Anda di halaman 1dari 23

KOMUNIKASI DALAM

KEPERAWATAN ANAK
Pertemuan IV
Ns. Ni Bodro Ardi.,M.Kep
Komunikasi Anak
• Kemampuan komunikasi merupakan salah satu
indikator perkembangan anak

• Komunikasi anak sangat mempengaruhi tingkat


perkembangan anak dalam beraktivitas dengan
lingkungannya
Esensi Komunikasi
1. Menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi
orang yang mereka ajak bicara
• Bila menggunakan isyarat , maka harus dalam bentuk yang
dipahami
• Bila komunikasi dengan bicara harus dengan kata dan
sruktur tata bahasa yang dapat dipahami

2. Anak harus memahami bahasa yang digunakan


orang lain
• Anak usia 18 bulan, komunikasi harus memantapkan kata-
katanya dengan isyarat, dan ketika bertambah besar, isyarat
kurang diperhatikan
Bentuk Komunikasi pra-bicara

• Sifatnya hanya sementara


• Sebaiknya ditinggalkan apabila kegunaannya sudah
berakhir
• Biasanya dialami selama usia satu tahun setengah
pertama
• Terdiri dari : tangisan, celoteh, isyarat, dan ekspresi
emosional
Tangisan
• Melalui tangisan, anak memberi tahu kebutuhannya
seperti : lapar, dingin, panas, lelah, dan kebutuhan
untuk diperhatikan
• Jika kebutuhannya sudah terpenuhi, bayi akan
menangis bila merasa sakit atau tertekan
• Frekuensi tangisan menurun sejalan dengan
meningkatnya kemampuan bicara
Ocehan dan Celoteh
• Ocehan timbul karena bunyi eksplosif awal yang disebabkan
oleh perubahan gerakan mekanisme suara seperti: merengek,
menjerit, bersin, menguap, menangis dan mengeluh
• Sebahagian ocehan akan berkembang menjadi celoteh dan
sebahagian akan hilang
• Celoteh merupakan mekanisme otot saraf bayi yang
berkembang
• Celoteh mendorong keinginan berkomunikasi dengan orang
lain.
Isyarat
• Gerakan anggota badan tertentu yang berfungsi
sebagai pengganti atau pelengkap bicara
– Mendorong putting susu dari mulut
– Tersenyum dan mengacungkan tangan
– Mengeliat, meronta, menagis selama berpakaian dan
mandi
Ungkapan Emosional
• Ungkapan emosional melalui perubahan tubuh
dan roman muka
– Gembira: mengendurkan badan, mengangkat
kaki/tangan, tersenyum dan ramah
– Marah: menegangkan badan, gerakan membanting
tangan/kaki, roman muka tegang dan menagis
Komunikasi Sesuai tingkat
perkembangan anak

Proses pikir anak-anak dimulai dari


yang konkrit ke fungsional sampai
akhirnya kepada yang abstrak
Masa Bayi
• Bayi akan tersenyum dan mendekat bila situasi
menyenangkan dan akan menangis bila tidak
menyenangkan
• Mereka akan tenang dengan kontak fisik yang dekat,
suara yang lembut meski dengan kata-kata yang
tidak dimengerti
• Bayi yang lebih besar memusatkan perhatian pada
dirinya dan ibunya, untuk itu orang tua harus
mengawasi reaksi bayi ketika bersama orang lain
Masa Toddler dan Prasekolah
• Sudah mampu berkomunikasi dengan baik secara verbal dan
non verbal
• Bersifat egosentris (hanya melihat dari sudut pandang diri
sendiri)
• Waktu pemeriksaan perlu menyentuh alat-alat perikasa agar
mengenal dan tidak merasa asing.
• Gunakan kalimat singkat, kata yang familiar, kata pendek,
sederhana, dan penjelasan konkret
Masa Usia Sekolah
• Kurang mengandalkan pada apa yang dilihat tetapi
lebih apa yang mereka ketahui bila dihadapkan pada
masalah baru
• Anak perlu dizinkan untuk mengekspresikan rasa
takut dan keheranan yang yang dialami
• Pada masa ini nak sudah dapat memahami
penjelasan sederhana dan mampu
mendemonstrasikannya
Masa Remaja
• Berfikir dan berperilaku antara anak dan
orang dewasa
• Perawat harus menghindari sikap menilai
atau menghakimi terhadap apa yang
dilakukan
• Berikan kesempatan untuk
mengekspresikan perasaannya
• Remaja butuh diskusi dalam menangani
masalah sehingga penjelasan tentang
persepsi yang kurang tepat sangat penting
dilakukan
Masa Remaja (lanjutan)

Apabila remaja berbicara disertai emosional


maka cara terbaik untuk memberikan dukungan
(Support) adalah memberikan perhatian,
mencoba tidak menyela (interuption) dan
menghindari komentar/ ekspresi yang
menimbulkan kesan terkejut/ mencela
KOmunikasi Terapeutik dengan
Anak
Cara yang terapeutik dalam
berkomunikasi dengan anak dengan
memperhatikan hal sebagai berikut :

• Nada Suara
• Mengalihkan aktivitas
• Jarak interaksi
• Marah
• Kesadaran diri
• Sentuhan
Teknik berkomunikasi dengan
anak
• Teknik Non Verbal

– Teknik Orang
Ketiga – Pertanyaan “Bagaiman
– Neuro Linguistic Bila”
Programming – Tiga Permintaan
( NLP)
– Rating Game
– Facilitative
Responding – Word Association Game
– Story Telling – Sentence Completion
– Bibliotherapy – Pros and Cons
– Fantasy
– Mimpi
Teknik berkomunikasi dengan
anak (lanjutan)
• Teknik Verbal
– Menulis
– Menggambar
– Gerakan Gambar Keluarga
– Sosiogram
– Menggambar bersama Keluarga
– Bermain
Teknik Orang KEtiga
• Mengungkapkan ekspresi perasaan orang ketiga (“dia
atau mereka”)
• Perawat mengatakan “ terkadang bila seorang sakit, ada
perasaan marah atau sedih karena dia tidak mampu
berbuat seperti apa yang orang lain lakukan”
• Lalu lanjutkan, “apakah engkau pernah merasakan hal
seperti itu?”
Neuro Linguistic Programming
• Dengan menggunakan sensori yang sama,
perawat dapat meningkatkan hubungan dan
mengkomunikasikan informasi lebih efektif
– “Ceritakan pada saya tentang apa yang kamu lihat “
– “Apa yang kamu dengar yang membuat kamu melihat
sesuatu seperti ini:
Facilitative Responding
“Saya benci ke RS dan mendapat banyak
suntikan”
• Responnya adalah :
“engkau merasa…karena…”
Bibliotherapy
• Melibatkan penggunaan buku-buku dalam
rangka proses therapeutik atau supportive
• Membantu anak mengungkapkan
perasaan-perasaan dan perhatiannya
melalui aktivitas membaca
Sosiogram
• Mengambar ruang kehidupan atau lingkaran
keluarga
• Menggambar suatu lingkaran adalah
melambangkan orang-orang yang hampir mirip
dalam kehidupan anak
• Gambar bundaran didekat lingkaran
menunjukkan keakraban/kedekatan
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai