Anda di halaman 1dari 19

BAHASA YANG

BAIK
Ketua Kelompok 2

Anggota
: Nursinggih Febiono

: Amelia Firdausa Duana


/ 1912248023 /B

/ 1510151123 /B

Eksa Saifudin / 1912104023 /A

Fitria Hikma Muta’aliya / 1912238023 /A

Julang Arya Duta / 1912280023 /B

Rahmania Kusuma / 1912259023 /B

Ratih Kristanti Sukma Dewi / 1912227023 /B

Rizqiyani Dwi Nurlidyana / 1912215023 /A

Styoadhi Wibowo Sakti /1511994023/A


Pemakaian Bahasa Indonesia dikatakan dengan baik,
yaitu apabila tuturan sudah selesai dengan kriteria.
Kriteria yang dimaksud adalah tuturan baik lisan maupun
tulis, telah sesuai dengan kaidah yang berlaku dan
sesuai dengan situasi kebahasaan yang dihadapi.
TUJUAN
Informasi yang ingin di sampaikan dapat diterima dan dipahami oleh
mitra tutur dengan baik.
PENGERTIAN
Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi sebagai
alat komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud
kepada lawan bicara. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus
sesuai.
PENGERTIAN
MENURUT AHLI
Menurut Alwi (2010, hlm. 21), bahasa yang baik adalah bahasa yang
memanfaatkan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur
dan jenis pemakaian bahasa. Tujuan dari berbahasa yang baik adalah tepat
sasaran. Artinya, kita tidak perlu menggunakan ragam baku untuk
mengenai sasaran. Jika kita ingin melakukan tawar menawar kepada tukang
sayur atau tukang becak, kita tidak perlu menggunakan ragam baku.
CONTOH (BENAR
TAPI TIDAK BAIK)
 (1) Berapakah Ibu mau menjual bayam ini? 
(2) Apakah Bang Becak bersedia mengantar saya ke Pasar Tanah Abang dan
berapa
ongkosnya?
 
CONTOH (BAIK
TAPI TIDAK
BENAR)
(5) Berapa nih, Bu, bayemnya?
(6) Ke Pasar Tanah Abang berapa, Bang?
Ada 5 laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi.
Berturut turut sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut
dibagi sebagai berikut.
RAGAM BEKU
(FROZEN)
Digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan
keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan
upacara pernikahan.
Contoh (Ragam Baku) :

Undang-Undang Dasar 1945 : Bahwa sesungguhnya


kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab
itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan
karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.
RAGAM RESMI
(FORMAL)
Digunakan dalam komunikasi resmi, seperti pada pada pidato, rapat
resmi, dan jurnal ilmiah.
Contoh (Ragam Resmi) :

1. Setiap lulusan SMK dapat memilih untuk


langsung bekerja atau melanjutkan jenjang
pendidikan ke perguruan tinggi.

2. Pak Baroto merupakan pemimpin perusahaan ini


dan sudah mengabdi selama hampir seperempat
abad.

3. Meskipun sebagian besar gedung di kampus itu


tengah direnovasi, namun kegiatan perkuliahan
masih tetap berjalan.
RAGAM
KONSULTATIF
Digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran
informasi, contohnya seperti dalam pembicaraan biasa di sekolah, pasar,
atau pembicaraan yang berorientasi pada hasil atau intruksi.
Contoh (Ragam Konsultatif) :

Penjual : cari apa bu?


Pembeli: saya lagi nyari tahu dari sumedang bang,
ada
gak?
Penjual : oh, ada bu, ini bu.
RAGAM SANTAI
(CASUAL)
Digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh
orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
Contoh (Ragam Santai) :

A : Mbak, tahu rumahnya bapak Joko?


B : Oh tahu, mas. Lurus saja, nanti sampai
pertigaan
belok ke kanan. Rumahnya yang warna putih,
gerbang hitam.
A : Kanan jalan atau kiri jalan?
B : Kanan jalan, mas.
RAGAM AKRAB
(INTIMATE)
Digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat
akrab dan intim.
Contoh (Ragam Akrab) :

A : Hai.. Lagi ngapain?


B : Lagi ngerjain tugas, nih.
A : Kamu jangan lupa makan, yaa.
B : Iya iya.. Makasih udah diingetin.
A : Semangat ngerjain tugasnya!
B : hehe.. Oke!
KESIMPULAN
Sering kali kita memang berbahasa yang baik, tetapi tidak benar. Frasa
seperti “ini hari” merupakan bahasa yang baik di kalangan pedagang kaki
lima, tetapi bentuk ini bukan merupakan bahasa yang benar karena letak
kedua kata dalam frasa ini terbalik. Karena itu, “berbahasa Indonesia
dengan baik” dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi
dengan sasarannya.

Anda mungkin juga menyukai