BENAR
• Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit
memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan
pengadilan, dan upacara pernikahan.
• Ragam resmi (formal); digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada
pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
• Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang
terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam
percakapan di sekolah dan di pasar.
• Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat
digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
• Ragam akrab (intimate); digunakan di antara orang yang memiliki
hubungan yang sangat akrab dan intim.
PENGERTIAN KATA BAKU SECARA UMUM:
1. Sesuai EYD
2. Sistematis
3. Tidak Boros dan Bertele-tele
4. Tidak Ambigu
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
1. Kesepadanan Struktur
Ciri-ciri kelengkapan struktur dan penggunaanya
• Kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang
lengkap, yakni subjek dan predikat.
• Jangan menaruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena
akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.
• Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat
karena membuatnya menjadi perluasan dari subjek.
• Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih
dari satu, namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang
sama.
2. Kehematan Kata
- singkat dan tidak bertele tele
- Tidak mengandung banyak kata dengan makna yang sama
Penyebab ketidak efektifan kalimat
- Penggunaan terlalu banyak kata dan frasa yang bersinonim
3. Kesejajaran Bentuk
ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat,
sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat
efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten.
2. Kehematan Kata
- singkat dan tidak bertele tele
- Tidak mengandung banyak kata dengan makna yang sama
Penyebab ketidak efektifan kalimat
- Penggunaan terlalu banyak kata dan frasa yang bersinonim
3. Kesejajaran Bentuk
ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat,
sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat
efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten.
4. Ketegasan Makna
Tidak haru subjek berada diawal kalimat, namun memang
peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan
tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, bisa saja meletakkan
keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan.
Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat
perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel
lah atau pun.
5. Kelogisan Kalimat
Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada
kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah
dimengerti dan masuk akal agar pembaca dapat dengan mudah pula
mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Contoh :