Anda di halaman 1dari 25

Minggu 3

Tarif Biaya Overhead dan


Analisis Variansi

dianm@trisakti.ac.id

Analisis Biaya Dian Mardi Safitri


Faktor – Faktor yang Harus Dipertimbangkan
dalam Memilih Dasar Tarif Overhead
Dasar yang harus digunakan:
Keluaran fisik (unit produk langsung)
Biaya bahan langsung (untuk unit yang
pemakaian bahannya berbeda – beda)
Biaya pekerja langsung (untuk unit yang tarif
biaya pekerjanya berbeda – beda menurut
keahliannya)
Jam kerja langsung (bila gaji pekerja semua
sama)
Jam pemakaian mesin (bila memakai mesin –
mesin)
Pemilihan Tingkat Kegiatan
Kapasitas teoritis ( = 100% )
Kapasitas praktis ( <100%, ada kelonggaran
untuk rusak, cacat, listrik mati, dll)
Kapasitas aktual yang diharapkan (% dari
kapasitas praktis, disesuaikan dengan order
yang datang)
Kapasitas normal (rata – rata, untuk
perhitungan anggaran dan perhitungan tarif)
Dasar Keluaran Fisik
Dipakai bila perusahaan
memproduksi satu jenis barang
saja
Merupakan metode yang paling
sederhana, dihitung dengan cara:

estimasi overhead pabrik


 overhead pabrik per unit
estimasi unit produksi
Dasar Biaya Bahan Langsung
Prosentase overhead pabrik hampir
selalu sama dengan prosentase biaya
bahan langsung

Dihitung dengan cara:


estimasi overhead pabrik
x100  % overhead per biaya bahan langsung
estimasi biaya bahan
Dasar Biaya Pekerja Langsung
estimasi overhead pabrik
x100  % biaya pekerja langsung
estimasi biaya pekerja langsung

Metode ini relatif mudah digunakan, dan


menguntungkan dalam kondisi:
– Terdapat hubungan langsung antara
biaya pekerja langsung dengan overhead
pabrik
– Tarif pembayaran per jam untuk
pekerjaan yang sama dapat dibandingkan
Dasar Jam Kerja Langsung

estimasi overhead pabrik


 tarif per jam kerja langsung
estimasi jam kerja langsung

Digunakan untuk menanggulangi


kelemahan kedua penggunaan
dasar sebelumnya
Dasar Pemakaian Mesin
estimasi overhead pabrik
 tarif per jam mesin
estimasi jam pemakaian mesin

• Biasanya dipakai pada perusahaan


yang padat modal
• Jam pemakaian mesin yang diharapkan
terpakai diperkirakan terlebih dahulu
Kelebihan atau Kekurangan
Penerapan Overhead Pabrik

Kekurangan (underapplied)

Kelebihan (overapplied)

Saldo kekurangan atau kelebihan
penerapan overhead pabrik harus dianalisis
dengan teliti,
sebab merupakan sumber informasi utama bagi
pihak manajemen untuk mengendalikan dan menilai
efisiensi operasi dan pemakaian kapasitas produksi
yang tersedia dalam suatu masa kerja tertentu
Analisis Varians (2 Varians)
1. Varians pengeluaran (spending variances)
Yaitu varians / selisih yang terjadi karena faktor
anggaran atau beban

2. Varians kapasitas menganggur (idle


capacity variances)
Yaitu varians / selisih yang terjadi karena faktor
– faktor volume atau kegiatan produksi
Minggu 4

Job Costing

dianm@trisakti.ac.id

Analisis Biaya Dian Mardi Safitri


Job Costing vs Process Costing
Job Construction, printing, special equipment
manufacturing, shipbuilding, medical services,
Costing custom furniture manufacturers, advertising
agencies, accounting firms, etc.

Process Chemical industry, bottling companies, plastics,


food products, and paper products, cement
Costing manufacturing, brick production, etc.
Actual vs Normal Costing

Actual Costing Normal Costing


Pencatatan biaya Biaya Bahan langsung Biaya Bahan langsung dan
langsung dan Tenaga langsung Tenaga langsung aktual
aktual
Tarif biaya biaya overhead aktual estimasi biaya overhead
overhead
jumlah aktual dasar alokasi estimasi jumlah dasar alokasi

Alokasi biaya Tarif alokasi aktual x Estimasi tarif x jumlah aktual


overhead jumlah aktual dari dasar dari dasar alokasi
alokasi
Sistem Kalkulasi Biaya Pesanan

Biaya dibebankan ke masing – masing
pekerjaan .

Pekerjaan dapat berupa pesanan, kontrak,
unit produksi, yang dilaksanakan untuk
memenuhi spesifikasi pelanggan

Tepat bagi perusahaan percetakan,
penerbitan, atau setiap organisasi yang
menghasilkan barang atau jasa yang
dilakukan menurut persyaratan spesifik
pelanggan
Perhitungan Biaya Manufaktur
dengan Job Costing
1. Identifikasi objek biaya
2. Identifikasi biaya langsung
3. Pilih dasar alokasi biaya untuk pengalokasisan
biaya tidak langsung
4. Identifikasi biaya tak langsung yang berkaitan
dengan setiap dasar alokasi biaya
5. Hitung setiap tarif aktual biaya overhead
6. Hitung biaya tak langsung yang dialokasikan
dalam job
7. Hitung biaya total
Contoh: Biaya Reparasi Mobil

Mekanik mengumpulkan biaya
reparasi, suku cadang dan jam tenaga
kerja langsung yang dihabiskan dalam
mereparasi mobil.


Biaya overhead yang dibebankan
menggunakan tarif overhead
Contoh Kasus 1

Suatu perusahaan meubel menerima pesanan sebanyak ± 20
pesanan perbulannya.

Perusahaan tersebut memiliki pekerja 12 orang meliputi 7 orang
operator dengan upah sebesar Rp 3.500 per jam dan 5 orang helper
dengan upah sebesar Rp 3.000 per jam.

Jam kerja 8 jam per hari. 1 bulan 25 hari kerja.

Biaya overhead keseluruhan perbulan Rp 7,5 juta. Biaya bahan per
bulan Rp 10 juta. Biaya administrasi per bulan Rp 4 juta. Biaya
pemasaran Rp 5,5 juta.

Suatu pesanan membutuhkan bahan 2 macam : bahan utama
(multipleks 12 mm) @ Rp250.000 sebanyak 4 lembar. Bahan
rangka (Kaso) @ Rp 100.000 sebanyak 8 batang. Bahan lain-lain
Rp 200.000

Pekerjaan dilakukan oleh 5 orang operator selama 12 hari dan 3
helper selama 6 hari.

Kemudian pesanan tersebut dijual dengan harga Rp 10 juta. Alokasi
biaya overhead ke pesanan didasarkan atas jumlah jam kerja
langsung dibanding jumlah jam kerja keseluruhan.

Pesanan yang sudah jadi dijual dengan harga Rp 10 juta.
Bahan Upah Overhead
Bahan utama Operator jml jam kerja langsung/jml
multipleks 12mm =5 orang . 12 hari . 8 j jam kerja keseluruhan x
= Rp250.000 . 4 am . Rp 3.500 per j biaya overhead
lembar am =((5org.12hr.8jam)+(3org.6h
= Rp1.000.000 =Rp 1.680.000 r.8jam))/ ((7org.25hr.8jam
Bahan rangka (Kaso) Helper )+(5org.25hr.8jam)) x Rp
=Rp 100.000 . 8 bata =3 orang . 6 hari . 8 ja 7,5 juta
ng m . Rp 3.000 per ja ={(480+144)/(1400+1000)} x
=Rp800.000 m Rp7,5 jt
= Rp 432.000 =(624/2400) x Rp 7,5 juta
Bahan lain-lain = Rp 1,95 juta
=Rp 200.000
Total Bahan = Rp Total Upah = Rp Total overhead = Rp
2.000.000 2.112.000 1.950.000
Biaya Manufaktur = Rp 6.062.000
Penjualan pesanan Rp 10.000.000
Biaya Manufaktur Rp 6.062.000 (-)
Laba Kotor Rp 3.938.000
Contoh Kasus 2

Suatu bengkel mobil mengkalkulasi biayanya berdasarkan
mobil yang dikerjakan perbaikan dan pemeliharaannya.


Pada tanggal 18 April 2006 ada 20 mobil yang dikerjakan.


10 diantaranya hanya mengganti oli, 5 mobil tune up dan 5
lainnya perbaikan besar yang memerlukan teknisi lebih dari
seorang dan waktu lebih dari sehari.


Untuk jasa penggantian oli, konsumen hanya dibebani biaya
pembelian oli saja dengan ongkos kerja dari marjin
keuntungan oli tersebut.


Untuk tune up konsumen dibebani dengan biaya penggantian
part dan biaya tenaga kerja langsung per jam nya Rp 6.000.


Ongkos kerja termasuk biaya overhead dan marjin
keuntungan bengkel tersebut.
Kerjakan…
Buat Job Cost sheet dan hitung laba untuk
salah satu order tune-up dan perkiraan biaya,
jika harga part Rp 50.000, dikerjakan oleh
seorang teknisi selama 2 jam.


Ongkos yang dibebani ke konsumen Rp 10.000
per jam.

Pembebanan biaya overhead didasarkan tarif
biaya overhead Rp 1000 per jam kerja langsung

Tarif biaya Overhead Variabel Rp 650/jam tenaga
kerja langsung.

Biaya Overhead Tetap Rp 1.102.500

Jumlah teknisinya sebanyak 15 orang
dengan jam kerja efektif 7 jam kerja
(sebulan 30 hari kerja)

Biaya overhead aktual Rp 3,2 juta
dengan jam aktual 3.000 jam kerja
langsung.


Hitung variansi biaya
overhead (varians
pengeluaran dan varians
kapasitas menganggur)
Menghitung Biaya Overhead Total

BOV = Rp 650 x 2 jam = Rp 1.300


BOT = Rp 1.102.500 +
Total Rp 1.103.800
Job Cost sheet

Tune Up
BAHAN UPAH OVERHEAD

Part Rp 50.000 2 jam x Rp 6.000 Rp 1.000 x 2 jam

Rp 50.000 Rp 12.000 Rp 2.000

Biaya Per pesanan Rp 64.000


Perhitungan Ongkos dan Laba untuk
Jasa Tune Up

Ongkos yang dibebankan kepada
konsumen = biaya part + Ongkos kerja
Ongkos yang dibebankan kepada konsumen =
Rp 50.000 + Rp 20.000 = Rp 70.000


Laba = Ongkos yang dibebankan kepada
konsumen – Biaya Tune up
Laba = Rp 70.000 – Rp 64.000
Laba = Rp 6.000
Hitung Variansi Biaya Overhead
(Varians Pengeluaran & Varians Kapasitas Menganggur)

Biaya overhead aktual (BOA) Rp 3.200.000


Pembebanan Biaya Overhead SV
BOT = Rp 1.102.500
BOV = Rp 650 x 3.000jam (+) = Rp 3.052.000
Penerapan Biaya Overhead
3.000jam x Rp 1.000 Rp 3.000.000 ICV

Spending variance = + 148.000 (TM)


Idle Capacity Variance = + 52.000 (TM)

Anda mungkin juga menyukai