Anda di halaman 1dari 36

KONSEP DAN

ASUHAN
KEPERAWATAN PADA
PASIEN TUMOR
TULANG
Definisi
 Tumor adalah kondisi dimana pertumbuhan sel tidak
normal sehingga membentuk suatu lesi atau dalam
banyak kasus terbentuknya benjolan di tubuh.
(Kemenkes RI)
Tumor tulang adalah kelainan pada sistem
muskuloskeletal yang bersifat neoplastik yang berupa
benjolan, dan juga terdapat pertumbuhan yang baru
dan abnormal disebut neoplasma.

(Amin & Hardhi, 2015)


Klasifikasi Tumor Tulang
A. Tumor Tulang Benigna
• Osteokondroma:

Neoplasma jinak kartilago,


bagian atasnya ditutupi
lapisan kartilago yang
tumbuh ke arah luar.
Cont..
•Kondroblastoma
Tumor jarang didapat,
biasanya akan mengenai
golongan usia dibawah
20 tahun. Lokasi: paling
sering mengenai tulang
humerus, femur dan tibia.
Cont..
• Osteoid Osteoma
Memiliki karakteristik
berukuran kecil, memiliki
potensi pertumbuhan yang
rendah, dan terasa nyeri.
Cont..
• Giant Cell Tumor
Tumor ini bersifat
jinak tetapi secara
local dapat bersifat
agresif dan destruktif.
B. Tumor Tulang Maligna
Tumor Tulang Maligna Primer :
• Osteosarkoma

Tumor ini biasanya dapat meluas dan mendestruksi


korteks serta mengenai jaringan lunak sekitarnya.
Kebanyakan lesi terletak di metafisis, dan pada
umumnya dapat meluas ke epifisis.
Cont..
• Sarkoma Ewing
Merupakan tulang ganas primer, lokasi:
didapat pada tulang-tulang panjang, paling sering
pada femur, tibia, dan ulna.
Cont..
• Fibrosarkoma
Merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel
jaringan ikat di dalam rongga sumsum tulang.
Cont..
• Kondrosarkoma
Merupakan tumor ganas yang
sel-selnya membentuk tulang
rawan. Lokasi: terutama
mengenai tulang-tulang
pipih seperti pelvis dan scapula,
tetapi dapat juga mengenai tulang
panjang seperti femur dan humerus.

Tumor Tulang Maligna Sekunder : (mis. Tumor


payudara, bronkus, prostat, dan ginjal).
Etiologi
 Faktor genetik atau
 Mutasi gen
keturunan
 Trauma yang
 Virus
berulang
 Agens fisik
 Paparan radiasi dan
karsinogenik  Agens hormonal
 Gaya hidup tidak  Kegagalan sistem
sehat imun berespon
dengan tepat terhadap
sel-sel maligna
 Agens kimia
PATOFISIOLOGI
- Radiasi sinar radio
aktif Poliferasi sel tulang
- Herediter / keturunan Kerusakan gen
secara abnormal
-virus onkogenik.
Nyeri

Metastase hematogen
& pembengkakan lokal Tumor tulang Neoplasma

Tindakan medis Kerusakan struktur


Vertebra tulang
amputasi

Tulang lebih
Kompresi pada Cacat permanen rapuh
spina kanalis
Resiko fraktur
Gangguan citra (patah tulang)
Gangguan neorologis tubuh

Resiko cedera
Didalam tulang Dipermukaan tulang

Tumbuh sampai jaringan Hambatan


lunak disekitar tulang mobilitas fisik
epifisis & tulang rawan sendi

Pertumbuhan tulang
Jaringan lunak diinfasi oleh Neoplasma tumbuh yang
sel tumor kedalam sendi abnormal/abortif

Penimbunan
Respon osteolitik & respon
Reaksi tulang normal periosteum disekitar
osteoblastik
lesi
Manifestasi Klinis

Tumor Tulang benigna :


•Nyeri berulang, memburuk pada malam hari
dan biasanya tidak sanggup berktivitas
•Lesi yang berdekatan bergabung dan dapat
menyebabkan tumor tidak terkendali,
bernodul dan nyeri
Tumor Tulang Maligna :

•Nyeri
•Pembengkakan
•Massa yang teraba
•Keterbatasan gerak
•Nyeri tekan dan tak bisa digerakkan
•Kehilangan berat badan
•Peningkatan suhu kulit diatas massa dan
ketegangan vena
•Lesi primer dapat mengenai semua tulang
PEMERIKSAAN
DIAGNOSTIK TUMOR
TULANG
Biopsi
Untuk menentukan
tumor jinak atau
tumor ganas .
( Nurarif & Kusuma, 2016)
Bone Scan ( scan tulang)
Untuk melihat letak tumor

( Asiki dkk, 2016)


• MRI ( magnetic resonance imaging) : menilai
penyebaran tumor di dalam tulang, sendi dan jaringan
lunak.

• Pemeriksaan darah lengkap: laju endap darah,


hemoglobin, serum alkali fosfatase, serum
elektroforesis protein, serum asam fosfatase.
( Nurarif & Kusuma, 2016)
PENATALAKSANAAN
A. Terapi Modalitas
1. Kemoterapi
Menyusutkan tumor sebelum pembedahan, untuk
mengendalikan berulangnya pertumbuhan tumor setelah
pembedahan, atau untuk menangani metastasis tumor.
2. Terapi Radiasi
Digunakan dalam kombinasi dengan kemoterapi
untuk sensitif tumor dengan terapinya. Sering diberikan
untuk karsinoma tulang metastasis sebagai metode
pengendalian nyeri.
3. Pembedahan

Tujuannya untuk terapi tumor tulang primer adalah


mengeliminasi tumor secara sempurna. Tumor diangkat
baik dengan mengeksisi tumor itu sendiri/dengan
mengamputasi ekstremitas yang terkena.
(Lemone, Bunke, Bauldoff, 2015)
B. Terapi Suportif
Terapi yang diberikan untuk mendukung pada
terapi modalitas.
Seperti pemberian analgesik pada pasien jika
merasakan nyeri.
KASUS
Ny. S umur 35 tahun dibawa ke poliklinik mengeluh nyeri
pada tulang kering dan nyeri tersebut bertambah parah saat
berjalan . Hasil pengkajian, nyeri dirasakan sejak 3 bulan yang
lalu, pasien mengungkapkan malu akan keadaan dirinya
karena berjalan pincang, serta aktifitas dibantu keluarga.
Setelah pengkajian, didapatkan skala nyeri 8 (0-10), pasien
berkeringat saat menahan sakit, TD : 140/80 mmHg, nadi
100x/menit, RR : 28x/menit, suhu tubuh 37,8°C. Adanya
benjolan dikaki bagian bawah di area tibia dan juga ditemukan
adanya lesi pada area tersebut. Hasil pengkajian diagnostik:
biopsi menunjukkan tumor ganas.
PENGKAJIAN
1. Anamnesis
 identitas (nama, usia , alamat & pekerjaan)
 Riwayat kesehatan :
• Riwayat kesehatan masa lalu :

Apakah sebelumnya pernah terkena penyakit tumor


tulang ?
• Riwayat kesehatan sekarang :

pasien mengeluh nyeri dibagian tulang kering dan


bertambah parah saat melakukan aktifitas
• Riwayat kesehatan keluarga :

apakah ada anggota keluarga yang menderita kanker


sebelumnya ?
Cont..
2. Pemeriksaan fisik
Lakukan pemeriksaan untuk mengklarifikasi adanya nyeri,
bengkak, pergerakan terbatas dan kelemahan.

3. Riwayat Psikososial
kaji adanya kecemasan, takut atau depresi.

4. Pemeriksaan Diagnostik
Untuk mengetahui anemia, hiperkalsemia, hiperkalsuria
dan hiperurisemia.
DIAGNOSA
1.Nyeri akut berhubungan dengan proses patologik dan
pembedahan
2.Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri,
kelelahan otot atau prosedur pembedahan
3.Ansietas berhubungan dengan perubahan status
kesehatan
Analisa Data
Data Etiologi Problem
DS: Proses patologi Nyeri akut
“saya merasakan
nyeri pada tulang
kering ketika
berjalan”
DO:
• Pasien tampak
meringis
• Nyeri tekan pada
tibia
• Adanya lesi
• Skala nyeri 8
• Tampak
berkeringat dan
menahan sakit
• Nadi 100x/menit
• Td 140/80
mmHg
• RR 28x/menit
• T 378o C
Dx 1: Nyeri akut b. d proses patologik

NOC NIC Rasional


1. Setelah dilakukan 1. Catat dan kaji 1. mengetahui respon
tindakan 3x24 jam intesitas nyeri dan sejauh mana
di harapkan: (skala). tingkat nyeri.
a. Klien 2. Beri tindakan
menyatakan kenyamanan 2. Mencegah
nyeri hilang atau (ubah posisi) pergeseran tulang
terkontrol 3. Berikan dan penekanan
b. Klien tampak lingkungan yang pada jaringan.
rileks, wajah tenang 3. Agar pasien dapat
tidak meringis, 4. Kolaborasi beristirahat dab
mampu istirahat dengan dokter
c. Skala mencegah
tentang
nyeri pemberian timbulnya stres.
berkurang analgesik 4. Untuk mengurangi
rasa sakit atau nyeri
Analisa Data
Data Etiologi Problem
DS: Ukuran dan Hambatan mobilitas
“saya tidak sanggup penyebaran tumor fisik
untuk berjalan.”
DO:
• Adanya massa
• Nyeri tekan pada
tibia
• Saat berjalan
pasien terlihat
pincang
• Kaki terlihat atrofi
• Dibantu saat
beraktivitas
Dx 2: Hambatan mobilitas fisik b.d ukuran dan penyebaran tumor / nyeri

NOC NIC Rasional


1. Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat 1. pasien akan
tindakan 3x24 jam mobilisasi yang membatasi
di harapkan:
disebabkan gerak karna
a. Menyatakan
oleh edema salah persepsi.
pemahaman 2. Dorong partisipasi 2. Memberi
situasi invidual,
dalam aktivitas kesempatan
program
rekreasi mengeluarkan
pengobatan
b. Pasien ikut serta (menonton tv, energi,
dalam program membaca koran, memusatkan
latihan dll) perhatian.
3. Anjurkan 3. Meningkatkan
melakukan latihan
aliran darah ke
pasif dan
aktif pada otot dan untuk
ekstermitas yang meningkatkan
cedera atau tidak tonus otot.
Cont..
NOC NIC Rasional
c. Pasien 4. Bantu pasien 4.Meningkatkan
menunjukkan dalam kekuatan otot dan
perilaku yang perawatan diri sirkulasi otot.
memampukan 5. Beri diet 5.Mempercepat
tindakan aktivitas TKTP, proses penyembuhan
vitamin dan dan mencegah
d. Mampu mineral penurunan BB
mempertahankan
koordinasi dan
mobilisasi
Analisa data
Data Etiologi Problem
DS: Perubahan status Ansietas
“saya takut akan kesehatan
keadaan saya yang
tidak mampu
beraktivitas secara
mandiri .”
DO:
• Kaki terlihat
atrofi
• Saat berjalan
pasien terlihat
pincang
• Tampak
berkeringat
menahan sakit
Dx 3:Ansietas b. d perubahan status kesehatan

NOC NIC Rasional


1. Setelah dilakukan 1. Pantau respon fisik 1. Menunjukan
tindakan 3x24 jam : palpatasi, denyut tingkat ansietas
di harapkan: yang dialami.
a. Tampak rileks nadi, gerakan
b. Menyatakan tulang, dll. 2. Agar klien merasa
2. Bina hubungan nyaman dan
kesadaran
mulai
tentang perasaan terapeutik dengan mempertahankan
ansietas menunjukkan perasaan serta
c. Menunjukkan empati dan menangani
keterampilan penghargaan situasi.
menyelesaikan positif. 3. Agar klien
masalah 3. Beri informasi mengindentifika
yang si realitas yang
akurat sebenarnya
tentang
informasi
Cont..
NOC NIC Rasional
c. Pasien 4. Beri tindakan 4. Mengurangi
menunjukkan kenyamanan isolaso dan
perilaku yang (lingkungan mengurangi ansietas.
memampukan yang tenang 5.Kehadiran
tindakan aktivitas dan damai) menunjukkan caring
5. Temani klien dan membantu klien
d. Mampu dengan memperoleh perasaan
mempertahankan mempertahankan tenang.
koordinasi dan sikap tenang dan
mobilisasi percaya diri

Anda mungkin juga menyukai