DAN
PEMERINTAHAN
Republic
Dikatakan Negara berbentuk Republik, apabila mekanisme penentuan kepala
negaranya dilakukan melalui pemilihan (langsung atau melalui majelis) dengan
periodisasi masa jabatan yang telah ditentukan. Sedangkan mengenai pengambilan
keputusan di dalam negara dilakukan dalam sebuah forum majelis yang mencerminkan
representasi rakyat.
Monarchie
Negara itu dikatakan berbentuk kerajaan (monarkhi) apabila penentuan kepala negara
berdasarkan prinsip pewarisan alias turun temurun, dan pengambilan keputusannya
dilakukan tidak melalui forum majelis yang merepresentasikan kepentingan rakyat.
Bentuk Pemerintahan Kerajaan atau Monarki
Monarki, berasal dari bahasa Yunani monos yang berarti satu, dan archein yang berarti
pemerintah. Monarki merupakan sejenis pemerintahan di mana Raja menjadi Kepala Negara.
Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di dunia
Turun – temurun dan Elektif.
Monarki mungkin saja diklasifikasikan sebagai tahta turun – temurun dan elektif. Monarki secara turun
– menurun adalah tipe yang normal. Kebanyakan monarki dahulunya dikenal dengan istilah turun –
temurun. Dan kehidupan dari monarki turun – temurun ini memiliki banyak karakter. Monarki ala turun –
menurun mewarisi tahta sesuai dengan peraturan rangkaian pergantian tertentu. Ahli waris laki- laki
yang tertua biasanya menjadi raja, menggantikan posisi raja atau ayahnya sendiri. Rangkaian pergantian
bisa juga ditentukan dengan konstitusi atau melalui sebuah aksi legislature.
Demokrasi
ialah suatu negara dengan pemerintahan yang pimpinan tertinggi
terletak di tangan rakyat.
Meliputi:
Demokrasi langsung.
Demokrasi tidak langsung
GOVERN- PLATO ARISTOTELES
MENT BY
GOOD BAD GOOD BAD
Mobok Mon
Siklus
Demok Polybios
Tirani
Oligarkhi Arist
BENTUK NEGARA
Negara Kesatuan (Unitaris)
Negara Kesatuan adalah negara bersusunan tunggal, yakni kekuasaan untuk mengatur seluruh
daerahnya ada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya,
baik ke dalam maupun ke luar. Hubungan antara pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya
dapat dijalankan secara langsung. Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala
negara, satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian pula dengan pemerintahan,
yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi dalam segala aspek
pemerintahan. Ciri utama negara kesatuan adalah supremasi parlemen pusat dan tiadanya badan-
badan lain yang berdaulat.
Negara kesatuan disebut juga dengan unisterisme atau eenbeisaat, ialah suatu negara yang
berbeda dan berdaulat, dimana diseluruh negara yang berkuasa hanyalah satu pemerintahan
(pusat) yang mengatur seluruh daerah.
Federasi berasal dari bahasa latin Foedus, yang berarti perjanjian atau persetujuan. Federasi
adalah bentuk tengah, suatu bentuk kompromistis antara konfederasi yang hubunganya
tidak erat dengan Negara kesatuan yang sangat kukuh ikatannya.
Menurut C.F. Strong dalam bukunya, diperlukan dua syarat untuk mewujudkan Negara
federasi, antara lain: Harus ada semacam perasaan nasional diantara anggota kesatuan-
kesatuan politik yang hendak berfederasi tersebut. Dan harus ada keinginan dari anggota-
anggota kesatuan-kesatuan politik itu akan kesatuan dan persatuan karena apabila anggota-
anggota itu menginginkan kesatuan, maka bukan federasi yang dibentuk, melainkan Negara
kesatuan.
Adapun ciri-ciri Negara federasi yaitu:
1) Adanya supremasi konstitusi federasi.
2) Adanya pemencaran kekuasaan antara Negara federal denagan Negara bagian.
3) Adanya suatu kekuasaan tertinggi yang bertugas menyelesaikan sengketa-sengketa yang
mungkin timbul antara Negara federal dengan Negara bagian.
SISTEM PEMERINTAHAN
Sistem pemerintahan merupakan gabungan dari dua istilah yaitu “sistem” dan
“pemerintahan”. Menurut Carl J. Friedrich, sistem adalah suatu keseluruhan terdiri dari
beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional baik antara bagian-bagian maupun
hubungan fungsional terhadap keseluruhannya, sehingga hubungan itu menimbulkan suatu
ketergantungan antara bagian-bagian yang akibatnya jika salah satu bagian tidak bekerja
dengan baik memengaruhi keseluruhan itu.
Sedangkan menurut doktrin Hukum Tata Negara yang biasanya tertuang di dalam konstitusi,
sistem pemerintahan negara dapat dibagi menjadi 2 pengertian, yaitu:
1. Sistem pemerintahan negara dalam arti paling luas, yakni tatanan yang berupa struktur
dari satu negara dengan menitikberatkan pada hubungan antar negara dengan rakyat.
2. Sistem pemerintahan negara dalam arti luas, yakni suatu tatanan atau struktur
pemerintahan negara yang bertitik tolak dari hubungan antara semua organ negara (L,
E, & Y) , termasuk hubungan antara pemerintahan pusat (Central Governmeent)
dengan bagian-bagian yang terdapat di dalam negara di tingkat lokal (Local
Government).
MACAM-MACAM SISTEM
PEMERINTAHAN
Sistem pemerintahan parlementer
BENTUK BENTUK
SENTRALISASI DESENTRALISASI
NEGARA PEMERINTAHAN
Tahun Bentuk
1945-1949 Sistem Pemerintahan : Presidensial
1949-1950 Sistem Pemerintahan : Quasy
Parlementer
1950-1959 Sistem Pemerintahan: Parlementer
1959-1966 Sistem Pemerintahan: Presidensial
1966-1998 Sistem Pemerintahan: Presidensial
1998- now Sistem Pemerintahan: