Anda di halaman 1dari 8

OBAT GASTROINTESTINAL

Cholis Abrori
Klasifikasi Obat GIT
1. Obat yang bekerja di GIT atas
2. Obat yang bekerja di GIT bawah
Obat yang bekerja di GIT atas
Penurun sekresi asam
• Antagonis reseptor H2: cimetidin, ranitidin, famotidin
• Proton pump inhibitor: omeprazole, lansoprazole

Antasida:
• Na Bikarbonat, Mg hidroksida, Al hidroksida

Pelindung mukosa lambung:


• Sukralfat
• Misoprostol: melidungi ulkus yang diinduksi oleh NSAIDs

Antimuntah
• Metoklopramid, domperidon
Obat yang bekerja di GIT bawah

Laksatif
• Laksatif yang mengabsorbsi air dan melunakkan feses: Metilselulosa,
MgSO4
• Laksatif stimulan yang meningkatkan kadar air dan elektrolit di feses
serta meningkatkan motilitas: Bisacodyl
• Pelunak feses: parafin cair

Antidiare
• Antimotilitas: Loperamid
• Adsorben: attalpugite, karbon aktif

Terapi Crohn’s diseases


• Sulfasalazin

Inhibitor lipase
• Orlistat: antiobesitas
Antimikroba saluran cerna

Antibiotika yang bekerja pada


ribosom dengan menghambat sintesis
protein
• Tetrasiklin dan doksisiklin
• Aminoglikosida: neomisin, gentamisin
• Kloramfenikol dan tiamfenikol

Antibiotika yang bekerja menghambat


sintesis DNA
• Sulfonamid, trimetoprim
Kasus 1
• Seorang perempuan berusia 30 tahun datang
ke dokter dengan keluhan diare. Diare dialami
pasien 6 jam setelah mengkonsumsi seafood.
Pasien mengeluh nyeri di ulu hati. Pada
pemeriksaan juga ditemukan urtikaria di
seluruh tubuh pasien. Dokter mendiagnosis
pasien dengan gastroenteritis akut karena
alergi.
• Apakah obat yang tepat untuk pasien?
Kasus 2
• Seorang laki-laki berusia 40 tahun datang ke dokter
karena muntah-muntah. Muntah dialami pasien
sejak beberapa jam yang lalu. Selain muntah pasien
juga mengalami diare sejak kemarin sehari bisa 10
kali. Riwayat demam disangkal pasien. Pasien sejak
seminggu yang lalu diberhentikan dari
pekerjaannya di salah satu perusahaan swasta,
sehingga saat ini tidak memiliki pekerjaan.
• Apakah terapi yang tepat untuk pasien?

Anda mungkin juga menyukai