Anda di halaman 1dari 14

KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA DI INDUSTRI
Nama kelompok :
1. Zulfiana Nurahmaini (01.18.040)
2. Dita Ramadana Sintia P(01.18.021)
3. Ruri Wibawaning T (01.18.023)
Keselamatan dan Kesehatan kerja di industri

1. Bahan kimia dan material industri


2. Identifikasi bahan kimia
3. Penanganan bahan kimia
4. Ketentuan alat pelindung diri
5. Jenis-jenis alat pelindung diri
6. Penggunaan dan perawatan alat pelindung
diri
Bahan Kimia dan Material Industri
• Bahan kimia = senyawa dari beberapa unsur,
seperti amoniak, natrium hidroksida, asam
sianida, asamchloride, akrilamida.
• Material industri = Produk dari campuran
maupun reaksi dari beberspa senyawa, seperti
urea/pupuk, bahan pencuci atau sabun,
pestisida, pelarut kerak, bahan atau zat warna,
tekstil, kertas, produksi polimer
Bahan kimia yang digunakan dalam lingkungan kerja
dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu :

1. Industri kimia, ysitu industri yang mengolah


dan menghasilkan bahan-bahan kimia.
2. Industri penguna bahan kimia, yaitu industri
yang menggunakan bahan kimia sebagai
bahan pembantu proses.
3. Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk
uji mutu, penelitian, dan pengembangan
serta pendidikan.
Identifikasi Bahan Kimia
• Bahan kimia maupun material industri yang
digunakan dalam industri merupakan bahan
berbahaya dengan tingkat resiko yang berbeda
• Bahan kimia industri memiliki sifat merusak,
mudah meledak/eksplosif, beracun/toksik,
dan mudah terbakar.
Panduan identifikasi bahan berbahaya serta
penanganan khusus
1. Periksa bahan berbahaya serta prosedur penanganan khusus
yaitu dengan mengamati label kemasam/keterangan lainnya dan
wilayah kerja yang berpotensi bahaya.
2. Identifikasi wilayah berbahaya yaitu dengan mencatat nama
wilayah berbahaya dan amati kemungkinan apa saja yang dapat
terjadi dan penyebabnya.
3. Identifikasi wilayah berbahaya. Dengan mencatat nama wilayah
berbahaya dan amati kemungkinan apa saja yang dapat terjadi
dan penyebabnya.
4. Identifikasi prosedur penanganan. Dengan mencatat nama
prosedur penanganan khusus, mengamati, dan mencatat
kekurangannya serta menyusun laporannya.
Label yang menempel pada kemasan bahan kimia
memberikan informasi penting mengenai
identitas bahan kimia di dalamnya, termasuk jenis
bahaya.
• Bahan mudah terbakar (inflammable
substances)
• Bahan-bahan mudah berbahaya bagi kesehatan
• Bahan-bahan yang merusak jaringan
Bahan mudah terbakar (inflammable substances)
Mudah meledak (Explosive)

Bahan dan formulasi yang ditandai dengan


notasi bahaya “explosive” tidak boleh kena
benturan, gesekan pemanasan, api, dan
sumber nyala lain bahkan tanpa oksigen
atmosferik.

b. Pengoksidasi (Oxidising)

Jika kontak dengan bahan mudah terbakar atau


bahan sangat mudah terbakar, mereka dapat
meningkatkan risiko kebakaran secara
signifikan.
c. Amat sangat mudah terbakar (Extremly flammable)

Bahan yang memiliki titik nyala sangat rendah


(di bawah 0oC) dan titik didih rendah dengan
titik didih awal (di bawah 35oC)

d. Sangat mudah terbakar (Highly flammable)

subyek untuk self-heating dan penyalaan


dibawah kondisi atmosferik biasa, atau mereka
mempunyai titik nyala rendah (dibawah 21oC).

e. Mudah terbakar (Flammable)

Tidak ada simbol bahaya diperlukan untuk melabeli bahan dan


formulasi dengan notasi bahaya “flammble”. Bahan dan formulasi
likuid yang memiliki titik nyala antara 21oC dan 55oC dikategorikan
sebagai bahan mudah terbakar
Bahan-bahan berbahaya bagi kesehatan
a. Sangat beracun (Very toxic)

Contoh bahan dengan sifat tersebut adalah


kalium sianida, hydrogensulfide, nitrobenzene,
dan atripin.

b. Beracun (Toxic)

Contoh bahan dengan sifat tersebut misalnya


solven dan benzene.

c. Berbahaya (Harmful)

Contoh bahan yang memiliki sifat tersebut


misalnya solven 1,2-etane-1,2-diol atau
etilenglikol dan diklorometan (karsinogenik).
Bahan-bahan yang merusak jaringan
a. Korosif (Corrosive)
Bahan yang merusak jaringan hidup. Jika suatu
bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji
dapat diprediksikan karena karakteristik kimia
bahan uji seperti asam (pH<2) dan basa
(pH>11,5) ditandai sebagai bahan korosif.

b. Menyebabkan iritasi

Bahan dan formulasi dengan notasi bahaya


“irritant” tidak korosif tetapi dapat
menyebabkan inflamasi jika kontak dengan
kulit atau selaput lendir.
c. Bahan berbahaya bagi lingkungan

Bahan dan formulasi dengan notasi bahaya


“dangerous for environment” dapat
menyebabkan efek tiba-tiba atau dalam sela
waktu tertentu pada suatu kompartemen
lingkungan atau lebih (air, tanah, udara,
tanaman, mikroorganisme) dan menyebabkan
gangguan ekologi
MATERIAL SAFETY DATA SHEETS (MSDS )

Keterangan MSDS terdiri dari :


1. Identifikasi bahaya
2. Label bahaya
3. Informasi bahan singkat
4. Sifat bahaya
5. Sifat fisika
6. Keselamatan dan penanganan
7. Informasi lingkungan
Penanganan Bahan Bahaya
Standarisasi K3 penanganan bahan kimia
berbahaya meliputi :
1.Proses pengadaan
2.Bongkar muat
3.Penyimpanan
4.Pengangkutan
5.Penggunaan bahan kimia
6.Pembuangan limbah.

Anda mungkin juga menyukai