Anda di halaman 1dari 54

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA

HIRYADI
PENGERTIAN
 ASGA adl suatu rangkaian kegiatan dlm
praktik kep. Yg diberikan kpd klien (klg)
pada tatanan komunitas dg
menggunakan proses
keperawatan,berpedoman pd standar
keperawatan,berlandaskan pd etika
keperawatan dlm lingkup wewenang
serta tanggungjawab keperawatan (Mc
Closkey&Grace,2001).
Asuhan keperawatan keluarga.
 Asga adalah suatu rangkaian kegiatan

yang diberikan melalui praktek


keperawatan dengan sasaran keluarga.
Untuk menyelesaikan masalah kesehatan
yang dialami dengan menggunakan
pendekatan proses kep
Meningkatkan kemampuan keluarga
Tujuan UMUM Dalam mengatasi masalah kes
Secara mandiri

Ditingkatkannya kemampuan keluarga


Tujuan KHUSUS
Dalam 5 fungsi perawatan
Keluraga.
Tugas keluarga dibidang kesehatan

1, mengenal masalah kesehatan keluarga

2. Memutuskan tindakan kesehata yang


Tepat bagi keluarga

Tujuan
3. Merawat anggota keluarga yang sakit.
Khusus
4. Memodifikasi/ memlihara lingkungan
Untuk meningkatkan kesehatan

5. Memanfaatkan fasilitas kesehataan


SASARAN ASGA

1. Keluarga yang mempunyai


masalah kesehatan
Mis : hipertensi, gizi buruk,
2. Keluarga yang beresiko terhadap
timbulnya masalah kesehatan
Mis ; Keluarga lansia, ibu hamil,
balita,sanitasi lingkungan
yang buruk.
Persiapan pelaksanaan Asga
 Menetapkan keluarga sasaran yang akan
dikunjungi, serta menentukan kasus yang
akan ditindaklanjuti.
 Menetapkan jadwal kunjungan. (nama
keluarga yang akan dikunjungi dan
kesepakatan waktu kunjungan berikutnya
dengan kehadiran anggota keluarga
pengambil keputusan)
 Menyiapkan perlengkapan (mempelajari
riwayat kes, catatan singkat permasalahan
klien/ keluarga, format pengkajian, PHN kit,)
PROSES
 PENDEKATAN PROSES KEPERAWATAN ;
 PENGKAJIAN
 PERENCANAAN
 IMPLEMENTASI
 EVALUASI
Pengkajian klg ;
- Demografi Pengkajian angggota
- Sosiokultural Klg :
- Lingkungan Biopsikoso
- Struktur Identifikasi masalah spiritual
- Fungsi / dx kep
- koping

perencanaan

Implementasi
(sumber-sumber klg)

evaluasi
PENGKAJIAN
 Pengkajian adalah suatu tahapan ketika
perawat mengumpulkan informasi secara
terus menerus tentang keluarga yang
dibinanya.

I Wawancara
N
F Observasi
O
R
M Pemeriksaan fisik
A
S Data Sekunder
I
Tahap – tahap pada pengkajian :

 Membina hubungan yang baik /


terapeutik
 Pengkajian awal; sesuai data yang
diperoleh dari unit pelayanan kesehatan.
 Pengkajian lanjutan (kedua); tahap
pengkajian untuk memperoleh data lebih
lengkap sesuai dengan masalah
kesehatan keluarga yang ada sekarang.
Ciptakan BHSP
 Menciptakan suasana hub baik dengan semua
anggota keluarga.
 Menggunakan bahasa yang sederhana, efektif
dan terapeutik.
 Memperkenalkan diri dengan sopan dan ramah.
 Menyampaikan tujuan kedatangan perawat.
 Meyakinkan keluarga bahwa kedatangan
perawat adalah untuk membantu keluarga
menyelesaikan masalah kes keluarga.
 Menjelaskan luas bantuan yang dapat diberikan
perawat.
 Menjelaskan kepada keluarga siapa tim kes lain
yang menjadi mitra perawat.
TAHAPAN
 PENGKAJIAN TAHAP I
 PENGKAJIAN TAHAP II
PENGKAJIAN TAHAP I

 Data umum
 Riwayat & tahap perkembangan klg
 Lingkungan
 Struktur klg
 Fungsi klg
 Stress & koping klg
 Pemeriksaan fisik
 Harapan klg
Data Umum
 Nama kepala keluarga
 Alamat
 Komposisi keluarga (dalam table)
lengkapi dengan genogram
 Tipe keluarga
 Suku
 Agama
 Status sosial ekonomi keluarga
 Aktivitas rekreasi keluarga
Riwayat dan tahap perkembangan
keluarga

 Tahap perkembangan keluarga saat ini


 Tahap perkembangan keluarga yang
belum terpenuhi
 Riwayat keluarga inti
 Riwayat keluarga sebelumnya (pihak
suami dan istri)
Lingkungan

 Karakteristik rumah
 Karakteristik tetangga dan komunitas
RW
 Mobilitas geografis keluarga
 Perkumpulan keluarga dan interaksi
dengan masyarakat
 Sistem pendukung keluarga
Struktur keluarga
 Pola komunikasi keluarga
 Struktur kekuatan keluarga
 Struktur peran (formal dan informal)
 Nilai atau norma keluarga
Fungsi keluarga
 Fungsi afektif
 Fungsi sosialisasi
 Fungsi perawatan keluarga
Stress dan koping keluarga
 Stressor jangka pendek dan panjang
serta kekuatan keluarga
 Kemampuan keluarga berespons teradap
situasi/stressor
 Strategi koping yang digunakan
 Strategi adaptasi disfungsional
Pemeriksaan fisik
 Lakukan pemeriksaan fisik terhadap
anggota keluarga
Harapan keluarga
 Harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan
PENGKAJIAN TAHAP II
 mengacu pada pelaksanaan 5 tugas
kesehatan keluarga oleh keluarga.
 Mengenal masalah
 Pengertian
 Penyebab
 Tanda dan gejala
 Identifikasi tingkat keseriusan masalah pada
keluarga
 Mengambil keputusan
 Akibat
 Keputusan keluarga
 Melakukan perawatan sederhana
 Cara-cara perawatan yang sudah dilakukan
keluarga
 Cara-cara pencegahan
 Modifikasi lingkungan
 Lingkungan fisik
 Lingkungan psikologis
 Pemanfaatan fasilitas kesehatan
 Pelayanan kesehatan yang biasa dikunjungi
keluarga
 Frekuensi kunjungan
ANALISIS DATA
 Kegiatan yang dilakukan :
 Menetapkan masalah kesehatan keluarga
 Menetapkan prioritas masalah kesehatan
yang akan dipecahkan, dengan
mempertimbangkan :
 a. Sifat masalah
 b. Kemungkinan masalah dapat diatasi
 c. Potensi pencegahannya
 d. Persepsi keluarga terhadap masalah
 Menetapkan diagnosis keperawatan
PERUMUSAN MASALAH
 Rumusan masalah kesehatan keluarga
dapat menggambarkan keadaan
kesehatan dan status kesehatan
keluarga, karena merupakan hasil dari
pemikiran dan pertimbangan yang
mendalam tentang situasi kesehatan,
lingkungan, norma, nilai, dan kultur yang
dianut oleh keluarga tersebut.
Tipologi Masalah Kesehatan dan
Keperawatan Keluarga

 Diagnosa Aktual
 Diagnosa Resiko / Resiko Tinggi
 Diagnosa Potensial / Wellness
 AKTUAL
 Adalah masalah keperawatan yang sedang
dialami keluarga & memerlukan bantuan
perawat dengan cepat.
 RESIKO / RESTI
 Adalah masalah keperawatan yang belum
terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah
keparawatan actual dapat terjadi dengan
cepat apabila tidak segara mendapat
bantuan / ditangani.
 POTENSIAL / WELLNESS
 Adalah suatu keadaan sejahtera dari
keluarga ketika keluarga telah mampu
memenuhi kebutuhan kesehatannya &
mempunyai sumber penunjang kesehatan
yang memungkinkan dapat ditingkatkan.
Penilaian (Skoring) Diagnosis
Keperawatan

 Skoring dilakukan apabila rumusan


diagnosis keperawatan lebih dari satu,
proses scoring menggunakan skala
dirumuskan oleh Bailon & Maglaya .
 Proses scoring dilakukan untuk setiap
diagnosis keperawatan, yang terdiri dari :
 Tentukan skornya sesuai dengan criteria
yang telah dibuat.
 Skor dibagi dengan skor tertinggi dan
dikalikan dengan bobot.
 Jumlah skor untuk semua criteria (skor
maksimum sama dengan jumlah bobot,
yaitu 5)
Skoring (Bailon &
Maglaya)
 Sifat masalah (bobot : 1)
 Tidak / kurang sehat (skor 3)
 Ancaman kesehatan (skor 2)
 Keadaan sejahtera (skor 1)
 Kemungkinan masalah dapat diatasi
(bobot : 2)
 Mudah (skor 2)
 Sebagian (skor 1)
 Tidak dapat (skor 0)
 Potensial masalah untuk dicegah
(bobot ; 1)
 Tinggi (skor 3)
 Cukup (skor 2)
 Rendah (skor 1)
 Menonjolnya masalah (bobot 1)
 Masalah berat, harus segera ditangani
(skor 2)
 Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani
(skor 1)
 Masalah tidak dirasakan (skor 0)
Penentuan prioritas sesuai dengan
Kriteria skala

 Untuk criteria pertama, prioritas utama


diberikan pada tidak / kurang sehat
karena perlu tindakan segera dan
biasanya disadari oleh keluarga.
Untuk Kriteria kedua perlu diperhatikan :

 Pengetahuan yang ada sekarang,


teknologi, dan tindakan untuk menangani
masalah.
 Sumber daya keluarga; fisik, keuangan,
tenaga.
 Sumber daya perawat; pengetahuan,
ketrampilan, waktu.
 Sumber daya lingkungan; fasilitas,
organisasi dan dukungan.
Untuk Kriteria ketiga perlu diperhatikan :

 Kepelikan masalah yang berhubungan


dengan penyakit.
 Lamanya masalah yang berhubungan
dengan jangka waktu.
 Tindakan yang sedang dijalankan atau
yang tepat untuk memperbaiki masalah.
 Adanya kelompok yang beresiko untuk
dicegah agar tidak actual dan menjadi
parah
Untuk Kriteria keempat
 Perawat perlu menilai persepsi atau
bagaimana keluarga menilai masalah
keperawatan tersebut.
Rencana tindakan pada keluarga
meliputi :

 Menstimulasi kesadaran / penerimaan


keluarga mengenai masalah dan
kebutuhan, dengan cara; memberikan
informasi, mengidentifikasi kebutuhan
keluarga, mendorong sikap emosi untuk
mendukung upaya kesehatan.
 Menstimulasi keluarga untuk
memutuskan cara perawatan yang
tepat, dengan cara; mengidentifikasi
konsekuensi bila tidak melakukan
tindakan, mengidentifikasi sumber yang
dimiliki keluarga, diskusi tentang tipe
tindakan.
 Memberikan kepercayaan diri selama
merawat anggota keluarga yang sakit,
dengan cara; demonstrasi, menggunakan
alat dan fasilitas dirumah, mengawasi
keluarga melakukan perawatan.
 Membantu keluarga untuk memelihara
(memodifikasi) lingkungan.
 Memotivasi keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada disekitar.
Hal penting dalam menyusun
rencana :

 Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah,


dan mempunyai jangka waktu yang
sesuai dengan kondisi klien.
 Kriteria hasil hendaknya dapat diukur
dengan alat ukur dan diobservasi
dengan pancaindra perawat yang
obyektif.
 Rencana tindakan disesuaikan dengan
sumber daya dan dana yang dimiliki oleh
keluarga dan mengarah ke kemandirian
klien sehingga tingkat ketergantungan
dapat diminimalisasi.
IMPLEMENTASI
 Kriteria hasil
 Pengetahuan
 Sikap
 Tindakan / psikomotor
EVALUASI
 Evaluasi digunakan dengan
menggunakan SOAP
 S : adalah ungkapan perasaan dan keluhan
yang dirasakan secara subyektif oleh
keluarga secara subyektif oleh keluarga
setelah dilakukan implementasi.
 O : keadaan objektif yang dapat
diidentifikasi oleh perawat menggunakan
pengamatan yang objektif setelah
implementasi.
 A : merupakan analisis perawat setelah
mengetahui respon subyektif dan objektif
keluarga yang dibandingkan dengan
criteria dan standar pada rencana
keperawatan.
 P : adalah perencanaan selanjutnya setelah
perawat melakukan analisis.
KEMANDIRIAN KELUARGA

No Kriteria Tingkat Kemandirian

I II III IV
1. Menerima petugas (Perkesmas) V V V V

2. Menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana V V V V

keperawatan keluarga
3. Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah V V V

kesehatannya secara benar


4. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran V V V

5. Melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai dengan V V V

anjuran
6. Melakukan tindakan pencegahan secara aktif V V

7. Melakukan tindakan promosi kesehatan secara aktif V


 Menerima petugas kesehatan
(Perawatan Kesehatan
Masyarakat/Perkesmas)
 Keluarga mau menerima kehadiran petugas
perkesmas secara terbuka dan aktif
bekerjasama untuk melakukan proses
asuhan keperawatan keluarga, yaitu
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
 Menerima pelayanan kesehatan sesuai
dengan rencana keperawatan keluarga
 Keluarga mampu diajak bekerjasama oleh
petugas perkesmas dalam menyusun
rencana tindakan yang akan dilakukan
pada keluarga sesuai dengan prioritas
diagnosa keperawatan keluarga yang
ditemukan
 Keluarga tahu dan dapat
mengungkapkan masalah kesehatannya
secara benar
 Keluarga mampu mengidentifikasi dan
memberikan informasi tentang masalah
kesehatan yang ada dalam keluarga baik
aktual, resiko maupun potensial.
 Memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan sesuai anjuran
 Keluarga tahu, mau dan mampu
menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan sesuai dengan sistem rujukan
yang ada terkait masalah kesehatan yang
dialami
 Melakukan tindakan keperawatan
sederhana sesuai dengan anjuran
 Keluarga secara mandiri mampu
menerapkan ketrampilan sederhana untuk
menangani masalah kesehatan yang
dialami sesuai dengan ketrampilan yang
diajarkan/dianjurkan petugas perkesmas.
 Melakukan tindakan pencegahan secara
aktif
 Keluarga melakukan tindakan pencegahan
secara mandiri guna menghindari
komplikasi dan atau berulangnya masalah
kesehatan.
 Melakukan tindakan promosi kesehatan
secara aktif
 Keluarga melakukan upaya peningkatan
derajat kesehatan keluarga secara umum,
diantaranya Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS)

Anda mungkin juga menyukai