INKONTINENSIA URINE

ABDUL AZIS

5 MEI 2017
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
Definisi : ketidakmampuan untuk menahan keluarnya urine

 Prevalensi : wanita 10 – 40 %, pria 6.8 %

 Masalah medik, social, ekonomi
Klasifikasi
Inkontinensia Urine

Kelainan pada buli

Kelainan pada uretra
1. Overaktivitas detrusor
- Hiper-refleksia detrusor (neurologis) 1. Hipermobilitas Uretra
- Instabilitas detrusor (non- 2. Defisiensi sfingter intrinsic
neurologis) (ISD)
2. Menurunnya komplians buli

Inkontinensia urine urge Inkontinensia urine stress

(UUI) (SUI)
Urge Urinary Incontinence

 Tidak dapat menahan kencing segera setelah timbul sensasi miksi 

otot detrusor kontraksi saat buli belum penuh
 Prevalensi 20 %
 Gejala : frekuensi, urgensi
 Hiper-refleksia detrusor (neurologis : stroke, Parkinson, cedera corda
spinalis, sclerosis multiplema , spina bifida, myelitis transversal.
 Instabilitas detrusor : obstruksi infravesika, paska bedah infravesika,
batu buli, tumor buli, sistitis.
 Sindrom Overaktivitas Buli (OAB) : frekuensi, urgensi, inkontinensia urge
Stress Urinary Incontinence

 Keluarnya urine saat tekanan intraabdominal meningkat  sfingter uretra tidak

dapat mempertahankan tekanan intrauretra saat buli terisi
 Batuk, bersin, tertawa, berjalan, berdiri, angkat berat
 Pria : paska prostatektomi
 Wanita : hipermobilitas uretra, dan defisiensi intrinsic uretra
 Hipermobilitas uretra  kelemahan otot dasar panggul  herniasi dan angulasi
bladder neck-uretra  inkontinensia
 Kelemahan otot dasar panggul  prolapses uteri, sistokel, enterokel  trauma
persalinan, hissterektomi, menopause, neurologis.
 ISD : bladder neck dan uretra posterior terbuka terbuka saat tidak ada kontraksi
 trauma, penyulit operasi, radiasi, neurologis
Overflow Incontinence /
Paradoksa
 Urine keluar tidak terkontrol saat volume urine di buli penuh 
kelemahan otot detrusor
 Penyebab : obstruksi uretra, neuropati diabetikum, cedera spinal,
defisiensi vit B12, paska bedah daerah pelvis.
 Urime selalu menetes karena pengosongan buli lemah
Continuos Incontinence

 Urine selalu keluar setiap saat dan dalam berbagai posisi

 Sering pada fistel system urinaria  urine tidak lewat sfingter
uretra
 Fitel vesikovagina, fistel ureterovagina, ektopik ureter
 Gejala khas : urine selalu merembes keluar tetapi masih ada fase
miksi spontan normal
DIAGNOSIS

 Anamnesis
 Pemeriksaan fisis : abdominal, urogenitalia, neurologis
 Pemeriksaan neurologis
 Laboratorium
 Urodinamik
 USG
TERAPI
 Latihan /Rehabilitasi : Pelvic floor exercise / Kegel exercise,
behavioural, biofeedback
 Medikamentosa
 Pembedahan :
- Fistel  Repair fistel
- Ektopik ureter  neoimplantasi ureter
- Rhizolisis
- Augmentasi buli
- Suspensi bladder neck
- Pubovaginal sling
- Injeksi Kolagen periuretra
- Sfingter artifisial
Terapi Medikamentosa