Kelompok 4 - M01 - Ekotoksikologi
Kelompok 4 - M01 - Ekotoksikologi
I
KELOMPOK 4 :
Nanda Ratya Parahita
(185080101111010)
Alfurena Prabandani
(185080101111014)
Ananda Aulia Oktaviani
Composition Analysis in Type of
Dinoflagellata as Source of Paralytic
Shellfish Poisoning (PSP) Toxins in Pearl
Oyster “Pinctada Maxima” in Lombok
Waters –West Nusa Tenggara (NTB)
0
02
Methodolog
1
Introduction y
04
Conclusio
03
Results n
and 05
Discussion Sugge
stions
0 Introductio
1 n
Sampel Penelitian
Dinoflagella Pinctada
te maxima
Kualitas Air
Dinoflagellata • Dapat menjadi pakan alami bagi
merupakan
organisme perairan seperti ikan
termasuk dalam
fitoplankton dan bivalvia
ganggang uniseluler • Bila blooming dapat menghasilkan
yang memiliki bulu
toksik bagi organisme
Sifat
Tiram mutiara Tiram merupakan
(Pinctada maxima) organisme yang bersifat
merupakan salah satu filter feeder
jenis dari bivalvia yang Tiram hidup menetap,
dapat digunakan sehingga mudah
digunakan sebagai sampel
sebagai hewan uji dan Tiram termasuk dalam
indikator
Kualitas air adalah • Fisika: seperti suhu,
suatu ukuran kecerahan, arus
kondisi air dilihat dari • Kimia: salinitas, DO,
karakteristik fisik, fosfat, nitrat
kimiawi, dan • Biologi: plankton dan
biologisnya. Kualitas tiram(oyster)
METHODO 0
LOGY
2
Lokasi Penelitian
Hydro oceanographic
parameters
measurement such as
temperature, current,
brightness, salinity,
dissolved oxygen (DO)
and nutrients
(phosphate-nitrate) were
done in surface area (1-
Analisis dan
Identifikasi Sampel
Plankton
Keterangan :
s H‟ = - Σ (ni/N) ln (ni/N)
i=1
Keterangan :
H‟ = Shannon-Wiener perbedaan indeks
ni = jumlah dari individu untuk Ith genus
N = jumlah dari total individu secara
keseluruhan
Analisis Kandungan
Lambung Tiram Mutiara
Alat yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari jaring,
gelas ukur 10 ml dan satu set alat
bedah. Untuk wadah untuk
menyimpan sampel lambung kami
menggunakan botol sampel 50 ml.
Untuk pengamatan kandungan
lambung dalam tiram mutiara,
mikroskop digunakan dilengkapi
dengan objek kaca dan kaca
penutup menggunakan pembesaran
400 kali.
Analisis Tingkat Toksin
- Test ELISA
Kesimpulan Grafik
Tingkat Saxytoxin
Lokasi Dalam Air Lambung Tiram Mutiara Ket
Kesimpulan Grafik
Hasil uji ELISA menunjukkan bahwa kadar saxytoxin dalam air memiliki
hubungan linier dengan kadar lambung tiram mutiara. Gambar 6
menunjukkan tingkat saxytoxin yang terkandung dalam air dan
kandungan lambung tiram mutiara dari Teluk Sekotong dengan 9.022 ug
dan 14.145 ug lebih tinggi dari Teluk Kodek dengan 8.272 ug dan 13.211
ug.
Conclusi
04 on
• Kedua stasiun pengamatan ditemukan 8 spesies
dinoflagellata dan 28 tipe diatom. Kelimpahan
fitoplankton di perairan Teluk Sekotong adalah
12601 sel/L, lebih tinggi daripada kelimpahan di
perairan Teluk Kodek yaitu 9044 sel/L.
• Di perairan Teluk Sekotong dan di dalam lambung
tiram mutiara (Pinctada maxima) ditemukan 5 tipe
dari dinoflagellata yang terdiri dari Alexandrium
sp, Dynophysis sp, Genyoulax sp, Protoperidinium
sp dan Peridinium sp dengan komposisi 16.7% dan
di Teluk Kodek terdapat 3 tipe dinoflagellata yang
terdiri dari Alexandrium sp, Dynophysis sp and
Protoperidinium sp dengan komposisi 12.8%, hasil
uji menurut PSP mutu dari daging mutiara tiram
14.145 μg (Teluk Sekotong) dan 13.211 μg (Teluk
Suggesti
05 ons
Berdasarkan hasil analisa menurut
Paralytic Shellfish Poisoning (PSP)
tingkatan racun di dua tempat yaitu
Teluk Sekotong dan Teluk Kodek,
tingkatan racun PSP masih dibawah
tingkat toleran dan kelimpahan
fitoplankton masih dalam kondisi yang
normal. Hal ini dapat digunakan untuk
sumber informasi ilmiah dan
pengambilan peraturan dalam
manajemen area pesisir menurut upaya
yang berhubungan dengan produksi
tiram mutiara.
Thank You