Anda di halaman 1dari 22

TUGAS 4

PERSALINAN BERESIKO
PADA IBU
( DISTOSIA )
NAMA : WHIDYAN HASRIYANA S
KELAS:A
NIM : 121881916
DISTOSIA
• PERSALINAN MACET ( DISTOSIA )
• Persalinan macet adalah kondisi ketika ada hambatan selama proses
melahirkan berlangsung sehingga memakan waktu yang lebih lama.
Sebagaimana yang mungkin sudah Anda tahu, persalinan terjadi berkat
adanya kontraksi otot berulang yang cukup intens.
• Dalam istilah medis, persalinan macet dikenal dengan nama distosia.
Sebutan distosia ini juga biasanya dikenal sebagai failure to progress atau
prolonged labor.
• Sebuah persalinan dapat dikatakan macet atau distosia ketika berlangsung
sekitar 20 jam atau bahkan lebih. Kondisi ini biasanya berlaku bagi Anda
yang baru pertama kali melahirkan, seperti dijelaskan oleh
American Pregnancy Association.
LANJUTAN….

• Distosia atau persalinan macet, terjadi ketika uterus berkontraksi dengan


normal, namun bayi belum juga keluar dari panggul selama persalinan karena
jalan keluar terhalangi. Komplikasi pada bayi di antaranya tidak mendapat
oksigen yang cukup hingga menyebabkan kematian. Hal ini meningkatkan risiko
ibu terkena infeksi, ruptur uteri, atau perdarahan pasca persalinan.
• Distosia Serviks Uteri adalah terhalangnya kemajuan persalinan disebabkan
kelainan serviks uteri. Walaupun his normal dan baik, kadang-kadang
pembukaan serviks jadi macet karena ada kelainan yang menyebabkan serviks
tidak mau membuka.
PENYEBAB DISTOSIA

• Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab persalinan macet di


tengah jalan atau distosia. Baik kondisi atau tenaga ibu, jalan lahir
maupun bayi di dalam kandungan, keduanya sama-sama dapat
memicu terjadinya distosia.
• Selama fase melahirkan awal atau laten berlangsung, pembukaan
leher rahim (serviks) yang lambat dan lemahnya kontraksi rahim
bisa jadi penyebabnya. Saat masuk ke fase melahirkan aktif,
ukuran tubuh bayi yang terlalu besar dikombinasikan dengan
ukuran panggul ibu yang kecil juga bisa menyebabkan distosia.
• Kesalahan saat mengejan dan kelelahan di tengah-tengah proses mengejan dapat
membuat Anda mengalami distosia. Selain itu, masih ada faktor-faktor lainnya yang
juga dapat meningkatkan risiko persalinan macet atau distosia, meliputi:

• Postur tubuh ibu yang pendek atau kurang dari 150 cm.
• Usia ibu lebih dari 35 tahun saat hamil dan melahirkan.
• Usia kehamilan lebih dari 41 minggu.
• Jarak antara pemberian induksi epidural untuk melahirkan dengan pembukaan lengkap
memakan waktu lebih dari 6 jam.
• Ada kelainan pada jalan lahir misalnya panggul yang sempit (baik pada bagian atas,
tengah, atau bawah) atau terdapat tumor yang mempersempit jalan lahir sehingga bayi
susah keluar.
• Ada kelainan pada leher rahim (serviks), sehingga sulit terbuka selama persalinan
berlangsung.
• Sedang hamil bayi kembar dua, tiga, empat, atau lebih.
• Pengaruh dari berbagai faktor psikologis, seperti stres, khawatir, kecemasan,
ketakutan, dan lainnya.
• Pengaruh konsumsi obat pereda nyeri yang bisa memengaruhi kekuatan kontraksi.
LANJUTAN….

• Penyebab utama persalinan macet meliputi: bayi besar atau posisi


bayi yang abnormal, panggul sempit, dan masalah dengan jalan lahir.
Posisi abnormal meliputi distosia bahu di mana bahu anterior tidak
dapat keluar dengan mudah dari bawah tulang kemaluan. Faktor-
faktor risiko untuk panggul sempit seperti kekurangan gizi dan
kurangnya paparan sinar matahari menyebabkan kekurangan vitamin
D Hal ini juga lebih umum terjadi pada remaja karena panggul tidak
tumbuh secara sempurna. Masalah dengan jalan lahir termasuk
vagina dan perineum sempit yang mungkin karena khitan pada wanita
atau tumor. Partogram sering digunakan untuk memantau kemajuan
persalinan dan mendiagnosis masalah. Hal Ini dikombinasikan
dengan pemeriksaan fisik untuk mengenali persalinan macet.
KOMPLIKASI DISTOSIA

• Distosia yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan


komplikasi, baik pada ibu maupun bayi yang dikandung. Dampak
bagi ibu di antaranya berisiko terjadi perdarahan, trauma atau
cedera jalan lahir, serta infeksi.
KOMPLIKASI PADA BAYI
Sementara bagi bayi, persalinan yang berjalan lama atau distosia dapat
menyebabkan berbagai hal, seperti:

• Bayi tercekik karena kadar oksigen yang rendah (asfiksia).


• Ada benjolan berupa kumpulan darah di kepala (hematoma kepala).
• Jaringan di kulit kepala tidak berfungsi atau mati (nekrosis kulit kepala).
• Detak jantung bayi tidak normal.
• Ada zat asing di dalam air ketuban bayi.
Oleh karena itu, persalinan yang macet di tengah jalan (distosia) tidak boleh
disepelekan. Selama proses persalinan berlangsung, dokter dan tim medis
lainnya akan terus memantau perkembangan tahapan melahirkan Anda.
CARA MENDIAGNOSIS DISTOSIA

• Ketika proses melahirkan normal dirasa berlangsung cukup lama


atau distosia, biasanya dokter dan tim medis akan melakukan
pemeriksaan. Berikut pemeriksaan yang biasa dilakukan:

Frekuensi kontraksi yang Anda alami.


Kekuatan kontraksi yang Anda alami.
Diagnosis 

• Diagnosis dapat ditegakkan dengan beberapa kali


moment opname pemeriksaan dalam yaitu his
baik tetapi pembukaan serviks tidak bertambah
dan pemeriksaan dilakukan 2-3 kali antara 1-2
jam. 
Pemeriksaan distosia bisa dilakukan dengan
cara sebagai berikut:

• Menggunakan Intrauterine Pressure Catheter Placement (IUPC).


Prosedur ini dilakukan dengan cara menempatkan sebuah alat
berupa monitor kecil di dalam rahim, tepatnya di samping bayi.
Tujuannya agar dokter tahu berapa kali kontraksi terjadi, dan
seberapa besar kekuatannya.
• Menggunakan electronic fetal monitoring (EFM). Alat ini berguna
untuk mengukur denyut jantung bayi.
KLASIFIKASI

• Ada 4 jenis kelainan pada serviks uteri: 

• a) Serviks kaku yakni suatu keadaan dimana seluruh serviks kaku. 


• b) Serviks Gantung (hanging cervix) 
• c) Serviks Konglumer (conglumeratio cervix)
• d) Edema serviks,
LANJUTAN

• a) Serviks kaku yakni suatu keadaan dimana seluruh serviks kaku.


 
• Keadaan ini sering dijumpai pada primigravida tua, atau karena
adanya parut-parut bekas luka atau bekas infeksi atau pada karsinoma
serviks. Kejang atau kaku serviks dibagi 2, dikatakan primer: mungkin
disebabkan oleh rasa takut atau pada primigravida tua atau sebab
psikis. Sekunder: oleh karena luka-luka dan infeksi yang sembuh dan
meninggalkan parut. 
LANJUATAN

• b) Serviks Gantung (hanging cervix) 


• Adalah suatu keadaan dimana ostium uteri ekstermem dapat terbuka
lebar, sedangkan ostium uteri internum tidak mau membuka. Serviks
akan menggantung seperti corong. 

• c) Serviks Konglumer (conglumeratio cervix) 


• Suatu keadaan dimana ostium uteri internum dapat terbuka sampai
lengkap sedangkan ostium uteri eksternum tidak mau membuka.
Keadaan ini sering kita jumpai pada wanita dengan prolaps uteri yang
menjadi hamil atau dengan serviks dan portio yang panjang (elongatio
seervicisat portionis). Dalam hal ini serviks dapat menjadi tipis, namun
ostium uteri eksternum tidak membuka atau hanya membuka 5 cm. 
LANJUTAN

• d) Edema serviks, 
• Bila dijumpai edema yang hebat dari serviks disertai hematoma
dan nekrosis ini merupakan tanda adanya obstruksi. Terutama
karena kesempitan panggul, serviks terjepit antara kepala dan
jalan lahir sehingga terjadi gangguan sirkulasi darah dan cairan
yang menimbulkan edema serviks. 
CARA MENGATASI PERSALINAN DISTOSIA

• Jika persalinan macet (distosia) terjadi di fase awal melahirkan


dan tidak berisiko menimbulkan komplikasi, Anda biasanya
dianjurkan untuk melakukan beberapa kegiatan.
• Memperbanyak berjalan kaki, tidur, atau mandi air hangat jadi
hal-hal yang biasanya direkomendasikan.
• Anda juga bisa mengubah dan mencari posisi ternyaman saat
duduk dan berbaring. Sementara untuk kasus distosia yang
disebabkan oleh distosia bahu bayi, dokter harus menempuh
beberapa cara untuk mengeluarkan bayi, di antaranya:

• Memberikan tekanan pada perut ibu.


• Meminta ibu untuk menekukkan kedua kaki dan mendekatkan lutut
ke arah dada.
• Membantu memutar bahu bayi secara manual.
• Melakukan episiotomi untuk memberikan ruang pada bahu.
• Cara-cara tersebut kadang berisiko menimbulkan cedera saraf
pada bahu, lengan, dan tangan bayi. Namun biasanya, akan
berangsur-angsur membaik dalam waktu 6-12 bulan. 
PENANGANAN
•  Penanganan 
• Pada kondisi serviks yang kaku setelah ditegakan Diagnosa memang serviks kaku dan setelah
pemberian obat-obatan seperti valium dan pethidin tidak merubah sifat kekakuan tindakan
kita adalah melakukan caesar. 

Pada kondisi serviks Konglumer tergantung kepada keadaan turunnya kepala janin : 
• Ostium uteri eksternum dicoba melebarkan pembukaannya secara digital dan memakai
dilatator. 
• Ostium uteri eksternum dilebarkan dengan sayatan menurut Durhssen (Durhssen incision)
seperti dibawah ini. Sayatan masing-masing selebar 11/2 – 2 cm dengan demikian
pembukaan menjadi lengkap dan partus dapat dipimpin atau diselesaikan dengan ekstrasi
vakum dan forceps. 
• Bila hal-hal diatas tidak berhasil atau tidak mungkin sebaiknya dilakukan section caesarea. 
• Distosia karena kelainan edema serviks Bila syarat-syarat untuk ekstrasi vakum dan forsep
tidak dipenuhi penderita maka ditolong dengan section caesarea. 
Di samping itu, dokter dan tim medis juga dapat
melakukan beberapa hal berikut ini untuk membantu
mengatasi persalinan macet:

1. Menggunakan forceps

• Forceps adalah sebuah alat yang berguna membantu menarik bayi


keluar dari dalam vagina. Alat ini biasanya digunakan ketika posisi
kepala bayi sudah berada di tengah-tengah jalan lahir dan
pembukaan lengkap, tapi terhambat dan sulit untuk keluar.
• Selain itu, forceps juga bisa menjadi pilihan dokter untuk
membantu kelahiran baik jika ibu merasa kelelahan untuk
mengejan.
LANJUTAN

2. Memberikan Pitocin

• Jika kekuatan kontraksi selama Anda melahirkan kurang besar,


dokter dapat memberikan obat pitocin (oksitosin). Hal ini juga
dijelaskan dalam buku
Clinical Veterinary Advisor: Birds and Exotic Pets.
• Obat pitocin ini bertugas untuk mempercepat sekaligus
menambah kekuatan kontraksi.
• 3. Operasi caesar
• Setelah diberikan obat pitocin biasanya kekuatan kontraksi
berangsur-angsur akan meningkat. Namun, jika kemudian
persalinan masih saja macet (distosia), dokter biasanya akan
menempuh langkah melalui operasi persalinan caesar.
• Metode melahirkan dengan operasi caesar juga dibutuhkan jika
distosia disebabkan oleh ukuran kepala bayi yang terlalu besar,
maupun panggul ibu yang terlalu kecil.
• Dalam kasus lain seperti posisi bayi sungsang, kelainan pada jalan
lahir, maupun kelainan pada leher rahim (serviks), operasi caesar
bisa dilakukan.
• Pada kebanyakan kasus, operasi caesar menjadi cara utama dan
aman untuk mengatasi persalinan macet, sekaligus menghindari
timbulnya komplikasi lebih lanjut.
SEKIAN
DAN
TERIMAKASI
.........................................
....

Anda mungkin juga menyukai