlukan; mengurangi kelebihan; dan
kegiatan-kegiatan ini. Mereka menganalisis dan
mengurangi konsumsi waktu dan biaya
mengukur prosedur-prosedur serta
penyelesaian penugasan tersebut.
merekomendasikan metode-metode untuk
memperbaiki pelaksanaan tugas. Tetapi mereka
tidak merancang dan menginstalasi sistem.
TREN DAN PERKEMBANGAN
Pemeriksaan Operasional
Alfarez mengemukakan bahwa ada jurang yang dalam antara pemeriksaan
keuangan dan pemeriksaan operasional. Ia mengatakan bahwa auditor keuangan,
baik intern maupun ekstern, mereview transaksi-transaksi keuangan serta
merekomendasikan tindakan perbaikan berdasarkan temuan-temuan yang ada.
Sebagai tambahan bagi tindakan-tindakan ini ia kemukakan, auditor operasional,
auditor intern modern harus mengantisipasi masalah, mevisualisasikan perbaikan
dan merancang tindakan-tindakan pencegahan.