Anda di halaman 1dari 32

Cost Allocation:

Joint Products and


Byproducts
Joint Processes and Costs
• Sebuah proses yang menghasilkan satu atau
lebih produk disebut joint process.
• Produknya disebut joint products.
• Biaya Prosesnya disebut joint costs.

• The split-off point adalah titik pada joint process


dimana produk yang terpisah dapat diidentifikasi
• Biaya yang terlibat setelah titik proses disebut
separable costs.

• Joint products yang mempunyai nilai penjualan


yang lebih kecil dari main product disebut by-
products.
Main Products and
Byproducts
Joint Process Flowchart
BIAYA BERSAMA
Biaya Bersama
(Joint Cost) Biaya Terpisah
(Separable Cost)
Biaya aktivitas persiapan
Biaya aktivitas pemasakan
Produk A Produk A'

Produk B
Titik Pemisahan
(Split-off Point ) Produk C Produk C'
• Biaya bersama hanya mencakup biaya aktivitas
yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku
sampai dengan titik pemisahan.

• Setelah titik pemisahan, berbagai macam produk


yang dihasilkan ada yang dapat dijual tanpa
memerlukan proses pengolahan lebih lanjut
(Produk B) dan ada yang memerlukan pengolahan
lebih lanjut (produk A menjadi produk A’ dan
Produk C menjadi Produk C’).

• Biaya aktivitas yang dikeluarkan sejak titik


pemisahan sampai suatu produk dalam kondisi
siap untuk dijual disebut biaya terpisah
(separable costs).
Nilai jual (kuantitas kali harga jual
per unit) setiap produk bersama
ini relatif sama, sehingga tidak
ada di antara produk-produk yang
dihasilkan tersebut dianggap
sebagai produk utama atau pun
produk sampingan.
AKUNTANSI PRODUK BERSAMA
(JOINT PRODUCT ACCOUNTING)
AKUNTANSI PRODUK
BERSAMA
Masalah pokok akuntansi biaya
bersama adalah penentuan proporsi
total biaya aktivitas (yang
dikeluarkan sejak bahan baku
dikonsumsi oleh berbagai aktivitas
sampai dengan saat produk-produk
dapat dipisahkan identitasnya) yang
harus dibebankan kepada berbagai
macam produk bersama.
METODE ALOKASI BIAYA
BERSAMA
• Biaya bersama dapat
dialokasikan kepada setiap
produk bersama dengan
menggunakan salah satu dari
empat metode di bawah ini:
– Metode nilai jual relatif
– Metode unit fisik
– Metode rata-rata biaya per
unit
– Metode rata-rata tertimbang
METODE NILAI JUAL RELATIF

• Metode nilai jual relatif adalah


metode alokasi biaya bersama ke
produk bersama berdasarkan
perbandingan nilai jual relatif produk
bersama.

• Metode ini banyak digunakan untuk


mengalokasikan biaya bersama
kepada produk bersama.
• Dasar pikiran metode ini adalah bahwa
harga jual suatu produk merupakan
perwujudan biaya-biaya yang dikeluarkan
dalam mengolah produk tersebut.

• Jika salah satu produk terjual lebih tinggi


dari pada produk yang lain, hal ini karena
biaya yang dikeluarkan untuk produk
tersebut lebih banyak bila dibandingkan
dengan produk yang lain.

• Oleh karena itu menurut metode ini, cara


yang logis untuk mengalokasikan biaya
bersama adalah berdasarkan pada nilai jual
CONTOH 1

Misalkan biaya bersama yang


dikeluarkan oleh PT El Sari selama
satu periode akuntansi berjumlah
Rp750.000. Jumlah dan harga jual
per unit produk yang dihasilkan
perusahaan tampak dalam Gambar 2
berikut ini.
Biaya Biaya
Kos per
Kuantitas Nilai Jual Bersama Kg
Produk Relatif Alokasian Produk
Harga Nilai Jual (4) Ö
Produk yang (5) x Bersama
Bersama Dihasilkan Jual/kg (2) x (3) 1.000.000) 750.000) (6) Ö ((2)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A 15.000 kg Rp10,00 Rp150.000 15% Rp112.500 Rp7,50


B 20.000 Rp17,50 350.000 35% 262.500 13,13
C 25.000 Rp12,00 300.000 30% 225.000 9,00
D 10.000 Rp20,00 200.000 20% 150.000 15,00
70.000 kg Rp1.000.000 100% Rp750.000

GAMBAR 2
CONTOH 2
• Pemakaian metode nilai jual relatif dalam
mengalokasikan biaya bersama ini akan
menghasilkan persentase laba bruto dari
hasil penjualan yang besarnya sama untuk
setiap jenis produk bersama yang
bersangkutan.

• Dari data dalam Gambar 2 misalnya jumlah


unit produk yang dijual selama periode
akuntansi berjumlah seperti disajikan
dalam Gambar 3.
Unit yang terjual 10.000 15.000 20.000 8.000 53.000

Hasil penjualan Rp100.000 Rp262.500 Rp240.000 Rp160.000 Rp762.500

Kos produk yang dijual


Biaya 75.000 196.875 180.000 120.000 571.000

Laba bruto Rp25.000 Rp65.625 Rp60.000 Rp40.000 Rp190.625

Persentase laba bruto


dari hasil penjualan 25% 25% 25% 25% 25%

GAMBAR 3
CONTOH 3
• Bila setelah titik pemisahan di antara produk
bersama masih memerlukan pengolahan lebih
lanjut.

• Misalkan biaya bersama selama satu periode


akuntansi berjumlah Rp3.000.000.

– Harga jual per kg dan jumlah produk yang diproduksi


selama periode akuntansi tampak dalam Gambar
13.4 berikut ini.

– Produk A setelah terpisah dari produk B memerlukan


biaya tambahan (separable cost) sebesar Rp100 per
kg.
Nilai Jual
Hipotetis
Biaya x Jumlah Nilai Jual Alokasi
Pengolah yang Hipotetis Biaya
Diproduk Relatif (%) Bersama
Biaya
Kos per
an per kg Nilai Jual Kg
Jumlah si
Setelah Hipotetis Produk
Produk Harga Saat
yang X
(6) Ö X
(7) Ö
Bersama
Bersama Jual per Terpisah (2) x- (3) Diproduk (4) x (5) 4.500.000 3.000.000 (8) Ö ((5)
kg si
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

A Rp400 Rp100 Rp300 10.000 kg Rp3.000.000 66,7 Rp2.000.000 Rp200


B 250 0 250 6.000 kg 1.500.000 33.3 Rp1.000.000 167

Rp4.500.000 100,0 Rp3.000.000

GAMBAR 4
METODE UNIT FISIK
• Metode unit fisik adalah metode alokasi
biaya bersama ke produk bersama
berdasarkan perbandingan unit fisik produk
bersama yang dihasilkan.

• Jika unit fisik produk bersama berbeda satu


dengan lainnya, dasar yang digunakan
untuk mengalokasikan biaya bersama ke
produk bersama adalah equivalent unit
tiap-tiap produk bersama yang dihasilkan.
• Untuk menggambarkan
pemakaian metode ini, misalkan
10.000 barrels minyak mentah
(crude oil) diolah dalam proses
penyulingan (refinery).
• Hasil produksi pengolahan
tersebut setelah dikurangi
dengan kerugian sebanyak 200
barrels (akibat susut atau hilang
dalam proses) tampak dalam
HASIL PENGOLAHAN SETIAP 10.000 BARREL
MINYAK MENTAH

Produk Kuantitas (barrels) Persentase

Gasoline 2.600 26,52


Bensin 200 2,04
Kerosin 1.000 10,21
Minyak pelumas 300 3,06
Minyak bakar 5.000 51,03
Gas 300 3,06
Produk-produk lain 400 4,08

Jumlah 9.800 100,0

GAMBAR
5
ALOKASI BIAYA BERSAMA DENGAN
METODE UNIT FISIK
Misalkan selama pengolahan 10.000 barells minyak mentah
tersebut, biaya bahan baku yang dipakai berjumlah
Rp15.000.000. Alokasi biaya bahan baku tampak pada
Gambar 5.

Kuantitas (Tidak
Termasuk Jumlah Alokasi biaya
yang Hilang) Bahan
Produk Dalam Barrel Persentase Baku

Gasoline 2.600 26,52 Rp 3.978.000


Bensin 200 2,04 306.000
Kerosene 1.000 10,21 1.531.500
Minyak pelumas 300 3,06 459.000
Minyak bakar 5.000 51,03 7.645.500
Gas 300 3,06 459.000
Produk-produk lain 400 4,08 512.000
9.800 100,00 Rp15.000.000
METODE RATA-RATA BIAYA
PER UNIT

• Metode rerata biaya per unit adalah


metode alokasi biaya bersama ke produk
bersama berdasarkan rerata biaya per unit
yang dihitung dengan membagi total biaya
bersama dengan total kuantitas produk
bersama yang dihasilkan.

• Metode ini hanya dapat digunakan bila


produk bersama yang dihasilkan diukur
dalam unit yang sama.
• Pada umumnya metode ini digunakan oleh
perusahaan yang menghasilkan beberapa
macam produk yang sama dari satu
proses bersama tetapi mutunya berlainan.

• Dalam metode ini biaya setiap produk


dihitung sesuai dengan proporsi kuantitas
yang diproduksi. Jalan pikiran yang
mendasari pemakaian metode ini adalah
karena semua produk dihasilkan dari
proses yang sama, maka tidak mungkin
biaya untuk memproduksi satu unit produk
berbeda satu sama lain.
CONTOH 5
Perusahaan penggergajian kayu menghasilkan berbagai
macam mutu kayu. Data kegiatan perusahaan selama
satu periode akuntansi adalah sebagai berikut:

a. Jumlah produksi
762.000 m3
b. Biaya bersama
Rp22.860.000
c. Rerata biaya per 1.000 m3 =
Rp30.000 ( Rp22.860.000 ÷ 762)

Rerata biaya per 1.000 m3 digunakan untuk menghitung


biaya berbagai macam kayu yang mempunyai mutu
yang berbeda-beda sesuai dengan proporsi
kuantitasnya masing-masing disajikan pada Gambar
berikut
ALOKASI BIAYA BERSAMA DENGAN
METODE RERATA BIAYA PER UNIT
Kuantitas yang Rerata Biaya biaya
Mutu Kayu Diproduksi per 1.000 m3Produk

Utama 76.200 m3 Rp30.000 Rp 2.286.000


No. 1 381.000 m3 30.000 11.430.000
No. 2 152.400 m3 30.000 4.572.000
No. 3 152.400 m3 30.000 4.572.000

Jumlah 762.000 m3 Rp22.860.000


METODE RERATA TERTIMBANG
• Metode rerata tertimbang adalah metode alokasi
biaya bersama ke produk bersama berdasarkan
rerata tertimbang biaya per unit yang dihitung
dengan membagi total biaya bersama dengan total
angka penimbang.

• Jika dalam metode rerata biaya per unit, dasar yang


dipakai dalam mengalokasikan biaya bersama
adalah kuantitas produksi, maka dalam metode
rerata tertimbang kuantitas produksi ini dikalikan
dulu dengan angka penimbang dan hasil kalinya
baru dipakai sebagai dasar alokasi.
• Penentuan angka penimbang untuk setiap
produk didasarkan pada jumlah bahan
yang dipakai, sulitnya pembuatan produk,
waktu yang dikonsumsi, dan pembedaan
jenis tenaga kerja yang dipakai untuk tiap
jenis produk yang dihasilkan.

• Jika yang dipakai sebagai angka


penimbang adalah harga jual produk maka
metode alokasinya disebut metode nilai
jual relatif.
CONTOH 5
• Biaya bersama yang dikeluarkan selama satu
periode akuntansi berjumlah Rp64.500.000.
Jumlah produk yang dihasilkan dan angka
penimbang tiap produk disajikan pada
Gambar 7
Jumlah yang Alokasi
Diproduksi x Biaya Bersama
ProdukJumlah yang AngkaAngka Penimbang[(4) ÷ 215.000] x
DiproduksiPenimbang (2) x (3) 64.500.000

(1) (2) (3) (4) (5)

A 40.000 3 120.000 Rp36.000.000


B 35.000 2 70.000 21.000.000
C 25.000 1 25.000 7.500.000

215.000 Rp64.500.000
Perusahaan memproses bahan dalam ukuran batch
1.000 galon. Tiap batch menghasilkan 400 galon
produk utama X, 500 galon produk utama Y dan 100
galon produk sampingan Z. Bahan ditambahkan diawal
proses. Produk gabungan (joint product) terjadi di akhir
proses. Pendapatan produk sampingan digunakan
untuk mengurangi biaya gabungan saat produksi
berlangsung. Biaya gabungan diberikan pada produk
utama menggunakan metode nilai pasar (net
realizable value).
Produk X dijual dengan harga $8 per galon dan
memiliki biaya pemisahan tambahan sebesar $2 per
galon. Produk Y dijual dengan harga $11 per galon dan
memiliki biaya pemisahan tambahan sebesar $3 per
galon. Produk sampingan Z dijual dengan harga $1 per
galon. Biaya produksi gabungan $ 4.200.
Hitung biaya gabungan untuk produk X, Y dan Z,
dengan :
– Metode physical unit (satuan fisik).

Anda mungkin juga menyukai