Slide ACC 411 Slide 6
Slide ACC 411 Slide 6
Amelia
Angela
Regina
1.Pendahuluan
• Pajak penghasilan adalah pajak yang dihitung
berdasarkan peraturan perpajakan dan dikenakan atas
penghasilan kena pajak perusahaan.
• Menetapkan penghasilan bruto yang menjadi objek pajak.
• Penghasilan Bruto – biaya Deductible = laba kena pajak
Perbedaan pajak versi PSAK dengan
versi fiskal
• Penghasilan atau pendapatan ada yang merupakan objek pajak dan
ada yang bukan
• Penghasilan yang merupakan objek pajak ada yang dikenakan PPh
bersifat tidak final ada juga yang final
• Biaya atau pengeluaran ada yang dapat dikurangkan dari
penghasilan bruto (deductible expenses) ada yang tidak dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto (non-deductible expenses)
• Perbedaan metode pembukuan atau pencatatan antara akuntansi
dan fiskal seperti penyusutan, amortisasi, penilaian persediaan dan
pencadangan.
• Pemilihan pembukuan atau pencatatan terkait apakah wajib pajak
orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas
• Penyelenggaraan pembukuan diselenggarakan dengan prinsip taat
asas dengan pilihan penggunaan stesel akrual atau stelsel kas
2. Laba Fiskal VS Laba Komersial
• Laporan keuangan komersial yang berupa neraca dan
laba rugi disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang
berlaku di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan
(SAK). Dari laporan keuangan komersial tersebut dapat
dihitung laba komersial atau penghasilan secara
akuntansi.
• Laporan keuangan komersial dapat diubah menjadi
laporan keuangan fiskal dengan melakukan koreksi
seperlunya atau rekonsiliasi.
• Laporan yang disusun khusus untuk kepentingan
perpajakan dengan mengindahkan semua peraturan
perpajakan disebut dengan laporan keuangan fiskal.
• Penyusunan laporan keuangan fiskal didasarkan pada
penerapan mekanisme atau prinsip taxable dan
deductible
• Prinsip perencanaan pajak : Prinsip taxable (dapat
dipajaki) dan deductible (dapat dikurangi)
• Taxable Non taxable
• Non deductible Deductible
• Implementasi dari taxability deductibility berarti bahwa
biaya-biaya baru dapat dikurangkan dari penghasilan
bruto pihak pembayar apabila pihak penerima uang
tersebut melaporkannya sebagai penghasilan dan
penghasilan tersebut dikenai pajak
1. Penghasilan yang menjadi objek (Taxable Income)
Perlakuan Perpajakannya:
- Bentuk natura tidak dapat jadi biaya
- Diberikan dalam bentuk uang dapat dijadikan
biaya
6. Transportasi untuk karyawan
• Biaya eksploitasi kendaraan antar jemput karyawan dan
kendaraan yang dibawa pulang merupakan biaya
perusahaan dan bukan merupakan penghasilan karyawan.
• Tunjangan transport untuk keperluan pulang pergi kantor
merupakan penghasilan bagi karyawan dan biaya bagi
perusahaan.
Transportasi karyawan dari rumah ke tempat kerja dapat
diberikan dalam bentuk:
• Antar jemput dengan mobil perusahaan.
• Diberikan kendaraan sedan atau sejenisnya yang dimiliki
dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu
karena jabatan.
• Tunjangan transport boleh dibebankan sebagai biaya dan
dikenakan PPh 21 bagi karyawan.
7. Pakaian seragam untuk karyawan
Kriteria yang disyaratkan mengenai pemberian natura
atau kenikmatan (termasuk pakaian seragam) adalah :
a) Pemberian natura atau kenikmatan yang dapat
dikurangkan dari penghasilan bruto pemberi kerja
dan bukan merupakan penghasilan bagi pegawai
yang menerimanya
b) Pemberian natura atau kenikmatan yang
merupakan keharusan dalam melaksanakan
pekerjaan sebagai sarana keselamatan kerja atau
sifatnya mengharuskan
8. Perjalanan dinas karyawan
• Biaya dalam rangka menjalankan tugas perusahaan,
dapat dijadikan biaya perusahaan dan bukan
penghasilan karyawan.
• Pemberian uang saku tunai penghasilan
karyawan.