• Subyek Hukum
• Kecakapan Berhak dan Bertindak
• Pendewasaan (Handlichting)
• Pengampuan (curatele)
• Nama
• Catatan Sipil
• Domisili
• Keadaan Tidak Hadir
SUBYEK HUKUM
Pengertian
Subyek hukum pendukung hak dan kewajiban.
Menurut ALGRA :
Subyek hukum adalah setiap orang yang mempunyai
hak dan kewajiban, jadi mempunyai wewenang hukum.
Yang dimaksud dengan wewenang adalah hak dan kekuasaan dari
seseorang untuk melakukan perbuatan hukum. Wewenang seseorang
dalam hukum dapat dibedakan :
1. wewenang untuk mempunyai hak, dan
2. wewenang untuk menjalankan/melakukan perbuatan hukum dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Catatan :
Dalam konteks perkembangannya, maka dengan merujuk pada UU No.31/1999
sebagaimana telah diubah dengan UU No.20/2001 tentang Tindak Pidana
Korupsi, maka kumpulan orang atau badan usaha yang Anggaran Dasarnya telah
mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman sebagaimana diatur dalam :
UU PT (UU No. 40/2007),
UU Yayasan (UU No.16/2001 yang telah diubah dengan UU No.28/2004
adalah merupakan badan hukum, sedangkan kumpulan orang atau badan usaha
lainnya yang anggaran dasarnya belum mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman bukanlah merupakan badan hukum, dan kedua-duanya (baik yang
sudah disahkan maupun yang belum disahkan oleh Menteri Kehakiman)
disebut KORPORASI
Pembagian Badan Hukum
(Pasal 1653 KUH Perdata)
• Badan hukum yang “diadakan” oleh
pemerintah/kekuasaan umum, misalnya pemda/provinsi,
kabupaten, kota, bank-bank yang didirikan oleh
Pemerintah
• Badan hukum yang “diakui” oleh pemerintah/kekuasaan
umum, misalnya perkumpulan-perkumpulan, gereja dan
organisasi-organisasi agama dsb
• Badan hukum yang “didirikan” untuk suatu maksud
tertentu yang tidak bertentangan dengan UU, kesusilaan,
seperti PT, asuransi dsb
Badan hukum dapat pula dibedakan atas:
-Badan hukum publik
-Badan hukum privat