Anda di halaman 1dari 41

ENZIM

Abdullah saleh
Pendahuluan
 Enzim adalah protein yang mengkatalisis reaksi-
reaksi biokimia. Enzim biasanya terdapat dalam
sel dengan konsentrasi yang sangat rendah,
dimana mereka dapat meningkatkan laju reaksi
tanpa mengubah posisi kesetimbangan; artinya
baik laju reaksi maupun laju reaksi kebalikannya
ditingkatkan dengan kelipatan yang sama.
Kelipatan ini biasanya di sekitar 103 sampai 1012

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Enzim
Apakah yang dimaksud situs aktif dan
bagaimana hubungannya dengan struktur
enzim?

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Degradation reactions

animation
ABDULLAH SALEH 5/14/14
Degradation reactions
Starch

Maltose

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Degradation reaction
Substrate Enzyme Product
Hydrogen Catalase Oxygen and
peroxide water
Starch Amylase Maltose
Maltose Maltase Glucose
Protein Pepsin Peptides
Peptides Protease Amino acids
Fats Lipase Fatty Acids
ABDULLAH SALEH
and Glycerol5/14/14
Synthesis Reaction

es

Active site

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Synthesis reaction
Glucose-1-
phosphate

Starch

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Synthesis reactions

phosphorylase
Glucose-1-phosphate Starch
(Substrate) (enzyme) (product)

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Karakteristik Enzim
Enzim mempercepat reaksi kimia tetapi
tidak mempengaruhi keseimbangan akhir.
Enzim hanya diperlukan dalam jumlah kecil
untuk mengubah sejumlah besar molekul.
Enzim hanya akan berfungsi pada kondisi
pH, temperatur, konsentrasi substrat,
kofaktor tertentu.
Enzim bersifat spesifik (khusus) artinya
enzim hanya mengkatalisis reaksi dalam
skala kecil atau dalam beberapa kasus
hanya mengkatalis satu reaksi.

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Istilah
 Untuk aktivitasnya enzim sering memerlukan
adanya gugus non protein yaitu ko-faktor.
Istilah gugus prostetik digunakan untuk ko-
faktor yang terikat kuat oleh ikatan kovalen
terhadap protein enzim, sedangkan koenzim
untuk senyawa yang ikatannya kurang kuat
terhadap enzim. Bagian protein dari enzim
dinamakan apoenzim, sedangkan enzim yang
lengkap dinamakan holoenzim.

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Klasifikasi Enzim
 Klasifikasi enzim terutama didasarkan atas jenis
reaksi yang dikatalis. Klasifikasi berikut menurut
versi yang diusulkan oleh Komisi Enzim dari Uni
Biokimia International (Commision on Enzymes
of the International Union of Biochemistry) tahun
1961. Setiap enzim terdiri atas kode yang terdiri
atas empat angka. Pertama menunjukkan kelas
utama dari enzim yaitu ada 6 kelompok utama:

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Golongan Enzim Utama
1. Oksidoreduktasa, mengkatalisis reaksi reduksi
oksidasi. Donor hidrogen atau donor elektron
adalah salah satu substratnya.
2. Transferasa, mengkatalisis reaksi transfer
(pemindahan) gugus. Dengan bentuk umum
A - X + B, A + B -X
3. Hidrolasa, mengkatalisis reaksi hidrolisis. Pada
C-C, C-N, C-O, dan ikatan lainnya.
4. Lyasa, pemutusan (bukan hidrolitik) Pada C-C,
C-N, C-O, dan ikatan lainnya, menyisakan
ikatan rangkap dua; atau, penambahan gugus
pada ikatan rangkap dua.
5. Isomerasa, perubahan, susunan geometris
(spasial) pada suatu molekul.
6. Lygasa atau sintetasa, mengkatalisis reaksi
penggabungan dua molekul.
ABDULLAH SALEH 5/14/14
Penamaan Enzim
Setiap enzim memiliki satu nama
sistematik yang menunjukkan kelompok
dan sub kelompok. Contoh laktat: NAD
oksidoreduktase, mempunyai nomor
sistematik 1. 1. 1. 27. Angka pertama
menunjukkan bahwa enzim itu termasuk
kelompok satu yaitu oksidoreduktase.
Angka kedua menunjukkan sub kelompok
yaitu gugus kimia yang diubah –CHOH.
Angka ketiga menunjukkan sub-sub
kelompoknya yang menunjukkan bahwa
NAD atau NADP sebagai hidrogen akseptor.

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Lanjutan Penamaan Enzim
 Angka keempat menunjukkan enzim.
 Selain nama sistematik, juga dikenal nama
trivial yang lebih pendek dan lebih mudah
dibanding nama sistematik, contoh enzim di
atas lebih umum dikenal sebagai laktat
dehidrogenase.

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Enzim

Four Variables

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Enzyme activity

Enzyme Concentration
Substrate Concentration
Four Variables
pH
Temperature

ABDULLAH SALEH 5/14/14


1. Pengaruh
konsentrasi enzim

Bila jumlah enzim dalam satu reaksi menjadi dua


kali lipat maka jumlah substrat yang diubah
menjadi produk (hasil) adalah dua kali lipat juga.

ABDULLAH SALEH 5/14/14


V= kecepatan (jumlah
substrat yang diubah
persatuan waktu)
E= Konsentrasi Enzim

ABDULLAH SALEH 5/14/14


2. Pengaruh
konsentrasi substrat

Kecepatan sebanding dengan konsentrasi


substrat. Jumlah substrat 2 kali lipat maka
kecepatannya 2 kali lipat sampai waktu tertentu
dengan catatan konsentrasi enzim tetap konstan.

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Active sites full- maximum turnover

•V sebanding S.
Penggandaan S maka v dua
kali lebih cepat.
•Kecepatan tidak
dipengaruhi S. Penggandaan
S tidak mempengaruhi V

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Kompleks enzim substrat
Aktivitas enzim tidak meningkat lagi pada
konsentrasi substrat tertentu, Brown (1902)
menduga bahwa enzim di dalam mengikat
molekul substrat mempunyai kemampuan
terbatas yaitu menjadi jenuh. Michaelis
menten mengusulkan suatu persamaan yang
didasarkan kepada asumsi sehingga
memungkinkan diadakannya pengujian
hipotesis. Salah satu asumsinya yaitu:
E + S ↔ ES → E + P
enzim + substrat ↔ Enzim substrat → Enzim +
Produk

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Namun tidak semua reaksi enzim dapat
dirumuskan seperti di atas. Pada beberapa
peristiwa sering terdapat lebih dari satu
kompleks ES (Enzim Substrat). Skema yang
paling umum dituliskan sebagai berikut:
E + S ↔ ES ↔ ES ‘↔ EP ↔ E + P
Dimana ES adalah bahan antara yang tidak
stabil, ES’ merupakan kompleks substrat
yang diaktivasi dan EP merupakan
kompleks Enzim Produk (hasil).

ABDULLAH SALEH 5/14/14


3. Pengaruh pH
 pH ekstrim dapat mengakibatkan enzim
mengalami denaturasi. Perubahan pH yang
tidak ekstrim mempengaruhi enzim secara
temporer. Setiap enzim mempunyai pH tertentu
dimana enzim memiliki aktivitas maksimum pH
tersebut disebut pH’ optimum untuk enzim
tersebut

ABDULLAH SALEH 5/14/14


pH

Rate of Reaction

1 2 3 4 5 6 7 8 9

ABDULLAH SALEH 5/14/14


pH
Narrow pH optima
Rate of Reaction

Disrupt Ionic bonds - Structure

Effect charged residues at active


site

1 2 3 4 5 6 7 8 9

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Temperature

Rate of Reaction

0 10 20 30 40 50 60

ABDULLAH SALEH 5/14/14


5- 40oC 4. Temperature
Increase in Activity

40oC - denatures

Rate of Reaction

0 10 20 30 40 50 60

<5oC - inactive

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Effect of heat on enzyme activty
If you heat the protein above its optimal temperature
bonds break
meaning the protein loses it secondary and tertiary structure

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Effect of heat on enzyme activty

Denaturing the protein

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Effect of heat on enzyme activty

Denaturing the protein


ACTIVE SITE CHANGES SHAPE
SO SUBSTRATE NO LONGER FITS

Even if temperature lowered – enzyme can’t regain its correct shape

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Energi Aktivasi
Mengapa reaksi
kimia yang
mungkin terjadi
secara
termodinamis
kadang-kadang
tidak terjadi tanpa
bantuan enzim?

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Energi Aktivasi
Bagaimana kecepatan
reaksi dalam sel dapat
ditingkatkan tanpa
peningkatan suhu dan
konsentrasi reaktan?

ABDULLAH SALEH 5/14/14


ABDULLAH SALEH 5/14/14
Lock and Key

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Perbandingan model Induce fit,
kunci dan anak kunci
Perbandingan
model “induced fit”
dan “kunci dan
anak kunci” pada
pengikatan
substrat oleh
enzim?

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Inhibitors
 Inhibitor adalah bahan kimia yang mengurangi
rata-rata reaksi enzim
 Spesifik dan bekerja pada konsentrasi rendah
 Memblok kerja enzim tp biasanya tidak merusak
enzim
 Banyak obat dan racun merupakan inhibitor

ABDULLAH SALEH 5/14/14


The effect of enzyme
inhibition
 Irreversible inhibitors: bergabung dengan
kelompok asam amino di aktive site, tdk dapat
balik

Examples: nerve gases and pesticides, containing


organophosphorus, combine with serine
residues in the enzyme acetylcholine esterase

ABDULLAH SALEH 5/14/14


The effect of enzyme
inhibition
 Reversible inhibitors: dapat balik dengan
cara dialisis

There are two categories:

1)Competitive
2)Non Competitive

ABDULLAH SALEH 5/14/14


Apakah yang membedakan penghambatan
kompetitif dengan penghambatan bukan
kompetitif?

ABDULLAH SALEH 5/14/14


ABDULLAH SALEH 5/14/14

Anda mungkin juga menyukai