Produk B
Titik Pemisahan
(Split-off Point ) Produk C Produk C'
• Biaya bersama hanya mencakup biaya aktivitas
yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku
sampai dengan titik pemisahan.
GAMBAR 2
CONTOH 2
• Pemakaian metode nilai jual relatif dalam
mengalokasikan biaya bersama ini akan
menghasilkan persentase laba bruto dari
hasil penjualan yang besarnya sama untuk
setiap jenis produk bersama yang
bersangkutan.
GAMBAR 3
CONTOH 3
• Bila setelah titik pemisahan di antara produk
bersama masih memerlukan pengolahan lebih
lanjut.
GAMBAR 4
METODE UNIT FISIK
• Metode unit fisik adalah metode alokasi
biaya bersama ke produk bersama
berdasarkan perbandingan unit fisik produk
bersama yang dihasilkan.
GAMBAR
5
ALOKASI BIAYA BERSAMA DENGAN
METODE UNIT FISIK
Misalkan selama pengolahan 10.000 barells minyak mentah
tersebut, biaya bahan baku yang dipakai berjumlah
Rp15.000.000. Alokasi biaya bahan baku tampak pada
Gambar 5.
Kuantitas (Tidak
Termasuk Jumlah Alokasi biaya
yang Hilang) Bahan
Produk Dalam Barrel Persentase Baku
a. Jumlah produksi
762.000 m3
b. Biaya bersama
Rp22.860.000
c. Rerata biaya per 1.000 m3 =
Rp30.000 ( Rp22.860.000 ÷ 762)
215.000 Rp64.500.000
Perusahaan memproses bahan dalam ukuran batch
1.000 galon. Tiap batch menghasilkan 400 galon
produk utama X, 500 galon produk utama Y dan 100
galon produk sampingan Z. Bahan ditambahkan diawal
proses. Produk gabungan (joint product) terjadi di akhir
proses. Pendapatan produk sampingan digunakan
untuk mengurangi biaya gabungan saat produksi
berlangsung. Biaya gabungan diberikan pada produk
utama menggunakan metode nilai pasar (net
realizable value).
Produk X dijual dengan harga $8 per galon dan
memiliki biaya pemisahan tambahan sebesar $2 per
galon. Produk Y dijual dengan harga $11 per galon dan
memiliki biaya pemisahan tambahan sebesar $3 per
galon. Produk sampingan Z dijual dengan harga $1 per
galon. Biaya produksi gabungan $ 4.200.
Hitung biaya gabungan untuk produk X, Y dan Z,
dengan :
– Metode physical unit (satuan fisik).