Anda di halaman 1dari 23

PERAN GURU BIDANG STUDI PADA

SETIAP SUBSTANSI MANAJEMEN


PENDIDIKAN

Nama kelompok
1. Ghozali H. Siregar(6193111007)
2. Dicky Rizky Sinaga(6192411009)
3. Jenny Sofianna Manurung(6192411001)
 
1. Konsep kurikulum

Kurikulum dalam sistem pendidikan merupakan komponen yang


teramat penting, karena merupakan pedoman dalam penyelenggaraan
proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah sebuah konsep
kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan
melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi
tertentu sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa berupa
penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
2. Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum

Kerangka kerja pengembangan kurikulum bertujuan untuk membuat proses,


implementasi, dan pengawasan kurikulum agar lebih mudah dikelola. Menurut
Oemar Hamalik (2009) kegiatan pengembangan kurikulum terdiri dari sembilan
komponen yaitu;
*Kebijakan umum dalam kegiatan belajar mengajar
*Program kegiatan
*Rencana pengembangan sekolah
*Organisasi dan struktur kurikulum
*Skema kerja
*Penilaian, perekaman dan pelaporan
*Petunjuk teknis
*Perencanaan jangka pendek dan menengah, dan
*Strategi monitoring.
3. Peran guru bidang study dalam pengembangan
kurikulum disekolah

Menurut Oemar Hamalik (2009) peran guru dalam pengembangan


kurikulum adalah:
a. Pengelolaan administratif.
b. Pengelolaan konseling dan pengembangan kurikulum.
c. Guru sebagai tenaga profesional
d. Berpartisipasi dalam pengembangan kurikulum.
e. Meningkatkan keberhasilan sistem instruksional
f. Pendekatan kurikulum.
g. Meningkatkan pemahaman konsep diri.
h. Memupuk hubungan timbal balik yang harmonis dengan siswa
4. Peran Guru Bidang Studi dalam Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Dalam KTSP guru ditempatkan sebagai fasilitator dan mediator yang


membantu agar proses belajar siswa berjalan dengan baik. Kegiatan
yang dilakukan pada pengembangan kurikulum tingkat lembaga antara
lain
1. Mengembangkan kompetensi lulusan dan
merumuskan tujuan pendidikan pada berbagai jenis
lembaga pendidikan.
2. Berdasarkan kompetensi dan tujuan tersebut
selanjutnya dikembangkan bidang-bidang studi yang
akan diberikan untuk merealisasikan tujuan tersebut.
3. Mengembangkan dan mengidentifikasi tenaga-
tenaga kependidikan (guru dan non guru) sesuai
dengan kualifikasi yang diperlukan.
4. Mengidentifikasi fasilitas pembelajaran yang
diperlukan untuk memberi kemudahan belajar.
Merencanakan KurikulumKegiatan Guru dalam

Menurut Sudjana (2000) pada dasarnya kegiatan merencanakan meliputi


penentuan tujuan pengajaran, menentukan bahan pelajaran, menentukan alat
dan metode pembelajaran, dan merencanakan penilaian
Kegiatan yang dilakukan pada tingkat pengembangan kurikulum tingkat bidang
studi (penyusunan silabi) antara lain:
*Mengidentifikasi dan menentukan jenis-jenis kompetensi dan tujuan setiap
bidang studi.
*Mengembangkan kompetensi dan pokok-pokok bahasan serta
mengelompokkannya sesuai dengan ranah pengetahuan, pemahaman,
kemampuan (keterampilan), nilai, dan sikap.
*Mendeskripsikan kompetensi serta mengelompokkannya sesuai dengan skope
dan skuensi.
*Mengembangkan indikator untuk setiap kompetensi serta kriteria
pencapaiannya.
Kegiatan Guru dalam Melaksanakan Kurikulum

Melaksanakan kurikulum merupakan kegiatan inti dari proses perencanaan, karena tidak
akan mempunyai makna apa-apa jika rencana tersebut tidak dapat dilaksanakan.
Untuk mengetahui ketercapaian harus diadakan pengujian secara tepat. Tujuan evaluasi
adalah :
*Memberikan umpan balik kepada guru dan peserta didik dengan tujuan memperbaiki cara
pembelajaran, mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi peserta didik pada situasi belajar
mengajar yang lebih tepat sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimilikinya.
*Memberikan informasi kepada peserta didik tentang tingkat keberhasilannya dalam belajar
dengan tujuan untuk memperbaiki, mendalami atau memperluas pelajarannya.
*Menentukan nilai hasil belajar. Sistem penilaian yang dikembangkan adalah sistem
penilaian yang berbasis portofolio yaitu suatu usaha untuk memperoleh berbagai informasi
secara berkala berkesinambungan, dan menyeluruh tentang proses dan hasil pertumbuhan
dan perkembangan wawasan pengetahuan, sikap, dan keterampilan peserta didik yang
bersumber dari catatan dan dokumen pengalaman belajarnya.
*Evaluasi program merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja
untuk melihat tingkat keberhasilan program serta faktor-faktor yang mendukung atau
menghambat keberhasilan tersebut.
Kegiatan Guru dalam Menilai Kurikulum

Evaluasi kurikulum adalah proses untuk menilai kinerja pelaksanaan


suatu kurikulum. Menurut Departemen Pendidikan Nasional Guru
sebagai pengembang kurikulum di sekolah harus senantiasa
melaksanakan evaluasi atau penilaian kurikulum secara kontinyu
dan komprehesnsip. Penilaian terhadap kurikulum sesungguhnya
sangat luas, oleh karena itu untuk dapat melakukan penilaian secara
akurat terlebih dahulu harus dipahami pengertian kurikulum yang
dianutnya, sebab penilaian terhadap kurikulum berarti menyangkut
kurikulum sebagai rencana, kurikulum sebagai hasil, kurikulum
sebagai proses dan kurikulum sebagai hasil dan sebagainya
Peserta didik

Siswa merupakan salah satu sub-sistem yang penting dalam


system pengelolaan pendidikan di sekolah menengah.
Administrasi kesiswaan merupakan proses pengurusan
segala hal yang berkaitan dengan siswa di suatu sekolah
milau dari perencanaan penerimaan siswa, pembinaan
selama siswa berada di sekolah, sampai dengan siswa
menamatkan pendidikannya melalui penciptaan suasana
yang kondusif terhadap berlangsungnya proses belajar
mengajar yang efektif.
a. Kegiatan dalam Manajemen Pendidikan Peserta Didik

Kegiatan dalam administrasi kesiswaan terdapat tiga bagian besar, yaitu kegiatan


penerimaan siswa, pembinaan siswa, dan penamatan program siswa di sekolah.
*Penerimaan siswa adalah proses pencatatan dan layanan kepada siswa yang baru
masuk sekolah setelah mereka memenuhi persyaratan-persyaratan yang
ditentukan oleh sekolah itu.
*Pembinaan siswa adalah pemberian layanan kepada siswa disuatu lembaga
pendidkan, baik di dalam maupun di luar jam belajarnya di kelas. Beberapa hal
yang dapat dilakukan dalam rangka pembinaan siswa ini adalah: (1) memberikan
orientasi pada siswa baru, (2) mengatur dan atau mencatat kehadiran siswa, (3)
mencatat prestasi dan kegiatan siswa, dan (4) mengatur disiplin siswa di sekolah
*Tamat belajar Apabila siswa telah menamatkan (selesai dan lulus) semua mata
pelajaran atau telah menempuh kurikulum sekolah dengan memuaskan, maka
siswa berhak mendapatkan surat tanda tamat belajar dari ekpala sekolah. Dalam
hal yang demikian siswa sudah tidak mempunyai hak lagi untuk tetap tinggal di
sekolah yang bersangkutan karena dianggap telah menguasai semua mata
pelajaran atau kurikulum sekolah.
b. Peranan Guru dalam Substansi Manajemen
Pendidikan Peserta Didik

Keterlibatan guru dalam administrasi kesiswaaqn tidak sebanyak


keterlibatannya dalam mengajar. Dalam administrasi kesiswaan
guru lebih banyak berperan secara tidak langsung. Beberapa
peranan guru dalam administrasi kesiswaan itu diantaranya
adalah:
*Dalam penerimaan siswa, para guru dapat dilibatkan untuk ambil
bagian, sebagai panitia penerimaan yang dapt melaksanakan
tugas-tugas teknis.
*Dalam masa orientasi, tugas guru adalah membuat agar para siswa
cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah barunya.
*Untuk pengaturan kehadiran siswa dikelas, guru diharapkan mapu
mencatat/ merekam kehadiran ini meskipun dengan sederhana
akan tetapi harus baik.
*Dalam memotifasi siswa untuk senantiasa berprestasi tinggi, guru
juga harus mampu menciptakan suasana yang mendukung hal
tersebut.
*Dalam menciptakan disiplin sekolah atau kelas yang baik, peranan
guru sangat penting karena guru dapat menjadi model.
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Guru sebagai pendidik
Peran guru sebagai pendidik merupakan peran-peran yang
berkaitan dengan tugas- tugas memberi bantuan dan
dorongan, tugas-tugas pengawasan dan pembinaan serta
tugas-tugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak
agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah
dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Tugas-
tugas ini berkaitan dengan meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan anak untuk memperoleh pengalaman-
pengalaman lebih lanjut.
Guru sebagai Pengajar

Guru adalah seseorang yang pekerjaannya mengajar. Maka,


dalam hal ini guru yang dimaksudkan adalah guru yang memberi
pelajaran atau memberi materi pelajaran pada sekolah-sekolah
formal dan memberikan pelajaran atau mengajar materi pelajaran
yang diwajibkan kepada semua siswanya berdasarkan kurikulum
yang ditetapkan.
Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan


fasilitas pendukung yang sesuai dengan tujuan kurikulum.
Dalam mengelola fasilitas agar mempunyai manfaat yang
tinggi diperlukan aturan yang jelas serta pengetahuan dan
keterampilan personil sekolah dalam administrasi prasarana
dan sarana tersebut. Prasarana dan sarana pendidikan adalah
semua benda bergerak maupun yang tidak bergerak yang
diperlukan untuk menunjang penyelenggaraan proses belajar
mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Keuangan

Penanggung jawab biaya pendidikan adalah kepala sekolah


namun demikian, guru diharapkan ikut berperan dalam
administrasi biaya ini meskipun menambah beban mereka,
juga memberikan kesempatan untuk ikut serta mengarahkan
pembiayaan itu untuk perbaikan proses belajar mengajar.
Administrasi keuangan meliputi kegiatan perencanaan,
penggunaan, pencatatan data, pelaporan dan pertanggung
jawaban dana yang dialokasikan untuk penyelenggaraan
sekolah.
Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan ini meliputi:
*Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.
*Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke
Pemerintah Kota.
*Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana
pembangunan.
*Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun
anggaran.
*Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan
Sekolah ( RAPBS ).
*Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah
( BOS ).
*Membagikan gaji atau rapel.
*Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.
Layanan Khusus

Proses belajar mengajar memerlukan dukungan fasilitas yang tidak


secara langsung dipergunakan di kelas. Fasilitas yang dimaksud
antara lain adalah Pusat sumber belajar, Laboratorium unit
kesehatan siswa dan kafetaria sekolah.
1. Pusat sumber belajar
*Pusat sumber belajar (PSB) adalah unit kegiatan yang
mempunyai fungsi untuk memproduksi mengadakan, menyimpan
serta melayani bahan pengajaran sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas atau pelaksanaan
pendidikan di sekolah pada umumnya pusat belajar dirancang
untuk membantu pelaksanaan pendidikan di sekolah oleh karena
itu pesat sumber belajar harus diadminitrsikan secara professional
Unit Kesehatan Siswa

Unit Kesehatan Siswa atau UKS merupakan suatu unit yang


menangani masalah kesehatan jasmani siswa. Di sini peran guru yang
memiliki pengalaman serta pemahaman tentang kesehatan jasmani
sangat dibutuhkan untuk membantu siswa-siswa yang membutuhkan
pertolongan (sakit). Secara spesifik peran guru dalam UKS yaitu :
*Membantu menangani dan mengawasi siswa yang membutuhkan
pertolongan (sakit).
*Mengawasi obat-obatan yang di input(masuk) kedalam UKS dan
output (keluar) dari UKS.
*Membantu menghimbau para siswa agar mau hidup sehat agar
terbebas dari penyakit.
Ketatausahaan
a. Peranan Guru Bidang Studi dalam Ketatausahaan
Administrasi tata usaha adalah kegiatan melakukan pencatatan
untuk segala sesuatu yang terjadi dalam sekolah untuk digunakan
sebagai bahan keterangan bagi pimpinan.
*Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh seorang guru dalam
hal ketatausahaan di sekolahnya, yaitu antara lain:
*Pencatatan Murid
*Pencatatan terhadap siswa ini terutama adalah siswa baru-siswa
perkelas-persemester-dan yang mengulang kelasnya, pindahan,
serta jumlah siswa yang keluar karena lulus atau bahkan
karena drop out. Dengan pencatatan inilah maka dengan mudah
diketahui jumlah siswa dan perkembangannya pada setiap tahun
ajaran.
Mitra Sekolah dengan Masyarakat

Hubugan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses komunikasi


antara seolah dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian
masyarakat tentang kebutuhan dan kegiatan pendidikan serta
mendorong minat dan kerjasama dalam meningkatkan dan
mengembangkan kuantitas dan kualitas lembaga pendidikan. Dalam
manajer sekolah harus mampu memahami fungsi sekolah dalam
memenuhi kebutuhan masyarakat yang berada dilingkungan sekitar
sekolah. Sebagai lembaga pendidikan, sekolah harus mampu
menjalankan fungsinya sebagai lembaga yang dapat melestarikan dan
mentransfer nilai-nilai cultural kepada generasi-generasi penerus
(peserta didik) sehingga warga sekolah, peserta didik, dapat
menghayati, menghargai, dan mampu menyikapi atau merealisasikan
tata-tertib sosial dalam setiap tindakannya baik di sekolah maupun di
masyarakat.
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai