KELOMPOK 7
LEVINCE. T DAWARSA
SALMON TEURUPUN
YULIANTI KUSALY
NIDIA TEHUSIARANA
PENGERTIAN
1. Faktor Genetik
Obesitas jelas menurun dalam keluarga. Namun peran
genetic yang pasti untuk menimbulkan obesitas masih
sulit ditentukan, karena anggota keluarga umumnya
memiliki kebiasaan makan dan pola aktivitas fisik yang
sama.
3. Pola makan
pola makan yang tidak baik disebabkan oleh beberapa
sebab, diantaranya adalah karena lingkungan dan sosial. .
Hal ini terbukti dengan meningkatnya prevalensi obesitas
di negara maju.
penyebab lain pola makan tidak baik yaitu psikologis.
Dimana pola makan tidak baik dijadikan sebagai sarana
penyaluran stress.
4. Faktor Hormonal
Dari segi hormonal terdapat leptin, insulin, kortisol,
dan peptide usus.
-Leptin adalah sitokin yang menyerupai polipeptida
yang dihasilkan oleh adiposit yang bekerja melalui
aktivasi reseptor hipotalamus. Injeksi leptin akan
mengakibatkan penurunan jumlah makanan yang
dikonsumsi.
-Insulin adalah anabolic hormon, insulin diketahui
berhubungan langsung dalam penyimpanan dan
penggunaan energi pada sel adiposa.
-Kortisol adalah glukokortikoid yang bekerja dalam
mobilisasi asam lemak yang tersimpan pada trigliserida,
hepatic glukoneogenesis, dan proteolisis (Wilborn et
al, 2005).
-
MANIFESTASI KLINIK
Obesitas dapat terjadi pada semua golongan umur, akan
tetapi pada anak biasanya timbul menjelang remaja dan
dalam masa remaja terutama anak wanita.
- Pemeriksaan antropometrik
Dapat memperkirakan rasio lemak dan otot.
PENATALAKSANAAN
1. Gaya hidup
Diawali dengan merubah kebiasaan makan. Mengendalikan
kebiasaan ngemil dan makan bukan karena lapar tetapi
karena ingin menikmati makanan dan meningkatkan aktifitas
fisik pada kegiatan sehari-hari. Meluangkan waktu
berolaraga secara teratur sehingga pengeluaran kaloriakan
meningkatkan dan jaringan lemak akan di oksidasi
(Sugondo,2008)
2. Terapi diet
Mengatur asupan makanan agar tidak mengkomsumsi
makanan dengan jumlah kalori yang berlebih. Diet rendah
kalorinya dapat di lakukan dengan mengurangi nasi dan
makanan berlemak, serta mengkomsumsi makanan yang
cukup memberikan rasa kenyang tetapi tidak menggemukan.
3. Menetapkan target penurunan berat badan
Kasus
Seorang anak perempuan An. M berusia 11 tahun di
bawah ke rumah sakit dengan keluhan susah berdiri
sehabis duduk. BB saat ini 28 kg, TB 112 cm, anak
sebelumnnya memiliki BB normal tapi stelah 2 tahun
kemudian berat badan pasien mengalami perubahan.
PENGKAJIAN
Identitas
Nama : An. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Ttl: Ambon, 25 januari 2009
Umur: 11 tahun
Tinggi Badan : 112 cm
Berat Badan : 58 kg
Pendidikan: SD
Pekerjaan : Belum ada
Status : Pelajar
Agama : Kristen
Alamat : Talake
Tanggal masuk Rs : 13 maret 2020
Tanggal pengkajian : 14 maret 2020
No Induk : 2904
Diagnosa Medis : Obesitas
Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
- Pasien mengatakan susah sekali berdiri sehabis duduk dari lantai