Anda di halaman 1dari 24

E OLEH

Y APRIANI RIYANTI, S.Pd M.Pd

D
EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
• EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) adalah tata bahasa dalam bahasa
Indonesia yang mengatur penggunaan bahasa Indonesia dalam
tulisan,mulai dari pemakaian dan penulisan huruf capital dan huruf
miring,serta penulisan unsur serapan.
Sejarah EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
• Ejaan Van Ophuijsen (1901) Berupa ejaan yang khas.
contoh :
goeroe,oemur,itoe,ma’mur(ada
46 tahun tanda di akritik)

Mengganti ejaan oe dengan u.


• Ejaan Soewandi (Ejaan Republik) contoh : goeroe menjadi guru,
itoe menjadi itu,dan oemur
menjadi umur serta pada kata
dengan akritik (‘) diganti
dengan huruf k ,contoh :
ma’mur menjadi makmur.
• Ejaan Bersama / Ejaan Melindo
(Melayu – Indoneisa) Pada akhir tahun 1959 melalui
sidang perutusan Indonesia dan
Melayu.
• EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)

 Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden RI meresmikan


pemakaian ejaan bahasa Indonesia berdasarkan Putusan
Presiden No.57 tahun 1972 berupa buku kecil yang berjudul
pedoman ejaan bahasa Indonesia.
 Kemudian disusun kembali dalam bentuk buku pedoman Umum
ejaan bahasa Indonesia melalui surat putusan tanggal 12 oktober
1977 No.151/P/1972.
 Kemudian baru diberlakukan sebagai pedoman umum ejaan
bahasa Indonesia yang disempurnakan dan pedoman umum
pembentukan istilah melalui surat putusan No.0196/1975 sampai
sekarang

Dengan diberlakukannya EYD memberikan


pengaruh terhada masyarakat Indonesia
sebagai pencerminan jati diri bangsa dari
kekhasan dan keunikan bahasa Indonesia.
KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA (KBII)
PEMAKAIAN HURUF
EYD
(Ejaan Yang Disempurnakan)
Huruf Abjad dan Huruf Vokal
Huruf Abjad Huruf Vokal
Huruf Konsonan dan Huruf Diftong
Huruf Konsonan Huruf Diftong
Gabungan Huruf Konsonan
Pemenggalan Kata
 Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan dengan cara:
1) Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu
dilakukan diantara kedua huruf vokal itu. Contoh: aula  menjadi au-
la bukan a-u-l-a
2) Jika di tengah kata ada konsonan termasuk gabungan huruf
konsonan,  pemenggalan itu dilakukan sebelum huruf konsonan.
Contoh: bapak  menjadi ba-pak
3) Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan,
pemenggalan itu dilakukan diantara kedua huruf  itu. Contoh :
mandi menjadi man-di
4) Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan,
pemenggalan itu dilakukan diantara huruf konsonan yang pertama
dan kedua. Contoh : ultra  menjadi ul-tra.
Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
Huruf Kapital (Huruf Besar) Huruf Miring

Huruf Miring dalam cetakan dipakai


untuk menuliskan nama buku,
majalah, surat kabar, yang dikutip
dalam tulisan, nama ilmiah atau
ungkapan asing, dan untuk
menegaskan huruf, bagian kata,
atau kelompok kata.
PENULISAN KATA
EYD
(Ejaan Yang Disempurnakan)
 Kata Dasar, Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
contoh : Tetap,kelola,antar,dll
 Kata Turunan, Kata turunan (imbuhan) diawal,sisipan,atau diakhir.
contoh : ditetapkan,dikelola,diantarkan,dll
 Bentuk Ulang, Bentuk kata Ulang ditulis hanya dengan tanda hubung (-).
contoh : anak – anak , biri – biri , buku – buku, dll.
 Gabungan Kata, Gabungan kata yang dianggap senyawa ditulis
serangkai.
contoh : segitiga, olahraga, matahari,dll.
 Kata Ganti ku, mu, kau dan nya, ditulis serangkai dengan kata yang 
mengikutinya.
contoh : bukumu,bukuku,dan bukunya tersimpan.
 Kata Depan (di, ke, dan dari) Kata depan di dan ke ditulis terpisah.
contoh : kain itu terletak di dalam lemari.
 Kata si dan sang, Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
contoh : Harimau itu marah sekali kepada sang kancil.
 Partikel, Partikel -lah , -kah , -tah ( ditulis serangkai dengankata
yang mendahuluinya) sedangkan pun , dan per yang berarti (tiap-
tiap kata ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya).
contoh : Bacalah buku itu baik – baik
Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus
 Singkatan dan Akronim
1.Singkatan Nama Orang,gelar,sapaan.jabatan,atau pangkat.
(kol. , Bpk. , S.E. , dll).
2.Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan
ketatanegaan. ( DPR , PGRI ,NKRI ,dll)
3.Singkatan umum dan Lambang Kimia.
(dll. Dsb. Dst. TNT, kg, Rp).
4.Akronim , singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku
kata, ataupun gabungan kombinasi huruf dan suku kata.
(Rudal : peluru kendali , tilang : bukti pelanggaran) .
 Angka dan Lambang Bilangan
Penulisan angka dan bilangan terdiri dari beberapa cara yaitu :
a.    Berasal dari satuan dasar sistem internasional
Contoh : arus listrik dituliskan A = ampere
b.    Menyatakan tanda decimal
Contoh : 3,05 atau 3.05
 Penulisan Unsur Serapan
Penulisan unsur serapan pada umumnya mengadaptasi atau
mengambil dari istilah bahasa asing yang sudah menjadi istilah
dalam bahasa Indonesia.
Contoh : president menjadi presiden
PEMAKAIAN TANDA
BACA
EYD
(Ejaan Yang Disempurnakan)
Tanda Titik (.)
 Dipakai untuk mengakhiri singkatan yang belum resmi.
contoh : hlm. yang merupakan singkatan dari halaman dan a.n. yang
merupakan singkatan dari atas nama.
 Tanda titik (.) tidak dipakai pada judul ataupun keterangan pengirim maupun
tujuan pada surat.
 Dipakai untuk membatasi singkatan pada gelar sarjana dengan bidang yang
diambilnya.
contoh S.Pd (sarjana pendidikan), S.E (sarjana ekonomi)
 Dipakai untuk mengakhiri angka ataupun huruf pada bentuk laporan ataupun
tabel.
 Dipakai dalam daftar pustaka sebagai pembatas antara keterangan yang satu
dengan yang lain.
contoh: Knight, John. 2001. Wanita Ciptaan Ajaib. Bandung: Indonesia
Publishing House
 Dipakai sebagai pembatas untuk angka atau bilangan ribuan ataupun
kelipatannya dan dipakai pada pembatas jam dan menit dalam hitungan waktu.
contoh: Saat ini, jumlah penduduk Jakarta hampir menembus 11.000.000 jiwa.
Tanda Tanya (?) dan Tanda Seru (!)
Tanda Tanya (?) Tanda Seru (!)
Berfungsi sebagai:  Tanda baca yang satu ini
 Penunjuk kalimat tanya membentuk sebuah kalimat
menjadi bersifat perintah atau
 Kerap menggantikan posisi tanda
seruan.
titik (.) di akhir kalimat. Hanya
saja, jika (.) lebih mengarah pada  Menegaskan, mengajak, atau
kalimat pernyataan, tanda tanya memengaruhi seseorang.
(?) cenderung mengarah pada
kalimat yang bersifat pertanyaan.
Tanda Koma (,) dan Tanda Titik Dua (:)
Tanda Koma (,) Tanda Titik Dua (:)
 Menjadi pemerinci dalam sebuah kalimat  Dipakai untuk membatasi antara
yang memiliki subjek, objek, maupun
keterangan yang lebih dari dua
sebuah keterangan dengan
 Menjadi pemisah antara anak kalimat yang
rinciannya.
letaknya berada mendahului induk kalimat.  Dipakai dalam dialog pada
 Menjadi pemisah antara petikan kalimat naskah drama yang membatasi
langsung dengan kalimat utama. antara pengujar dan kalimat yang
 Menjadi pemisah antara nama dengan
diucapkan.
gelar.
 Menjadi pemisah nama pengarang yang  Dipakai sebagai batas antara
dibalik pada daftar pustaka. penerbit dengan kota penerbit
 Menjadi pembatas antara satu keterangan dalam daftar pustaka.
dengan keterangan lain yang ada di
catatan kaki.
 Dipakai sebagai pembatas
 Mengapit keterangan tambahan di dalam keterangan dalam tulisan yang
kalimat. bersifat laporan.
Tanda Titik Koma (;) dan Tanda Hubung (-)
Tanda Titik Koma (;) Tanda Hubung (-)
Contoh: Sebelum pergi berlibur; aku  Dipakai sebagai penghubung
sudah menyiapkan berbagai antara kata-kata yang mengalami
perlengkapan yang dibutuhkan, pengulangan.
mulai dari pakaian, tiket hotel, Contoh: Anak-anak bermain di
kamera, sampai peralatan mandi. taman hingga menjelang senja.
 Dipakai sebagai penghubung
antara imbuhan Indonesia
dengan kata asing.
Contoh: Riasan wajahnya begitu rapi
karena di-make up langsung oleh
perias profesional.
Tanda Pisah (-) dan Tanda Petik (‘..’)
Tanda Pisah (-) Tanda Petik (‘..’)
 Seperti fungsi tanda koma (,);  Dipakai mengapit istilah yang
tanda baca yang satu ini juga maknanya bersifat konotatif atau
dipakai sebagai pengapit tidak sebenarnya.
keterangan tambahan dalam  Dipakai untuk mengapit makna
sebuah kalimat. kata yang memang dicantumkan
 Menjadi pengganti kata sampai dalam kalimat.
atau hingga dalam keterangan
waktu.
Contoh: Acara perpisahan pada
malam itu berlangsung pukul 20.00
—23.00.
Tanda Kutip (“) dan Tanda Garis Miring (/)
Tanda Kutip (“) Tanda Garis Miring (/)
 Dipakai untuk mengapit judul  menjadi pembatas dalam nomor
rubrik, judul makalah, bab buku, surat.
atau judul karangan lain yang  Pada dasarnya fungsi tanda baca
berlum diterbitkan.
ini adalah menggantikan kata
Contoh: Skripsinya berjudul “Analisis tiap.
Perbandingan Dongeng-dongeng
Nusantara dengan Cerita Rakyat dari
Negara Lain”.
 Dipakai sebagai pengapit kalimat
langsung.
Contoh: Pak RT menyampaikan,
“Mulai bulan depan, besar iuran
kebersihan akan ditingkatkan menjadi
dua kali lipat daripada semulai.”

Anda mungkin juga menyukai