Anda di halaman 1dari 11

EKONOMI KESEHATAN

BY SUSILO WULAN
Displine of economics applied to the topic
of health
Bagaimana membuat pilihan terbaik dgn
kepemilikan sumberdaya yg terbatas
(individu, masyarakat, pemerintah):
◦ Konsumsi
◦ Produksi
◦ distribusi

Health Economics
1. Kesehatan Penting(indv/masy)
ketersediaan pel kes  determinant
quality of life

2. Belanja di sektor pelayanan kesehatan


tinggi

3. Keputusan bagaimana Funded, provided


dan distributed.

WHY HEALTH ECONOMICS IS


IMPORTANT?
Fokus isu pel kes: cost, quality & acces
Health care: output kombinasi beberapa
faktor produksi (5M)
Quality: structural characteristic
◦ Ex: Input (staff/equipment), Proses (costing in
providing care), Output (diagnosis yg akurat,
teknik pengobatan, impact status kesehatan
Output: standar pengukuran yg sama agar
bisa diperbandingkan (time series&cross
sectional) base on: providers, payers,
consumers.
Health Status: morbidity & mortality
WHO (1993) Investing in Health:
mengupas hasil riset dan fakta dari kebijakan kesehatan di berbagai
negara di dunia, serta keberhasilannya dalam mengurangi biaya
dan meningkatkan keseahtan kelompok masyarakat miskin.

Tokoh-tokoh pemenang nobel:


◦ Amartya Sen
◦ Garry J. Becker
◦ Jeffrey D. Sachs

Tahun 80an, mulai terbentuk PPEKI (Perhimpunan Peminat Ekonomi


Kesehatan Indonesia), 2010 terbentuk InaHEA (Indonesi Health
Economic Association) yang terdaftar sebagai organisasi dibawah
IHEA (International Health Economis Association).

Sejarah Perkembangan Ekokes di


Indonesia
◦ Positive economics: bidang ilmu yang bersifat
mendeskripsikan berkaitan dengan ‘apa yang terjadi’
atau ‘yang telah terjadi’ dan ‘apa yang akan terjadi’.
◦ Normative economics: bidang dari ilmu ekonomi
yang bersifat menyarankan lebih banyak berbicara
tentang ‘apa yang seharusnya terjadi’, bukan ‘apa
yang terjadi’. Normative economics akan selalu
berkaitan dengan norma-norma atau standar yang
harus diterapkan.
◦ Welfare Economic; merupakan sintesa positive
economic dengan nilai-nilai di masyarakat serta
sistem sosial politik yang dianut suatu negara.

Bidang Ilmu Ekonomi:


Santerre and Neun (2004):
Health defies precise measurement
◦ Sulit mengetahui manfaat investasi kesehatan,
kecuali dari referensi ilmiah
◦ Investasi kesehatan khususnya tindakan
preventif relatif sulit, investasi kuratif menjadi
lebih mudah
◦ Investasi pada intervensi preventif memberikan
return yang lebih besar.
GROSSMAN (1972):
◦ Health as an Output (utility pd individu), health care as an Input (
production)
◦ Health is both demanded and produced
 Demandedtotal waktu yang dikorbankan u/ menghasilkan pendaptan
dan kesejahteraan (utility), jika jatuh sakit? Kesenangan berkurang
 Produced diet, lifestyle, pengobatan. Stock of health. Kesehatan
menurun oleh umur, meningkat karena investasi olahraga,
pengetahuan seeking health care behavior (health is consumptions
and health is investment)
◦ Demand for health care is derived demand
 Tujuan pelkesimprovements in health, tetapi perlu diingat faktor
utama kesehatan bukanlah pengobatan/medical care.
 Yg dilakukan individu bkn karena demand pelkesnya, tetapi utility yd
diperoleh dari mengkonsumsi pelkes tsb, yaitu improvements in health

HUMAN CAPITAL MODEL (BECKER,


1964)
Promotif, upaya meningkatkan derajat kesehatan
masy. Sebelum adanya risiko gangguan
kesehatan.
Preventif, upaya yang diperlukan untuk mencegah
indiv/masy menderita penyakit (setelah ada
risiko/ancaman)
Kuratif, upaya menyembuhkan seseorang dari
penyakitnya.
Rehabilitatif,upaya mengembalikan seseorang
yang telah sembuh dari penyakit tetapi mengalami
cacat fisik agar tetap dapat memanfaatkan
potensinya dalam menjalankan fungsi
kehidupannya sehari-hari.

Upaya Kesehatan
Sehat adalah Hak Asasi Manusia
Merupakan kesepakatan global, Health For All merupakan
tujuan normatif dari upaya kesehatan.
Sehat adalah konsumsi sekaligus investasi sumber
daya manusia.
Equity/pemerataan yang berkeadilan, pemerataan
pelayan kesehatan sesuai dengan kebutuhannya.
Artinya kriteria efisiensi dan efektivitas senantiasa
diwarnai pertimbangan equity.
Motivasi non profit/nirlaba. Diperkenankan tetapi
tidak menjadi tujuan utama, fokus pada motif sosial.

Filosofi Ekonomi Kesehatan


Healthcare Issue: Cost, Quality & Acces
Transisi Epidemiologi berimplikasi pada
meningkatnya biaya kesehatan.
Pelayanan kesehatan yang terfragmentasi
serta berteknologi tinggi
Reformasi sistem pembiayaan
Refferal system, Teknologi Informasi,
efektivitas pelkes yang telah BLUD
Penguatan layanan primer oleh kemenkes dll.

Prospek dan Tantangan Ekokes di


Indonesia

Anda mungkin juga menyukai