Abortus
Abortus
PADA
KEHAMILAN
ABORTUS
DEFINISI
●
Perdarahan dari uterus yang disertai dengan keluarnya sebagian
atau seluruh hasil konsepsi sebelum pada usia kehamilan < 20
minggu dan atau berat janin < 500 gr
PATOFISIOLOGI
Padaawal abortus terjadi
perdarahan dalam desidua basalis
+ nekrosis jaringan sekitarnya
hasil konsepsi terlepas sebagian
atau seluruhnya (benda asing
dalam uterus) uterus
berkontraksi untuk
mengeluarkannya.
Korelasi Abortus dengan Usia
Kehamilan
Pada kehamilan Hasil konsepsi biasanya dikeluarkan seluruhnya,
●
Terlambat Perdarahan
Haid pervaginam
Genetik Multifaktor
●
●
Robertsonian
●
Resiprokal
●
Anomali duktus Mulleri
●
Inkompetensi serviks uterus
●
Mioma uteri
Infeksi
●
Bakteri : Listeria monositogenes, Chlamydia trachomatis,
Ureaplasma trakomatis, Bakterial vaginosis, Mycoplasma hominis
●
Virus : Rubela, Sitomegalovirus, HSV, HIV, Parvovirus
●
Parasit : Toxoplasma gondii, Plasmodium falciparum
●
Spirochaeta : Treponema pallidum
●
SLE ( Systemic Lupus Erytematosus)
Autoimun ●
Trombosis arteri vena
Lingkungan ●
Paparan obat, bahan kimia, radiasi
●
DM,
Hormonal ●
●
Kadar progesteron yang rendah
Defek fase luteal, pengaruh hormonal terhadap imunitas desidual
●
Peningkatan kadar prokoagulan,
●
penurunan faktor antikoagulan,
●
penurunan aktivitas fibrinolitik
KLASIFIKASI
Abortus
Kriminalis
Spontan Provokatus
ABORTUS SPONTAN
Abortus Imminens
Abortus incipiens
Abortus
completus
Abortus
incompletus
Missed Abortion
ABORTUS IMINENS
Peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada
kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil konsepsi
masih dalam uterus, dan tanpa adanya dilatasi
serviks.
PENATALAKSANAAN :
•Tirah baring sampai perdarahan berhenti
•Spasmolitik agar uterus tidak berkontraksi
•Hormonal : Progesteron atau derivatnya untuk mencegah
terjadinya abortus
•Os boleh dipulangkan setelah tidak terjadi perdarahan
dengan pesan tidak boleh berhubungan seksual sampai ±
2 minggu
Abortus insipiens
Peristiwaperdarahan uterus pada kehamilan
sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi
serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil
konsepsi masih dalam uterus dan dalam
proses pengeluaran
PENATALAKSANAAN :
Perhatikan KU dan perubahan hemodinamik
Segera lakukan tindakan evakuasi konsepsi
disusul kuretase bila perdarahan banyak
Pasca tindakan : perbaikan KU, pemberian
uterotonika, dan antibiotika profilaksis
ABORTUS INCOMPLETE
- kekerasan mekanik
- obat-obatan
KOMPLIKASI:
Perdarahan akibat luka jalan lahir
Syok kematian
Emboli udara
Infeksi dan sepsis
KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU (KET)
Suatu kehamilan yang pertumbuhan sel
telur yang telah dibuahi tidak menempel
pada dinding endometrium kavum uteri.
Lebih dari 95% kehamilan ektopik
berada di Tuba Falopii. Berdasarkan
lokasi terjadinya:
kehamilan tuba >95% Kehamilan
(pars amularis, pars intraligamenter
ismika, pars fimbriae (sangat sedikit)
Faktor hormonal
Faktor ovarium
(Pil KB)
Faktor lain
(pemakai IUD)
Patologi
Hasil konsepsi ●
Vaskularisasi kurang
mati dini dan ●
Pasien tidak mengeluh apa-apa, haid
terlambat beberapa hari
diresorbsi
Abortus ke ●
Pembukaan pembuluh darah oleh vili korialis pada
dinding tuba ditempat implantasi. Sehingga melepaskan
dalam lumen mudigah dari dinding tersebut
tuba Perdarahan terus berlangsung
●
Ruptur ●
Ovum berimplantasi pada ismus dan
dinding tuba biasanya pada kehamilan muda
Gambaran klinik
Nyeri daerah
Nyeri perut subdiafragmatika atau
nyeri tajam di daerah
bagian bawah bahu
Diagnosis
Terlambat haid, gejala subjektif kehamilan, nyeri
anamnesis
●
Suhu meningkat
fisik umum
●
n ginekologi menonjol
Pemeriksaan ●
Penurunan Hb, leukositosis, tes
laboratoriu kehamilan
●
Beta HCG naik 2x lipat
m
progest ●
Progesteron
meningkat
eron
Pengelolaan Kehamilan Ektopik
Pada umumnya adalah laparatomi.
MOLA HIDATIDOSA
Suatu kehamilan yang berkembang
tidak wajar dimana tidak ditemukan
janin dan hampir seluruh vili korialis
mengalami perubahan berupa
degenerasi hidropik.
Gejala-gejala dan tanda
Perdarahan per
vaginam (hamil
Mual,
12-14 minggu) muntah
pusing Anemia
Diagnosis
Anamnesis amenorea, ;perdarahan pervaginam
ETIOLOGI
Vaskularisasi decidua berkurang
Kerusakan endometrium/ miometrium
Placenta besar
Sebab lain: kehamilan dengan mioma
DIAGNOSIS
●
Perdarahan dari jalan lahir tanpa nyeri &
Anamnesis
sebab, terutama pada multigravida
●
Bagian terbawah janin belum masuk PAP
Pemeriksaan ●
In spekulo: tampak perdarahan dari OUI warna
Fisik merah segar
Pemeriksaan ●
USG: penentuan letak placenta secara
Penunjang langsung sesuai dengan klasifikasi
TATA LAKSANA
EKSPEKTATIF
• Usia kehamilan >37 minggu, belum inpartu
• Perdarahan tidak aktif, KU ibu baik (Hb >8 gr/dL), janin
hidup
TINDAKAN:
• Masuk RS tirah baring
• Tokolitik, antibiotik
• Periksa USG: tentukan implantasi placenta, usia gestasi
(jika <32 minggu dexamethasone/ betamethasone),
profil biofisik, letak & presentasi
• Amniocentesis lakukan bubble test*
AKTIF
• Perdarahan aktif & banyak
• KU ibu buruk, janin mati
• Usia kehamilan >37 minggu/ TBJ >2500 gr, sudah inpartu
TINDAKAN:
• Masuk RS perbaiki KU
• Setelah KU membaik, lakukan terminasi: SC/ per vaginam
SOLUSIO PLASENTA
Terlepasnya placenta dari tempat
implantasinya yang normal, sebelum
janin lahir pada usia kehamilan >28
minggu
ETIOLOGI belum pasti
PREDISPOSISI
Hipertensi dalam kehamilan
Multiparitas
Usia ibu tua
Tali pusat pendek
Dekompresi uterus mendadak
Tekanana pada v.cava inferior
Defisiensi gizi & asam folat
Trauma
Konsumsi alkohol
Merokok
Tumor uterus
Kelainan uterus
DIAGNOSIS
●
Perdarahan dari jalan lahir dg nyeri terus
Anamnesis
menerus
●
Palpasi uterus: uterus en bois, wooden womb, bagian janin sukar
Pemeriksaan diraba
DJJ (-)
Fisik
●
●
In spekulo: tampak perdarahan dari OUI warna kehitaman
Pemeriksaan ●
USG: menentukan adanya hematoma
Penunjang retroplacenter dan keadaan janin
TATA LAKSANA
EKSPEKTATIF
• KU baik, usia kehamilan <37 minggu/ TBJ <2500 gr
• Solutio placenta ringan
TINDAKAN:
• Terminasi segera
AKTIF
• KU buruk, usia kehamilan >37 minggu/ TBJ >2500 gr
• Solutio placenta ringan, sedang, atau berat
TINDAKAN:
• Terminasi segera
TERIMA KASIH