Anda di halaman 1dari 8

Metode Penelitian

Rumusan Masalah : Apakah zat pelarut berpindah dari tempat yang konsentrasi zat terlarutnya rendah ke tempat yang konsentrasi zat terlarutnya tinggi ? Apakah zat terlarut berpindah dari tempat yang konsentrasi zat terlarutnya tinggi ke tempat yang konsentrasi zat terlarutnya tinggi ? Hipotesis : Zat pelarut akan berpindah dari tempat yang konsentrasi zat terlarutnya rendah ketempat yang konsentrasi zat terlarutnys tinggi. Zat terlarut akan berpindah dari tempat yang konsentrasi zat terlarutnya tinggi ke tempat yang konsentrasi zat terlarutnya rendah. Variabel Bebas : Gula yang digunakan Kentang Variabel Terikat : Massa kentang sebelum dan sesudah direndam Kelentrutan kentang sebelum dan sesudah direndam Variabel Kontrol : Waktu perendaman

Langkah Kerja
Alat dan Bahan :
3 buah gelas ukur 300 ml Timbangan Pipet tetes Alat pelubang silinder Pengaduk Stopwatch Kamera Gula 30 gram 3 buah kentang

Sirup DH Aquades

OSMOSIS

Langkah kerja :
1. Buatlah dua buah silinder kentang dari kentang yang sama dengan menggunakan pelumbang silinder. 2. Ukurlah massa dari masing-masing silinder kentang, dan catatlah. 3. Sediakan gula dengan massa 30 gram. Kemudian masukkan kedalam salah satu gelas ukur. Lalu, tambahkan aquades sehingga gelas terisi 100 ml, aduk dengan alat pengaduk. 4. Isi gelas ukur kedua dengan aquades sebanyak 100 ml. 5. Periksa tingkat kelenturan kedua silinder kentang tadi sebelum dimasukkan ke dalam gelas ukur. 6. Berikutnya, masukkan masing-masing satu silinder kentang kedalam gelas yang berisi larutan gula 30% dan gelas yang berisi aquades 7. Biarkan kedua silinder kentang teredam selama 15 menit, hitung waktu menggunakan stopwatch. 8. Setelah 15 menit angkat kedua silinder kentang tadi, lalu amati perubahan kelenturan pada kentang dan juga ukur kembali massa masing-masing kentang 9. Catatlah hasil pengamatanmu dalam tabel.

Data Hasil Pengamatan


Percobaan Sebelum direndam Setelah direndam Massa silinder Kelenturan Massa silinder kentang kentang 1,93 gram Tidak lentur 2,4 gram 1,90 gram Tidak lentur 0,8 grm Kelenturan Tidak Lentur Lentur

Aquades Larutan gula 30 %

Hasil Pengamatan :
Setelah melakukan percobaan diatas, maka dapat diketahui bahwa kentang yang direndam di larutan gula 30 %, massanya berkurang dan lentur. Dalam hal ini air (zat pelarut) di dalam kentang keluar. Karena konsentrasi zat terlarut lebih rendah di dalam kentang dari pada konsentrasi zat terlarut yang berada di lur kentang yaitu larutang gula 30 %. Walaupun di dalam kentang juga terdapat molekul gula, namun konsentrasinya masih lebih rendah dari pada larutan gula di luar kentang. Pada gelas berisi air, silinder kentangnya tidak lentur. Setelah massanya diukur, massanya bertambah. Sehingga dapat dikatakan bahwa air masuk ke dalam kentang. Hal ini menjelaskan bahwa air(pelarut) bepindah dari tempat yang konsntrasi zat terlarutnya rendah (bagian luar kentang) ke tempat yang konsentrasi zat terlarutnya tinggi (di dalam kentang).

Gambar Hasil Pengamatan :


Larutan gula 30% (Kanan) dan aquades (Kiri).

Silinder kentang sebelum direndam.

Silinder kentang dalam larutan gula 30% (Kanan) dan dalam aquades (Kiri).

DIFUSI

Langkah kerja :
1. Isi sebuah gelas ukur dengan 20 ml aquades 2. Teteskan lima tetes sirup DHT kedalam air tersebut secara perlahan menggunakan pipet tetes 3. Pada tetasan pertama, segera ambil gambarnya dengan menggunakan kamera 4. Lanjutkan pada tetesan kedua sampai dengan kelima 5. Amati penyebaran tetesan sirupDHT di dalam air selama beberapa saat. 6. Setelah itu, ambil gambarnya menggunakan kamera. 7. Catatlah hasil pengamatannmu.

Hasil Pengamatan :
Saat meneteskan tetesan sirup DHT yang pertama, tetesannhya berkumpul di satu titik di dasar gelas yang berisi air 20 ml. Sampai dengan tetesan kedua sampai kelima, tetesannya menyebar hanya pada baian dasar gelas saja. Dalam waktu yang singkat tetesan-tetesan sirup tadi telah menyebar rata di dalam air, dengan kata lain sirup tu mengalami peristwa difusi zat cair, yaitu pergerakan zat terlarut dari tempat yang konsentrasi zat terlarutnya tinggi ke konsentrasi zat terlarut rendah.

Gambar Hasil Pengamatan :


Tetesan sirup DHT Ke-1 ke di dalam air 20 ml

Tetesan sirup DHT Ke-2

Tetesan sirup DHT Ke-3 sampai ke-5

Setelah beberapa saat, sirup DHT telah tersebar rata dalam air.

Kesimpulan : OSMOSIS
Zat pelarut (dalam hal ini adalah air), berpindah dari tempat yang konsentrasi zat terlarutnya rendah ke tempat yang konsentrasi zat terlarutnya tinggi. Peristiwa ini disebut dengan osmosis.

DIFUSI
Zat terlarut (dalam hal ini adalah sirup DHT), berpindah dari tempat yang konsentrasi zat terlarutnya tinggi ke tempat yang konsentrasi zat terlarutnya rendah. Peristiwa ini adalah difusi.

TUGAS BIOLOGI
Laporan Praktikum Osmosis dan Difusi

Disusun Oleh :

Kelas XI IPA 2
Muhammad Yatsrib Semme Niswatun Hasanah Sukardi Yurike Kin Fatimala Fadel Mukminin Budi Murdani Husain Muhammad Rashief Qanitah Firdaus

Kelompok 3
(04) (18) (22) (25) (27) (29) (31)

Anda mungkin juga menyukai