Anda di halaman 1dari 12

BAHASA YANG

BENAR

1. Shohibah Hanum / 19122810232.


2. Farina Az Zahra Putri / 19122700233.
3. hanif ibnu zultony / 15120160234.
4. Alicia Benita Abigael Losuh / 19121960235.
5. Ribka Febriani Preisdila G. / 19122410236.
6. Agustinus Satria Mahardhika/ 19122280237.
7. Nabila Juwita / 19122170238.
8. Abdan Syakura / 1912249023
9. Christy Septarina/ 1912260023
BAHASA YANG BAIK DAN BENAR

Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah


bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis
maupun bahasa baku lisan.
Ciri-ciri ragam bahasa yang benar adalah sebagai
berikut:

• Penggunaan kaidah tata bahasa normatif


• Adanya penggunaan kata-kata baku dan ejaan resmi
sesuai kaidah
• Penggunaan lafal baku dalam bahasa lisan.
• Penggunaan kalimat secara efektif.
lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai
situasi, berdasarkan derajat kerformalanya:

• Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit
memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan
pengadilan, dan upacara pernikahan.
• Ragam resmi (formal); digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada
pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
• Ragam konsultatif (consultative); digunakan dalam pembicaraan yang
terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam
percakapan di sekolah dan di pasar.
• Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat
digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
• Ragam akrab (intimate); digunakan di antara orang yang memiliki
hubungan yang sangat akrab dan intim. 
PENGERTIAN KATA BAKU SECARA UMUM:

sebuah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau


kaidah bahasa yang sudah ditentukan. Biasanya, kata baku
digunakan untuk penulisan ataupun pengungkapan kata-kata yang
bersifat resmi baik dalam suatu tulisan atau dalam pengungkapan
kata, Sedangkan suatu kata dianggap tidak baku apabila kata yang
digunakan tidak sesuai dengan kaidah.
Tidak bakunya sebuah kata tidak hanya diakibatkan oleh salah
penulisan saja, melainkan juga diakibatkan oleh pengucapan yang
salah dan juga karena penyusunan suatu kalimat yang tidak tepat.
SYARAT KALIMAT EFEKTIF

1. Sesuai EYD
2. Sistematis
3. Tidak Boros dan Bertele-tele
4. Tidak Ambigu
CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF

1. Kesepadanan Struktur
Ciri-ciri kelengkapan struktur dan penggunaanya
• Kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang
lengkap, yakni subjek dan predikat.
• Jangan menaruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena
akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.
• Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat
karena membuatnya menjadi perluasan dari subjek.
• Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih
dari satu, namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang
sama.
2. Kehematan Kata
- singkat dan tidak bertele tele
- Tidak mengandung banyak kata dengan makna yang sama
Penyebab ketidak efektifan kalimat
- Penggunaan terlalu banyak kata dan frasa yang bersinonim

3. Kesejajaran Bentuk
ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat,
sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat
efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten.
2. Kehematan Kata
- singkat dan tidak bertele tele
- Tidak mengandung banyak kata dengan makna yang sama
Penyebab ketidak efektifan kalimat
- Penggunaan terlalu banyak kata dan frasa yang bersinonim

3. Kesejajaran Bentuk
ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat,
sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat
efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten.
4. Ketegasan Makna
Tidak haru subjek berada diawal kalimat, namun memang
peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan
tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, bisa saja meletakkan
keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan.
Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat
perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel
lah atau pun.

5. Kelogisan Kalimat
Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada
kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah
dimengerti dan masuk akal agar pembaca dapat dengan mudah pula
mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Contoh :

• Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan.


(tidak efektif)
• Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang.
(efektif)
TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

SUMBER POLA PENULISAN CONTOH


Buku teks Nama pengarang, tahun terbit, Susetyo, A. 1997. Penyakit Jantung :
judul buku, nomer edisi, nama Klasifikasi, Diagnosis, dan Dasar Terapi,
penerbit dan tempat penerbit. Edisi ketiga. PT Karya Cipta Pustaka : Solo.
Majalah, buletin, Nama pengarang, tahun terbit, Budiman, S, Ratnasari, T, dan Santoso, G.
jurnal, koran judul tulisan, nama 1995. Efektifitas Imunisasi dalam
majalah/buletin/jurnal. Memerangi Difteri dan Tetanus. Buletin
Penelitian Kesehatan.
Abstrak Nama pengarang, tahun Prasetyanto. 2004. Kesiapan Pustakawan
penerbitan, judul tulisan, dalam Memanfaatkan Teknologi Informasi.
keterangan (abstrak), nama (Abstrak). Program Studi Ilmu Informasi
penerbit. Perpustakaan dan Kearsipan Universitas
Negeri Padang.
Buku teks Nama penulis asli, tahun Thomas, A, Redmayne, B. 1986. Money in
terjemahan penerbitan karya asli, judul Society. Permatasari, D. 1993. Gajah Mada
terjemahan, nama penerjemah, University Press : Yogyakarta, Indonesia.
tahun terjemahan, nama penerbit
terjemahan dan tempat
penerbitan terjemahan.

Anda mungkin juga menyukai