Anda di halaman 1dari 16

PENGELOLAAN

ZAKAT DAN INFAQ


Nama
1. DINDA FEBRIANI A (043-019)
2. AHMAD SYAHRIN F I (043-022)
Kelompok 3. ELANG SETIA P (043-112)

5 4. FADHIL HANIFANSHA P (043-123)


5. IRAHMATUN NURUL L (044-11)
PENGERTIAN ZAKAT

• Zakat secara bahasa (lughat), berarti : tumbuh, berkembang dan


berkah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan
atau mensucikan (QS. At-Taubah : 10). Sedangkan menurut
terminologi syari’ah (istilah syara’) zakat berarti kewajiban atas
harta atau kewajiban atas sejumlah harta tertentu untuk
kelompok tertentu dalam waktu tertentu. Atau Zakat adalah
nama dari sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat
tertentu (nishab) yang diwajibkan Allah SWT untuk dikeluarkan
dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan
persyaratan tertentu pula (QS. 9:103 dan QS. 30:39).
• Demikian halnya menurut mazhab Imam Syafi’i zakat adalah
sebuah ungkapan keluarnya harta atau tubuh sesuai dengan
secara khusus. Sedangkian menurut mazhab Imam Hambali,
zakat ialah hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang khusus
untuk kelompok yang khusus pula, yaitu kelompok yang
disyaratkan dalam Al-Qur’an. Zakat mempunyai fungsi yang jelas
untuk menyucikan atau membersihkan harta dan jiwa
pemberinya.
PENGERTIAN INFAK PENGERTIAN SHADAQ
• Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti • Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti
mengeluarkan sesuatu (harta) untuk benar.. Adapun secara terminologi syariat
kepentingan sesuatu. Menurut terminologi shadaqah makna asalnya adalah tahqiqu syai’in
syariat, infaq berarti mengeluarkan sebagian bisyai’i, atau menetapkan/menerapkan sesuatu
dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk pada sesuatu. Atau pemberian sukarela yang
suatu kepentingan yang diperintahkan Islam. dilakukan oleh seseorang kepada orang lain,
Jika zakat ada nishabnya, infaq tidak mengenal terutama kepada orang-orang miskin setiap
nishab. Jika zakat harus diberikan pada kesempatan terbuka yang tidak ditentukan jenis,
mustahik tertentu (8 asnaf), maka infaq boleh jumlah maupun waktunya, sedekah tidak terbatas
diberikan kepada siapapun. Misalnya, untuk pada pemberian yang bersifat material saja tetapi
kedua orang tua, anak-yatim, dan sebagainya juga dapat berupa jasa yang bermanfaat bagi
(QS. 2:215). Infaq adalah pengeluaran sukarela orang lain. . Shadaqah ialah segala bentuk nilai
yang di lakukan seseorang, setiap kali ia kebajikan yang tidak terikat oleh jumlah, waktu
memperoleh rizki, sebanyak yang ia dan juga yang tidak terbatas pada materi tetapi
kehendakinya. Allah memberi kebebasan juga dapat dalam bentuk non materi, misalnya
kepada pemiliknya untuk menentukan jenis menyingkirkan rintangan di jalan, menuntun orang
harta, berapa jumlah yang yang sebaiknya yang buta, memberikan senyuman dan wajah yang
diserahkan. manis kepada saudaranya, menyalurkan
syahwatnya pada istri.
• Zakat, sifatnya wajib dan adanya

ketentuannya/batasan jumlah harta yang harus zakat

dan siapa yang boleh menerima.

• Infaq, sumbangan sukarela atau seikhlasnya (materi).

• Shadaqah, lebih luas dari infaq, karena yang

disedekahkan tidak terbatas pada materi saja.

KAITAN ZAKAT, INFAQ, SHADAQAH


AL-QURAN
• Dasar zakat, firman Allah SWT Q.S. Al-Fushilat ayat 6-7.
• Zakat itu wajib, dalam bentuk perintah yang tegas dan instruksi pelaksanaan yang
jelas. “Dirikanlah oleh kalian shalat dan bayarlah zakat.”(QS Al-Baqarah;110) dan (QS.At taubah :
103) adalah satu surat dalam al-quran yang banyak membahas masalah zakat. Pada tahun 2 H
di Madinah, aturan zakat mulai lebih jelas seperti syarat harta yang terkena zakat dan cara
perhitungannya.
• Di dalam beberapa ayat al-quran, Allah mengancam orang-orang yang tidak membayar zakat
dengan hukuman berat di akhirat dan kebinasaan atas harta yang dimilikinya (QS 41;6-7,
9;35).
• Ayat berupa motivasi melakukan kebaikan salah satunya zakat adalah QS. Al-Baqarah : 277.

LANDASAN HUKUM ZAKAT


HADIST
• Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda: “siapa yang dikaruniai oleh Allah kekayaan tetapi
tidak mengeluarkan zakatnya, maka pada hari kiamat nanti ia akan didatangi seekor ular jantan
gundul yang sangat berbisa dan menakutkan dengan dua bintik di atas kedua matanya.” (HR
Bukhari)
• “Golongan yang tidak mengeluarkan zakat (di dunia) akan ditimpa kelaparan dan kemarau
panjang.” (HR Tabrani)
• “Bila shadaqah (zakat) bercampur dengan kekayaan lain, maka kekayaan itu akan binasa.” (HR
Bazar dan Baihaqi)
• “Zakat itu dipungut dari orang-orang kaya di antara mereka, dan diserahkan kepada orang-orang
miskin.” (HR Bukhari)

LANDASAN HUKUM ZAKAT


HIKMAH ZAKAT
ZAKAT DAN PENGENTASAN KEMISKINAN

Pengentasan kemiskinan menjadi salah satu dari peran zakat dalam pembangunan,
setidaknya ada 4 (empat) peran zakat, antara lain :
• Pertama, peran moderasi kesenjangan sosial yang dapat dilakukan oleh zakat
tampak secara konkret dalam distribusi harta dari para wajib zakat
(muzakki)kepada orang yang berhak menerima zakat (mustahik), dengan amil
zakat sebagai perantara. Redistribusi ini akan mengurangi kesenjangan sosial.
• Kedua, Penyaluran zakat kepada mustahik memiliki agenda untuk meningkatkan
kemampuan mereka dalam mencukupi kebutuhan hidupnya, baik yang dalam
bentuk pendistribusian zakat.
• Ketiga, zakat memiliki peran dalam mendorong munculnya model terobosan
dalam pengentasan kemiskinan. Program penanggulangan kemiskinan yang ada
selama ini merupakan program belas kasih dari pemerintah kepada orang-orang
miskin.
• Keempat, zakat merupakan sumber pendanaan pembangunan kesejahteraan
umat di luar APBN maupun APBD.
ZAKAT DAN PENGENTASAN KEMISKINAN

Bagaimanakah mekanisme eMultiplier zakat ini?


Zakat dalam bentuk bantuan konsumtif yang diberikan kepada mustahikakan meningkatkan
pendapatan mustahik, yang berarti daya beli mustahiktersebut atas suatu produk yang menjadi
kebutuhannya akan meningkat pula. Peningkatan daya beli atas suatu produk ini akan berimbas
pada peningkatan produksi perusahaan. Imbas dari peningkatan produksi adalah penambahan
kapasitas produksi yang hal ini berarti perusahaan akan menyerap tenaga kerja lebih banyak.
Hal ini berarti tingkat pengangguran akan semakin berkurang. Sementara itu di
sisi lain, peningkatan produksi akan berakibat pada meningkatnya pajak yang dibayarkan.
Jika penerimaan negara dari pajak bertambah, negara akan mampu menyediakan sarana dan
prasarana untuk pembangunan serta mampu menyediakan fasilitas publik bagi masyarakat.
Apabila zakat mampu dikumpulkan secara signifikanpendidikan dan kesehatan gratis dapat
diberikan kepadamasyarakat.
Di Indonesia, wewenang pengelolaan zakat diberikan kepada lembaga negara dan lembaga sosial
kemasyarakatan. Lembaga negara vang mengelola zakat dikenal dengan istilah Badan Amil Zakat
(BAZ), sedangkan organisasi sosial kemasyarakatan yang mengelola zakat dikenal dengan istilah
TATA KELOLA Lembaga Amil Zakat (LAZ).
ZAKAT
DI INDONESIA BAZ
Badan Amil Zakat (BAZ) adalah lembaga pengelola zakat yang didirikan oleh pemerintah yang
didirikan atas usul Kementrian Agama dan disetujui oleh Presiden. Kantor Pusat dari lembaga zakat
ini berkedudukan di ibu kota negara. BAZNAS dipimpin olen seorang ketua dan seorang wakil ketua.
Masa kerja BAZNAS dijabat selama 5 (lima) tahun.
LAZ
Lembaga Amil Zakat (LAZ) LAZ merupakan lembaga pengelola zakat yang dibentuk oleh masyarakat
atau diluar pemerintah. LAZ adalah intitusi pengelolaan zakat yang sepenuhnya dibentuk atas
prakarsa masyarakat dan oleh Masyarakat yang bergerak dibidang dawah pendidikan,sosial,dan
kemaslahatan umat

TATA KELOLA PRINSIP DAN AZAS BASANAS


• Prinsip keyakinan keagamaan, yaitu bahwa orang yang membayar zakat merupakan salah satu
ZAKAT manifestasi dari keyakinan agamanya.
DI INDONESIA • Prinsip pemerataan dan keadilan; merupakan tujuan sosial zakat, yaitu membagi kekayaan yang
diberikan Allah lebih merata dan adil kepada manusia.
• Prinsip produktivitas, yaitu menekankan bahwa zakat memang harus dibayar karena milik
tertentu telah menghasilkan produk tertentu setelah lewat jangka waktu tertentu.
• Prinsip nalar, yaitu sangat rasional bahwa zakat harta yang menghasilkan itu harus dikeluarkan.
• Prinsip kebebasan, yaitu bahwa zakat hanya dibayar oleh orang yang bebas atau merdeka.
• Prinsip etika dan kewajaran, yaitu zakat tidak dipungut secara semena-mena, tapi melalui aturan
yang disyariatkan.

 
PENGELOLAAN SESUAI DENGAN UNDANG-UNDANG
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat disahkan oleh
Presiden Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta pada tanggal 25 November
2011..UU 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat diundangkan oleh Menkumham
TATA KELOLA
Amir Syamsudin pada tanggal 25 November 2011 di Jakarta.
ZAKAT
DI INDONESIA
KETENTUAN ZAKAT FITRAH

Zakat fitrah ini dikeluarkan setiap setahun sekali di 


Bulan Ramadhan. Besarannya sesuai ketentuan
zakat fitrah, yakni 2,5 kilogram hingga 3,5 liter
makanan pokok yang digunakan sehari-hari
dan ditunaikan oleh setiap jiwa.  
Selain makanan pokok atau beras, zakat fitrah juga
bisa dibayarkan dengan bentuk uang. Ketentuan
zakat bentuk uang ini disesuaikan pula dengan
harga makanan pokok yang dikonsumsi oleh
pemberi zakat.  Misalnya setiap hari kita makan
dengan beras yang dibeli seharga Rp13 ribu per
kilogram, maka zakat fitrah yang harus
dikeluarkan seharga bahan makanan yang sama.
KETENTUAN MAAL

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas)


menyebut maal atau harta yang dimaksud memiliki
dua syarat, yaitu:
1.Dapat dimiliki, disimpan, dihimpun, dikuasai
2.Dapat diambil manfaat sesuai ghalibnya, misal:
rumah, ternak, mobil, hasil pertanian, uang, emas,
dan perhiasan lainnya.

Seorang muslim wajib mengeluarkan zakat atas


hartanya tersebut dengan ketentuan zakat sebesar
2,5 persen dari jumlah total yang dimiliki. Harta
yang dimiliki itu, memiliki syarat ketentuan seperti:
3.Dimiliki penuh
4.Bertambah atau berkembang
5.Lebih dari kebutuhan pokok
6.Bebas dari hutang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai