Anda di halaman 1dari 21

Ekspresi Marah

Pengertian :
Kemarahan adalah : perasaan jengkel yg timbul sbg
respon thd kecemasan yg dirasakan sbg ancaman
oleh individu
Penyebab kemarahan :
-Bisa dari luar maupun dalam
-Kemarahan merupakan bagian dari
kehidupan sehari – hari yg tdk dapat
dielakkan, dan sering menimbulkan suatu
tekanan . Hal ini tergantung dari jenis dan intensitas
penyebab marah , serta respons individu thd frustasi
Respon Individu Thd Marah
-------------------------------------------- Respons
Adaptif R. Mal Adaptif
-------------------------------------------- Pernyataan
Frustasi Pasif Agresif Amuk
( Assertion )
-------------------------------------------- Gambar
Rentang Respos Marah
• Respons marah yg adaptif meliputi :
- Pernyataan ( assertion ) adalah Individu

mampu mengungkapkan rasa marah ,


rasa tidak setuju , tanpa menyalahkan /
menyakiti orang lain
- Frustasi adalah akibat individu gagal
mencapai tujuan , kepuasan / rasa aman
yg tdk biasanya dlm keadaan tsb individu
tdk menemukan alternatif lain
• Respon marah mal adaptif meliputi
- Pasif adalah individu tdk mampu untuk
mengungkapkan perasaan yang sedang
dialami untuk menghindari suatu tuntutan
nyata
- Agresif adalah perilaku yang menyertai
marah dan merupakan dorongan individu
untuk menuntut sesuatu yang
dianggapnya benar dalam bentuk
Destruktif tapi masih terkontrol
- Amuk adalah perasaan marah dan
bermusuhan yang kuat disertai hilang
kontrol . Dimana individu dpt merusak diri
sendiri , orang lain maupun lingkungan .
PROSES KEMARAHAN
Model Ekspresi Marah
Merendahkan Diri
Rasa bersalah Kecemasan
Bermusuhan

Ekspresi Eksternal Ekspresi Internal

Perilaku Perilaku Perilaku tdk Perilaku


Konstrutif Agresif Asertif Merusak Diri
Perilaku yang tidak asertif seperti menekan
perasaan marah karena merasa tidak kuat,
Individu akan berpura – pura tdk marah /
melarikan diri dari rasa marahnya sehingga
rasa marah tdk terungkap. Kemarahan
demikian akan menimbulkan rasa
bermusuhan yang lama pada suatu saat
dapat menimbulkan kemarahan destruktif
yang ditujukan pd diri sendiri .
PENGKAJIAN
Faktor predis posisi :
1. Faktor biologis
A. Instictual drive theory ( Teori dorongan naluri ).
Perilaku agresif disebabkan oleh sesuatu
dorongan kebutuhan dasar yg sangat kuat
B. Psycosomatis Theory ( Teori psikosoniatik ) .
Pengalaan marah adalah akibat dari respon
psykologis thd stimulus eksternal , internal ,
atau lingkungan .
Dan sistim limbic berperan sbg pusat untuk
mengekspresikan maupun menghambat rasa
marah .
2. Faktor Psykologis
A. Teori Agresif dan frustasi ( Frustation
aggression theory ). Frustasi terjadi apabila
keinginan individu untuk mencapai sesuatu
gagal atau terlambat .
Keadaan tersebut dapat mendorong individu
berperilaku agresif
B. Behavioral theory ( Teori Perilaku ) .
Kemarahan adalah respons belajar , hal ini
dapat dicapai apabila tersedia fasilitas atau
situasi yang mendukung
C. Existential Theory ( Teori Eksistensi ) .
Bertingkah laku adalah kebutuhan dasar
manusia , apabila kebutuhan tdk dpt dipenuhi
melalui perilaku konstruktif , maka individu
akan melakukan dgn berperilaku destruktif
3. Faktor Sosial Kultural
A. Social Enviroment Theory ( Teori
lingkungan Sosial ). Lingkungan sosial
akan mempengaruhi sikap individu dlm
mengekspresikan marah .
B. Social Learning Theory ( Teori Belajar
Sosial ). Perilaku agresif dpt dipelajari
secara langsung maupun imitasi melalui
proses sosialisasi .
Faktor Presipitasi
1. Menyerang / menghindar ( Fight or flight )
2. Menyatakan dgn jelas ( Assertiviness )
3. Memberontak ( Acting out )
Perilaku biasanya disertai kekerasan akibat
konflik perilaku acting out untuk menarik
perhatian orang lain
4. Kekerasan , amuk ( Violence )
Perilaku dgn kekerasan / amuk dpt
ditujukan pada diri sendiri , orang lain
maupun lingkungan .
MEKANISME KOPING
Mekanisme Koping yang umum digunakan :
1. Kegiatan sehari – hari
- Persaingan dibidang pekerjaan / sekolah
- Olahraga dan permainan
- Musik
- Berbagai pengalaman dari bacaan / film.
- Kegiatan phisik
2. Mekanisme Pertahanan Ego
- Displacement
- Sublimasi
- Projeksi
- Represi
- Denial
- Reaksi Formasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Potensial mengamuk sampai dengan adanya
persepsi faham yang mengancam kehidupan
dimanifestasikan dengan menyatakan secara verbal
bahwa “ Staf Perawat akan Membunuhnya “
2. Potensial mengamuk pada orang lain s/d keinginan
yang bertolak belakang dengan peraturan rumah
sakit dimanifestasikan dgn menolak peraturan
rumah sakit
3. Potensial mengamuk pada orang lain s/d fungsi
kontrol otak yg terganggu akibat adnya tumor yg
dimanifestasikan dgn bingung dan Hipersensitif thd
rangsangan hub Interpersonal .
4. Penyesuaian tdk efektif s/d tidak mampu
mengkonfrontasikan kemarahan dimanifestasikan
mengucapakan kata – kata kasar.
5. Penyesuaian tdk efektif s/d penolakan rasa marah
yg tdk dimanifestasikan dgn kata – kata “ saya tdk
pernah marah “
6. Kesulitan mengungkapkan kemarahan tanpa
menyakiti hati orang lain s/d mengtahui cara
ungkapan yang dpt diterima , dimanifestasikan dgn
marah disertai suara keras ditujukan pada orang
disekitarnya
7. Ganguan komunikasi s/d perasaan marah thd
situasi dan yg diterimanya dimanifestasikan dgn
menghina atau menyalahkan perawat
PERENCANAAN

Tujuan :
K x dapat mengakui perasaan marahnya dan dpt
mengkomunikasikan rasa marahnya pada orang
lain secara asertif , sehingga diharapkan dpt
menaikan pertumbuhan diri k x
Rencana pendidikan kesehatan pada k x yang
mengalami kesulitan mengekspresikan marah

- bantu k x mengindetifikasikan marah.


- berikan kesempatan mengekpresikan marah
- latihan ekspresi marah
- terapkan ekspresi marah pada situasi nyata
- identifikasi alternatif yang digunakan untuk
mengekspresikan marah
- hadapi k x sbg orang yg menjadi sumber marah
Tindakan keperawatan pada k x yang mengalami
kesulitan mengekspresikan marah
- mengekspresikan perasaan secara asertif
- menaikan perhatian pada perilaku yang positif
- lindungi dari usaha melukai diri sendiri / orang
lain
KESADARAN PERAWAT
Perawat perlu memahami perasaan sendiri dan
reaksinya menghadapi perilaku k x marah.
Seringkali secara tdk disadari perawat memperlihatkan
respons yg tdk terapiotik , yg tentunya harus dihindarkan
karena dpt memperburuk hubungan interpersonal dng
kx
Respons tidak terapeutik thd ekspresi marah :
1. Respons : bertahan
Ciri utama :
kemarahan k x diinterpretasikan sbg
seorang penyerang dngan menjelaskan
bahwa situasi menyerang itu tdk adil /
pengecut
2. Respons : membalas dendam
Ciri utama :
menempatkan diri pada status yang lebih
tinggi dgn harapan dpt menghukum dan
mengekspresikan kemarahannya .
3. Respons : merendahkan
Ciri utama :
menduga bahwa dgn bersikap sombiong
atau menempatkan diri pada posisi yang
leih tinggi dpt menurunkan emosi k x
4. Respons : menghindari
Ciri utama :
tidak mengakui perasaan k x atau
mengabaikan perasaan k x
EVALUASI
Evaluasi k x marah harus berdasarkan
Obsesi perubahan tingkah laku dan respons
subyektif k x
Beberapa bentuk pertanyaan pada evaluasi :
1. Apakah k x sudah merefleksikan perilaku asertif ?
2. Apakah k x sudah mempunyai sumber koping
adekuat ?
3. Apakah k x sudah belajar berlatih mengekspresikan
marah dan mengakui rasa marahnya
4. Apakah k x sudah menggunakan koping
yang adaptif ?
5. Apakah k x sudah menggunakan strategi
ekspresi marah yang konstruktif ?
6. Apaah k x menggunakan perilaku asertif
untuk menaikan pertumbuhan dan
perubahan dirinya ?

Anda mungkin juga menyukai