PENDEKATAN KUANTITATIF Pendekatan penelitian kuantitatif dalam penelitian sosial didasarkan pada anggapan dasar bahwa: 1. Target penelitian kuantitatif, baik orang maupun benda, adalah obyek. 2. Segala sesuatu memiliki pola yang bersifat universal bisa digeneralisir. 3. Dalam pendekatan kuantitatif, seseorang individu bisa melihat fenomena/gejala secara obyektif dengan menggunakan kriteria-kriteria universal. 4. Pola pendekatan kuantitatif bersifat baku, linier, dan bertahap. penelitian kuantitatif harus dilakukan tahap demi tahap, secara berurutan. 5. Proses penelitian kuantitatif bersifat deduktif dan induktif berangkat dari sebuah konsep yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus, untuk diamati, kemudian hasil pengamatan dianalisis secara induktif. 6. Penelitian kuantitatif menerapkan prinsip nomotetik yaitu hanya mengambil gejala inti saja, dengan mengabaikan gejala yang lain. PROSES PENELITIAN KUANTITATIF Merumuskan masalah penelitian, atau membuat hipotesis, dan menentukan tujuan penelitian. Menentukan konsep dan variabel dengan menggali kepustakaan. Menentukan populasi dan mengambil sampel. Membuat instrumen penelitian (kuesyener, pedoman wawancara, pedoman pengamatan). Melakukan pekerjaan penelitian di lapangan mengumpulkan data Mengedit dan mengode data Menganalis data dan menginterpretasikannya Melaporkan hasil penelitian PENDEKATAN KUALITATIF Penelitian kualitatif menekankan pada proses dan makna-makna yang tidak diuji secara ketat atau tidak diukur berdasar kuantitas, jumlah, intensitas, atau frekuensi. Penelitian kualitatif menekankan pada a) realitas yang dikonstruksi secara sosial, b) hubungan yang erat antara peneliti dan yang diteliti, dan c) kendala-kendala situasional yang membentuk penelitian. Pada penelitian kualitatif, teori diartikan sebagai paradigma. Paradigma adalah: Kumpulan asumsi-asumsi logis yang dianut bersama. Konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berfikir dan cara penelitian, yang disederhanakan sebagai pendekatan (perspektif, sudut pandang), atau dasar teoritis. Seorang peneliti dalam kegiatan penelitiannya, baik dinyatakan secara eksplisit atau tidak, menerapkan paradigma atau teori tertentu, sehingga penelitian menjadi terarah. Contoh Pendekatan kualitatif Pendekatan fenomenologis. Peneliti berusaha memahami arti peristiwa, dan kaitan antara peristiwa itu dengan orang biasa di dalam situasi tertentu. Fenomenologi menekankan aspek subyektif dari perilaku orang. Pendekatan interaksi simbolik. Didasarkan pada anggapan bahwa semua objek (orang, situasi dan peristiwa) tidak memiliki pengertian sendiri, tetapi pengertian itu diberikan orang kepada mereka. Pengertian itu diberikan berdasarkan pada pengalaman si pemberi arti, dan proses penafsirannya bersifat esensial serta menentukan. Pendekatan kebudayaan. Peneliti mengungkapkan perilaku yang diharapkan atau dianggap baik di dalam suatu setting kebudayaan tertentu. Pendekatan etnometodologi. Peneliti berusaha memahami bagaimana orang-orang memandang, menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat mereka hidup. Dari sudut pandang ini, peneliti berusaha menginterpretasikan kejadian dan peristiwa sosial sesuai dengan sudut pandang dari subyek penelitiannya. Proses Penelitian Kualitatif Tahap I: Peneliti sebagai Subyek Multikultural Sejarah dan Tradisi Penelitian Konsep mengenai diri sendiri dan orang lain tidak mencampuradukkan nilai-nilai peneliti dengan nilai-nilai subyek penelitian Etika dan politik penelitian menghormati dan tidak merugikan subyek penelitian Tahap II: Paradigma dan Perspektif Penelitian Positivisme, Postpositivisme Konstruktivisme Feminisme Model-model etnik Model-model Kritis Model-model studi budaya Paradigma Interpretif dalam Penelitian kualitatif Paradigma/te Kriteria Bentuk teori Jenis narasi ori Positivis / Validitas internal dan Deduktif-logis, Laporan ilmiah Postpositivis aksternal ilmiah, grounded Konstruktivis Sifat layak dipercaya Subtantif-formal Studi kasus (trustworthiness), interpretif, fiksi kredibibitas, etnografis transferabilitas, konfirmabilitas Feminis Pengalaman hidup, dialog, Kritis, berdasarkan Essai, cerita melindungi dan pendirian (stories), memelihara (caring), (standpoint) penulisan akuntabilitas, ras, kelas, tertentu eksperimental gender, reflektifitas, aktualisasi dalam kehidupan (praxis), emosi, berdasar kenyataan (concrete grounding) Paradigma/ Kriteria Bentuk teori Jenis narasi teori Etnik Pengalaman hidup, Kritis, berdasarkan Essai, fabel, drama dialog, melindungi pendirian tertentu dan memelihara (standpoint), (caring), historis akuntabilitas, ras, kelas, gender Kritis Teori kesamaan Kritis, historis, Historis, ekonomis, derajat ekonomis analisis (emansipatory), sosiokultural dapat diverifikasi atau dipalsukan (falsifiable) , dialogis, ras, kelas, gender. Studi budaya Praktek budaya, Kritik sosial Teori sosial sebagai aktualisasi dalam kritik kehidupan (praxis), teks sosial, subyektivitas- subyektivitas Tahap III: Strategi Penelitian Rancangan Penelitian Studi kasus Etnografi, observasi partisipan Fenomenologi, etnometodologi Grounded theory Metode biografi Metode historis Penelitian terapan atau action Penelitian klinik Tahap IV: Metode Pengumpulan dan Analisis Data Pengumpulan data Wawancara Pengamatan (observasi) Artifak (benda-benda budaya), dokumen, rekaman (audio, visual) Metode visual Metode pengalaman pribadi Analisis data Metode manajemen data Analisis dibantu komputer Analisis teks Tahap V: Seni Interpretasi dan Penyajian Hasil Kriteria untuk menentukan kelayakan Seni dan politik interpretasi Penulisan sebagai interpretasi Analisis kebijaksanaan Tradisi evaluasi Penelitian terapan Ciri-ciri Penelitian Kualitatif: 1. Subjek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti, jadi tidak sebagai objek atau yang lebih rendah kedudukannya. 2. Data dikumpulkan dalam kondisi yang asli atau alamiah (natural setting) . 3. Peneliti sebagai alat penelitian peneliti sebagai alat utama pengumpul data. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri melalui pengamatan dan wawancara 4. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Dalam pengumpulan data, data dideskripsikan dan ditulis dalam laporan. 5. Penelitian kualitatif lebih mengutamakan proses daripada hasil dalam pengumpulan data, berbagai variabel yang saling mempengaruhi diperhatikan hasil dan akibatnya. 6. Apa yang ada di balik tingkah laku manusia merupakan hal yang pokok bagi penelitian kualitatif. apa yang diucapkan dan dilakukan orang (subyek penelitian) dicari maknanya berdasar kerangka pemikiran dan perasaan dari subyek itu sendiri. 7. Mengutamakan data langsung atau "first hand". Peneliti dituntut untuk melakukan sendiri kegiatan penelitian di lapangan. 8. Menggunakan metode triangulasi secara luas, baik tringulasi metode maupun triangulasi sumber data, untuk menghilangkan subyektivitas. untuk meningkatkan obyektivitas, data dikumpulkan dari berbagai sumber dan menggunakan berbagai metode. 10. Mementingkan rincian kontekstual Peneliti mengumpulkan dan mencatat data yang sangat rinci mengenai hal-hal yang dianggap bertalian dengan masalah yang diteliti. 11. Mengutamakan perspektif emik, artinya mementingkan pandangan dari subyek penelitian, yaitu bagaimana subyek memandang dan menafsirkan dunia dari sisi pendiriannya sendiri. 12. Verifikasi. Menguji kebenaran data, misalnya melalui pengamatan terhadap kasus yang bertentangan atau negatif. 13. Jika menggunakan sampel, pengambilan sampel dilakukan secara purposif Sampelnya sedikit dan dipilih berdasar tujuan penelitian. 14. Mengecek kebenaran data dengan melacak (mengikuti jejak) pengambilan data peneliti harus mencantumkan metode pengumpulan dan analisis data, agar bisa dilacak. Misalnya menggunakan metode dokumenter (data yang ada di dalam arsip, foto, rekaman audio, rekaman video). 15. Mengadakan analisis sejak awal penelitian. Data yang diperoleh langsung dianalisis, dilanjutkan dengan pencarian data lagi dan dianalisis, demikian seterusnya sampai dianggap mencapai hasil yang memadai. 16. Teori bersifat dari dasar (grounded theory). Dengan data yang diperoleh dari penelitian di lapangan dapat dirumuskan kesimpulan yang menjadi teori yang mendasar.