Anda di halaman 1dari 27

Interaksi Obat Hiperkolesterol

KELOMPOK IV

SATRIA ISMIZ
SISCHA MUTIARA R.U
SISKA PURNAMA ASIH
SOFI RAHMAYANTI
SYIFA NURSEHA
TIARA ARDI ANGGRAINI
TIARA DINARTI
WIDIA PUTRI
WULAN SUCI RAHMAWATI
Apa itu
Hiperkolesterol...?

Hiperkolesterol juga dikenal dengan sebutan


hiperlipidemia, problem lipids, dislipidemia,
kadar lemak darah tanggi. Hiperlipidemia
adalah kelainan metabolisme lipid yang
ditandai dengan meningkatnya kadar
trigliserida dan kolesterol di dalam darah.
Hiperlipidemik dapat berupa
hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia
Penyebab
Hiperkolesterol

• peningkatan bobot badan,


• proses penuaan,
• faktor genetik,
• penurunan kadar estrogen
pada wanita yang telah
menopause
•HIPERKOLESTEROL
RINGAN, ditandai dengan
Hiperkolesterol nilai kolesterol LDL antara 140-
159 mg/dl;

•HIPERKOLESTEROL
SEDANG, bila kadar
kolesterol total antara 240-
300 mg/dL dan lebih spesifik
bila kadar kolesterol LDL
berkisar antara 160-189 mg/dl

•HIPERKOLESTEROL
BERAT, dengan kolesterol
LDL >190 mg/dl.
Klasifikasi hiperkolesterol menurut WHO fredrickson:
 Hiperkolesterolemia poligenik
Merupakan penyebab tersering dalam peningkatan kadar kolesterol.
Trigliserida bisa normal (WHO tipe lla) atau meningkat (tipe lb).
dapat meningkatkan resiko penyakit jantung koroner, dan bisa di
kurangi dengan menurunkan kadar kolesterol.

 Hiperkolesterolemia familial
Pada hiperkolesterolemia familial defisiensi reseptor LDL
menyebabkan hiperkolesterolemia (berat pada bentuk hormozigot,
lebih ringan pada heterozigot) yang menimbukan heterosklerosis.
Arkus kornea, xantelasma dan xantoma, tendon adalah ciri khasnya.

 Defek apolipoprotein B-100 familial


Disebabkan oleh penggantian asam amino tunggal dalam
apolipoprotein B, yang menyebabkan defek ikatan LDL pada
reseptornya. Secara klinis tidak bisa di bedakan dari
hiperkolesterolemia familial.
 Hipertrigliseridemia familial
Bisa disebabkan oleh peningkatan produksi VLDL hati atau
kegagalan klirens trigliserida dari kilomikron oleh lipoprotein
lipase. Hipertrigliseridemia bermakna (> 10 mmol/L) berhubungan
dengan xantoma eruptif, lipenia retinalis, dan pankreastitis akut.
 Hiperlipidemia gabungan familial
Keadaan ini diturunkan melalui jalur dominan autosomal.
Kolesterol dan trigliserida sama-sama meningkat. Seringkali di
temukan arkus kornea dan xantelasma (tapi tidak xantoma
tendon), dan resiko aterosklerosis meningkat.
 Disbetalipoproteinemia
Merupakan kelainan yang jarang terdapat di mana mutase gen
apolipoprotein E menyebabkan peningkatan trigliserida dan
kolesterol total.
 Hiperlipidemia sekunder
Bisa terjadi pada hipotirodisme sindrom nefrotik, pengobatan
dengan ekstrogen oral atau diuretic tiazid, penyalagunaan alcohol,
dan penyakit hati. Keadaan tersebut harus disingkirkan saat
memeriksa kelainan lipid.
Pengukuran Hiperkolesterol

Kadar kolesterol dalam darah dapat diketahui


dengan melakukan tes di laboratorium setelah
berpuasa kurang lebih antara 10-12 jam sebelum
pengambilan sampel darah. Darah diambil perintra
vena yang biasanya terdapat pada bagian lengan
bawah, sebelum diambil darah tidak diperbolehkan
mengkomsumsi obat-obatan yang mempengaruhi
kolesterol.
Pengobatan
Hiperkolesterol

Obat hiperkolesterolemia yang beredar di


Indonesia antara lain:
 Obat yang termasuk golongan asam
fibrat adalah: Gemfibrozil Fenofibrate, dan
Ciprofibrate
 Obat golongan resin (bile acid
sequestrant) adalah: Kolestiramin
(Chlolestyramine)
 Obat golongan Penghambat HMG Co-A
reduktase (Statin)adalah: Pravastatin,
Simvastatin, Rosavastatin, Fluvastatin,
Atorvastatin
 Asam nikotinat (Niacin)
 Ezetimibe.
Jenis Obat Contoh Cara Kerja

Penyerap asam empedu Kolestiramin Mengikat asam empedu di usus, dan


Kolestipol meningkatkan pembuangan LDL dari
aliran darah

Penghambat sintesa protein Niasin Mengurangi kecepatan VLDL (VLDL


merupakan prekursos dari LDL)

Penghambat HMG Adrenalin, Flufastatin Menghambat pembentukan


Koenzim-A reduktase Lovastatin kolesterol, dan meningkatkan
Vlavastatin pembuangan LDL dari aliran darah
Sinvastatin

Derivat asam fibrat Klofibrat Meningkatkan pemecahan lemak


Fenofibrat
Gemfibrosil
Pasien yang Rentan
Terhadap Interaksi Obat
Pasien
lanjut
usia
Pasien Orang
yang yang
dirawat minum
oleh lebih dari
lebih dari satu
satu macam
dokter. obat

Pasien
Pasien
yang
yang
mempun
memiliki
yai
karakteri
ganggua
stik
n fungsi
genetik
ginjal
tertentu Pasien dan hati
dengan
penyakit
akut
MENGHINDARI INTERAKSI
OBAT
Food Drug Administration (FDA)
menganjurkan beberapa hal yang bisa
kita lakukan untuk
mencegah interaksi tersebut:
Memerhatikan anjuran dokter atau
Apoteker.
Pemberian waktu minum obat.
Usahakan minum dengan air putih.
Tanyakan interaksi obat dengan makanan
atau zat gizi tertentu.
STUDI KASUS
Seorang pria 65 tahun dengan keluhan sakit kepala dan leher
terasa kaku. Pria tersebut memiliki riwayat diabetes melitus tipe 2
dan hipertensi dirujuk ke klinik untuk assassment (penilaian) mixed
hyperlipidemia yang ditemukan dalam pemeriksaan rutinnya.
Riwayat keluarga ada yang menderita diabetes melitus tipe 2.
Pengobatan saat ini ramipril, glyburide, dan hydroclorthiazide.
Hasil analisis sampel darah (puasa) kolesterol total 356,34 mg/dL,
total trigliserida 5927,4 mg/dL, HDL-c 23,4 mg/dL, TSH 0,94 mIU/L.
Urea, kreatininm elektrolit, bilirubin, AST, ALT normal. HbA1c 9,5%.
Kemudian dokter meresepkan fenofibrate, metformin, dan
rosuvastatin termasuk ramipril, glyburide, dan hydroclorothiazide.
Empat minggu kemudian lipid profil pasien mengalami
peningkatan. Hasil laboratorium menunjukkan kadar kolesterol
total 213,45 mg/dL, trigliserida 825,5 mg/dL, HDL-c 37,05 mg/dL.
Dengan terus dilakukan follow up, 3 bulan kemudian kolesterol
total 145,9 mg/dL, trigliserida 330,4 mg/dL, HDL-c 27,84 mg/dL
SUBYEK

Pria berusia 65 tahun


Keluhan : sakit kepala, leher terasa kaku
Riwayat penyakit : Diabetes melitus tipe 2,
Hipertensi Riwayat Pengobatan : ramipril,
glyburide, dan hydroclorthiazide
OBYEK
ASSASSMENT
Pasien mempunyai riwayat penyakit diabetes
melitus tipe 2 dan hipertensi
Glyburide (dosis tidak dicantumkan) digunakan
untuk terapi diabetes pasien.
Ramipril dan hydroclorothiazide (dosis tidak
dicantumkan) digunakan untuk terapi hipertensi
pasien.
Berdasarkan data diatas, kolesterol total dan
trigliserida pasien sangat tinggi sementara kadar
HDL-c dibawah normal. Menurut NCEP (National
Cholestrol Education Program) kolesterol total
normal < 200 mg/dL, trigliserida normal < 150
mg/dL, dan HDL-c 35-93 mg/dL. Hal ini
LANJUTAN ASSASSMENT
Diabetes melitus tipe 2 yang diderita pasien merupakan salah satu
penyebab terjadinya hiperlipidemia sekunder karena kondisi
tersebut dapat menyebabkan meningkatnya level VLDL dan
menurunkan HDL
pemakaian obat hipertensi golongan tiazid juga menyebabkan
peningkatan kolestrol 5-7% dan peningkatan trigliserida 30-50%
(Koda-Kimble et al, 2005)
pasien dengan kadar trigliserida > 2001,77 mg/dL semuanya
hampir memiliki hiperlipidemia sekunder dan primer. (Martin et al,
2009)
Dokter meresepkan fenofibrate (dosis tidak dicantumkan) untuk
mengatasi hiperlipidemia.
Saat pemeriksaan HbA1c pasien sebesar 9,5% maka dokter
memberi metformin (dosis tidak dicantumkan) tambahan obat
untuk diabetes pasien. Rusovastatin (dosis tidak dicantumkan)
untuk terapi mixed hyperlipidemia.
PLAN
Tujuan terapi yang ingin dicapai dalam pengobatan adalah
penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida, meningkatkan
kadar HDL-c, menormalkan kadar gula darah dan tekanan darah
tinggi serta mengurangi resiko pertama atu berulang dari infark
miokardiak, angina, gagal jantung, stroke iskemia, dan kejadian lain
pada penyakit arterial (karotid stenosis atau aortik abdominal)
Disarankan :
1. Terapi hiperlipidemia
 Fenofibrate Dosis inisial yang biasa digunakan dalam terapi
mixed hyperlipidemia yaitu sebesar 300 mg per hari dan dapat
ditingkatkan menjadi 400 mg perhari. Dosis pemeliharan 200
mg per hari. Obat diminum setelah makan.
 Rusovastatin Dosis inisial yang biasa digunakan yaitu 20 mg
per hari. Range dosis 5 – 40 mg per hari dan tidak lebih dari 40
mg perhari. Obat sebelum atau setelah makan pada malam
hari.
LANJUTAN PLAN
2. Terapi hipertensi
 Ramipril Dosis pemeliharaan yaitu 2,5-5 mg per
hari diminum pagi sebelum atau setelah
makan.
 Hidrochlortiazide Dosis yang biasanya
digunakan yaitu 12,5 mg per hari diminum pagi
sebelum atau setelah makan.
3. Terapi Diabetes melitus tipe 2
 Glyburide Dosis pemeliharaan yaitu 1,25 – 20
mg per hari diminum segera sebelum makan.
 Metformin Dosis pemeliharan yaitu 500 mg 1 –
2 kali perhari diminum setelah makan.
LANJUTAN PLAN
ANALISIS DRP BAGIAN “INTERAKSI OBAT”
LANJUTAN PLAN
ANALISIS DRP BAGIAN
“INTERAKSI OBAT”
LANJUTAN PLAN
Untuk menghindarin interaksi obat sebaiknya fenofibrate
diminum pagi hari dan rosurvastatin diminum malam hari
(Charles, 2009)
pemakaian obat hipertensi golongan tiazid juga menyebabkan
peningkatan kolestrol 5-7% dan peningkatan trigliserida 30-
50% maka diganti dengan furosemide tablet disarankan
gunakan 1 x sehari 1 tablet pada pagi hari. Menurut drugs.com
furosemide ada interaksi dengan obat metformin, glyburide,
dan ramipril. Cara menghindarinya yaitu dengan pemakaian
waktu minum obat yang berbeda, minum obat di berikan jeda
kurang lebih 3 jam.
TERAPI NON FARMAKOLOGI
 Terpai Diet
 Aktivitas fisik
 Menghentikan kebiasaan merokok
KESIMPULAN
 Hiperkolesterol juga dikenal dengan sebutan hiperlipidemia, problem
lipids, dislipidemia, kadar lemak darah tanggi. Hiperlipidemia adalah
kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan meningkatnya
kadar trigliserida dan kolesterol di dalam darah. Hiperlipidemik
dapat berupa hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia
• Hiperkolesterol ringan, ditandai dengan nilai kolesterol LDL antara
140-159 mg/dl; Hiperkolesterol sedang, bila kadar kolesterol total
antara 240-300 mg/dL dan lebih spesifik bila kadar kolesterol LDL
berkisar antara 160-189 mg/dl; Hiperkolesterol Berat, dengan
kolesterol LDL >190 mg/dl.
 Obat hiperkolesterolemia yang beredar di Indonesia antara lain:
 Obat yang termasuk golongan asam fibrat adalah: Gemfibrozil
Fenofibrate, dan Ciprofibrate
 Obat golongan resin (bile acid sequestrant) adalah: Kolestiramin
(Chlolestyramine)
 Obat golongan Penghambat HMG Co-A reduktase (Statin)adalah:
Pravastatin, Simvastatin, Rosavastatin, Fluvastatin, Atorvastatin
 Asam nikotinat (Niacin)
 Ezetimibe.
 Untuk menghindari terjadinya interaksi obat, Food
Drug Administration (FDA) menganjurkan beberapa
hal yang bisa kita lakukan untuk
mencegah interaksi tersebut:
 Memerhatikan anjuran Dokter atau Apoteker.
 Waktu minum obat.
 Usahakan minum dengan air putih.
 Tanyakan interaksi obat dengan makanan atau zat gizi
tertentu.
REFFERENSI
Farmakoterapi Obesitas Dan Hiperlipidemia
Disusun Oleh: Iman Firmansyah (260110130044)
Program profesi Apoteker Fakultas Farmasi
Universitas Padjadjaran, Tahun 2017
Carlisle BA, Kroon LA, Koda-Kimble MA. 2005.
Diabetes Mellitus. In: Young LY, Koda-Kimble MA,
Eds. Applied Therapeutics: The Clinical Use of
Drugs. 8th ed. Vancouver, WA: Applied
Therapeutics, Inc. 2005:50:1-86
Martin, dkk. 2009.Farmasi Fisik.
Yoshinta.Penerjemah.Jakarta :UI Press
R IM A
TE
K A S I H

Anda mungkin juga menyukai