Anda di halaman 1dari 25

OBESITAS PADA ANAK

KELOMPOK 7
LEVINCE. T DAWARSA
SALMON TEURUPUN
YULIANTI KUSALY
NIDIA TEHUSIARANA
 PENGERTIAN

Obesitas adalah kondisi terjadinya penumpukan atau kelebihan


lemak abnormal berdasarkan umur dan jenis kelamin yang melewati
kategori overweight (Nanda, 2015).

Kelebihan berat badan dan Obesitas merupakan penumpukan lemak


yang tidak normal atau berlebih yang dapat mengganggu kesehatan.
(Who.int, 2015).

Obesitas disebabkan oleh pemasukan jumlah makan yang lebih


besar dari pada pemakaiannya oleh tubuh sebagai energi.
Energi yang berlebihan akan disimpan dalam jaringan adiposa. (Hall
dan Guyton,n.d.)
 ETIOLOGI

1. Faktor Genetik
Obesitas jelas menurun dalam keluarga. Namun peran
genetic yang pasti untuk menimbulkan obesitas masih
sulit ditentukan, karena anggota keluarga umumnya
memiliki kebiasaan makan dan pola aktivitas fisik yang
sama.

Gen dapat berperan dalam obesitas dengan


menyebabkan kelainan satu atau lebih jaras yang
mengatur pusat makan dan pengeluaran energi serta
penyimpanan lemak.
 2. Aktifitas Fisik
Gaya hidup tidak aktif dapat dikatakan sebagai
penyebab utama obesitas. aktivitas fisik yang tidak
adekuat dapat menyebabkan pengurangan massa otot
dan peningkatan adipositas. Oleh karena itu pada orang
obesitas, peningkatan aktivitas fisik dipercaya dapat
meningkatkan pengeluaran energy melebihi asupan
makanan, yang berimbas penurunan berat badan
(Guyton, 2007).

3. Pola makan
pola makan yang tidak baik disebabkan oleh beberapa
sebab, diantaranya adalah karena lingkungan dan sosial. .
Hal ini terbukti dengan meningkatnya prevalensi obesitas
di negara maju.
penyebab lain pola makan tidak baik yaitu psikologis.
Dimana pola makan tidak baik dijadikan sebagai sarana
penyaluran stress.
4. Faktor Hormonal
Dari segi hormonal terdapat leptin, insulin, kortisol,
dan peptide usus.
-Leptin adalah sitokin yang menyerupai polipeptida
yang dihasilkan oleh adiposit yang bekerja melalui
aktivasi reseptor hipotalamus. Injeksi leptin akan
mengakibatkan penurunan jumlah makanan yang
dikonsumsi.
-Insulin adalah anabolic hormon, insulin diketahui
berhubungan langsung dalam penyimpanan dan
penggunaan energi pada sel adiposa.
-Kortisol adalah glukokortikoid yang bekerja dalam
mobilisasi asam lemak yang tersimpan pada trigliserida,
hepatic glukoneogenesis, dan proteolisis (Wilborn et
al, 2005).
-
 MANIFESTASI KLINIK
Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan
tetapi pada anak biasanya timbul menjelang remaja dan
dalam masa remaja terutama anak wanita.

Berikut Bentuk tubuh, penampilan dan raut muka


penderita obesitas :
- Paha tampa besar
- Kelainan emosi raut muka
- Dada dan payudara membesar
- Abdomen, membucit dan menggantung
- Lengan atas membesar
- Sering emosi
- nyeri punggung bawah
 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada
pasien obesitas :

- Pemeriksaan metabolik dan endorin


Dapat menyatakan ketidaknormalan misalnya
hipotiroidisme, hipogonadisme, peningkatan pada
insulin, hiperglikemi

- Pemeriksaan antropometrik
Dapat memperkirakan rasio lemak dan otot.
PENATALAKSANAAN

1. Gaya hidup
Diawali dengan merubah kebiasaan makan. Mengendalikan
kebiasaan ngemil dan makan bukan karena lapar tetapi
karena ingin menikmati makanan dan meningkatkan aktifitas
fisik pada kegiatan sehari-hari. Meluangkan waktu
berolaraga secara teratur sehingga pengeluaran kaloriakan
meningkatkan dan jaringan lemak akan di oksidasi
(Sugondo,2008)

2. Terapi diet
Mengatur asupan makanan agar tidak mengkomsumsi
makanan dengan jumlah kalori yang berlebih. Diet rendah
kalorinya dapat di lakukan dengan mengurangi nasi dan
makanan berlemak, serta mengkomsumsi makanan yang
cukup memberikan rasa kenyang tetapi tidak menggemukan.
3. Menetapkan target penurunan berat badan

Untuk penurunan berat badan ditetapkkan


berdasarkan : umur anak, yaitu usia 2 – 7 tahun dan di
atas 7 tahun , derajat obesitas dan ada tidaknya
penyakit penyerta /komplikasi . pada anak obesitas
tanpa komplikas dengan usia di bawah 7 tahun, di
anjurkan cukup dengan mempertahankan berat badan,
sedang pada obesitas dengan komplikasi pada anak
usia di bawah 7 tahun dan obesitas diatas 7 tahun di
anjurkan untuk menurunkan berat badan.
Target penurunan berat badan sebesar 2,5 – 5 kg atau
dengan kecepatan 0,5 – 2 kg per bulan.
ASUHAN KEPERAWATAN

Kasus
Seorang anak perempuan An. M berusia 11 tahun di
bawah ke rumah sakit dengan keluhan susah berdiri
sehabis duduk. BB saat ini 28 kg, TB 112 cm, anak
sebelumnnya memiliki BB normal tapi stelah 2 tahun
kemudian berat badan pasien mengalami perubahan.
PENGKAJIAN

 Identitas
Nama : An. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Ttl: Ambon, 25 januari 2009
Umur: 11 tahun
Tinggi Badan : 112 cm
Berat Badan : 58 kg
Pendidikan: SD
Pekerjaan : Belum ada
Status : Pelajar
Agama : Kristen
Alamat : Talake
Tanggal masuk Rs : 13 maret 2020
Tanggal pengkajian : 14 maret 2020
No Induk : 2904
Diagnosa Medis : Obesitas
Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
- Pasien mengatakan susah sekali berdiri sehabis duduk dari lantai

Riwayat Kesehatan Sekarang


- Pasien tidak mengalami keluhan selain merasakan berat badannya
semakin bertambah , di samping itu pasien mengalami kesusahan
untuk berdiri sehabis duduk dari lantai

Riwayat Kesehatan Dahulu


- Sebelumnnya pasien memiliki berat badan yang normal tapi setelah
2 tahun kemudian berat badan pasien mengalami perubahan.

Riwayat Kesehatan Keluarga


- Ibu pasien mengatakan bahwa keluarga pasien tidak ada yang
mengalami obesitas
Riwayat psiko-sosial-spiritual
Psikologi pasien anaknya terlihat baik-baik saja dengan keadaannya
sekarang, Sosial pasien berinteraksi dan bergaul dengan baik ,
Spiritual pasien masih tetap aktif mengikuti ibadah.
 Pemeriksaan Fisik
1. TTV
TD : 130/80 mmHg
RR : 24x/menit
HR : 85x/menit
T : 370C
LD : 60 cm
LP : 65 cm
L. PAHA : 28 cm

2. Keadaan Umum : baik, kesadaran : composmentis


3. Pola fungsi kesehatan
a. pola nutrisi.
- saat sakit : Ibu pasien mengatakan bahwa An. M makan lebih
dari 3x sehari dengan porsi banyak dan kadang-kadang di
tambah dengan makanan ringan, pasien selalu ingin ngemil
b. Pola eliminasi
- saat sakit : Ibu pasien mengatakan bahwa An. M BAB dan BAK
normal
c. pola istirahat – tidur
- saat sakit : Ibu pasien mengatakan bahwa An. M sesudah
mengalami sakit An. M sering mengantuk dan memperbanyak
tidurnya
d. Pola aktivitas
- saat sakit : Ibu pasien mengatakan An. Mengalami hambatan
saat aktifitas seperti cepat capek dan lelah, malas dengen
berat badan yang berlebihan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh
yang berhubungan dengan intake makanan yang
lebih.

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gaya


hidup menonton

3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan


berat badan yang di tandai dengan kesusahan
dalam beraktifitas

Anda mungkin juga menyukai